• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN PLESTERAN / PENGHALUS ACIAN BETON

Dalam dokumen BQ GAMBAR SPEK DOK LELANG LABUAN (Halaman 36-39)

B. SYARAT KHUSUS

12.10. PEKERJAAN PLESTERAN / PENGHALUS ACIAN BETON

BETON

12.10.1.

Umum

1. Lingkup pekerjaan

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan yang tercantum dibawah ini :

1) Untuk semua plesteran dinding biasa 2)Plesteran kedap air (traasram)

3)Untuk semua plesteran beton dan kaki pondasi 2. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan

1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 12.23 2) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 12.24

12.10.2.

Bahan

1. Pasir

Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.

2. Semen

Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis lain (SII 0013-81).

3. Air

Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garam-garaman.

4. Adukan

1) Adukan yang digunakan untuk plesteran adalah :

฀ Plesteran dinding non traasram biasa adalah campuran 1 PC : 5 Pasir ฀ Plesteran untuk semua dinding beton dan kaki pondasi 1 PC : 3 Pasir

2) Acian, hanya digunakan pada dinding-dinding terplester adalah sebagai berikut : ฀ PC tanpa campuran kapur untuk kaki pondasi.

Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit. Adukan/Plesteran dapat dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat lagi diolah (lebih kurang 90 menit setelah adukan jadi). Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.

12.10.3.

Pelaksanaan

1. Kondisi lapangan pekerjaan

1) Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm

2) Pelaksanaan pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan setelah pipa-pipa air dan listrik sudah terpasang.

3) Sebelum melanjutkan ke pekerjaan acian, permukaan plesteran telah rata, lurus dan tegak satu sama lain. Penggunaan mistar perata kayu (belabas) sangat dianjurkan.

4) Merupakan permukaan plesteran basah (bukan dibasahi). Tidak dibenarkan meninggalkan pekerjaan plesteran sampai kering sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan acian.

2. Pelaksanaan pekerjaan

1) Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari kotoran-kotoran dan bahan bahan lain yang dapat merusak plesteran. Tukangtukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan yang baik.

2) Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkirkan dari pekerjaan.

3) Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah Direksi Teknik. 4) Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah 10 mm

dengan toleransi maksimum 15 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui karena kondisi permukaan dinding harus diperbaiki. 5) Untuk bidang yang akan dipasangi dinding keramik, maka permukaan

pleseteran harus dikasarkan dan tidak perlu di aci, untuk menjamin kelekatan yang sempurna antara tembok dan keramik.

12.10.4.

Pengendalian Mutu Di Lapangan

Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran spesie.

12.10.5.

Pengukuran dan Pembayaran

1. Pengukuran

Kuantitas plesteran dan acian dihitung berdasarkan luasan bidang yang terpasang, yaitu panjang x tinggi bidang plesteran/acian.

2. Pembayaran

Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.

12.10.3.

Pelaksanaan

1. Kondisi lapangan pekerjaan

1) Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm

2) Pelaksanaan pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan setelah pipa-pipa air dan listrik sudah terpasang.

3) Sebelum melanjutkan ke pekerjaan acian, permukaan plesteran telah rata, lurus dan tegak satu sama lain. Penggunaan mistar perata kayu (belabas) sangat dianjurkan.

4) Merupakan permukaan plesteran basah (bukan dibasahi). Tidak dibenarkan meninggalkan pekerjaan plesteran sampai kering sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan acian.

2. Pelaksanaan pekerjaan

1) Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari kotoran-kotoran dan bahan bahan lain yang dapat merusak plesteran.

Tukangtukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan yang baik.

2) Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkirkan dari pekerjaan.

3) Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah Direksi Teknik.

4) Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah 10 mm dengan toleransi maksimum 15 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui karena kondisi permukaan dinding harus diperbaiki. 5) Untuk bidang yang akan dipasangi dinding keramik, maka permukaan

pleseteran harus dikasarkan dan tidak perlu di aci, untuk menjamin kelekatan yang sempurna antara tembok dan keramik.

12.10.4.

Pengendalian Mutu Di Lapangan

Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran spesie.

12.10.5.

Pengukuran dan Pembayaran

1. Pengukuran

Kuantitas plesteran dan acian dihitung berdasarkan luasan bidang yang terpasang, yaitu panjang x tinggi bidang plesteran/acian.

2. Pembayaran

Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.

No. urut Uraian

Satuan Pengukuran

1. Pekerjaan plesteran beton 1 PC : 3 Ps M2

2. Pekerjaan plesteran kaki pondasi 1 PC : 3 Ps M2

3. Pekerjaan acian kaki pondasi M2

Dalam dokumen BQ GAMBAR SPEK DOK LELANG LABUAN (Halaman 36-39)

Dokumen terkait