• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pegawai/operator alat-alat berat

Dalam dokumen PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER (Halaman 35-40)

DISIPLIN DAN KOMPETENSI OPERATOR

2) Pegawai/operator alat-alat berat

▪ Berusaha memahami peraturan dalam perusahaan terutama yang terkait langsung dengan hak dan kewajibannya sebagai pegawai/

operator alat-alat berat.

Menyadari bahwa dengan bentuk kepatuhan terhadap peraturan atau dalam menjalankan kewajiban, akan berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan sekaligus tujuan pribadi pegawai.

Misalnya dengan mematuhi jam kerja datang tepat pukul 07.00 operator dapat segera melakukan persiapan operasi sehingga pada pukul 07.30 operator telah siap melakukan tugasnya mengoperasikan alat-alat berat.

Dampaknya adalah jam operasi alat akan tinggi (sesuai dengan waktu yang ditetapkan) sehingga produksi akan menjadi tinggi dan pemeliharaan harian dapat dilakukan dengan sempurna karena cukup waktu sehingga tingkat kerusakan alat akan menjadi kecil.

Pada akhirnya penilaian prestasi operator akan baik yang mungkin berpengaruh terhadap pengupahan atau jenjang karir yang bersangkutan.

▪ Berusaha mendapat kesempatan mengikuti pelatihan yang terkait dengan tugasnya, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kompetensinya untuk menunjang tugas pekerjaannya.

▪ Berusaha memahami pedoman (manual) yang terkait dengan tugasnya, seperti K3, pengoperasian dan pemeliharaan (operation

Pelatihan Operator Wheel Loader Ethos Kerja

4 - 4

& maintenance) dan pedoman teknik lainnya, dan dapat menerapkannya dengan benar dilapangan.

▪ Berusaha melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin dengan fasilitas kerja yang memadai, sehingga terjamin keselamatan kerja dan jaminan sosialnya.

4.2.2. Dilihat dari ranah/domain keterampilan (psikomotorik)

Dari sisi psikomotorik lebih dominan kepada penerapan dari apa-apa yang dipersyaratkan dalam persyaratan pengetahuan, yang antara lain terdiri :

▪ Mematuhi ketentuan yang tercantum dalam peraturan perusahaan dengan didasari penalaran yang benar atas semua ketentuan tersebut, sehingga secara psikologis dalam menjalankan kewajibannya dapat dengan ikhlas tanpa merasa ada pemaksaan.

▪ Menerapkan peraturan dan ketentuan K3 dengan benar, dengan suatu keyakinan bahwa pelaksanaan peraturan ini akan membawa kepada jaminan keselamatan kerja bagi dirinya, lingkungan dan alat-alat berat yang menjadi tanggung jawabnya.

Misalnya dengan disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri(APD) selama melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat berat, akan mempunyai keyakinan bahwa bahaya yang akan timbul kepada dirinya, secara fisik telah dilindungi dengan APD tersebut.

▪ Menerapkan prosedur pengoperasian dan pemeliharaan dengan benar, dengan dasar motivasi yang tinggi, dimana bila kepada unit alat tersebut dilakukan pemeliharaan yang benar maka alat akan terhindar dari kerusakan atau paling tidak mengurangi resiko terjadinya kerusakan, sehingga akan dicapai tingkat jam operasi yang tinggi karena alat yang jarang rusak.

Sebagai contoh bila seorang operator mengabaikan atau tidak disiplin dalam melakukan pemeliharaan harian, misalnya yang bersangkutan mengetahui bahwa track dalam kondisi kendor, tapi tidak dilaporkan untuk segera distel dahulu kekencangannya dan tetap mengoperasikan dalam kondisi tersebut.

Dampaknya komponen undercarriage akan mengalami kerusakan dan bila hal ini terjadi maka perusahaan akan mengalami kerugian besar. Dari sisi waktu akan terpakai untuk perbaikan berarti tidak ada produksi, dan dari sisi lainnya untuk perbaikan undercarriage ini sangat mahal.

Pelatihan Operator Wheel Loader Ethos Kerja

4 - 5

Demikian juga dengan pengoperasian yang benar, maka selain dampak kerusakan karena pengaruh operasi akan berkurang, juga hasil yang akan dicapai akan meningkat.

▪ Membuat laporan operasi sesuai dengan prosedur dengan didasari kepercayaan diri yang tinggi bahwa semua yang dilaporkan adalah benar dan bila disampaikan tepat waktu akan menjadi sumber utama dalam penentuan kebijaksanaan yang menyangkut perusahaan atau unit kerjanya atau kemungkinan promosi untuk dirinya sendiri.

Hal tersebut diatas dapat dicapai melalui beberapa cara, serupa halnya dengan usaha yang dilakukan pada ranah/domain pengetahuan (kognitif) yaitu antara lain :

▪ Melalui sosialisasi peraturan secara teratur/periodik

▪ Melalui pelatihan, baik didalam perusahaan dengan tenaga instruktur dan fasilitas perusahaan atau pelatihan diluar/ pada institusi pelatihan yang relevan.

▪ Melalui penugasan yang tepat, dalam pengertian menugaskan seseorang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki pegawai/operator yang bersangkutan, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal dari penugasan tersebut, baik bagi perusahaan maupun bagi pegawai/operator yang bersangkutan.

▪ Melalui sistem penghargaan dan sanksi, dimana bagi pegawai/operator yang memiliki nilai disiplin tinggi dengan prestasinya yang baik, patut diberikan penghargaan, sedangkan bagi mereka yang tidak menunjukkan kepatuhan/disiplin dan bahkan melanggar serta tidak/kurang memiliki prestasi, perlu diberikan sanksi yang sesuai dengan kesalahan.

4.2.3. Dilihat dari ranah/domain sikap (efektif)

Sikap/perilaku ini menggambarkan kemampuan dalam menyesuaikan dengan situasi kerja, baik yang sudah terbiasa ataupun situasi baru. Setiap unit kerja memiliki kaidah atau peraturan yang memerlukan penyesuaian setiap pegawai, sehingga sikap kerja seseorang akan mempengaruhi sejauh mana mampu mematuhi dengan benar peraturan yang berlaku tersebut.

Pelatihan Operator Wheel Loader Ethos Kerja

4 - 6

Peraturan disini selain peraturan perusahaan juga termasuk setiap prosedur operasi standar (SOP) dan pedoman yang terkait, misalnya untuk operator adalah manual pengoperasian dan pemeliharaan.

Dalam pelaksanaanya dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :

▪ Mematuhi peraturan perusahaan yang terkait dengan kewajiban dan hak pegawai, sesuai dengan peraturan yang berlaku diperusahaan tersebut secara sadar tanpa merasa ada pemaksaan.

▪ Menerapkan K3 sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik peraturan perusahaan maupun peraturan perundangan dengan benar, misalnya selalu patuh dalam menggunakan APD dan sebagainya, secara tertib karena menyadari dampaknya terhadap keselamatan kerja.

▪ Melaksanakan prosedur pemeliharaan alat-alat berat dengan benar sesuai kedudukannya sebagai operator, yaitu prosedur pemeliharaan harian, secara konsisten dan tertib karena memiliki motivasi bahwa alat harus dalam keadaan baik siap operasi.

▪ Melaksanakan prosedur pengoperasian alat-alat berat dengan benar sesuai dengan aplikasinya secara konsisten dan tertib karena memiliki motivasi bahwa alat akan mencapai tingkat produksi yang maksimal (mutu dan hasil produksi) serta tingkat kerusakan yang kecil.

Usaha yang dapat ditempuh dalam mewujudkan hal tersebut diatas antara lain adalah :

▪ Dalam penerapan peraturan perusahaan, selain dengan sosialisasi yang teratur, perlu adanya keteladanan dari atasan dalam kepatuhan terhadap peraturan tersebut.

Misalnya dalam suatu program pelatihan seorang instruktur merupakan figur yang harus diteladani, sehingga selalu lebih dahulu dalam menerapkan disiplin ditempat latihan.

Instruktur selalu tepat waktu memulai pelatihan dan taat pada peraturan selama melatih (misalnya tidak merokok) sehingga tepat waktu pada mengakhiri jam pelatihannya. Sedangkan pada saat pelajaran praktek, instruktur selalu berada dekat peserta sehingga setiap saat dapat memberikan bimbingan kepada semua peserta.

Pelatihan Operator Wheel Loader Ethos Kerja

4 - 7

▪ Penerapan peraturan terkait dengan K3, hanya akan efektif bila terdapat kesadaran pada para pelakunya, baik pelaku perusahaan yang harus menyiapkan fasilitas K3 dan memberikan penjelasan tentang K3 kepada pegawainya, maupun para pegawai dalam mematuhi peraturan K3 dengan benar/konsisten didalam menjalankan tugasnya.

▪ Munculnya kesadaran dalam mematuhi peraturan dan pedoman dapat dilakukan melalui pelatihan atau bimbingan teknik atau penyuluhan yang telah terprogram dengan baik.

4.3. Pengawasan dan Sanksi

Suatu peraturan akan efektif bila disertai dengan pengawasan dan sanksi secara adil bagi siapapun yang melakukan pelanggaran.

Oleh karena itu pihak manajemen perlu melakukan tindakan pengawasan sesuai dengan prosedur pengawasan serta pemberian sanksi yang dikenakan kepada pegawai yang melakukan pelanggaran dan diberlakukan secara adil.

Penerapan disiplin dalam kaitannya dengan kompetensi operator ini, dimulai dari sikap batin dan kejernihan hati nurani, baik dari diri operator sendiri dan juga dari atasannya, sehingga dapat ditumbuh kembangkan contoh keteladanan dan melalui pembiasaan dalam lingkungan kerja secara berkesinambungan.

Disisi sanksi atau hukuman, pihak manajemen harus berupaya memberikan reward atau penghargaan kepada setiap pegawai yang berprestasi dalam pelaksanaan tugasnya.

Pemberian sanksi (hukuman/punishment) dan penghargaan (reward) tersebut telah tertuang dalam peraturan dan kelengkapannya (pedoman penilaian pegawai, rekaman/

data prestasi, dsb), sehingga penilaian dapat dilakukan dengan adil dan transparan.

Pelatihan Operator Wheel Loader Ethos Kerja

Dalam dokumen PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER (Halaman 35-40)

Dokumen terkait