• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN PASANGAN

Dalam dokumen SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SIPIL DAN A (Halaman 119-124)

PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR 2.1 SYARAT-SYARAT UMUM

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2. Pekerjaan Pemasangan Insulas

2.3. PEKERJAAN PASANGAN

2.3.1 PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini seperti tercantum dalam spesifikasi dan/atau gambar kerja, antara lain dan tidak terbatas pada :

a. Pekerjaan pondasi pasangan batu kali

b. Pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar kerja c. Lantai kerja yang terdiri dari batu belah dan urugan pasir

d. Penyediaan cerucuk (sparing), lubang, rangka/selubung/pipa-pipa untuk pipa-pipa utilitas yang melalui/menumpu pada pekerjaan pondasi dan penyediaan bahan yang sesuai untuk rangka/selubung dan pengukurannya pada pondasi agar memenuhi persyaratan dari utilitas-utilitas yang disebut terdahulu

e. Menyediakan dan memasang semua anker yang terletak diatas/menumpu pada pondasi batu kali sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana

f. Plaster kasar (berapen) pada sisi-sisi pondasi g. Pekerjaan dewatering (pengeringan air).

2. STANDAR/RUJUKAN

a. NI.2/3/8/10 b. P.B.I 1971 c. ASTM

3. SYARAT PROSEDUR DAN PELAKSANAAN

a. Contoh batu kali, pasir, yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi untuk diperiksa dan disetujui secara tertulis, sebelum dikirimkan kelokasi proyek.

Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi akan dipakai sebagai standart/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor kelapangan.

b. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat, disimpan ditempat yang telah ditentukan/disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

c. Tempat Penyimpanan d. Bahan

• Semen

- Semen harus didatangkan dalam kantong yang utuh, tidak pecah, tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada kantong.

- Kontraktor harus menyediakan penyimpanan semen yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Terlindung dari segala cuaca

- Lantai kayu setinggi 30 cm dari lantai dasar dan minimal 20 cm dari dinding

- Persediaan semen harus menunjang kelancaran kerja - Tinggi maksimal tumpukan semen 200 cm

- Kedatangan semen yang berbeda hari harus dipisahkan

- Untuk mencegah semen dalam kantong disimpan terlalu lama sesudah penerimaan, kontraktor hendaknya menggunakannya menurut kronologis yang diterima dalam pekerjaan. Semua kantong semen kosong harus disimpan dengan rapi ditempat yang tidak mangganggu jalannnya pekerjaan.

• Pasir

- Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan menimbun semua pasir dengan cara yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

- Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Kontraktor harus menanggung segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan kerikil yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna. Pasir dan krikil tidak boleh dipindah-pindahkan dari timbunan, kecuali bila diperlukan untuk meratakan pengiriman bahan berikutnya.

e. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil-profil/bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar kerja dan telah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi. f. Pekerjaan pondasi baru dapat dilaksanakan bila semua pekerjaan galian dan

ukurannya telah diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan telah diberi anti rayap seperti yang disyaratkan dalam pekerjaan perlindungan.

g. Air/air hujan/air tanah harus dipompa dan dibersihkan dari galian sebelum dimulai pekerjaan pondasi.

h. Dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm, disiram dengan air sampai jenuh kemudian diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

Diatas lapisan pasir diberi pasangan batu kali kosong (aanstamping) yang dipasang sesuai gambar kerja.

i. Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1PC : 5PSR, kecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja.

Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air 1PC : 2PSR setinggi 20 cm, dihitung dari permukaan atas pondasi kebawah. Pasir yang digunakan adalah pasir pasang

j. Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.

k. Setiap jarak 60 cm as-as harus ditanam stek-stek besi dengan diameter 10 mm dan tertanam sedalam 30 cm untuk sloof dan dinding pasangan batu bata seperti yang tercantum dalam gambar rencana.

Pada peletakkan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stek- stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus tertanam dengn baik pada pondasi sedalam minimum 40x diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.

Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat keatas sepanjang minimum 40 kali diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran dalam gambar kerja.

l. Pengamanan pekerjaan

• Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum tiga (3) hari setelah pelaksanaan pekerjaan, pondasi harus dilindungi dari benturan keras dan tidak dibebani.

• Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang lain.

• Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Segala perbaikan menjadi tanggungan kontraktor.

4. PERSYARATAN BAHAN DAN PELAKSANAAN.

a. Batu kali

• Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras, bersudut runcing berwarna abu-abu hitam dan tidak poros/berpori serta mempunyai kekerasan sesuai dengan persyaratan dalam PBI-1971.

b. Portland Cement.

• Menggunakan Portland Cement jenis II sesuai standart NI-8 atau tipe I sesuai standart ASTM dan memenuhi S 400 standart Portland Cement yang digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia. Produk semen Gresik atau setaraf.

• Merk yang dipilih harus dari satu produk, kecuali dinyatakan lain dengan persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Pertimbangan tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tidak adanya persediaan dipasaran dari merk yang tersebut diatas.

• Kontraktor harus memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa mutu semen penggantinya berkualitas setaraf mutu semen tersebut diatas. c. Pasir

• Arti-arti istilah

Pasir buatan, adalah pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu. Pasir alam, adalah pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Pasir paduan, paduan dari pasir buatan dengan pasir alam dengan perbandingan campuran tertentu sehingga dicapai gradasi (susunan butir) tertentu sesuai dengan yang diinginkan.

• Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kualitas tiap jenisnya dari semua bahan yang dipakai dalam pekerjaan.

• Timbunan alam pasir harus dibersihkan oleh Kontraktor dari semua tumbuhan dan dari bahan lain yang tidak dikehendaki. Bahan tersebut harus diayak dan dicuci sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan pasir alam sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan disini.

• Pasir yang digunakan harus halus, bersih dari timbunan tanah liat, mika dan hal-hal lain yang merugikan dari substansi yang merusak. Jumlah prosentase dari segala macam substansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 5%.

Semua pasir yang akan dipakai dengan spesifikasi ini harus pasir alam dan apabila terpaksa boleh dipakai pasir paduan. Persyaratan selanjutnya adalah pasir harus mempunyai modulus kehalusan butir antara dua sampai tiga puluh dua atau jika dengan standart Indonesia untuk beton PBI-1971 atau dengan ketentuan sebagai berikut :

PROSENTASE SATUAN TIMBANGAN SARINGAN NO. TERTINGGI DISARINGAN

4 0 15 8 6 15 16 10 25 30 10 30 50 15 35 100 12 20 PAN 3 7

Jika prosentase satuan tertinggi dalam saringan NO. 16 adalah 20% atau kurang, maka batas maksimum untuk prosentase satuan dalam saringan NO. 8 dapat naik sampai 20%.

• Bila Tim Teknis / Konsultan Supervisi menghendaki contoh yang representatif untuk tujuan penyelidikan, maka Kontraktor harus menyediakan bantuan tanpa tambahan biaya. Contoh cukup seberat 15 kg dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14 hari sebelum diperlukan.

d. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis/bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan. Apabila dipandang perlu, maka Tim Teknis / Konsultan Supervisi dapat meminta kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

e. Pekerjaan timbunan, lantai kerja pasir dan sub-grade pondasi pasangan batu kali harus dipadatkan.

Dalam dokumen SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SIPIL DAN A (Halaman 119-124)

Dokumen terkait