• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU

Hari/Tanggal : Rabu, 27 April 2011 Tempat : SMK Negeri 1 Pasuruan Terwawancara : Nurul Ulya, S. Ag. Pewawancara : Shochibul Hujjah

1. Apa saja yang melatar belakangi program pembinaan akhlak di SMK Negeri 1 Pasuruan?

 Sesuai dengan tujuan diperintahkannya baginda Nabi Muhammad sebagai seorang Rasul yang diutus untuk menyempurnakan akhlak umatnya. Oleh karena itu, kita juga harus bisa meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan akhlak inilah salah satu cara untuk mencapai tujuan hidup Hayyatun Thoyyibah, sehingga salah satu komitmen kami untuk menjadikan akhlak sebagai visi utama di SMK Negeri 1 Pasuruan, hal itu pula yang melatar belakangi diterapkannya program pembinaan akhlak di SMK Negeri 1 Pasuruan.

2. Sejak kapan pembinaan akhlak ini diterapkan kepada siswa-siswi di SMK Negeri 1 Pasuruan?

 Program pembinaan akhlak diterapkan sejak siswa akan daftar menjadi calon siswa di SMK Negeri 1 Pasuruan, karena jangan harap siswa yang memiliki

ketika hendak daftar menjadi calon siswa di SMK Negeri 1 Pasuruan maka kami punya wewenang untuk mengugurkan dia sebagai calon siswa di sekolah ini. Begitu pula dengan siswa yang sudah menjalani studi di sekolah ini, bila memamng akhlaknya tidak baik maka kami tidak akan segan-segan untuk memberinya sanksi bahkan bisa pula dikeluarkan dari SMK Negeri 1 Pasuruan walau pun ia pandai.

3. Apa faktor pendukung diterapkanya pembinaan akhlak ini?

 Ada tiga faktor pendukung diterapkannya pembinaan akhlak di SMK Negeri 1 Pasuruan, diantaranya sebagai berikut:

1) Faktor pendukung diterapkannya pembinaan akhlak di SMK Negeri 1 Pasurun ini, tidaklah lain sebagai komitmen sekaligus visi utama SMK Negeri 1 Pasuruan untuk mencetak siswa-siswi yang mempunyai akhlakul karimah. Diharapkan dengan adanya penerapan pembiaan akhlak ini bisa membuat siswa-siswi SMK Negeri 1 Pasuruan terbiasa untuk menggunakan akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari, dan tentunya tak hanya di dalam sekolah semata akhlak itu mereka gunakan melainkan di luar sekolah juga bisa diterapkan.

2) Faktor pendukung lain diterapakannya pembinaan akhlak ini dikarenakan tuntutan dari dunia kerja dimana sebagian besar perusaan-perusahaan yang sudah bekerja sama dengan kami sangat mengharapkan siswa-siswi yang

keluar dari SMK Negeri 1 Pasuruan yang hendak akan melanjutkan untuk kerja di perusahaan-perusahaan tersebut diharapkan memiliki akhlakul karimah.

4. Pola komunikasi apakah yang digunakan bapak/ibu dalam pembinaan akhlak ini?

 Pola komunikasi yang kami guanakan dalam pembinaan akhlak ini ada 2, yaitu sebagai berikut:

1). Pola komunikasi langsung: Himbauan kepada seluruh warga SMK Negeri 1 Pasuruan baik guru, siswa-siswi,dan para karyawan tu, untuk senantiasa menerapkan akhaknya dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Himbauan tersebut selalu kami sampaikan setiap saat, baik pada saat upacara, selesai sholat berjamaah di sekolah, dan pembinaan yang sifatnya lebih interen di dalam kelas pada saat pelajaran pendidika agama yang di lakukan oleh setiap guru agama masing-masing.

2). Pola tidak langsung: Kepala sekolah, dan semua dewan guru memberI teladan yang baik kepada siswanya.

5. Seberapa pentingkah program pembinaan akhlak ini diterapkan kepada siswa-siswi SMK Negeri 1 Pasuruan?

 Bagi kami program pembinaan akhlak ini sangat penting untuk diterapkan, karena dengan diterapkannya program pembinaan akhlak ini diharapkan siswa-siswi SMK Negeri 1 Pasuran akan menjadi terbiasa menerapkan akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari baik itu di dalam lingkungan sekolah maupun di lingkungan

mengganggap bahwa siswa-siswi SMK biasanya akhlaknya kurang baik, sehingga dengan adanya pembinaan akhlak ini, dapat menghapus anggapan masyarakat semacam tersebut.

6. Apakah ada hambatan yang bapak/ibu temukan dalam pembinaan akhlak ini?dan bagaimana solusinya?

 Hambatan pasti ada, tentunya hambatan yang kami temui di sini adalah masalah waktu, sebab waktu untuk ketemu di sekolah hanyalah 7 jam dan tidak seimbang dengan waktu yang siswa-siswi gunakan di luar jam sekolah. Sehingga kami tidak bisa memantau secara penuh akhlak/perilaku yang siswa-siswi lakukan di luar jam sekolah. Bagi kami hambatan yang membuat kami sedikit susah dalam pembinaan akhlak ini adalah tentunya hambatan dari lingkuan siswa-siswi tinggal, dimana lingkungan kadang-kadang secara tidak langsung bisa mempengaruhi seorang siswa untuk berakhlak yang kurang terpuji. Dan hambatan yang terakhir ialah dari media, baik dari media televisi maupun internet, dimana secara tidak langsung media televisi ataupun internet bisa mempengaruhi perilaku seorang siswa-siswi untuk berakhlak yang baik ataupun akhlak yang tidak baik.

7. Metode apa yang digunakan guru agama dalam pembinaan akhlak kepada siswa?

1. Kepala Sekolah dan para dewan guru memberi teladan yang baik kepada siswa-siswinya. Sehingga diharapkan dengan itu para siswa dapat dengan mudah untuk meneladaninya.

2. Jika terdapat siswa-siswi yang akhlaknya kurang baik maka akan kami beri sanksi sesuai dengan tingkat akhlak/perilaku yang dia lakukan.

3. Apabila dalam pembinaan akhlak ini masih saja terdapat siswa-siswi yang akhlaknya masih belum bisa menjadi baik atau bahkan bertambah menjadi bandel, sehingga para dewan guru yang bersangkutan tidak lagi mampu menanganinya, maka terpaksa kami kirim siswa-siswi tersebut ke salah satu pesantren yang sudah bekerja sama dengan kami, sehingga di Pesantren tersebut siswa-siswi yang akhlaknya kurang baik akan dibina oleh para ustad yang ada di pesantern tersebut, dan tentunya di psantren itu pula siswa-siswi yang akhlaknya kurang baik akan diberi banyak pembekalan tentang agama dan akhlak.

8. Seperti apa cara komunikasi yang paling efektif untuk memberikan materi akhlak kepada siswa?

 Komunikasi yang paling efektif adalah kepala sekolah dan para dewan gur member teladan kepada siswanya, sehingga siswa dapat dengan mudah meneladaninya. Dan apabila terdapat siswa-siswi yang akhlaknya kurang baik

9. Bagaimana respon siswa terhadap pembinaan akhlak yang telah diterapkan oleh guru agama?

 Alhamdulillah, semua warga SMK Negeri 1 Pasuruan khususnya siswa-siswinya bisa menerima diterapkannya pembinaan akhlak di sekolah ini dan mereka mentaatinya. Serta mampu menerapkan akhlaknya dengan baik.

Terwawancara

Nurul Ulya, S. Ag

(Guru Pendidikan Agama Islam)