• Tidak ada hasil yang ditemukan

Porikatan yang wa.jar (natuurlijko vorbintonis), pongaturannya dalam BV/ dilotakkan pada lingkungan pc- ngaturan tontang porilcatan yang timbul dari undang-un­ dang karona porbuatan manusia yang diporbolohkan.

BV/ tidak morumuskan pongortian dari porikatan yang wa- jar ini, satu-satunya pasal yang mongatur yaitu pasal 1359 ayat 2 BY/, yang monontukan bahwa torhadap pcrika- tan yang wa.jar, yang socara suka rola tolah diponuhi - tak dapat dilakukan ponuntutan kombali

Ratio dari pongaturan domikian monurut Pitlo, momonuhi porikatan yang wa,jar bukan mombayar nbukan hutang”,dan karona itu tidak dapat monuntut kombali dari "pombaya-

p ran yang bukan hutang" ,

Moijors mongatakan porikatan yang wajar sobagai 3

porikatan tanpa gugatan hukum , namun moskipun tak -

R.Subokti dan R.T,jitrosudibio (pontortj.), BW p.317. p

* Pitlo, Hot Vorbintcnissonrocht naar Hot Nodorlands Bur^orli.ik Wotbook (Haarlom: HD7~TToonk V/illink Zoon NV., Viordo Druk 1954), p* 211.

Lici.jcrs, Do Algomono Bogrippon van Hot Burgorli.jk Rocht (Loidon: UnivorsiTairc Pors Leiden,1948),p*49. 3

ada hak monuntut, totapi scbcnarnya ada pcnagihannya ^ . Bila orang yang borhutang momonuhinya, hal itu morupakan itikad baik bolaka. Pcmcnuban dcmikian bukan morupakan - schcnking, tapi ia momcnuhi suatu ikatan, karcnnnya ti­ dak mcmc-rlukan suatu akto notaris (arrest HR 4 Llci 1932, UJ 1933, 383) 2.

Dalam dunia ilmu hukum, dikonal beborapa ajaran

tontang luasnya pongortian porikatan yang wajar, yaitu : 1. Ajaran yang sompit.

Ajaran ini didukung oloh Opzoomcr, Dicphuis ,

4 5

. Pothior , dan Moijcrs *

LIcnurut a jar an sompit ini, porikatan yang wa - jar hanya didapatkan pada porikatan yang turn -

r

buh dari pcrsctujuan atau undang-undang saja • 2. Ajaran sctcngah luas.

Ajaran ini didukung oloh Land dan Suyling,

Land borpendapat bab.wa solain porikatan yang

bcrdasar pada pcrsctujuan dan undang-undang,ju

LC. Hofmann, Hot Nodorlanfsch Yorbintcnisson-rccht (- Batavia: Bij JB Woltcrs tfi'tgovc'rs-Maatschappij NY. 1933), p* 256.

2

# Pitlo, Hot Yorbintonissonrocht p. 211. 3

LC Hofmann, Vcrbintcnisscn-rccht p. 254. 4' Ibid., p. 256.

Ibid., p. 255.

C.

ga tcrmasuk kowajiban yang dilakukan oloh orang yang tidak borpongotabuan 1.

Suyling lobih luas scdikit dari Land, dongan mo nambahkan porikatan yang dapat digugurkan karc-

2

na paksaan, kokhilafan maupun pcnipuan 3. Ajaran yang luas.

Ajaran ini didukung olch Pitlo Subokti ^,dan

VtJllmar

Monurut ajaran ini, porikatan yang wajar dapat torjadi dari kcharusan yang bordasarkan pada mo ral dan tata susila. Sobagai contoh, scorang - yang kaya diambil dari dalam air olch soorang - miskin, dongan tidak monghiraukan bahaya torha- dap diri sondiri, adalah morupakan porikatan - yang wajar; karona itu si miskin patut mondapat pcnghargaan dari si kaya dongan mongorbankan sc

jumlah. uang

“* LC. Hofmann, loc. cit. p

# LC. Hofmann, Vcrbintcnissonrocht p. 254.

3

Pitlo, Hot Vorbintonis sonro cht p. 213* Subokti, Hukum pordata p. 111.

5

Vollmar, Verb int oni s s on on Bowijsrocht pp. 300-301.

6 ' Ibid., p. 297.

Praktok pcngadilan di Porancis mongikuti ajaran4- yang luas daii di Nederland pada tahun 1926 juga mcngi - kuti ajaran yang luas.

Hal ini torlihat dari putusan HR tanggal 12 Uarot 1926,

NJ 1926, 777; yaitu tontang mominta kombali uang suap

yang tolah disotor kodalam kas nogara. HR tidak mongakui hak gugatnya , dongan portimbangan bahwa monurut sojarah pasal 1359 ayat 2 BW itu dikutib dari pasal 1235 Co., - yang moliputi suatu hutang totapi hak monuntut sojak so mula momang tidak ada, atau knrona koadaan yang timbul komudian monjadi gugur, totapi juga porsoalan dimana - yang borsangkutan momonuhi suatu kowajiban yang hanya- bordasar pada koh.arusan moral dan tata susila \

Dongan mongikuti ajaran yang luas, Subokti moru-

muskan pongortian porikatan yang wajar sobagai suatu-

pcrikatan yang bofada ditongah-tcngah antara porikatan-

moral atau kopatutan dan suatu porikatan hukum5atau bo-

loh juga dikatakan sobagai suatu porikatan hukum yang

2

tidak sompurna .

Pitlo monggambarkan porikatan yang wajar sobagai porikatan yang borcorak dwi sifat (hybrischo vorschij - ning) dongan kaki yang satu diatas lapangan moral, dan

"*■* Pitlo, Hot Vorbintonissonrocht p. 215; Vollmar, Vor- bintonisson on' Bowijsrocht p. 299*

* Subokti, Hukum Pordata p. 111.

Jeaki yang lain diatas bidang hukum 'l'.

Dongan dcmikian poncntuan borada dalam tangan yang bor- hutang, apakah ia mau mcnarik ikatan itu soluruhnya kc- arah lapangan moral, ataukah akan monariknya masuk koda

2

lam lingkungan hukum

Uoskipun porikatan yang wajar dapat borasal dari moral dan tata susila, namun tidak solalu monumbuhkan - porikatan yang wajar. HE dalam putusannya 18 Llarct 1953

(NJ 1953, 640), monontukan bah.wa torhadap kowajiban mo­

ral dan tata susila yang borsifat mondosak saja yang-

dapat monumbuhkan porikatan yang wajar.

Putusan ini didukung oloh Pitlo dan VtJllmar

Kritoria untuk monontukan kowajiban moral atau- tata susila sobagai borsifat mondosak, monurut VOllmar- tcrgantung dari koadaan yang timbul disokitarnya. Soba­ gai podoman, dalam porsoalan pomoliharaan, yang monon - tukan adalah dorajat kaum koluarga; dalam pomborian pon siun, adalah lamanya masa korja

Pitlo, op. cit. p. 213. 2‘ Ibid.

3

Pitlo, Hot Vorbintonsissonrocht p. 220. 4 ‘ Ibid.

5

VBllmar, Vorbintonisson on Bowijsrocht p. 300. '6‘ Ibid., p. 301.

.Pitlo monambahkan bahwa harus dianggap sobagai borsifat' mondosak si concubino yang jatuh kodalam komolaratan

Dari uraian torsobut diata§, dapatlah dirumuskan lobih lanjut isi dari porikatan yang wajar;

1. Porikatan yang wajar mompunyai corak antara - porikatan moral atau tata susila dongan pori­ katan hukum.

2. Torhadap koliarusan moral dan tata susila yang borsifat mend os ale saja, yang dapat monumbuh - kan porikatan yang wajar.

3. Porikatan yang wajar tidak mompunyai hak gu- gat, karona itu polafcsanaannya tidak dapat di paksakan.

4. Momonuhi porikatan yang wajar, disatu pihak - borarti bukan mombayar r,bukan hutang”, karona itu tak dapat monuntut kombali, dipihak lain borarti monyorot porikatan soluruhnya kodalam lingkungan hukum, karona itu pombayarannya a- dalah. sah dan akibat hukumnya talc dapat dita- rik kombali.

Dokumen terkait