• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Periklanan Obat Tradisional

bangan Teknologi

BACA ATURAN PAKAI BACA ATURAN PAKAI

B. Pedoman Periklanan Obat Tradisional

Latar Belakang

1. Obat tradisional mempu-nyai kedudukan yang khusus dalam masyarakat, karena merupakan warisan budaya bangsa di bidang kesehatan. Obat tradisional diperlukan ma-syarakat, terutama untuk memeliharan dan meningkat-kan kesehatan, memelihara keelokan tubuh serta kebu-garan. Disamping itu ada be-berapa yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit. 2. Dengan kemajuan tekno-logi dan meningkatnya ke-inginan masyarakat untuk menggunakan obat tradisional, maka obat tradisional tidak lagi

menjadi ramuan yang dibuat untuk keperluan keluarga, te-tapi sudah menjadi barang dagangan. Obat tradisional seperti obat, merupakan ba-rang yang mempunyai sifat khusus, karena itu penangan-annya termasuk periklanpenangan-annya perlu penanganan khusus. 3. Untuk melindungi masya-rakat terhadap obat tradisional yang tidak tepat dan atau merugikan kesehatan, maka penandaan dan informasi ter-masuk iklan obat tradisional, harus memenuhi persyaratan obyektifitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan.

4. Oleh karena itu Depe-temen Kesehatan melakukan pengendalian dan pengawas-an terhadap penyebarpengawas-an infor-masi obat tradisional termasuk periklanan obat tradisional. Petunjuk Teknis

Iklan obat tradisional secara umum harus mengacu pada “Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia” dan khusus untuk hal-hal yang bersifat teknis, maka pene-rapannya harus didasarkan pada pedoman ini:

Umum

1. Obat tradisional dapat di-iklankan apabila telah men-dapat nomor persetujuan pendaftaran dari Depertemen Kesehatan RI.

Desain Grafis Komunikasi

41

2. Iklan obat tradisional dapat

dimuat pada media periklanan setelah rancangan iklan terse-but mendapat persetujuan dari Depertemen Kesehatan RI. 3. Iklan obat tradisional tidak boleh mendorong penggunaan obat tradisional tersebut seca-ra berlebihan.

4. Iklan obat tradisional tidak boleh diperankan oleh tenaga profesi kesehatan atau sese-orang yang berperan sebagai profesi kesehatan dan atau menggunakan setting yang beratribut profesi kesehatan dan laboratorium

5. Informasi mengenai pro-duk obat tradisional dalam iklan harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam pasal 41 ayat (2) Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan sebagai berikut:

Obyektif : harus

membe-rikan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat tradisonal yang telah disetujui.

Lengkap : harus

mencan-tumkan tidak hanya informasi tentang khasiat dan kegunaan obat tradisional, tetapi juga memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperha-tikan, misalnya adanya kontra indikasi, efek samping, pan-tangan dan lainnya.

Tidak menyesatkan: informa-si obat tradiinforma-sional harus jujur, akurat, bertanggung jawab serta tidak boleh meman-faatkan kekuatiran masyarakat akan suatu masalah kesehat-an. Di samping itu, cara pe-nyajian informasi harus ber-selera baik dan pantas serta tidak boleh menimbulkan per-sepsi khusus di masyarakat yang mengakibatkan penggu-naan obat tradisional yang berlebihan atau tidak benar. 6. Iklan obat tradisional tidak boleh menggunakan kata-kata: super, ultra, istimewa, top, tokcer, cespleng, manjur dan kata-kata lain yang semakna yang menyatakan khasiat dan kegunaan berlebihan atau memberi janji bahwa obat tra-disional tersebut pasti me-nyembuhkan.

7. Iklan obat tradisional tidak boleh memuat pernyataan ke-sembuhan dari seseorang, anjuran atau rekomendasi dari profesi kesehatan, peneliti, sesepuh, pakar, panutan dan lain sebagainya.

8. Iklan obat tradisional tidak boleh menawarkan hadiah atau memberikan pernyataan garansi tentang khasiat dan kegunaan obat tradisional. 9. Iklan obat tradisional tidak boleh menampilkan adegan, gambar, tanda, tulisan dan atau suara dan lainnya yang dianggap kurang sopan.

Desain Grafis Komunikasi

42

10. Iklan obat tradisional tidak

boleh mencantumkan gambar simplisia yang tidak terdapat dalam komposisi obat tradi-sional yang disetujui.

11. Iklan yang berwujud artikel yang menguraikan hasil pe-nelitian harus benar-benar berkaitan secara langsung de-ngan bahan baku (simplisia) atau produknya, dan iinformasi tersebut harus mengacu pada hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

12. Pada setiap awal iklan obat tradisional dicantum-kan identitas kata “JAMU” dalam lingkaran.

13. Pada setiap akhir iklan obat trdisional haru mencan-tumkan spot peringatan seba-gai berikut:

“BACA CARA PEMA-KAIAN” 14. Ketentuan minimal yang harus dipenuhi untuk peri-ngatan pada butir (13) sebagai berikut:

14.1. Untuk media televisi, spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas terbaca pada suatu gambar terakhir dengan ukuran mini-mal 30% dari screen dan ditanyangkan minimal selam 3 detik.

14.2. Untuk media radio, spot iklan harus dibacakan dengan jelas dan dengan nada suara tegas, pada akhir iklan.

14.3. Untuk media cetak, spot dicantumkan dengan ketentu-an sebagai berikut:

a. Tulisan harus jelas terbaca dan terlihat menyolok. b. Huruf yang digunakan

ha-rus merupakan huruf kapi-tal, hitam dan tebal (bold letter).

c. Ukuran huruf minimal ha-rus sama dengan huruf body copy.

d. Diberi kotak tepi hitam. 15. Iklan obat trdisional khu-sus untuk media cetak harus mencantumkan nomor pendaf-taran.

16. Dilarang mengiklankan obat tradisional yang dinyata-kan berkhasiat untuk mengo-bati atau mencegah penyakit kanker, tuberkolosis, poliome-litis, penyakit kelamin, impo-tensi, tiphus, kolera, tekanan darah tinggi, lever, dan pe-nyakit lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Khusus

1. Golongan Sehat Pria x Obat tradisional yang

terma-suk golongan sehat pria seperti Sehat Perkasa, Pria Perkasa, Pria Jantan, dan lain sebagainya, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan peng-gunaan yang disetujui pada pendaftaran.

Desain Grafis Komunikasi

43

x Iklan obat tradisional ini

dilarang memberikan infor-masi bahwa jamu ini mem-punyai kegunaan sebagai aprodisiak atau meningkat-kan kejantanan, kecuali bila pada etiket desetujui pen-cantuman klim tersebut. x Iklan jamu ini dilarang

mem-berikan informasi bahwa penggunaan jamu ini akan memberikan penampilan pri-ma, memberikan energi yang berlebih.

x Kata-kata merukunkan su-ami-istri dan yang semakna dilarang dicantumkan dalam iklan obat tradi-sional ini. 2. Golongan Sehat Wanita x Obat tradisional yang

ter-masuk golongan sehat wanita hanya boleh mencan-tumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pen-daftaran.

x Iklan obat tradisional go-longan sehat wanita, dila-rang memberikan informasi atau menjanjikan dapat mengubah penampilan wani-ta menjadi lebih ayu, umur panjang dan kata-kata lain yang semakna.

x Iklan jamu ini dilarang mem-berikan informasi bahwa penggunaan jamu ini akan memberikan penampilan pri-ma, memberikan energi yang berlebih.

3. Golongan Galian Singset x Obat tradisional yang

ter-masuk golongan galian singset, hanya boleh men-cantumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaf-taran.

x Iklan obat tradisional go-longan galian singset dila-rang memberikan informasi atau menjanjikan dapat me-ngubah bentuk badan men-jadi langsing dan montok dalam sekejap.

x Iklan obat tradisional harus memberikan informasi ten-tang hal-hal yang tidak diinginkan yang kemung-kinan timbul akibat minum jamu tersebut seperti: men-cret, lemas dan lain-lain. 4. Golongan Jamu

Kepu-tihan

x Obat tradisional yang ter-masuk golongan keputihan, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tu-juan penggunaan yang disetu-jui pada pendaftaran.

x Iklan obat tradisional go-longan keputihan tidak boleh mencantumkan informasi atau menjajikan dapat mengobati segala macam keputiha, kecu-ali bila pada etiket disetujui pencantuman kilm tersebut. x Kata-kata merukunkan sua-mi-istri dan yang semakna,

Desain Grafis Komunikasi

44

dilarang dicantumkan dalam

iklan obat tradisional ini. 5. Golongan Haid Teratur x Obat tradisional yang ter-masuk golongan haid teratur, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tu-juan penggunaan yang disetu-jui pada pendaftaran.

x Obat tradisional golongan haid teratur dilarang membe-rikan informasi baik secara langsung atau tidak langsung akan memberi akibat meru-gikan pada peminumnya. Dari pengalaman ada yang meng-gunakan obat tradisional ini untuk menggugurkan anak yang tidak diinginkan, yang berakibat lahir cacat badan. 6. Golongan Habis Bersalin x Iklan obat tradisional yang termasuk golongan habis ber-salin, hanya boleh mencan-tumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaf-taran.

x Iklan obat tradisional go-longan ini, sangat dianjurkan untuk memberikan informasi yang dapat merangsang pemi-numnya agar memperbaiki gizi, sehingga kondisi ibu dan anak akan meningkat.

7. Golongan Pelancar Asi x Iklan obat tradisional yang termasuk golongan pelancar

ASI, hanya boleh mencan-tumkan kegunaan sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada pendaf-taran.

x Iklan obat tradisional ini, dilarang memberikan infor-masi atau menjanjikan dapat mengencangkan dan atau memperbesar payudara, atau kata-kata lain yang sceara langsung atau tidak langsung dapat mengubah payudara menjadi montok.

8. Golongan Jerawat

x Iklan obat tradisional go-longan jerawat, hanya boleh memberikan informasi untuk meringankan atau mengobati jerawat, atau indikasi lain yang disetujui pada pendaf-taran. 9. Golongan Pegal Linu x Iklan obat tradisional yang termasuk golongan pegel linu, hanya boleh mencantumkan kegunaan sesuai dengan tuj-uan penggunaan yang disetu-jui pada pendaftaran.

x Iklan obat tradisional golong-an ini, dilargolong-ang memberikgolong-an informasi atau menjanjikan kesembuhan untuk penyakit rematik dan sejenisnya. Jamu ini hanya terbatas untuk me-ngurangi rasa capai dan mengobati gejala masuk angin.

Desain Grafis Komunikasi

45

10. Golongan Parem

Iklan obat tradisional yang termasuk golongan parem, hanya boleh diinformasikan untuk mengurangi rasa capai, pegal dan indikasi lain yang disetujui pada pendaftaran. 11. Golongan Demam

Iklan obat tradisional yang termasuk golongan demam, hanya boleh memberikan informasi untuk meringankan sakit seperti: greges-greges, meriang, sakit kepala, munu-runkan panas dan indikasi lain yang berhubungan dengan demam.

12. Golongan Pencahar

x Iklan obat tradisional yang termasuk golongan pen-cahar, hanya boleh memberikan informasi untuk pengobatan susah buang air besar.

x Iklan obat tradisional go-longan pencahar dilarang memberikan informasi peng-gunaan untuk menguruskan badan atau untuk melang-singkan tubuh.

x Iklan obat tradisional go-longan pencahar sangat dian-jurkan untuk memberikan informasi:

o Penggunaan pencahar, ha-nya bila benar-benar diperlukan.

o Membiasakan makan bu-ah-buahan, sayuran, dan makanan berserat lainnya.

13. Golongan Sariawan,

Sakit tenggorokan

Dokumen terkait