• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN ETIKA KERJA

Dalam dokumen STANDAR ETIKA PERUSAHAAN (Halaman 25-36)

Etika kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh Insan Perum Perumnas yaitu seluruh Karyawan, Direksi, Komite-komite dan Dewan Pengawas Perum Perumnas dalam pelaksanaan kerja sehari-hari. Dalam menjalankan tugasnya Insan Perum Perumnas selalu berpedoman kepada Etika Kerja sebagai berikut:

2.2.1 Kepatuhan Terhadap Hukum

Perum Perumnas menyadari bahwa kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan merupakan standar bagi Perusahaan untuk dapat menjalankan bisnis dengan cara yang wajar sehingga seluruh hukum dan peraturan yang berlaku haruslah dilaksanakan dalam setiap kegiatan bisnis Perusahaan.

2.2.1.1 Standar Etika

1. Mematuhi ketentuan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam seluruh aktivitas usaha Perusahaan. 2. Mengedepankan penyelesaian melalui jalur musyawarah

untuk mencapai mufakat dalam setiap perselisihan dengan pihak lain, menempuh jalur hukum bila musyawarah tersebut tidak membuahkan hasil, dan menghormati hasil dari proses hukum tersebut.

3. Melarang seluruh Insan Perum Perumnas melakukan kegiatan yang bertentangan dengan hukum dan peraturan perundangan.

4. Melarang transaksi usaha dengan pihak-pihak yang dananya diduga berasal dari kegiatan pencucian uang (money laundring).

2.2.1.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Kebijakan Perusahaan untuk menghadapi kasus ataupun pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Insan Perum Perumnas.

2. Kontrol terhadap kepatuhan hukum Insan Perum Perumnas diluar jam kerja terkait kegiatan Perusahaan.

3. Insan Perum Perumnas yang memiliki hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat masalah hukum.

2.2.2 Benturan Kepentingan

Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi yang dilematis yaitu adanya pertentangan kepentingan antara pribadi dan Perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung berpotensi merugikan Perusahaan.

2.2.2.1 Standar Etika

1. Mengklarifikasi kapan seseorang berbicara secara pribadi atau sebagai seorang Insan Perum Perumnas.

2. Tidak memanfaatkan atau menggunakan informasi penting dan rahasia bagi keuntungan pribadi.

3. Menghindari kepentingan keuangan dalam organisasi mitra ataupun rekanan.

4. Menghindari situasi yang dapat menyebabkan spekulasi adanya kecurigaan akan adanya benturan kepentingan. 5. Mengungkapkan setiap kemungkinan benturan

kepentingan sebelum kontrak/kesepakatan disetujui. 6. Tidak bekerja pada institusi atau lembaga lain yang

memiliki lingkup usaha yang sama, pesaing, ataupun setiap pekerjaan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

2.2.2.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Insan Perum Perumnas tidak diperkenankan menempatkan diri pada posisi atau situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

2. Apabila benturan terjadi, Insan Perum Perumnas wajib memastikan adanya perlakuan adil kepada Perusahaan dan/atau Stakeholders dengan memberikan pengungkapan yang cukup atau sementara berhenti melaksanakan tugas yang terkait dengan benturan kepentingan tersebut. 3. Insan Perum Perumnas tidak diperkenankan secara

tidak wajar menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan Stakeholders.

2.2.3 Memberi dan Menerima

Donasi, jamuan dan hadiah yang diberikan kepada pihak ketiga merupakan praktik bisnis yang dapat diterima sejauh hal tersebut dilakukan sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

Perusahaan harus memandang donasi, hadiah, hiburan dikaitkan dengan suatu tujuan bisnis yang jujur dan tidak boleh dimaksudkan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan atau tindakan. Hal-hal tersebut juga harus dijaga dalam konteks sosial dan budaya masyarakat yang berlaku.

Pemberian donasi, jamuan dan hadiah tersebut tidak dapat dibenarkan apabila terdapat kepentingan atau motif terselubung yang bermaksud mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pihak lain dan/atau dapat menimbulkan benturan kepentingan.

2.2.3.1 Standar Etika

1. Melarang keras untuk memberikan atau menjanjikan, baik langsung maupun tidak langsung hadiah kepada para pihak yang berhubungan dengan Perusahaan.

2. Dilarang keras menerima hadiah dari pihak manapun, yang diketahui dan patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan untuk menggerakan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.

3. Donasi tidak diperkenankan untuk kepentingan perseorangan, politik atau kegiatan partai politik tertentu. 4. Semua pengeluaran yang berhubungan dengan donasi

harus mendapatkan otoritas yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas.

5. Insan Perum Perumnas dilarang menjamu tamu pribadi atas beban keuangan Perusahaan.

6. Insan Perum Perumnas dapat menerima jamuan dari pihak luar sepanjang tidak mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

2.2.3.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Segala bentuk hadiah, pemberian khusus maupun hiburan yang bersifat tidak resmi.

2. Donasi untuk tujuan lain hanya boleh dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mengedepankan prinsip akuntabilitas.

3. Penyelenggaraan jamuan harus bersifat wajar dan atas persetujuan dari pihak manajemen Perusahaan, serta harus dicatat sebagai beban Perusahaan berdasarkan prosedur standar pengeluaran dan pencatatan di Perum Perumnas.

2.2.4 Persamaan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia

Perusahaan percaya bahwa hak asasi manusia adalah sesuatu yang bersifat universal. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, Perusahaan mendorong usaha-usaha untuk menjamin terpenuhinya hak asasi manusia. Perusahaan berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap kegiatan operasi Perusahaan tidak melanggar prinsip hak asasi manusia.

2.2.4.1 Standar Etika

1. Memastikan seluruh Insan Perum Perumnas memahami peraturan perundang-undangan mengenai hak asasi manusia.

2. Memastikan bahwa masyarakat sekitar turut merasakan kesejahteraan yang diciptakan Perusahaan serta menghormati hak-hak asasi yang dimilikinya.

3. Mengedepankan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam menangani konflik yang mungkin terjadi dengan masyarakat, serikat pekerja atau karyawan.

4. Mengembangkan sikap-sikap menghargai hak asasi manusia pada pihak ketiga yang bekerjasama dengan atau yang mewakili Perusahaan.

2.2.4.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Dampak negatif dari kegiatan operasi Perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.

2. Memburuknya hubungan atau munculnya konflik dengan masyarakat sekitar Pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat.

3. Keterlibtan aparat keamanan yang kontra-produktif. 4. Pelanggaran hak-hak yang terkait dengan kepemilikan dari

masyarakat sekitar.

5. Penggunaan kekerasan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan atau masyarakat sekitar.

2.2.5 Kesempatan Kerja yang Adil

Perusahaan berkomitmen untuk menciptakan kesempatan kerja yang adil, termasuk didalamnya larangan terhadap segala bentuk diskriminasi. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dan perlakuan yang adil kepada seluruh Insan Perum Perumnas.

2.2.5.1 Standar Etika

1. Mentaati peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, termasuk peraturan kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengemukakan pendapat.

2. Melakukan rekrutmen tenaga kerja, memberikan pelatihan, promosi, pemberhentian, kompensasi secara adil tanpa memandang agama, ras/suku bangsa, hubungan pribadi, warna kulit, jenis kelamin atau karakteristik lain yang dilindungi oleh hukum.

3. Menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari pelecehan, seperti pelecehan terhadap seseorang karena latar belakang agama, ras/suku bangsa, hubungan pribadi, warna kulit, jenis kelamin atau karakteristik lain yang dilindungi oleh hukum.

4. Menghormati hak pribadi Insan Perum Perumnas dengan menggunakan, menjaga dan menyimpan data pribadi mereka sesuai dengan petunjuk dan prosedur yang berlaku.

5. Perusahaan berhak memonitor penggunaan aset Perusahaan seperti komputer, email, telepon, informasi mengenai hak kekayaan intelektual milik Perusahaan dan sebagainya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.2.5.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Suasana kerja yang tidak nyaman seperti menceritakan lelucon atau memperlihatkan barang yang mengejek atau menyinggung anggota masyarakat dari etnis atau ras tertentu.

2. Mempertimbangkan ras, hubungan prbadi (pertemanan dan kekerabatan) warna kulit, agama, asal negara, jenis kelamin atau karakteristik yang dilindungi hukum sebagai faktor dalam mempekerjakan, mempromosikan atau keputusan lain yang berkaitan dengan Insan Perum Perumnas.

3. Membicarakan hal-hal yang berkonotasi seks yang tidak menyenangkan dengan Insan Perum Perumnas lain. 4. Melakukan pelanggaran terhadap hukum ketenagakerjaan. 5. Menolak bekerjasama dengan individu tertentu karena

ras, agama, jenis kelamin dan sebagainya.

6. Memberitahukan data Insan Perum Perumnas kepada orang yang tidak memiliki kepentingan usaha, kewenangan atau persetujuan dari subjek yang bersangkutan.

2.2.6 Pembayaran Tidak Wajar

Suap adalah suatu perbuatan memberi/menerima, menjanjikan/ dijanjikan sesuatu kepada seseorang atau pejabat secara ilegal dengan maksud agar dia berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam pekerjaan yang bertentangan dengan kewajibannya.

Perusahaan juga melarang segala bentuk pemberian yang material baik secara langsung maupun tidak langsung, kepada semua pihak eksternal dengan tujuan mempengaruhi mereka untuk kepentingan Perusahaan, baik untuk mendapatkan kemudahan, keunggulan bersaing atau untuk mendapatkan prioritas.

2.2.6.1 Standar Etika

1. Dilarang melakukan segala bentuk penyuapan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Insan Perum Perumnas dilarang menerima suap dalam keadaan dan/atau bentuk apapun.

3. Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Perusahaan. 2.2.6.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Kepatuhan terhadap ketentuan pembayaran tidak wajar. 2. Pembayaran komisi yang besarnya dianggap signifikan

dibandingkan dengan nilai jasa yang diberikan.

3. Pemerikasaan secara seksama terhadap kepatuhan pihak ketiga atas standar etika mengenai pembayaran tidak wajar.

2.2.7 Kerahasian Informasi

Setiap Insan Perum Perumnas, sesuai dengan kewenangan dan lingkup pekerjaannya memiliki akses terhadap informasi Perusahaan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat rahasia.

2.2.7.1 Standar Etika

1. Memastikan seluruh aset informasi Perusahaan dikelola dengan baik.

2. Menjaga informasi Perusahaan yang bersifat rahasia. 3. Memberikan informasi yang relevan dan proporsional

kepada Stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan Perusahaan.

4. Menghindari penyebarluasan data dan informasi kepada pihak lain yang tidak berkepentingan.

5. Menyembunyikan data dan dokumen Perusahaan selama menjabat dan/atau setelah yang bersangkutan menyelesaikan masa tugas dan jabatannya.

6. Memanfaatkan dan/atau menggunakan informasi rahasia termasuk dan tidak terbatas pada teknologi informasi Perusahaan di luar kepentingan Perusahaan.

7. Melanggar ketentuan yang berkaitan dengan pengakuan dan penggunaan hak atas kekayaan intelektual seperti hak cipta, paten dan pengetahuan.

2.2.7.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Pengendalian yang tidak mencukupi seperti hal-hal yang memungkinkan akses oleh orang yang tidak berwenang terhadap informasi Perum Perumnas.

2. Penyampaian atau permintaan penyampaian informasi rahasia Perum Perumnas atau informasi mengenai pelangggan dan pemasok Perum Perumnas oleh pihak yang tidak memiliki wewenang.

2.2.8 Pengawasan dan Penggunaan Aset

Aset Perusahaan dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak bergerak. Aset Perusahaan harus dijaga status kepemilikan dan keberadaannya. Standar etika pengawasan dan penggunaan aset ditujukan untuk memastikan seluruh aset fisik, keuangan, hak milik intelektual dan aset yang lain digunakan dan dilindungi secara optimal.

2.2.8.1 Standar Etika

1. Memanfaatkan aset dan sumber daya Perusahaan lainnya secara efisien dan efektif, serta mendapat perlindungan secara optimal sesuai dengan aturan penggunaan yang berlaku, dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan. 2. Tidak menggunakan aset Perusahaan untuk tujuan-tujuan

pribadi dan/atau di luar kepentingan Perusahaan.

3. Melaporkan setiap kehilangan atau dugaan penyalahgunaan aset Perusahaan kepada atasan langsung.

2.2.8.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Aset fisik atau sumber daya lainnya yang digunakan secara berlebihan dipindahtangankan atau dihapusbukukan secara tidak sah.

2. Kontrol yang lemah terhadap unit bisnis yang terletak jauh dari Kantor Pusat.

3. Tidak adanya kontrol yang efektif untuk melindungi aset Perusahaan dari kerugian dan kecurangan.

4. Catatan keuangan yang tidak akurat. 2.2.9 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya perlindungan yang dilakukan oleh Manajemen bersama karyawan baik tersedianya peralatan yang memadai maupun suasana tempat kerja yang dapat memberikan rasa aman, tenteram, terlindungi, tercegah dari musibah, sehingga karyawan bersama unsur manajemen selalu dalam kondisi selamat dan sehat.

2.2.9.1 Standar Etika

1. Menyediakan alat dan sarana yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja antara lain pintu tangga darurat, alat pemadam kebakaran, (tabung pemadam, kran air pemadam beserta alarm bahaya), alat pelindung dan pengamanan sesuai dengan peraturan Pemerintah.

2. Setiap karyawan yang melaksanakan tugas dari Perusahaan, apabila terjadi risiko hukum maupun fisik dari pihak ketiga, Perusahaan memberikan fasilitas bantuan hukum dan biayanya sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-19/MBU/2008 tanggal 9 Desember 2008. 3. Manajemen wajib menyediakan ruang Laktasi dan tempat

penyimpanannya serta ruang khusus untuk merokok. 4. Mematuhi dan melaksanakan aturan-aturan tentang

keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Menggunakan sarana pelindung keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan Perusahaan secara benar dan optimal.

2.2.9.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Penyuluhan dan pelatihan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

2. Berperan aktif dalam menerapkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Perusahaan untuk mencegah sumber bahaya kebakaran termasuk penyakit akibat kerja. 3. Keluhan-keluhan mengenai keselamatan dan kesehatan

kerja yang muncul dari Insan Perum Perumnas.

4. Bahaya atau kecelakaan kerja serta kerusakan lingkungan yang timbul.

5. Kelalaian untuk mematuhi peraturan dan prosedur mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan.

2.2.10 Hak atas Kekayaan Intelektual

Hak atas kekayaan intelektual (meliputi paten, rahasia dagang, merek dagang, hak cipta, dan kepemilikan informasi lainnya yang dimiliki Perusahaan) merupakan salah satu aset yang paling berharga bagi setiap Perusahaan.

2.2.10.1 Standar Etika

1. Insan Perum Perumnas harus menghormati kekayaan intelektual pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas hak milik intelektual orang lain dapat mengakibatkan Perusahaan menanggung gugatan hukum secara perdata dan ganti rugi.

2. Seluruh Insan Perum Perumnas harus berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik Perusahaan.

dalam pengembangan suatu proses atau produk yang akan digunakan oleh Perusahaan, atau Insan Perum Perumnas yang memiliki atas hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi yang terkait dengan proses atau produk tersebut sebagai milik Perusahaan baik selama masa kerja maupun setelah Insan Perum Perumnas tidak bekerja lagi untuk Perusahaan.

4. Seluruh Insan Perum Perumnas harus menginformasikan hasil karya yang dihasilkan baik selama maupun di luar jam kerja, jika hasil karya tersebut terkait dengan bisnis atau operasi Perusahaan. Perusahaan berhak atas seluruh manfaat dari paten dan lain-lain yang terkait dengan hasil karya dimaksud di atas.

5. Seluruh Insan Perum Perumnas harus menandatangani pernyataan untuk menjaga kerahasian maupun kesedian untuk membantu Perusahaan dalam proses memperoleh hak kekayaan intelektual atas nama Perusahaan.

2.2.10.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Menerima informasi mengenai yang terkait hak atas kekayaan intelektual dari pihak luar tanpa mengkonsultasikan terledih dahulu dengan Divisi Hukum, dimana terdapat kondisi kerahasiaan yang harus dijaga.

2. Mempekerjakan seseorang yang sebelumnya bekerja di kompetitor tanpa memberikan perlindungan dan pencegahan agar orang tersebut tidak akan membocorkan atau menggunakan hak milik informasi kompetitor.

3. Memperkenalkan produk atau jasa baru, atau nama produk sebelum pengecekan mengenai pelanggaran paten atau merek dagang.

4. Membicarakan hak kekayaan intelektual maupun informasi yang terkait dengan hak kekayaan intelektual Perum Perumnas dengan pelanggan atau pemasok tanpa melalui prosedur resmi yang telah ditetapkan Perusahaan.

5. Menyampaikan atau membocorkan informasi mengenai suatu produk baru atau jasa sebelum permohonan paten dilakukan atau keputusan untuk tidak membuat permohonan dilakukan secara resmi oleh Perusahaan.

2.2.11 Perilaku Etis terhadap Sesama Karyawan

Perusahaan berkomitmen penuh untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis dan nyaman dalam lingkungan Perusahaan melalui upaya pembentukan karakter Insan Perum Perumnas yang disiplin dan beretika dalam berinteraksi sehari-hari baik antar sesama karyawan maupun hubungan atasan dan bawahan melalui berbagai bentuk komunikasi.

2.2.11.1 Standar Etika

Hubungan Sesama Karyawan

1. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi terhadap sesama rekan kerja, atasan atau bawahan untuk kepentingan tertentu.

2. Insan Perum Perumnas tidak diijinkan untuk melakukan tindakan ataupun ucapan yang didalamnya mengandung unsur pelecehan terhadap suku, agama, ras, adat dan kata-kata kasar terhadap sesama karyawan.

3. Insan Perum Perumnas dilarang melakukan tindakan ancaman fisik maupun non-fisik terhadap sesama karyawan.

4. Tidak melakukan permusuhan ataupun provokasi terhadap rekan kerja, atasan dan bawahan untuk kepentingan pribadi ataupun golongan yang dapat merugikan Perusahaan.

5. Menghindari segala bentuk persaingan tidak sehat dan pemanfaatan jabatan untuk kepentingan tertentu. Hubungan Atasan dan Bawahan

1. Atasan dan bawahan selalu berusaha bersikap terbuka dan menjalin hubungan yang harmonis.

2. Atasan memberikan contoh bersikap dan berperilaku baik sehingga menjadi suri tauladan bagi bawahannya. 3. Atasan dan bawahan akan saling menghormati

terhadap ide-ide maupun perbedaan pendapat yang disampaikan.

4. Memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi yang tinggi untuk kepentingan dan kemajuan Perusahaan.

5. Menggunakan bahasa yang sopan dan tidak mengandung unsur diskriminasi.

2.2.11.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Interaksi sesama karyawan ataupun atasan bawahan yang mengutamakan kepentingan pribadi ataupun golongan tertentu diatas kepentingan perusahaaan. 2. Keikutsertaan karyawan dalam organisasi ataupun

perkumpulan yang tidak diakui Pemerintah dan menganut nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut Perusahaan.

3. Aktivitas-aktivitas yang berpengaruh terhadap pengurangan jam kerja dan atau konsentrasi kerja karyawan serta tidak memprioritaskan tugas dan tanggung jawab sebagai karyawan.

Dalam dokumen STANDAR ETIKA PERUSAHAAN (Halaman 25-36)

Dokumen terkait