• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 Ubud I 0,38 6,54 89,23 3,85 6 Tegallalang I 0,00 3,39 95,34 1,27 8 Tampaksiring I 1,15 3,07 93,49 2,30 10 Blahbatuh I 1,08 4,32 90,29 4,32 12 Gianyar I 0,37 3,31 94,12 2,21

Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar

3. Penyakit Menular

a. TB Paru

Tuberculosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh enfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs.

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case

Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 24

keberhasilan pengobatan TB digunakan Angka Keberhasilan Pengobatan (SR =

Succses Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB Paru BTA positif

yang menyelesaikan pengobatan. Baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Succses rate dapat membantu dalam mengetahui kecendrungan meningkat atau menurun pasien pada wilayah tersebut. Berikut ini gambar SR untuk Kabupaten Gianyar tahun 2008 sampai dengan 2012.

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kab.Gianyar

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa gambaran capaian SR pada tahun 2008 s/d 2012 sangat fluktuatif, sebagaian besar berda di bawah 85% kecuali tahun 2009 sudah mencapai 86 %.

Besar kecilnya angka kesembuhan juga dipengaruhi oleh besar kecilnya angka drop uot, yang juga berimbas pada besar kecilnya angka penemuan penderita TB MDR (Multi Drug Resisten) yang semakin merebak belakangan ini, disamping juga adanya pengaruh dari peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS.

72 86 77,5 78,9 73,21 65 70 75 80 85 90 2008 2009 2010 2011 2012 A n gka K e sem b u h an (% )) TAHUN

Gambar 3.1 Angka Kesembuhan TB paru Kabupaten Gianyar tahun 2008 s/d 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 25

b. Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak yang kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).

Cakupan penemuan kasus pneumonia pada balita tahun 2012 sebesar 7,20%, jauh menurun dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 13,81%. Berikut ini ditampilkan angka cakupan penemuan pneumonia balita menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun 2012.

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kab.Gianyar

29,1 27,8 15,2 7,7 7,3 6,2 5,5 2,9 2,8 2,6 1,7 0,8 0,0 7,2 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 Cak u p an Pen e m u an Pn e u m o n i ( % )) UPT KESMAS

Gambar 3.2 Cakupan Penemuan Pneumonia Balita Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 26

Pada tingkat UPT Kesmas dapat diketahui rata-rata penemuannya adalah 7,2%, dan UPT Kesmas yang penemuannya tertinggi adalah UPT Kesmas Tampaksiring I yaitu 29,1%, sedangkan UPT Kesmas dengan penemuan terendah adalah UPT Kesmas Blahbatuh I (0,0%). Namun demikian terhadap hasil yang nihil perlu ditelusuri lebih lanjut, apakah memang benar-benar tidak ada kasus atau ada kasus namun tidak tercatat dan tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab.Gianyar.

c. HIV/AIDS

HIV/AIDS disebabkan olen infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lainnya. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyusui.

Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar berfluktuatif. Adapun jumlah kumulatif kasus sampai dengan bulan Desember 2012, jumlah kasus HIV mencapai 47 kasus dan AIDS mencapai 60 kasus. Gambar berikut menampilkan jumlah kasus HIV dari tahun 2008 s/d 2012 di Kabupaten Gianyar.

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 27

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kab.Gianyar

d. Kusta

Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Micobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta

menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.

Pada tahun 2012, di Kabupaten Gianyar ditemukan kasus baru kusta sebanyak 10 orang penderita, dari keseluruhan penderita tersebut adalah kusta MB. Kalau dilihat dari jenis kelamin, sebagian besar penderita adalah laki-laki yaitu sebanyak 7 orang atau NCDR sebesar 2,86 per 100.000 penduduk, sedangkan penderita perempuan sebanyak 3 orang atau NCDR sebeasr 1,25 per 100.000 penduduk, sehingga total penemuan sebanyak 10 orang atau NCDR sebesar 2,06 per 100.000 penduduk. 81,0 127,0 76,0 56,0 47,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 2008 2009 2010 2011 2012 Ju m lah K asu s H IV (o ran g) Tahun

Gambar 3.3 Jumlah HIV di Kabupaten Gianyar tahun 2008 s/d 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 28

e. Penyakit Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan hewan bersel satu (protozoa) plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah daerah terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat.

Ditjen PP&PL Kementrian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemis malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu :

 Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk

 Endemis sedang bila API berkisar antara 1 - < 5 per 1.000 penduduk

 Endemis rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk

 Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (Daerah pembebasan malaria) atau API = 0.

API di Kabupaten Gianyar tahun 2012 adalah 0,00 per 1.000 penduduk sama dengan API tahun 2011. Dengan demikian Kabupaten Gianyar merupakan daerah Non Endemis yang perlu tetap dipertahankan dengan meningkatkan program – program yang menunjang pencegahan penyakit tersebut, seperti penyehatan lingkungan, PHBS dan lain-lain.

4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

a. Tetanus Neonatorium

Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 29

satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak seteril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah.

Pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus TN, demikian juga untuk tahun 2011. Hasil yang didapat ini tidak terlepas dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sudah cukup baik di Kabupaten Gianyar. Dengan hasil yang sudah cukup baik tersebut maka program yang mendukung perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

b. Difteri

Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan.

Jumlah kasus untuk tahun 2011 dan 2012 tidak ditemukan kasus, hal ini seiring dengan keberhasilan program imunisasi terutama imunisasi DTP dan tercapainya desa UCI di Kabupaten Gianyar.

c. Campak

Campak disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi olah sekret orang yang telah terinfeksi.

Tahun 2011 ditemukan 4 kasus, sedangkan untuk tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi 9 kasus campak atau dengan incidence rate (IR) sebesar 0,18 per 10.000 penduduk. Kasus ini terjadi pada anak laki sebanyak 4 kasus (44,44%) sedangkan pada anak perempuan sebanyak 5 kasus (55,35%).

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 30

d. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis)

Polio merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mula, kaku di leher, dan sakit di tungkai dan lengan. Tahun 2011 dan 2012 di Kabupaten Gianyar tidak ditemukan kasus polio, hal ini seiring dengan keberhasilan program imunisasi terutama imunisasi polio.

Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementrian Kesehatan telah menetapkan indikator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2012 di Kabupaten Gianyar ditemukan 3 kasus atau Non Polio AFP Rate sebesar 2,55 per 100.000 penduduk usia < 15 tahun, kasus ini masing-masing terdapat di UPT Kesmas Ubud I, Tegallalang I dan Gianyar I. Hasil ini sedikit lebih tinggi dari target yang ditentukan oleh Kementrian Kesehatan, sehingga perlu diintensifkan program yang dapat mengatasi penyakit ini.

5. Penyakit Potensial KLB /Wabah

a. Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagin besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.

Pada tahun 2012, terdapat 288 kasus, 178 kasus diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 112 kasus berjenis kelamin perempuan dan tidak terdapat kematian. Dengan demikian IR DBD tahun 2012 sebesar 59,4 per 100.000 penduduk. Berikut ini gambaran IR dan CFR tahun 2008 s/d 2012.

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 31

Walaupun terjadi peningkatan IR pada tahun 2012 dari tahun 2011, akan tetapi sudah jauh lebih rendah daripada tahun 2010 maupun tahun 2009 atau 2008. Lagi pula dalam kurun waktu tersebut tidak terjadi kematian karena DBD (CFR= 0%).

b. Penyakit Diare

Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.

Penyakit saluran pencernaan seperti diare masih cukup tinggi ditemukan di Kabupaten Gianyar. Pada tahun 2012 diperkirakan jumlah kasus diare sekitar 20.499 kasus, dari perkiraan tersebut kasus diare yang sudah ditangani dengan baik adalah sebanyak 10.822 kasus (52,8%). Jika dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi sedikit penurunan, dimana jumlah kasusnya sebanyak 13.52 (57,9%) dari perkiraan kasus diare yang ada. Dengan demikian upaya untuk mencegah penyakit ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

121,19 133,7 223,35 44,3 59,4 0 50 100 150 200 250 2008 2009 2010 2011 2012 IR p e r 100. 000 p d d TAHUN

Gambar 3.4 Trend Incidence Rate (IR) DBD tahun 2008 s/d 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 32

c. Rabies

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan srigala yang di dalam tubuhnya mengandung virus rabies.

Penyakit dengan CFR tinggi ini terus menyebar ke berbagai wilayah di Kabupaten Gianyar bahkan di Provinsi Bali. Sampai dengan akhir tahun 2012, seluruh Kecamatam di Kabupaten Gianyar sudah terdapat kasus rabies.

Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian rabies yaitu : GHPR ( kasus Gigitan Hewan Penular Rabies), kasus yang divaksinasi dengan Vaksin Anti Rabies (VAR), dan Lyssa. Berikut Gambaran kasus rabies di Kabupaten Gianyar.

Sumber ; Bidang P2PL Dikes Kab. Gianyar.

2008 2009 2010 2011 2012 Jml Gigitan 650 2100 7066 8340 7879 Penggunaan VAR 0 954 3621 6537 6180 Rabies pd manusia 0 1 5 2 2 650 2100 7066 8340 7879 0 954 3621 6537 6180 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 Gambar 3.5

Jumlah Kasus GHPR , VAR & Kasus Rabies Pada Manusia di Kabupaten Gianyar tahun 2008 s/d 2012

Jml Gigitan Penggunaan VAR Rabies pd manusia

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 33

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pembrantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan norkotika, psikotropika, zat adiktif berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, mencegah penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan selama beberapa tahun terakhir, khususnya tahun 2012 di Kabupaten Gianyar.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 34

masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Seorang Ibu mempunyai peran sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seseorang yang sedang hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anak.

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun pelayanan kesehatan swasta.

Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, AKI, AKB dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data SKDI 2007, AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup dan AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup. Dalam upaya pencapaian MDGs dan tujuan pembanguan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran, dan nifas.

Salah satu upaya yang terkait dengan kehamilan, kalahiran dan nifas yang dilaksanakan di Kabupaten Gianyar adalah dengan menerapkan program pusat berupa

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 35

Jaminan Persalinan (Jampersal) serta melalui Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), disamping juga selalu berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan, antara lain meningkatkan Puskesmas dengan pelayanan PONED.

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar. Ditetapakan bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adlah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.

Cakupan kunjungan ibu hamil terdiri dari cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gembaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu halim adlah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trismester pertama sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trismester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat fasilitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Gianyar dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 36

Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab. Gianyar

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ada kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4. Dari tahun 2010 terjadi selisih antara K1 dengan K4 sebesar 6,01%, tahun 2011 sebesar 6,85% dan meningkat lagi untuk tahun 2012 menjadi sebesar 7,87%. Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukan angka drop out K1-K4, dengan kata lain jika kesenjangan K1 dan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kenjungan pertama pelayanan antenatal selalu berkunjung ke pelayanan kesehatan sampai pada kunjungan ke dua trimester ketiga kehamilannya. Hal ini dapat meminimalisir kematian ibu hamil.

Gambar di atas menyajikan hasil cakupan K1 tahun 2012, yang menunjukan pencapaian indikator K1 sebesar 99%, yang berarti belum memenuhi target untuk tahun 2012 yang mematok angka 100%. Sedangkan untuk K4 baru mencapai 91,13% yang ditargetkan sesuai SPM tahun 2015 sebesar 95%. Berikut hasil pencapaian K1 dan K4 untuk UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun 2012.

93,53 90,61 94,35 98,3 99 93,55 90,61 88,34 91,45 91,13 82 84 86 88 90 92 94 96 98 100 2008 2009 2010 2011 2012 Cak u p an (% ) TAHUN

Gambar 4.1. Persentase Cakupan K1 dan K4 di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d 2012

K1 K4

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 37

Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab. Gianyar

Dari seluruh UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar, 5 UPT Kesmas telah mencapai target yaitu UPT Kesmas Gianyar I, Tegallalang II, Sukawati II, Tampaksiring II, dan Blahbatuh II, Sedangkan UPT Kesmas yang lain belum mencapai termasuk rata-rata Kabupaten masih dibawah target.

114,3 102,0 101,7 100,0 100,0 98,7 98,1 96,8 96,1 93,9 93,8 93,3 87,7 98,8 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 Cak u p an K1 (% )) UPT KESMAS

Gambar 4.2. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K1) Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 38

Sumber: Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar

Dari seluruh UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar, hanya 1 UPT Kesmas yang telah mencapai target SPM tahun 2015 yaitu UPT Kesmas Gianyar I (101,4%), Sedangkan UPT Kesmas yang lain belum mencapai termasuk rata-rata Kabupaten masih dibawah target (95%).

b. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes

Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap AKI. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu. Sedangkan dalam terget MDGs, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibuadalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992, serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992.

101,4 94,8 94,2 93,8 93,6 92,0 91,3 91,0 90,1 88,7 86,6 84,4 80,4 91,1 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 Cak u p an K4 (% )) UPT KESMAS

Gambar 4.3. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4) Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 39

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.

Gambar 4.4. memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2012 yang cenderung menurun. Pada tahun 2011 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 89,73%, akan tetapi meningkat lagi menjadi 94,7% pada tahun 2012, angka ini sudah melewati target SPM tahun 2015 yaitu sebesar 90%. Peningkatan ini mungkin disebabkan oleh adanya program Jampersal dari Pemerintah Pusat.

Sumber ; Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar

Untuk melihat distribusi persalinan oleh tenaga kesehatan untuk masing-masing UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar, dapat dilihat pada gambar berikut :

98,26 94,36 92,41 89,73 94,7 84 86 88 90 92 94 96 98 100 2008 2009 2010 2011 2012 Cak u p an (% ) TAHUN

Gambar 4.4. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 40

Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar

Gambar 4.5. memperlihatkan bahwa sebagian besar yaitu 11 UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar sudah melampaui target SPM tahun 2015, dimana UPT Kesmas Gianyar I merupakan UPT Kesmas dengan pencapaian tertinggi (103,8%). Sedangkan UPT Kesmas yang cakupannya terendah dan belum mencapai target adalah UPT Kesmas Sukawati I (83,0%) disusul UPT Kesmas Ubud II (87,0%).

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)

Pelayanan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas (KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ke-3 (KF3) dilakukan pada minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan

103,8 101,3 99,0 96,9 95,5 94,9 94,5 93,6 93,3 92,8 92,4 87,0 83,0 94,7 90,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 Cak u p an Li n N ake s (% )) UPT KESMAS

Gambar 4.5. Cakupan Persalinan ditolong Nakes Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 41

kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan bayi.

Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar

Dibandingkan dengan target SPM tahun 2015, maka sebagian bersar UPT Kesmas sudah mencapai target dimana UPT Kesmas Gianyar I persentase cakupan KF3 tertinggi yaitu sebesar (110,6%), sedangkan UPT Kesmas yang belum mencapai target adalah UPT Kesmas Tegallalang I (89,3%), Sukawati I (84,4%) dan Ubud II (82,9%). Masih ada rentang waktu 2 tahun untuk meningkatkan pencapaian program dengan memanfaatkan dana BOK.

d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan

110,6 101,1 99,3 98,9 96,8 96,1 94,5 93,8 92,6 92,6 89,3 84,4 82,0 95,6 90,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 Cak u p an KF 3 (% )) UPT KESMAS

Gambar 4.6. Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012 42

kesehatan, karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai.

Risti/Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/Komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole > 140mmHg, diastole > 90 mmHg), oedema nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur.

Gambar 4.7. memperlihatkan cakupan penanganan komplikasi kebidanan menurut UPT Kesmas pada tahun 2012, menunjukan hampir semua UPT Kesmas sudah mencapai terget SPM yaitu diatas 80%, sedangkan UPT Kemas yang belum

Dokumen terkait