• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN SANITAIR DAN INSTALASI AIR

Dalam dokumen 05. METODE PELAKSANAAN (Halaman 38-43)

INSTALASI / KONSTRUKSI PANEL Instalasi/pemasangan dan test instalasi

X. PEKERJAAN SANITAIR DAN INSTALASI AIR

1 Bak air fiber glass kap. 0.5 M3 SNI-02.10.6.7 1,000 Bh

Tahapan Pengadaan Bahan, Pengajuan dan Uji produk Semua bahan yang digunakan sebelum dilaksanakan proses pengujian material/bahan wastafel dan bak viberi di workshop terlebih dahulu diajukan spek yang digunkan berupa data tempat pemesanan dan spesifikasi, setelah mendapatkan persetujuan di ajukan sampel bahan yang digunakan untuk diadakan pemeriksaan langsung oleh direksi.

Tahapan Pemesanan dan Pemeriksaan kembali

Setelah uji sampel dinyatakan lulus oleh direksi diadakan pemesanan dan pendropan bahan kelokasi tempat pemsangan bak air dan wastafel.

Proses pemasangan

1. Pengambilan sampel dan diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan sfesifikasi teknis berupa brosur-brosur dan ditunjukan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan.

2. Uji tes sampel

3. Droping bahan dan material 4. Ukur elevasi

5. Pemasangan dan penyetelan 6. Tes uji hasil instalasi

2 Klosed jongkok poselin SNI-02.10.6.2 5,000 Bh

Untuk memperkuat kedudukan kloset pada lantai, selain memakai adukan yang kuat juga memakai baut yang ditanam kepalanya dibawah dasar kloset. Sebelum kloset dipasangkan, terlebih dahulu dibuatkan dudukan yang dilengkapi dengan pemasangan pipa pembuangan yang menembus pondasi. Di samping kloset duduk tersedia bak kecil yang letaknya disebelah kanan, agar tangan kanan mudah mengambil air. Kran air bersih diletakkan diatas bak penampung air bersih, yang letaknya mudah dijangkau oleh tangan yang sedang buang air besar di atas kloset jongkok tersebut.

4. Langkah Kerja

a. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan

b. Buat galian untuk pemasangan pipa pembuangan

c. Buat tempat dudukan untuk meletakkan kloset jongkok d. Menyelesaikan tiap sambungan

dengan adukan kedap air e. Menutup lubang galian setelah

pemasangan pipa galian selesai f. Meletakkan kloset pada dudukan

yang telah disiapkan

g. Memasang porselin disekeliling kloset h. Membuat bak penampung air bersih i. Test instalasi

**Contoh ilustrasi gambar pemsangan Closet jongkok

3 Kran air Ø 1/2inci SNI-02.10.6.35 5,000 Bh

1. Pengambilan sampel dan diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan sfesifikasi teknis berupa brosur-brosur dan ditunjukan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan.

2. Uji tes sampel

3. Droping bahan dan material 4. Ukur elevasi

5. Pemasangan kran 6. Tes uji kran

Pada tes hasil pemasangan kran berupa pemberian tekanan air yang mengalir melalui kran apakah lancar Tidak terdapat muncratan air/bocor pada sambungan pipa dengan kran, uji kelancaran buka tutup kran Apakah kran dengan sempurna menutup aliran air pada kondisi off.

4 Pipa PVC Ø 4" (instalasi saluran air kotor) SNI-02.10.6.32 12,000 M' 5 Pipa PVC Ø 3" (instalasi buangan air sabun) SNI-02.10.6.31 24,000 M' 6 Pipa PVC Ø 3" (instalasi buangan air dari wastafel SNI-02.10.6.31 24,000 M' 7 Pipa PVC Ø 3/4" (instalasi air bersih) SNI-02.10.6.20 48,000 M' 8 Pipa PVC Ø 3/4" (instalasi air dari tower) SNI-02.10.6.20 25,000 M' Pemasangan Pipa.

 Pada Pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala macam jenis kotoran umpamanya bekas puing-puing/batu, alat-alat bekas pakaian dan lain-lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran aliran air dalam pipa.

 Setiap pipa yang sudah dimasukkan kedalam galian harus langsung dipasang dan disetel sambungannya dan kemudian diurung dengan bahan-bahan yang disetujui Direksi Pengawas. Serta dipadatkan dengan sempurna kecuali pengurungan pada tempat-tempat sambungan pipa harus diperiksa dan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pengawas. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya berhenti, harus ditutup sehingga kotoran ataupun air buangan tidak masuk kedalam pipa. Cara-cara penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui Direksi Pengawas. Tikungan/belokkan (Vertical/Horizontal) tanpa elbow/end dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih dari yang diizinkan oleh pabrik pipa yang bersangkutan. Perubahan tanah peletakkan pipa (belokan/tikungan) harus dilaksankan dengan penyambungan bend/elow yang sesuai, begitu pula untuk percabangan harus dengan tee atau tee eros (sesuai kebutuhannya). Peil dari peletakan pipa serta dalamnya terhadap muka tanah asal harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan Direksi Pengawas. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar mengenai kedudukan pipa agar pipa dipasang betul-betul lurus serta pada peil yang benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras yang memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari. Pada waktu pemasangan pipa, galian untuk peletakan pipa harus kering, tidak boleh ada air sama sekali dan bagian dalam. Semua pemasangan fitting penyambungan pipa seperti tee, Elbaw/bens dan sebagiannya harus diberi blok-blok penahan dari beton dengan campuran 1 pc : 2 psr : 3 krl. Pada ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk mencegah masukkan kotoran/benda-benda asing/air kotor kedalam pipa.

 Material yang gunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas dari minyak/oli, ter/aspal atau bahan-bahan pelumas lainnya. Semua ujung pipa yang menuju septitack atau ujung kloset yang ditinggalkan sementara akan ditutup (didop/pulg) dan diberi beton penahan sesuai arahan Direksi.

 Apabila benar-benar diperlukan, pemotong pipa dapat dilakukan Kontraktor Pelaksana dengan persetujuan Direksi Pengawas dan harus dilaksanakan dengan alat yang sesuai/ khusus untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang, agar benar-benar terjamin penyambungannya yang baik sesuai dengan syarat-syarat teknis/petunjuk dari pabrik pipa yang bersangkutan. Ujung-ujung bekas pemotong harus dilakukan dengan alat-alat yang sesuai misalnya gurinda.

Penyambungan Pipa

 Penyambungan pipa-pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyambungan pipa dari pabrik, pembuat pipa dan atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dari Direksi Pengawas.

 Penyambungan pipa yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Pipa GI (Galvanis Iron Pipe) dengan sambungan ulir.

b. Pipa Polyvinil Caporitide ( PVC) dengan sambungan cincin karet (rubber ring joint) atau dengan solvent Cement sesuai dengan daftar volume pekerjaan.

Sambungan dengan Solvent Cemet

 Bersihkan bagian pipa yang akan disambung dari debu, kotoran dan air.  Beri tanda pada pipa sepanjang dalamnya socket.

 Oleskan solvent dengan kwas yang tipis sampai merata pada bagian ujung luar pipa yang akan disambung sepanjang sama dengan bagian socket. Kalau sudah diberi solvent cement, pipa segera ditekan masuk ke dalam socket.

9 Ground Tank Ls 1,000 Unit

10 Avour bahan plastik SNI-02.10.6.36 5,000 Bh

11 Washtafel SNI-02.10.6.5 4,000 Bh

12 Urinoir SNI-02.10.6.4 3,000 Bh

Setelah uji sampel dinyatakan lulus oleh direksi diadakan pemesanan dan pendropan bahan kelokasi tempat pemsangan bak air dan wastafel.

Proses pemasangan

1. Pengambilan sampel dan diajukan ke direksi untuk pemeriksaan guna mendapatkan sfesifikasi teknis berupa brosur-brosur dan ditunjukan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan.

2. Uji tes sampel

3. Droping bahan dan material 4. Ukur elevasi

5. Pemasangan dan penyetelan 6. Tes uji hasil instalasi

13 Septicktank Ls 1,000 Unit

14 Resapan kapasitas Ls 2,000 Unit

Untuk pelaksanaan pembuatan septitank dilakukan rentan pertengahan pelaksanaan pekerjaan secara umum guna mendapatkan posisi dan ketepatan pelaksanaan dengan pekerjaan instalasi air kotor, tahapan-tahapan pelaksanaan antara lain :

1. Pangukuran dan penyetelan mal kerja 2. Proses galian tanah untuk septitank

3. Pembuatan dinding dan lantai septitank baik pasangan bata atau cor-coran beton. 4. Pembuatan lubang dudukan untuk pipa instalasi air kotor 2”

5. Pembuatan cor-coran penutup septitank dan pemasangan pipa udara XI. PEKERJAAN PENGECATAN

Cat Tembok dan Plafond

1 Cat tembok bagian luar SNI-02.14.6.14 177,545 M2 2 Cat tembok bagian dalam SNI-02.14.6.14 286,445 M2

3 Cat plafond dan partisi SNI-02.14.6.14 132,160 M2

4 Cat list plafond SNI-02.14.6.14 12,019 M2

Cat Kayu

5 Cat kusen SNI-02.14.6.9 28,340 M2

6 Cat daun pintu SNI-02.14.6.9 15,400 M2

7 Cat daun jendela SNI-02.14.6.9 5,247 M2

8 Cat papan listplank SNI-02.14.6.9 20,179 M2

1 Pengecatan Tembok

Volume Pekerjaan = 200,855 M3

Waktu Pelaksanaan yang tersedia = 7,000 Hari

Penyelesaian Pekerjaan Rata - Rata = 28,694 M3 /Hari

a. Lingkup pekerjaan

Pengecatan dinding bagian luar dan dalam pada detail sesuai gambar kerja. b. persyaratan bahan

 cat dinding luar/exterior Sesuai dengan dokumen lelang  cat akhir untuk exterior Sesuai dengan dokumen lelang  cat dinding dalam/interior Sesuai dengan dokumen lelang  cat akhir untuk interior Sesuai dengan dokumen lelang  cat akhir gloss untuk interior Sesuai dengan dokumen lelang c. syarat pelaksanaan

 pengendalian kerja ini menggunakan sistem pabrik dan standarisasi pada PUBI 1982 pada pasal 54 dan NI-4  pengamplasan semua bidang cat, harus rata dan halus bebas cacat, bebas dari debu, lemak, minyak dan

lainnya.

 proses pengecatan bebas dari gangguan pekerjaan lain  bidang pengecatan di plamur

 cat dasar

 setelah mendapatkan persetujuan dari direksi baru tahapan berikutnya

 bahan sampel pengecatan di ajukan sampel ke direksi, setelah mendapat persetujuan dilakukan ke berikutnya

 test pengecatan disaksikan oleh pihak kontraktor, direksi, konsultan pengawas. Setelah acc tahapan berikutnya.

 proses pengecatan dengan persyaratan hasil sesuai dengan dokumen lelang dan arahan dari direksi/pengawas

 menggunakan tenaga terampil

 cek dan service hasil kerja setelah disetujui, pelaporan dan pembersihan lokasi  Pekerjaan cat tembok dan plafond

pada besarnya kuas yang anda pilih. Besarnya pegangan sudah disesuaikan oleh pabrik, semakin besar luasan kuas sapu maka semakin besar pegangan kuas. Saat kita baru membeli kuas baru selayaknya kita tidak langsung enggunakan begitu saja , untuk mendapatkan hasil yang sempurna kita harus memeriksa bulu sikat dari kuas yang kita beli. Harus diperhatikan supaya bulu sikat tidak terlalu kasar dan juga tidak terlalu halus. Perhatikan ujung kerataan barisan bulu sikat. Untuk memastikan hasil yang paling baik, anda bisa menggunakan cara Pemotong bulu sikat , dimana dengan menggunakan gunting anda bisa memotong ujung yang tidak rata. Cara memegang kuas yang baik adalah memegang kuas dengan seluruh jari dari salah satu tangan yang biasa anda gunakan, rentangkan lebar telapak tangan untuk memegang gagang kuas. Teknik ini paling baik ketika anda akan mengecat permukaan datar. Sebelum anda melakuan pengecatan sebenarnya, sebelumnya anda perlu melakukan percobaan kekentalan cat untuk mendapatkan komposisi campuran yang dibutuhkan. Selanjutnya adalah pencelupan kuas terhadap cap. Pencelupan cat yang baik adalah mengatur penekanan kuas terhadap cat yang telah dituangkan di ember tempat cat. Anda harus bisa mengatur sampai kuas menyerap cat . Saat anda menarik kuas dari tempat cat, jangn langsung diangkat dan disapukan ke dinding, biarkan beberapa saat sampai cat berlebih menetes , dan untuk memastikan tidak ada lagi tetesan , anda bisa melakukan mengesekkan kuas secara perlahan dengan menarik sikat di tepi bagian dalam dari bibir tempat cat untuk menghapus cat berlebihan. Selanjutnya adalah meyapukan kuas yang sudah berisi cat ke dinding, lakukan penyapuan kuas dengan menekan kuas secara perlahan dan menariknya sesuai arah yang diinginkan misalnya arah horizontal atau arah vertikal. Lakukan pengecatan dalam satu lapisan terlebih dahulu sampai ruangan tercat penuh. Lakukan pengecatan dari tempat paling tinggi terlebih dahulu kemudian tempat terendah. Kemudian setelah agak kering anda bisa memperhatikan hasil pengectan, dimana akan akan kelihatan apakah cat terlalu tipis atau sudah menutupi dinding.Jika hasil cat kurang baik anda bisa mengecat kembali lapisan kedua atau seterusnya dengan cara yang sama sampai anda mendapatkan hasil pengectan yang diinginkan. Teknik penempatan bulu kuas untuk pengecatan kedinding dapat anda lakukan sebagai berikut :

 Untuk pengecatan bidang datar luas, anda melakukan pengectan dengan seluruh permukaan ujung kuas arah orizontal maupun arah vertikal. Sebaiknya saat penegectan anda membuat satu arah yang beraturan.

 Untuk pengecatan yang rapi membentuk garis di mana dua sisi atau warna bertemu, yang disebut “memotong,” gunakan ujung bulu kuas dengan miring .

 Untuk posisi yang harus menempatkan cat pada posisi yang luasan kecil, sebaiknya anda menggunakan ukuran bulu kuas yang kecil. terlebih dahulu kita harus memastikan permukaan rol benar benar rata dan tidak mempunyai serat yang terlalu kasar. Jika jenis rol sudah bagus selanjutnya hal yang dilakukan adalah membasahi kuas rol dengan air.

Sama seperti pengecatan dengan menggunakan kuas, terlebih dahulu akan melakukan percobaan komposisi kekentalan dari campuran cat untuk memastikan berapa lapisan akan melakukan pengectan. Lakukan terlebih dahulu percobaan pada area tertentu. Setelah anda mendapatkan komposisi kekentalan cat , selanjutnya adalah pencelupan roller ke tempat (ember cat) . Tempatkan roler ke tengah-tengah ember cat yang sudah terisi, kemudian angkat roler dan gulung menuruni sampai lereng ember, kemudian berhenti beberapa waktu .Lakukan hal ini dua atau tiga kali untuk memastikan cat terserap oleh kuas roler. Lalu, celupkan roller ke dalam sumur sekali lagi, dan gulung sampai ke lereng sampai kuas jenuh. Untuk memastikan kuas sudah jenuh anda bisa mengulung kuas dari lereng dan jika cat tidak menetes lagi dipermukaan ember berarti kondisi kuas sudah jenuh dan siap untuk dicatkan ke dinding. Lakukan pengangkatan kuas secara perlahan dari ember cat, untuk menghindari tetesan, lakukan penyapuan kedingding dengan mendorong kuas menjauh dari tubuh anda. Metode yang paling efektif pengecatan dengan rol adalah untuk pengecatan 1-2 meter persegi daerah pada suatu waktu. Pengectan dengan kuas rol dilakukan dengan pola zigzag tanpa mengangkat roller dari dinding, seolah-olah kita menulis huruf M besar, W, atau mundur N. Kemudian, masih tanpa mengangkat dari dinding , selanjutnya adalah mengisi ruang kosongan dari huruf yang dibuat dengan pola zigzag . Setelah satu daerah selesai kemudian dengan mengangkat rol dengan perlahan selanjutnya pindah ke daerah lain dengan memastikan cat masih ada di kuas rol, jika tidak lakukan pengisian cat kembali dengan metoda yang sama lalu anda melakukan pengecatan ke daerah berikutnya sampai seluruh dinding selesai anda cat. Setelah pengecatan lapisan pertama sudah selesai dan kering anda bisa memperhatikan apakah hasil pengectan sudah maksimal, jika belum lakukan pengecatan lapisan kedua. Sebelumnya lakukan pengetestan pada suatu luasan tertentu untuk mendapatkan komposisi kekentalan yang dibutuhkan.

Pekerjaan Cat Kayu Dan Politur

pada besarnya kuas yang anda pilih. Besarnya pegangan sudah disesuaikan sesuai kebutuhan, semakin besar luasan kuas sapu maka semakin besar pegangan kuas. Saat kita baru membeli kuas baru selayaknya kita tidak langsung menggunakan begitu saja , untuk mendapatkan hasil yang sempurna kita harus memeriksa bulu sikat dari kuas yang kita beli. Harus diperhatikan supaya bulu sikat tidak terlalu kasar dan juga tidak terlalu halus. Perhatikan ujung kerataan barisan bulu sikat. Untuk memastikan hasil yang paling baik, anda bisa menggunakan cara Pemotong bulu sikat , dimana dengan menggunakan gunting anda bisa memotong ujung yang tidak rata. Cara memegang kuas yang baik adalah memegang kuas dengan seluruh jari dari salah satu tangan yang biasa anda gunakan, rentangkan lebar telapak tangan untuk memegang gagang kuas seperti yang anda akan memegang raket tenis. Teknik ini paling baik ketika anda akan mengecat permukaan datar. Sebelum anda melakuan pengecatan sebenarnya, sebelumnya diperlukan melakukan percobaan kekentalan cat untuk mendapatkan komposisi campuran yang dibutuhkan. Selanjutnya adalah pencelupan kuas terhadap cap. Pencelupan cat yang baik adalah mengatur penekanan kuas terhadap cat yang telah dituangkan di ember tempat cat. Anda harus bisa mengatur sampai kuas menyerap cat.

 pengamplasan semua bidang cat, harus rata dan halus bebas cacat, bebas dari debu, lemak, minyak dan lainnya.

 Pekerjaan cat kayu harus dilaksanakan adalah semua kusen-kusen, list kaca, list plafond, kisi-kisi , daun jendela, listplank dan seluruh permukaan kayu yang di expose.

 Cat kayu yang digunakan adalah kwalitas baik, bahan cat yang digunakan terlebih dahulu mengajukan contoh untuk disetujui direksi, warna cat ditentukan kemudian diajukan contoh warna cat untuk disetuji direksi.

 Pekerjaan dempulan, meni, plamir, dan penghalusan (amplas) harus dilaksanakan hingga rapi dan halus sebelum pengecatan dilaksanakan.

 Polituran dilaksanakan untuk semua daun pintu Panil diulang-ulang sampai halus. Sedangkan pekerjaan pengecatan kayu dan dilaksanakan minimal 2 kali cat utama, 1 kali cat dasar, 1 kali meni.

 proses pengecatan bebas dari gangguan pekerjaan lain  Pengadukan hingga jenuh.

 test pengecatan disaksikan oleh pihak kontraktor, direksi, konsultan pengawas. Setelah acc tahapan berikutnya.

 laspisan pertama woodfiller, dioles merata keseluruh bidang cat kayu, dihaluskan dahulu dengan amplas.

 lapisan kedua wood stain gunakan alat spry gun dilakukan setelah kondisi 75-90 % kering, dan diulang 3 kali dengan sistem cat perlapis

 laspisan ketiga: cat dasar jenis seading sealer gunakan sepry gun disemprot tipis untuk semprotan pertama & dibiarkan kering./ perlapis

 menggunakan pengencer jenis thiner dengan perbandingan 1 : 1, sistem perlapis dan dikeringkan/lapis.  lapisan 4,5, dan 6 cat akhir top coat melamic clear, menggunakan spry gun pengencer dengan thiner

super, bila musim hujan ditambahkan 5 % reather RD 02 pada thiner A spesial, rentang waktu pelapisan 12 jam.

 cek dan service hasil kerja setelah disetujui, pelaporan dan pembersihan lokasi

XII. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1 Relling tangga dari besi hollow Ls 6,600 M2

Pada proses pelaksanaan pekerjaan melalui beberapa tahapan pelaksanaan. Pekerjaan ini dapat dikategorikan dalam pekerjaan workshop las dan fabrikasi logam, pengadaan dan pemasangan produk yang sudah jadi di wrokshop. Proses Pembuatan rangka besi hollow dibuat terlebih dahulu dirakit diworkshop, sehingga nanti tinggal dipasang saja. Bahan yang sudah jadi disimpan digudang sampai proses pemasangan dimulai. Pada dinding bata dibuat lubang-lubang untuk tempat dudukan bahan dan untuk tata letak dari pemasangan bahan dibuat sedemikian rupa dengan ukuran sesuai gambar kerja , untuk penyetelan ketegakan bahan baik vertikal maupun horizontal akan tetap dijaga dengan selalu dilakukan penimbangan dengan unting - unting dan waterpass (benangan).

 Tahapan Pengadaan Bahan, Pengajuan dan Uji produk

Semua bahan yang digunakan sebelum dilaksanakan proses pabrikasi di workshop bengkel las/bengkel pembuatan kusen pintu, jendela, daun pintu, jendela, ventiasi dan lainnya terlebih dahulu diajukan spek yang digunkan berupa data tempat pemesanan dan spesifikasi, setelah mendapatkan persetujuan di ajukan sampel bahan yang digunakan untuk diadakan pemeriksaan langsung oleh direksi.

Setelah uji sampel dinyatakan lulus oleh direksi diadakan pemesanan dan pendropan bahan ke work shop tempat perakitan, setelah material sampai ke work shop diadakan pemeriksaaan oleh pihak direksi baik spesifikasi bahan, peralatan, gambar kerja, perlengkapan keselamatan kerja dan tenaga ahli yang digunakan dalam perakitan.

 Tahapan Fabrikasi di work shop

Pihak direksi, konsultan pengawas dapat mengontrol langsung proses pembuatan yaitu pemotongan, penyetelan, pembentukan, pengelasan dan proses penyatuan yang di akhiri dengan proses pengemasan bahan dan difinish dengan proses pengecatan dengan air kompresor.

 Tahapan Pengemasan.

Bahan yang sudah jadi diperiksa kembali oleh direksi baik dimensi dan bentuknya, setelah mendapatkan persetujuan barulah bahan jadi tersebut di beripengaman dari busa disetip sudutnya dan diberi pelindung dan dikemas/dipacking guna melindungi dari krosi dan cacat karena benturan, jatuh, proses penumpukan dan lainnya. Kusen-kusen yang sudah dipacking dibawa kegudang penyimpanan untuk menunggu proses pemasangan.

 Tahapan Pengangkutan dan Pemasangan.

Semua bahan-bahan yang siap dipasang diadakan ceking kelengkapan oleh pelaksana lapangan setelah acc, diangkat dari gudang dan di muat dengan truck keloaksi pemasangan, pada saat pemindahan dari gudang ke teruk dilakukan dengan hati-hati, pada saat penumpukan di bak truck terlebih dahulu pada dasar bak truck diberi alas penagaman berupa kayu yang direntangkan pada sisi-sisi bak truck dan ujung pintu. Setelah itu dibawa ke lokasi pemasangan.

Proses Pemasangan dan Penyetelan langsung di lapangan.

1. Bahan-Bahan dipasang pada tempat-tempat yang telah ditentukan dalam gambar.

2. Pemasangan Bahan-bahan ini harus betul-betul tegak sehingga pasangan tidak berubah letaknya pada waktu pelaksanaan pekerjaan lainnya.

3. Apabila perletakan Rangka besi hollow maupun bahan yang menempel pada kolom-kolom beton, maka Pelaksanaan pemasangan di lubang atau coakan pada kolom tersebut sebagai tempat untuk pemasangan baut atau kait besi untuk penyatuan pegangan.

PEKERJAAN FINISHING DAN ASBUILT DRAWING

Dalam dokumen 05. METODE PELAKSANAAN (Halaman 38-43)

Dokumen terkait