• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Pelaksanaan Akad dan Reasuransi oleh PT. Asuransi

1. Pelaksanaan Akad

Ada tiga macam akad yang digunakan dalam PT. Allianz Syariah Life Indonesia, yaitu:

a. Akad tabarru’ (pemberian dana kebajikan).

Dalam perusahaan, akad tabarru’ ini diartikan sebagai akad hibah dalam bentuk pemberian iuran tabarru’ dari para peserta dengan tujuan tolong menolong di antara para peserta, dan bukan untuk tujuan komersial. Peserta dengan akad tabarru setuju untuk mengikatkan diri dengan peserta lainnya untuk ta’awun (saling menolong), takaful (saling menanggung) dan ta’min (saling melindungi) dalam menghadapi suatu malapetaka atau bencana.

13 Insurance Policy Contract Sharia Insurance, PT. Allianz Life Indonesia.

Iuran tabarru’ yang diberikan para peserta akan dikumpulkan dalam satu rekening yaitu dana tabarru. Besarnya iuran tabarru’ yaitu 75% (tujuh puluh lima persen) dari ujrah asuransi dan disimpan didalam rekening dana

tabarru’. Dana tabarru’ hanya dapat digunakan untuk

membayar maslahat meninggal dan maslahat tambahan jika ada.

Jika dana tabarru’ tidak mencukupi untuk membayar maslahat asuransi, maka perusahaan akan memberikan qardh secukupnya untuk menutupi kekurangan tersebut, yang wajib untuk dikembalikan kepada perusahaan jika terdapat surplus underwriting. Peserta tidak dapat mengambil atau menarik dana tabarru’ yang sudah dibayarkan untuk masa asuransi yang sudah berlangsung.

Pengelolala (perusahaan) akan melakukan penggabungan dana tabarru’ yang terbentuk dari polis asuransi AlliSya sesuai kebijakan yang sudah ditetapkan perusahaan.

b. Mudharabah (bagi hasil).

Untuk mudharabah ini dilakukan untuk asuransi yang ada unsur tabungannya. Dana tersebut kemudian diinvestasikan oleh perusahaan dalam suatu kumpulan dana investasi. Hasil investasi dikembalikan secara proporsional ke masing-masing dua alur dana tadi, setelah dilakukan

pembagian keuntungan antara peserta sebagai pemilik dana (shahibul mal) dan perusahaan sebagai pengelola (mudharib). Untuk produk asuransi Allianz Syariah yang mengikuti system tabungan yaitu AlliSya Protection Plus. c. Wakalah bil Ujrah (pelimpahan kuasa dengan pemberian

upah).

Akad wakalah bil ujrah dilakukan oleh peserta dengan perusahaan asuransi atau reasuransi baik dalam hal

tabarru maupun tabungan (saving). Untuk akad wakalah bil ujrah pada perusahaan asuransi Allianz syariah adalah

peserta memberikan wewenang kepada perusahaan untuk menginvestasikan dana premi dengan memberikan sejumlah ujrah sesuai dengan kesepakatan.

Implementasi akad wakalah bil ujrah disebutkan dalam data polis atas dasar permohonan keikutsertaan asuransi dengan akad wakalah bil ujrah secara tertulis yang dilengkapi dengan keterangan tertulis yang diberikan oleh peserta dengan syarat peserta telah membayar kontribusi (premi) sebagaimana disebutkan.

Isi Akad Wakalah bil Ujrah pada PT. Asuransi Syariah Allianz Life Indonesia berbunyi:14

14 Insurance Policy Contract Sharia Insurance, PT. Allianz Life Indonesia.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, sebagai calon anggota kumpulan peserta (pemegang polis/peserta) PT Asuransi Allianz Life Indonesia, Cabang Syariah, dengan ini: a) Saya menyatakan diri sebagai anggota kumpulan peserta

asuransi syariah Allianz bersama dengan para peserta lainnya untuk saling tolong-menolong (ta’awun) terhadap musibah yang mungkin dialami oleh salah seorang di antara peserta dan untuk itu saya bersedia membayar sejumlah dana tabarru sebagai dana ta’awun peserta.

b) Saya menyatakan dan menyetujui, berdasarkan akad

Wakalah Bil Ujrah, memberikan kuasa kepada PT

Allianz Life Indonesia, Cabang Syariah, selaku wakil untuk mengelola dana, risiko, dan melakukan transaksi atas nama saya. Saya setuju membayarkan ujrah akuisisi dan pemeliharaan, ujrah pengelolaan risiko, ujrah administrasi, dan ujrah lainnya sehubungan dengan transaksi Polis sesuai dengan ketentuan berlaku.

c) Untuk ujrah pengelolaan risiko di atas, saya menyetujui untuk memberikan fee sebesar 25% yang dipotong dari

ujrah asuransi sebagai hak PT Allianz Life Indonesia,

Cabang Syariah.

d) Saya mewakilkan kepada PT Asuransi Allianz Life Indonesia, Cabang Syariah, juga sebagai Manajer Investasi untuk melakukan transaksi investasi sesuai dengan jenis investasi yang saya pilih. Saya setuju membayar ujrah pengelolaan investasi sesuai ketentuan berlaku.

e) Apabila saya menjadi peserta kumpulan asuransi Allisya Protection dan Allisya Protection Plus, maka saya akan dibebaskan dari ujrah administrasi pada tahun pertama Polis dan berkewajiban membayar ujrah asuransi mulai bulan ke-13 sejak Polis diterbitkan.

f) Saya mengikhlaskan dan menyetujui pembagian surplus underwriting sebesar 100% ke dalam rekening dana

Tabarru’ dan 0% kepada PT Asuransi Allianz Life

Indonesia, Cabang Syariah. Apabila terjadi defisit underwriting maka kekurangannya menjadi tanggung jawab para peserta sedangkan PT Asuransi Allianz Life Indonesia, Cabang Syariah, dapat meminjamkan sementara berdasarkan prinsip al-qardh (tanpa tambahan/bunga) untuk membayar maslahat (manfaat) atas musibah yang terjadi di antara peserta, yang akan dikembalikan dari surplus underwriting yang akan datang.

Di bawah ini merupakan ujrah yang dibebankan kepada peserta asuransi PT. Allianz Syariah life Indonesia Semarang, terdiri dari:15

a. ujrah akuisisi pemeliharaan yaitu ujrah yang dikenakan sehubungan dengan permohonan ta’awuni dan penerbitan polis yang antara lain meliputi biaya kesehatan, pengadaan polis dan pencetakan dokumen, ujrah lapangan, ujrah pos dan telekomunikasi serta remunerasi karyawan dan agen.

b. ujrah pengelolaan risiko yaitu ujrah yang dikenakan sehubungan dengan pengelolaan risiko atas musibah meninggal dunia.

c. ujrah administrasi adalah ujrah yang dikenakan sehubungan dengan administrasi polis peserta.

15 Insurance Policy Contract Sharia Insurance, PT. Allianz Life Indonesia.

d. ujrah pengelolaan investasi yaitu ujrah yang dikenakan sehubungan dengan pengelolaan dana investasi sesuai dengan pilihan ivestasi peserta.

e. ujrah pengalihan dana adalah ujrah yang dikenakan sehubungan dengan pengalihan suatu jenis investasi ke pilihan jenis investasi lainnya.

Manfaat premi akan diberikan kepada peserta Allianz Syariah apabila:

a. Apabila peserta meninggal dunia di tengah masa perjanjian maka ahli waris akan menerima manfaat sebesar premi yang telah disetorkan oleh peserta dan menerima dana tabarru dari peserta lain yang dikelola secara khusus pada rekening tabarru.

b. Apabila peserta pada masa perjanjian mengalami musibah pada asuransi kesehatan, misalnya terdiagnosis 49 penyakit kritis. Maka, peserta menerima manfaat dana

tabarru’ dan terbebas dari pembayaran premi berkala

sampai usia peserta mencapai 65 tahun.

c. Apabila peserta masih hidup dan tidak mengajukan klaim sampai masa pertanggungan berakhir, maka peserta menerima kembali seluruh angsuran yang pernah disetorkan, yang terkumpul dalam rekening peserta, ditambah dengan bagian keuntungan hasil investasi.

d. Apabila peserta mengundurkan diri sebelum masa perjanjian berakhir, maka peserta akan menerima kembali uang premi setelah dikurangi biaya administrasi (ujrah) dan dana tabarru’. Jadi dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa asuransi Allianz syariah adalah asuransi yang dalam pengelolaan dananya bertumpu pada konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan serta perlindungan dan menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain.

Dokumen terkait