• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTA PEKANBARU LATAR BELAKANG

Dalam dokumen SERI MODEL TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG (Halaman 47-56)

F 1 . PEGAWAI YANG MENINGKAT PENDAPATANNYA

C. TAHAP PELAKSANAAN TUNJANGAN KINERJA DAERAH C1. Kegiatan yang Dilakukan

III. KOTA PEKANBARU LATAR BELAKANG

Pada tanggal 8 Juli tahun 2004, telah ditandatangani kesepakatan bersama antara Gubernur Riau, Bupati/Walikota, Ketua DPRD Propinsi dan Ketua DPRD Kabupaten/Kota se Propinsi Riau tentang “Program Kerja Bersama dalam rangka Upaya Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik melalui Pencegahan Korupsi di Jajaran Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota se Propinsi Riau. Berdasarkan kesepakatan tersebut dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan berbagai rencana aksi dalam rangka mendorong terselenggaranya good

governance di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru. Rencana aksi

penerapan good governance tersebut meliputi: 1) meningkatkan kapasitas pemerintahan di kota Pekanbaru; 2) mewujudkan manajemen berbasis kinerja serta pengelolaan aset; 3) meningkatkan pelayanan kepada masyarakat; dan 4) melakukan berbagai upaya pemberantasan korupsi.

Rencana aksi pertama yaitu meningkatkan kapasitas pemerintahan di kota Pekanbaru yang salah satunya diwujudkan dalam program Tunjangan Penghasilan dan Peningkatan Kesejahteraan (TPPK). TPPK merupakan sistem pemberian dan pemerataan tunjangan daerah dengan kriteria sesuai beban tugas dan tanggungjawab kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru. Penerapan program tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya ketimpangan penghasilan yang diterima oleh setiap pegawai di lingkungan Pemko Pekanbaru. Ketimpangan penghasilan tersebut saat ini terlihat memberikan dampak yang tidak baik pada pegawai karena di lingkungan pegawai timbul pameo “meja basah” dan “meja kering”.

A. TAHAP PERENCANAAN A1. Kegiatan Yang Dilakukan

1. Sebagai tindak lanjut dari rencana aksi meningkatkan kapasitas pemerintahan di kota Pekanbaru, Walikota Pekanbaru dan tim rencana aksi membahas ide program pemberian tunjangan kesejahteraan kepada setiap pegawai di lingkungan Pemko Pekanbaru

2. Mengkaji pengeluaran dan pendapatan APBD 2005, terutama yang berasal dari PAD.

1) Tahun 2004, PAD Kota Pekanbaru Rp 72 Miliar, dan tahun 2006 diperkirakan mencapai Rp. 100 Miliar

2) Tahun 2005, jumlah honor dan tunjangan struktural yang diberikan oleh Pemko Pekanbaru mencapai Rp. 95 Miliar, dengan perincian: (1) Uang Pembinaan & Dana Penunjang Rp.65,5 Miliar, digunakan

untuk:

.

Uang Pembinaan PNS dan guru Rp. 250 000/bulan

.

Dana penunjang jabatan struktural (Eselon II Rp. 2 juta/ bulan, Eselon III Rp. 1 juta/bulan, dan Eselon IV Rp. 500 ribu/bulan)

(2) Belanja Penunjang pada kegiatan operasional dan belanja modal Rp. 29,609 miliar digunakan untuk pembayaran honor pelaksanaan kegiatan (Tim Pembina, Tim Teknis,Tim Panitia, Pemimpin Kegiatan dan Pengawas Kegiatan) yang pemberiannya tidak merata kepada seluruh PNS.

3. Memutuskan untuk menghapus honor-honor di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, kecuali honor-honor terkait pekerjaan fisik.

Dengan penetapan TPPK dan penghapusan honor terjadi penghematan APBD sebesar Rp. 10,737 Miliar

4. Lahir konsep program Tunjangan Penghasilan dan Peningkatan Kesejahteraan (TPPK).

5. Penghitungan dan pengalokasian TPPK kepada setiap pegawai di lingkungan Pemko Pekanbaru.

6. Keputusan pelaksanaan pemberian TPPK per Januari tahun 2006 A2. Masalah yang Dihadapi

1. Adanya restriksi dari beberapa pihak yang penghasilannya akan turun bila kebijakan TPPK diberlakukan.

A3. Penyelesaian Masalah

1. Walikota menegaskan bahwa kebijakan tersebut adalah kebijakan yang membela kepentingan sebagian besar pegawai dan harus dilaksanakan

B. TAHAP REALISASI

B1. Kegiatan yang Dilakukan

Pegawai (TPPK) ke dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) oleh masing-masing Kepala Satuan Kerja.

2. Penetapan Tunjangan Penghasilan dan Peningkatan Kesejahteraan Pegawai (TPPK) ke dalam APBD Kota Pekanbaru berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2006.

3. Hasil Evaluasi APBD Kota Pekanbaru TA 2006, dalam bentuk Surat Gubernur Riau Nomor 900/KEU/83.01a tanggal 16 Januari 2006 perihal Evaluasi Ranperda Kota Pekanbaru tentang APBD Kota Pekanbaru TA 2006 menyatakan Belanja Daerah untuk menampung rincian obyek belanja Tunjangan Perbaikan Penghasilan, Tunjangan Kerja/Insentif Pegawai supaya dibuka kode rekening dengan judul: Uraian Belanja Tunjangan PNS.

4. Sesuai dengan Kepmendagri No.29 Tahun 2002. Bagian Keuangan Sekretariat Kota Pekanbaru menyediakan Rekening Nomor 2.01.03.1.1.03.09.1 dengan judul Tunjangan Penghasilan dan Peningkatan Kesejahteraan (TPPK) Pegawai dan dibayarkan setiap bulan bersamaan dengan gaji (penghasilan tetap).

5. Walikota Pekanbaru mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pengesahan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) setiap Satuan Kerja, di mana di dalamnya mencakup komponen TPPK.

Contoh: Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor: 30/910-DASK/2006, tentang Pengesahan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Dinas Koperasi dan UKM Kota Pekanbaru Tahun 2006, dapat dilihat pada lampiran 3.1

6. Penetapan Keputusan Walikota Pekanbaru No. 15 Tahun 2006 tentang Pemotongan Tunjangan Penghasilan dan Peningkatan Kesejahteraan bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru. Isi Keputusan Walikota Pekanbaru No. 15 Tahun 2006 dapat dilihat pada lampiran 3.2

7. Mempersiapkan payung hukum terkait besarnya TPPK bagi masing-masing jabatan.

Untuk sementara ini besarnya angka TPPK menggunakan hitungan-hitungan internal oleh Bagian Keuangan Pemko Pekanbaru

8. Dengan berlakunya TPPK, segala macam bentuk honorarium di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru dihapuskan kecuali honor khusus Satuan Kerja terkait pekerjaan fisik.

B2. Masalah yang Dihadapi

Tidak ada masalah yang berarti dalam realisasi penerapan TPPK

C . TAHAP PELAKSANAAN TUNJANGAN PENGHASILAN dan PENINGKATAN KESEJAHTERAAN (TPPK)

C1. Kegiatan yang Dilakukan

1. Jumlah pegawai yang menerima TPPK adalah 8422 pegawai, dengan komposisi sebagai berikut :

2. Nilai TPPK yang diterima oleh setiap pegawai berdasarkan hitungan-hitungan internal oleh Bagian Keuangan Pemko Pekanbaru

(karena dasar hukum terkait dengan besarnya angka TPPK bagi

Nilai TPPK Pemko Pekanbaru

3. TPPK bulan ini dibayarkan pada minggu pertama bulan berikutnya dengan dikenakan pajak penghasilan pasal 21 dari jumlah yang diterima. Pemberian TPPK terpisah dari gaji bulanan.

4. Lokasi pemberian TPPK adalah di satuan kerja masing-masing 5. Pelaksanaan Teknis pemberian TPPK adalah :

1) Anggaran TPPK telah tercantum dalam DASK masing-masing Dinas/Badan/Kantor

2) Pengajuan pencairan TPPK di masing-masing Satuan Kerja berdasarkan mekanisme pencairan APBD oleh setiap satuan kerja 3) Tanda bukti penerimaan TPPK tiap pegawai adalah tandatangan pegawai yang bersangkutan pada lembar permintaan pembayaran TKD masa kinerja bulan berlaku.

6. Syarat-syarat pemberian TPPK adalah tingkat absensi pegawai (masih manual), dengan rincian penjelasan sebagai berikut :

1) Setiap PNS Pemko Pekanbaru wajib mengikuti apel di lingkungan kantor masing-masing yang dilaksanakan pada setiap hari kerja yaitu: apel pagi dimulai pukul 07.30 dan apel sore setiap hari (senin sampai rabu dimulai pukul 16.00 serta Kamis dan Jumat pukul 16.30)

2) Tugas Pimpinan Unit/Satuan Kerja :

a) melakukan absensi PNS di lingkungan kerja masing-masing b) mengawasi dan memeriksa daftar hadir apel pagi dan apel

sore

c) memeriksa dan mengawasi absensi ruangan melalui pengisian absensi saat jam masuk pagi, jam masuk setelah istirahat siang, dan jam pulang sore

d) merekapitulasi absen ruangan dan daftar hadir pegawai kemudian mengirimkannya kepada Walikota Pekanbaru Cq. Bagian kepegawaian Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru selambat-lambatnya tanggal 1 bulan berikutnya

3) PNS yang tidak hadir/tidak menandatangani daftar hadir pada absensi ruangan sebanyak 1 kali tanpa keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka akan dikenakan potongan TPPK sebesar 4 persen

4) Pemberian TPPK masih dapat dibayarkan kepada pegawai yang bersangkutan bilamana masih dalam batas maksimum ketidakhadiran/tidak menandatangani absensi ruangan sebanyak 10 kali atau 40 persen dalam sebulan

5) Bagi PNS yang tidak hadir/tidak menandatangani daftar hadir pada absensi ruangan lebih dari 10 kali atau 40 persen tanpa keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam sebulan, maka tunjangan penghasilan yang bersangkutan tidak akan dibayarkan berikut dengan penjatuhan hukuman disiplin sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 30 Tahun 1980

7. Pengaturan, pemberian atau pemotongan TPPK PNS diselenggarakan oleh Kepala Unit Kerja masing-masing

Hasil pemotongan TPPK disetorkan kembali kepada kas daerah oleh pemegang kas paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya

C2. Masalah yang Dihadapi

Tidak ada masalah berarti dalam pelaksanaan penerapan TPPK D. PENGEMBANGAN TPPK

Saat ini, pelaksanaan TPPK di Pemko Pekanbaru masih didasarkan pada absensi pegawai secara manual. Rencananya, di tahun 2007 akan mulai diberlakukan mesin absensi dengan sidik jari sehingga nilai kedisiplinan yang diperoleh diharapkan lebih akurat. Bersamaan dengan itu, juga akan dilakukan pengkajian mengenai pengukuran kinerja pegawai yang nantinya akan dihubungkan dengan besar kecilnya TPPK yang diterima.

E . BAGAN PROSES PENYUSUNAN TUNJANGAN PENGHASILAN

Dalam dokumen SERI MODEL TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG (Halaman 47-56)

Dokumen terkait