• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN ( HYDRANT)

Dalam dokumen Rks (Halaman 91-96)

1. U M U M

Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Pemadan Kebakaran yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal adalah bagian dari Syarat-Syarat Teknis ini.

2. LINGKUP PEKERJAAN

Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi pemadam kebakaran (fire hydrant dan fire extinguisher) di dalam dan di luar bangunan sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.

Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 bulan.

Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum di dalam gambar maupun pada spesifikasi/ syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.

Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :

Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan perlengkapan sistem pemadam kebakatan (fire hydrant dan fire extinguisher) sesuai dengan peraturan/standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem/peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Teknik Khusus atau gambar dokumen.

Perincian umum pekerjaan instalasi pemadam kebakaran ini adalah sebagai berikut :

2.1. Pengadaan dan pemasangan pipa-pipa fire hydrant lengkap beserta fitting-fitting-nya dan alat-alat bantunya.

2.2. Pengadaan dan pemasangan hydrant box, fire extinguisher, siamese connection, gate valve, check valve, savety valve, foot valve, strainer, pressure switch, pressure gauge, fire departement connection/landing valve (valve untuk hubungan Dinas Pemadam Kebakaran setempat) dan peralatan lainnya.

2.3. Pengadaan tenaga kerja beserta peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan instalasi. 2.4. Pengujian instalasi fire hydrant terhadap kebocoran dengan tekanan hidrostatis, baik secara

bagian (partial) maupun secara keseluruhan (overall).

2.5. Pengujian sistem kerja fire hydrant secara keseluruhan dan mengadakan pengamatannya, sampai sistem berfungsi dengan baik.

2.6. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.

3. PERSYARATAN UMUM

3.1. Semua pekerjaan instalasi pemadam kebakaran seperti yang tersebut pada lingkup pekerjaan di atas harus dilaksanakan dengan persetujuan Direksi/Pengawas dan memenuhi semua persyaratan yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang, seperti Departemen Tenaga Kerja, Departemen PU, dll.

3.2. Pemasangan instalasi Pemadam Kebakaran ini harus sesuai dengan spesifikasi ini dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia umumnya dan wilayah DKI Jaya khususnya.

3.3. Biaya pengadaan peralatan, perlengkapan/material untuk instalasi pemadam kebakaran ini harus sudah termasuk bea masuk, perizinan, biaya pemeriksaan oleh pejabat yang berwenang, biaya penyimpanan (gudang) dan biaya-biaya yang diperlukan untuk pengadaan perlengkapan pemadam kebakaran juga biaya penyediaan peralatan bantu, testing, comi-sioning dan biaya pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan setelah penyelesaian pekerjaan. 3.4. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi, Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan shop

drawing mengenai jalur pemasangan pipa setepatnya termasuk detail dan metoda penyanggaan (supporting), angkur (anchor), sleeve dan lain sebagainya.

4. MATERIAL 4.1. P i p a.

Semua pipa, dari diameter 1” - 6”, di dalam gedung maupun di luar gedung dan branch pipe (pipa cabang) dari bahan Pipa hitam Sch.40 yang memenuhi standar BS 1387/1967.

Pipa ex BAKRIE atau setara. 4.2. Accessories.

4.2.1 Fitting.

Untuk Pipa hitam standar BS 1387/1967 Medium Class, fitting harus terbuat dari material yang sama (pipa hitam).

4.2.2 Valves.

Seluruh valve dan flexible joint yang dipakai di pemipaan fire hydrant harus dari jenis fire fighting valves yang mempunyai tekanan kerja 150 psi dan tekanan test 300 psi (kelas 150) serta dilengkapi dengan ball drip valve, automatic release valve, discharge pressure gauge dan water level gauge device.

4.2.3. Pressure Gauge.

Pressure gauge harus mempunyai penunjuk skala dengan diameter minimum 3" dengan skala 0 sampai 2 x tekanan kerja maksimum (20 bar).

4.3. Hydrant Box dan Fitting untuk Fire Departement.

4.3.1. Indoor hydrant box dilengkapi dengan hose rack, landing valve untuk Fire De-partment (Dinas Pemadam Kebakaran) 2 1/2" dengan bentuk kopling yang sesuai, fire hose diameter 1-1/2" sepanjang 30 meter dan nozzlenya.

4.3.2 Outdoor hydrant box dilengkapi dengan hose rack, fire hose diameter 2-1/2" sepanjang 30 meter dan nozzlenya.

Box ini harus dilengkapi dengan kunci yang anak kuncinya diletakkan pada sebuah kotak kaca pada pintu box tersebut.

4.3.3. Hydrant box dari merek APPRON atau setara.

4.3.4 Penawaran harus disertakan dengan brosur lengkap dan pemilihan ditandai dengan warna dengan jelas (di-stabillo).

4.3.5 Warna box merah gelap (signal red color), dicat bakar.

4.4. Fire Extinguisher.

4.4.1 Fire extinguisher yang dipasang di dalam bangunan adalah dari jenis multy purpose dry powder (kelas ABC) dengan waktu penyemprotan yang bisa diatur dan dilengkapi dengan pressure gauge.

Bahan powder : amonium phosphate dan amonium sulphate Berat isi : 6 kg

Lama pancaran : 15 detik (min) Jarak pancaran : 5 - 7 meter Bahan pendorong : N2

4.4.2. Untuk ruang mesin digunakan multy purpose dry powder kelas ABC dengan waktu penyemprotan yang bisa diatur dan dilengkapi dengan pressure gauge.

Semprotan memanfaatkan tekanan seluruh tabung, tanpa cartridge. Bahan powder : amonium phosphate dan amonium sulphate

Berat isi : 36 kg

Lama pancaran : 18 detik Jarak pancaran : 8 - 10 meter Bahan pendorong : N2

Perlengkapan : trolley

4.4.3 Fire Extinguisher dari merk CHUBB atau setara. 4.5. Siamese Connection.

4.5.1 Siamese connection yang digunakan adalah dari jenis 2 way 2-1/2". Kopling disesuaikan dengan jenis kopling dinas kebakaran setempat, lengkap dengan tutup dan rantainya.

4.5.2 Selain ball valve pada outletnya, hydrant pillar juga harus dilengkapi dengan main valve dan fasilitas drainnya.

4.5.3 Penawaran Siamese connection harus disertai brosur lengkap dan ditandai warna untuk pemilihannya (ex APPRON atau setara).

4.5.4 Siamese connection dan outdoor hydrant box harus dipasang di atas pondasi beton dan diberi angkur.

5. PEMASANGAN PIPA 5.1. Pipa Tegak (Riser).

Pipa dipasang dengan support dari besi / baja kanal serta U-klem sesuai dengan diameter pipa.

Jarak antara support maksimal 3 m dan harus mempunyai jarak yang cukup terhadap lantai untuk memudahkan pemasangan.

5.2. Pipa Mendatar (Cross Main / Branch).

Pipa dipasang dengan penggantung (hanger) sesuai dengan diameter pipa. Jarak antara penggantungan yang satu dengan yang lainnya maksimum 2 meter.

Jarak antara pipa dengan dinding penggantung bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan. 5.3. Pemasangan Pipa.

Semua pipa dengan garis tengah sampai 2" (5 cm) dapat menggunakan sambungan ulir (screw), ujung dalam pipa dan ulir tersebut harus di ream agar gram yang ada di pipa hilang.

Semua pipa sebelum disambungkan, bagian dalamnya harus dibersihkan terlebih dahulu. Pipa yang disambung dengan ulir (screw) harus menggunakan seal tape agar tidak bocor. Pipa yang berdiameter 2 1/2" ke atas harus memakai sambungan flens dan di antara flens tersebut harus dipasang packing pencegah kebocoran.

6. PENGUJIAN

6.1. Pengujian terhadap Kebocoran dan Tekanan.

Semua pipa dan perlengkapanya sesudah dipasang harus diuji dengan hidrolis sebesar 15 kg/cm2selama 18 jam.

Selama pengujian berlangsung tidak boleh terjadi perubahan/penurunan tekanan. 6.2. Peralatan dan fasilitas untuk pengujian harus disediakan oleh Kontraktor.

6.3. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas dan Konsultan Perencana. Pengujian dilakukan dengan menjalankan seluruh sistem atau aparat yang dipakai dalam menghadapi bahaya kebakaran.

7. SISTEM KERJA

7.1. Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-kekurangan dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor.

7.2. Direksi/Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila dianggap perlu.

7.3. Semua biaya pengujian ataupun pengulangan pengujian merupakan tanggung jawab Kontraktor.

7.4. Termasuk dalam biaya pengujian adalah pengadaan tenaga listrik, bahan bakar dan air.

8. PENGECATAN

8.1. Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka panggantung rangka penyangga, semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating). Cat harus sesuai dengan persyaratan pengecatan yang sesuai dengan bahan masing-masing.

8.2. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dipabriknya atau dinyatakan lain dalam spesifikasinya atau untuk bahan aluminium.

8.3. Untuk peralatan yang tampak, maka bahan-bahan tersebut harus dicat akhir dengan cat besi merk I.C.I. dengan warna sebagai berikut:

No. BAHAN-BAHAN WARNA NO. CAT ICI 1 Pipa Hydrant Merah Gelap R 404-43006 2 Pipa Drain H i t a m R 404-40009 3 Bahan Gantungan & Support H i t a m R 404-40009 4 Panah Pengarah Aliran P u t i h R 404-101

8.4. Kontraktor harus memberikan tanda-tanda huruf dan nomor indentifikasi bagi peralatannya dengan cat. Sebelumnya Kontraktor wajib memberitahukan mengenai tanda-tanda yang hendak dipasang pada peralatan-peralatan itu kepada Direksi/Pengawas.

9. PENYANGGA

9.1. Semua pipa-pipa mendatar harus ditumpu dengan baik. Penggantungharus dipasang pada konstruksi dengan insert dan sesuai dengan gambar dokumen.

Ukuran pipa nominal (in) <1 1 1/2 2 2 1/2 3 4 5 6 8 10 12 Maximum jarak gantung (ft) 7 9 10 11 12 14 16 17 19 22 23

9.3. Hendaknya tidak ada pipa yang ditumpu atau digantung dengan pipa yang lain.

9.4. Semua pipa tegak lurus harus ditumpu dengan besi U dengan diameter 1/2" yang diulir dipasang / diikat dengan mur pada besi kanal C. Sebagai landasan pipa digunakan kayu, sedangkan besi kanal C diikat pada beton atau balok dengan dynabold. Jarak antara kleman maksimal 3 meter.

10. PEREDAM GETARAN (VIBRATION DAMPER)

Kontraktor harus menyediakan dan memasang peredam getaran (vibration damper) sesuai dengan persyaratan pabriknya pada seluruh pompa yang dapat menghasilkan getaran yang seminimum mungkin. Untuk meredam getaran menjalar melalui pipa dipasang flexible connection jenis double sphere.

Harga pekerjaan ini harus dimasukkan ke dalam harga penawaran pompa yang bersangkutan.

11. PIPA DRAINAGE

Kontraktor harus memasang saluran-saluran pipa pembuangan di semua ruang mekanikal yang kemudian dihubungkan ke saluran pembuangan. Bahan pipa dipakai PVC atau bahan lain yang tidak berkarat, sambungan dari pompa ke pipa drain digunakan pipa flexible, sambungan harus mudah dilepas dan pasang kembali.Sistim ini harus disesuaikan dengan keadaan lapangan menurut petunjuk Direksi/Pengawas.

12. PERALATAN LAIN

12.1 Kontraktor harus menyediakan dan memasang pungumpul kotoran pada tempat-tempat rendah dan tertutup.

12.2. Kontraktor harus menyediakan dan memasang fitting untuk penempatan alat ukur yang tidak akan dipasang tetap pada tempat-tempat yang penting untuk keperluan pengukuran pada saat pengujian.

13. DAFTAR MATERIAL

No Item Material setara

1 Pipa Schedulle 40: BAKRIE, PPI, SPINDO 2 Hidrant, siamesse APPRON, ZEKI

3 Fire extinguisher CHUBB

4 Pompa VERSA, FAIRBANKS MORSE, ITT 5 Valve KITZ, TOYO, HONEYWELL

PEMBANGUNAN GEDUNG PUSDIKLATKAR PB

Dalam dokumen Rks (Halaman 91-96)