• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi Dana Pensiun Berdasar PER-05/BL/2012 Dana Pensiun Berdasar PER-05/BL/2012

Berikut ini adalah pedoman penyusunan Laporan Keuangan dan Dasar Investasi bagi Dana Pensiun berdasar PER-05/BL/2012 :

1. Jenis Dana Pensiun dan Karakteristik program pensiun meliputi :

a. Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan:

1) Program Pensiun Manfaat Pasti; atau 2) Program Pernsiun Iuran Pasti.

b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan Program Pensiun Iuran

Pasti.

2. Laporan Keuangan Dana Pensiun harus disusun sesuai dengan jenis Dana

Pensiun dan karakteristik program pensiun yang diselenggarakan oleh masing-masing Dana Pensiun, yaitu :

Laporan Keuangan Utama, meliputi : a. Laporan Aset Neto :

1) Investasi 2) Non investasi

3) Liabilitas Selain Nilai Kini Aktuarial atau Liabilitas Selain Liabilitas Manfaat Pensiun.

b. Laporan Perubahan Aset Neto :

1) Penggunaan Surplus, yaitu Dalam hal terdapat surplus yang digunakan untuk membayar iuran dalam periode pelaporan sebagaimana ditetapkan dalam valuasi aktuaria terakhir, maka

commit to user

nilai iuran jatuh tempo selama masa penggunaan surplus tidak disajikan dalam Laporan Perubahan Aset Neto.

c. Catatan Atas Laporan Keuangan : 1) Penjelasan Umum

2) IkhtisarKebijakan Akuntansi

3) Penjelasan Mengenai Kebijakan Pendanaan 4) Penjelasan Per Pos dalam Laporan Keuangan

5) Penjelasan Mengenai Kekayaan Untuk Pendanaan

6) Penjelasan Mengenai Mitra Pendiri (Apabila Ada) 7) Penjelasan Mengenai Kebijakan Pendanaan:

a) Ikhtisar demografi peserta, diuraikan mengenai data kepesertaan, yang mencakup jumlah peserta aktif, pensiun ditunda dan pensiunan.

b) Rumus manfaat pensiun dan perubahannya selama periode pelaporan (apabila ada).

c) Metode pendistribusian hasil pengembangan ke setiap rekening peserta (khusus PPIP).

d) Iuran peserta dan iuran pemberi kerja

e) Kebijakan pelunasan defisit atau penggunaan surplus (khusus PPMP, apabila ada

Nilai Kini Aktuarial:

a. Nilai kini aktuarial dirinci berdasarkan gaji proyeksi (kewajiban aktuaria) dan berdasarkan gaji kini (kewajiban

commit to user

solvabilitas). Nilai kini aktuarial ini juga harus dirinci untuk kelompok peserta aktif dan peserta pasif (pensiunan, janda/duda/anak dan mantan karyawan).

b. Apabila tanggal valuasi aktuaria berbeda dengan tanggal Laporan Aset Neto, maka disajikan pula nilai proyeksi dari nilai kini aktuarial per tanggal Laporan Aset Neto, dengan rincian tersebut di atas.

Nilai Surplus atau Defisit:

a. Apabila tanggal valuasi aktuaria berbeda dengan tanggal Laporan Aset Neto, disajikan pula nilai proyeksi dari surplus atau defisit per tanggal Laporan Aset Neto.

Laporan Keuangan tambahan, meliputi: d. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

1) Laporan yang menggambarkan posisi keuangan pada saat tertentu. 2) Neraca (laporan posisi keuangan) harus dapat menggambarkan

secara jelas aset dan liabilitas Dana Pensiun. e. Perhitungan Hasil Usaha:

1) Disajikan secara terperinci unsur pendapatan dan beban

2) Dipisahkan antara kegiatan investasi dan kegiatan di luar investasi.

commit to user

1) Memberikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan aset neto dalam pengaruhnya terhadap penerimaan dan penggunaan kas

2) Nilai kas pada akhir periode mencerminkan nilai saldo pos kas dan bank yang disajikan pada Laporan Aset Neto dan neraca

3) Harus menggunakan metode langsung .

Dalam hal Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Dana Pensiun dan Format Standar Laporan Keuangan Dana Pensiun tidak mengatur secara khusus mengenai penyajian dan/atau pengungkapan transaksi atau peristiwa tertentu, penyusunan laporan keuangan Dana Pensiun harus dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum.

Berikut ini merupakan perubahan Nama Akun sesuai dengan PER-05/BL/2012:

Tabel II.1

Lama Baru

Aktiva Bersih Aset Neto

Kewajiban Liabilitas

Kewajiban Aktuaria Nilai Kini Aktuarial

Kewajiban Manfaat Pensiun Liabilitas Manfaat Pensiun

Selisih Kewajiban Aktuaria Selisih Nilai Kini Aktuarial

Kewajiban di luar kewajiban aktuaria Liabilitas di luar nilai kini aktuarial

Kewajiban di luar kewajiban manfaat pensiun

Liabilitas di luar liabilitas manfaat pensiun

commit to user

3. Dasar penilaian jenis investasi untuk pelaporan keuangan dan investasi Dana Pensiun adalah sebagai berikut:

a. Surat Berharga Negara berdasar:

1) Nilai pasar yang ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional; atau

2) Nilai penebusan akhir, yaitu dalam hal Surat Berharga Negara memiliki nilai penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan dengan kewajiban pembayaran manfaat pensiun, atau bagian spesifik dari program pensiun; b. Tabungan pada bank berdasar nilai nominal;

c. Deposito Berjangka dan/atau deposito on call pada bank berdasar nilai nominal;

d. Sertifikat Deposito pada bank dan/atau Sertifikat Bank Indonesia berdasar nilai tunai;

e. Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasar nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir diBursa Efek;

f. Obligasi dan/atau sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasar:

1) Nilai pasar yang ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal

commit to user

dan Lembaga Keuangan atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional; atau

2) Nilai penebusan akhir, yaitu dalam hal obligasi atau sukuk memiliki nilai penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan dengan kewajiban pembayaran manfaat pensiun, atau bagian spesifik dari program pensiun; g. Unit Penyertaan Reksa Dana:

1) Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa

Dana Campuran, dan Reksa Dana Saham berdasar nilai aktiva bersih;

2) Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks berdasar nilai aktiva bersih;

3) Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas berdasar nilai aktiva bersih;

4) Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia berdasar nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa Efek .

h. Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dan/atau Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasar:

1) Nilai pasar yang ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau lembaga penilaian harga efek yang

commit to user

telah diakui secara internasional, untuk efek utang yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;

2) Nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa Efek, untuk efek ekuitas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;

3) nilai nominal, untuk efek ekuitas yang tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia;

i. Kontrak Opsi Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasar nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa Efek;

j. Penempatan langsung pada saham berdasar nilai yang ditetapkan penilai independen yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan; dan

k. Tanah dan/atau bangunan di Indonesia berdasar nilai yang ditetapkan penilai independen yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Sertifikat Berharga Negara dan obligasi dan/atau sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia yang dinilai berdasar ”nilai penebusan akhir” harus didukung dengan dokumen tertulis.

Penilaian atas penempatan langsung pada saham dan/atau tanah dan/atau bangunan di Indonesia dilakukan oleh penilai independen yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan paling lama 3 (tiga) tahun sekali.

commit to user

Khusus untuk penyusunan neraca (laporan posisi keuangan), dasar penilaian jenis investasi menggunakan nilai historis.

4. Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Dana Pensiun:

1. Periode Pelaporan

Laporan Keuangan Dana Pensiun disusun secara semesteran dan tahunan. Laporan keuangan semesteran meliputi semester I (1 Januari s.d. 30 Juni) dan semester II (1 Juli s.d. 31 Desember) dalam satu tahun buku. Laporan keuangan tahunan meliputi periode 1 Januari s.d. 31 Desember dan diaudit oleh akuntan publik.

2. Penyajian Secara Wajar

a. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas Dana Pensiun dengan disertai pengungkapan yang memadai dalam catatan atas laporan keuangan. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan Dana Pensiun untuk menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi, sehingga dapat memberikan informasi yang relevan, handal, dapat diperbandingkan, dan mudah dipahami.

b. Perubahan estimasi akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, dan kesalahan mengacu pada standar akuntansi keuangan yang berlaku umum.

commit to user 3. Materialitas

a. Pos yang nilainya material yang disajikan dalam laporan keuangan harus sesuai dengan Format Standar.

b. Pos yang nilainya material namun tidak dicantumkan sebagai pos dari Format Standar harus disajikan sebagai sub pos dalam pos yang terdapat pada Format Standar, dengan memperhatikan kesamaan fungsi dan jenis dari pos tersebut, dengan pengungkapan yang wajar dalam catatan atas laporan keuangan. Namun, apabila tetap tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu pos yang tersedia karena fungsi dan jenis pos yang sama sekali berbeda, pos tersebut disajikan tersendiri dengan pengungkapan yang wajar dalam catatan atas laporan keuangan. c. Pos yang nilainya tidak material harus disajikan dalam pos yang

tersedia dalam Format Standar, kecuali diatur secara khusus dalam standar akuntansi keuangan yang berlaku umum.

4. Informasi Komparatif

a. Informasi kuantitatif harus disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya. Laporan keuangan tahunan disajikan secara perbandingan untuk dua tahun buku terakhir. Laporan keuangan semesteran disajikan secara perbandingan dengan periode semester sebelumnya. Perlakuan akuntansi untuk laporan keuangan semesteran sama dengan laporan keuangan tahunan.

commit to user

b. Informasi kuantitatif harus disajikan pula secara komparatif dalam rangka penggabungan, pemisahan, dan/atau pengakhiran mitra pendiri yang memerlukan laporan keuangan sebelum dan setelah penggabungan, pemisahan dan/atau pengakhiran mitra pendiri. c. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari

laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali apabila relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

5. Penyajian Investasi Dalam Laporan Keuangan Utama Dana Pensiun:

a. Investasi adalah bagian dari aset Dana Pensiun yang digunakan untuk meningkatkan aset melalui distribusi hasil investasi. Peningkatan aset melalui investasi dimaksudkan untuk dapat memenuhi kewajiban Dana Pensiun dalam membayar manfaat pensiun ataupun untuk membiayai operasional Dana Pensiun. Jenis investasi yang dapat disajikan dalam kelompok ini adalah jenis investasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang investasi Dana Pensiun. Adapun dasar penilaian investasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Ketua ini. b. Pos Surat Berharga Negara merupakan pos untuk menyajikan nilai

investasi Dana Pensiun pada surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia termasuk surat utang negara sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai surat utang

commit to user

negara, dan surat berharga syariah negara sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai surat berharga syariah negara.

c. Pos tabungan merupakan pos untuk menyajikan nilai tabungan pada

bank yang penarikannya dialkukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Pos tabungan dalam kelompok ini dimaksudkan untuk kegiatan investasi Dana Pensiun.

d. Pos deposito berjangka adalah pos untuk menyajikan nilai deposito pada bank yang memiliki jangka waktu jatuh tempo tertentu.

e. Pos deposito on call merupakan pos untuk menyajikan nilai deposito pada bank yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

f. Pos sertifikat deposito merupakan pos untuk menyajikan nilai deposito pada bank dengan jangka waktu dan bunga tertentu, yang bilyetnya dapat diperjualbelikan atas unjuk.

g. Pos sertifikat Bank Indonesia merupakan pos untuk menyajikan nilai investasi pada surat berharga atas unjuk yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

h. Pos saham, pos obligasi dan pos sukuk merupakan pos-pos untuk menyajikan nilai investasi pada saham, obligasi dan sukuk yang diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia.

i. Pos Unit Penyertaan Reksa Dana merupakan pos untuk menyajikan nilai investasi pada Reksa Dana. Pos Unit Penyertaan Reksa Dana terdiri atas:

commit to user

a) Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Penetapan Tetap, Reksa Dana Campuran, dan Reksa Dana Saham;

b) Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks;

c) Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas; dan

d) Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa

Efek di Indonesia.

j. Pos Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset merupakan pos untuk menyajikan investasi Dana Pensiun dalam bentuk Efek Beragun Aset.

k. Pos Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Dana Pensiun dalam bentuk Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat.

l. Pos Kontrak Opsi Saham merupakan pos untuk menyajikan investasi

Dana Pensiun dalam bentuk opsi jual (put option) dalam rangka lindung nilai atas investasi yang telah dimiliki Dana Pensiun.

m. Pos penempatan langsung merupakan pos untuk menyajikan

investasi Dana Pensiun dalam bnetuk surat berharga yang berupa saham yang diterbitkan oleh badan hukum yang tidak tercatat di Bursa efek di Indonesia.

commit to user

n. Pos tanah dan/atau bangunan di Indonesia merupakan pos untuk menyajikan investasi Dana Pensiun dalam bentuk tanah dan/atau bangunan di indonesia.

commit to user

29

BAB III

Dokumen terkait