1. Pelaksanaan
Pelaksanaan aktivitas motorik halus dapat dikembangkan oleh pendidik bersifat adaptif (sesuai dengan situasi, kondisi, dan kemampuannya) Oleh karena itu, pelaksanaan aktivitas motorik halus ini dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk yang bervariasi.
2. Pengembangan
Dalam pengembangan motorik halus, pendidik perlu memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam di daerah masing-masing. Kerja sama dengan instansi pemerintah, swasta, dan industri yang terkait dengan program aktivitas anak TK perlu dibina
secara intensif sehingga tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang andal dan berdaya saing tinggi tercapai.
a. Contoh pelaksanaan aktivitas pengembangan motorik halus yang terintegrasi dengan pengembangan kemampuan lain
Gambar 1
Kegiatan Menjahit Lembaran Kata
Media: Dus bekas, benang kasur, kertas warna, dan cetakan pada
kertas (dapat diubah kata-katanya sesuai dengan tema dan materi)
Cara membuat :
• Dus susu ukuran 800 gr bagian depan dipotong menjadi tiga bagian
• Dua lembar dus, lalu ditempeli tulisan dan kertas warna yang sama
• Diberi lubang dengan jumlah yang sama pula
• Disediakan benang kasur untuk menjahit
Integrasi dengan pengembangan kemampuan dasar lain: • Bahasa : 1. Menyebut suku kata awal yang sama
2. Menyebutkan posisi ”di atas dan bawah”
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
• Kognitif : 1. Mengelompokkan benda sesuai dengan warna 2. Membilang lubang jahitan
• Motorik halus : Menjahit jelujur dengan benang ”garis lurus” Dengan melakukan kegiatan pembelajaran di atas, pendidik telah melaksanakan pembelajaran otak seutuhnya (whole brain learning) 1. Pendekatan longitudinal (dari otak bagian belakang ke depan) Belakang depan
- melihat warna dan tulisan - menyebutkan suku kata awal yang sama - menghitung lubang - memasangkan kartu kata dan menjahit 2. Pendekatan lateral belahan otak kanan ke belahan otak kiri Belahan otak kanan Belahan otak kiri - menjahit - menyebutkan suku kata awal yang sama - menunjukkan warna
yang sama
- membilang lubang jahitan
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
20
Gambar 2 Kegiatan Menjahit Suku Kata
Media : Dus Snack, gambar, suku kata, dan benang kania Cara Membuat :
• Gambar sendiri atau potong gambar dari majalah, tempelkan di samping kiri potongan dus, lalu laminating
• Siapkan suku kata sesuai dengan gambar, kemudian dilaminating
• Beri lubang pada potongan dus dan suku kata
• Ikat ujung benang kania dan beri isolasi di ujung satunya
Integrasi dengan pengembangan kemampuan dasar lain: • Berbahasa : 1. Menghubungkan gambar dengan kata
2. Menyusun suku kata menjadi kata
3. Memberikan keterangan posisi ”di atas, di bawah, di depan, di belakang”
• Kognitif : Membilang lubang jahitan
• Motorik halus : Menjahit jelujur dengan benang ”garis lurus”
Dengan melakukan kegiatan pembelajaran di atas, pendidik telah melaksanakan pembelajaran otak seutuhnya dengan:
1. Pendekatan longitudinal (bagian belakang ke arah depan) Belakang depan
- melihat gambar dan suku kata - Menyebutkan nama benda
- membilang lubang jahitan - Menyusun kata dari
suku kata
- Memasangkan kartu kata dan menjahit 2. Pendekatan lateral (belahan otak kanan ke arah belahan otak kiri)
Belahan otak kanan Belahan otak kiri
- menjahit - menyebutkan kata dan
suku kata
- Membilang lubang jahitan - Memasangkan kartu kata
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
22
Gambar 3 Kegiatan Menjahit Bersama
Media : Kardus bekas ukuran besar, benang kasur, gambar (kardus
akan dibuat rumah joglo dan rumah gadang, tema: rumah tradisional)
Cara membuat :
• Tiga kardus dibuka dan digabungkan menjadi satu sehingga ukurannya menjadi besar dan anak bisa masuk ke dalamnya.
• Guru membuat lubang dengan alat mencocok
• Guru menebalkan bekas lubang dan alur jahitan dengan spidol
• Guru menempel gambar di awal jahitan dan di akhir jahitan
• Guru menyediakan benang kasur untuk menjahit yang ujungnya sudah diberi isolasi
Integrasi dengan pengembangan kemampuan dasar lain: • Bahasa : 1. Melakukan tiga perintah ” urutan menjahit”
2. Memberikan keterangan posisi ”di atas, di bawah, di depan, di belakang”
• Kognitif : Membilang lubang jahitan
• Fisik Motorik : Menjahit jelujur dengan benang ”garis lurus, lengkung, zig-zag”
Dengan melakukan kegiatan pembelajaran di atas, pendidik telah melaksanakan pembelajaran otak seutuhnya dengan:
1. Pendekatan longitudinal (bagian belakang ke arah depan) Posterior Anterior
- menghitung lubang jahitan - mengomunikasikan - anak mendengarkan, melihat apa yang akan dilaku- dan menghitung lubang jahitan kan dan mulai menjahit 2. Pendekatan lateral (belahan otak kanan ke belahan otak kiri)
Belahan otak kanan Belahan otak kiri
- menjahit - berkomunikasi dan mem
bilang
Gambar 4 Kegiatan Bermain Pasir
Media : Pasir basah, alat bermain pasir, cetakan, kartu kata, kertas
dan spidol
Integrasi dengan pengembangan kemampuan dasar lain: • Bahasa : 1. Mencontoh tulisan dari kartu kata
2. Menulis sesuai dengan gambar cetakan
• Kognitif : Mengisi wadah dengan pasir
• Motorik halus : Mencetak berbagai bentuk dengan pasir basah
• Seni : Menggambar hasil cetakan
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
Metode Pembelajaran otak seutuhnya :
1. Pendekatan longitudinal (bagian belakang ke arah depan) Belakang depan
- anak melihat cetakan dan - mencetak pasir basah hasil cetakan - menggambar hasil cetakan
- menyebutkan nama benda yang dicetak
- mencari kartu kata yang se suai dengan hasil cetakan - mencontoh tulisan dengan kartu kata
2. Pendekatan lateral (belahan otak kanan ke arah belahan otak kiri) Belahan otak kanan Belahan otak kiri
- Mencetak dan menggambar - mencari kartu kata yang sesuai dengan hasil cetak-
an kemudian menuliskan- nnya
Gambar 5 Kegiatan Bermain Peran Mikro di Pasir Kering
Media : 1. Wayang daun
2. Balok, mainan binatang dan tumbuhan
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
Integrasi dengan pengembangan kemampuan dasar lain: • Bahasa : bermain peran mikro
• Kognitif : mengisi wadah dengan pasir
• Motorik halus dan sain :
- menata setting pasir kering atau pasir basah - menggunting kepala wayang daun
- Mengelompokkan ”ukuran daun kering” dan ranting kering
- Menarik garis kerangkan daun
• Seni : Menggambar wajah wayang daun Metode Pembelajaran otak seutuhnya :
1. Pendekatan longitudinal (otak bagian belakang ke arah depan) Belakang Depan
- mengenal ukuran daun kering - membuat wayang daun dan ranting - menata setting pasir kering - memasang sesuai dengan ukuran dan pasir basah
- bermain peran mikro
- menggambar dan mencerita Kan ”Wayang daun”
2. Pendekatan lateral belahan otak kanan ke arah belahan otak kiri Belahan otak kanan Belahan otak kiri - mensetting pasir - mengelompokkan daun - memmbuat wayang daun dan ranting kering
(menggambar dan menggunting) - menceritakan ”wayang daun - bermain peran ”wayang daun”
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
Gambar 6. Kegiatan memasak bayam dan memasak nasi
Media : bayam, air, bumbu dan alat-alat memasak Integrasi dengan pengembangan kemampuan dasar lain: • Motorik halus : memetik ”bayam”
• Kognitif : - Mengelompokkan ukuran ”daun-batang bayam” - Mengukur ” volume air”, ”takaran bumbu”
• Motorik halus : mencuci ”daun bayam”
• Bahasa - mengurutkan gambar seri ” memasak bayam” - membuat science chart memasak bayam Pembelajaran otak seutuhnya yang dapat dikembangkan melalui: 1. Pendekatan longitudinal (bagian belakang ke arah depan) Belakang Depan
- mengenal ukuran daun kering - memetik bayam
dan batang bayam - mengelompokkan daun - mengenal bahan dan alat bayam, batang bayam
- mencuci daun bayam
- menarik garis kerangka daun
- mengukur ”volume air”
- mengukur takaran bumbu - mengurutkan gambar seri
“Memasak Bayam”
- membuat science chart
“Memasak Bayam”
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
2. Pendekatan lateral belahan otak kanan ke belahan otak kiri Belahan otak kanan Belahan otak kiri
- memetik bayam - mengelompokkan sesuai - mencuci daun bayam ukuran daun-batang bayam - menarik garis kerangka daun - mengukur volume air - melibatkan kemampuan visual - mengukur takaran bumbu
- mengurutkan gambar seri - “Memasak Bayam” - membuat science chart
“Memasak Bayam”
b. Contoh pelaksanaan aktivitas pengembangan motorik halus yang terintegrasi dengan kemampuan lain
Gambar 7. Kegiatan Melukis di papan easel Tujuan:
Untuk pengembangan seni sekaligus melatih kelenturan otot-otot halus pada jari tangan pada saat anak menggoreskan media di atas kertas
Kemampuan dasar yang dikembangkan :
Bahasa : Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas
Seni : Menggambar bebas dengan berbagai media
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
Gambar 8. Kegiatan Melukis dengan Jari Tujuan:
Untuk pengembangan seni, sekaligus melatih koordinasi dan kelenturan sepuluh jari tangan anak pada saat bergerak memainkan warna.
Kemampuan dasar yang dikembangkan :
Kognitif : Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur
Seni : - Permainan warna dengan berbagai media - Melukis dengan jari
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
28
Gambar 9 Kegiatan Mencipta bentuk dengan berbagai media Tujuan :
Mengembangkan seni, sekaligus melatih keterampilan tangan.
Motorik halus : - Meniru melipat kertas sederhana
- Menggunting bebas, menggunting lurus ”kandang” - Merobek bebas
Seni : - Mencipta bentuk ”singa”
- Ekspresi warna, anyaman warna berpola Kognitif : - Urutan pola ”3 warna”
Bahasa : - Bercerita, bermain peran mikro ”kebun binatang mini”
Jadi hasil karya menggambar, melukis dan ekspresi warna dapat dijadikan bahan untuk mencipta bentuk tiga dimensi dan sebagai media pengembangan kemampuan dasar lain.
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
29
Gambar 10. Kegiatan Meronce dengan Manik-Manik Tujuan :
Untuk mengembangkan seni dan melatih koordinasi tangan dengan mata ketika memasukan benang ke dalam manik-manik/merjan.
Kemampuan dasar yang dikembangkan
Kognitif : - mengelompokkan warna, membilang.
- memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk dua pola yang berurutan
- Meniru pola dengan menggunakan media meronce Seni : - Meronce dengan berbagai media
Motorik halus : menggunting media yang akan dironce (anak dapat menyiapkan sendiri media yang akan dipakai untuk meronce)
Bahasa : Bermain peran makro
Gambar 11. Kegiatan Melukis dengan Teknik Sedotan digabung dengan ekspresi warna yang lain, seperti : membatik dan mencap
Tujuan :
Untuk mengembangkan seni dan melatih koordinasi jari tangan dengan mulut pada saat meniup warna
Kemampuan dasar yang dikembangkan :
Seni : Permainan warna dengan berbagai media, seperti : mem-batik ”laut” dengan krayon dan cat air, setelah kering di atasnya dibuat ”rumput laut” dengan lukisan tiup. Mencap dengan spons ”ikan, ubur-ubur”
Motorik halus : Mencipta bentuk 2 atau 3 dimensi dengan menggunting ”ubur-ubur, ikan, rajungan” membuat ”deorama taman laut” Kognitif : membilang ”ikan dan ubur-ubur”
Bahasa : bermain peran mikro ”deorama taman laut”
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
Gambar 12. Dinding Ekspresi Tujuan :
Menuangkan ide, gagasan, cerita, kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, anak setiap hari, setiap saat dalam bentuk gambar, tulisan dan huruf Kemampuan dasar yang dikembangkan :
Pembiasaan : - Mau mengemukakan pendapat secara sederhana Bahasa : - Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana
- Membuat gambar dan menceritakan isi gambar dan beberapa coretan/tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
- Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas Seni : - Menggambar bebas dengan berbagai media
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
c. Contoh Alat Permainan Edukatif yang Berperan Mengembangkan Motorik halus
Alat Permainan Edukatif Kemampuan Dasar yang dikembangkan
Gambar 13 : Angka Digital
- Melatih pengenalan konsep bilangan 0-9, melatih logika (kognitif)
- Melatih koordinasi mata dan jari tangan ketika memasukan kepingan ke dalam pasak (motorik halus)
Gambar 14 : Life Skills Montessori
- Mengembangkan motorik ha-lus melalui ”self help”, mengan cingkan baju, zipe, pita, pere-kat, mengaitkan.
- Menghitung lubang kancing, memasangkan kancing-lubang kancing dan menyebutkan per bedaan ”kancing dan resleting” (kognitif)
Gambar 15 : Boneka Jari Profesi
- Mendengarkan dan mencerita-kan kembali cerita, mengguna kan kata ganti aku, membeda-kan dan menirumembeda-kan kembali bunyi tertentu (Bahasa) - Memainkan boneka (motorik
halus)
- Membedakan macam-macam suara, mengenal profesi (kog-nitif)
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
Alat Permainan Edukatif Kemampuan Dasar yang dikembangkan
Gambar 15. Papan Pasak dan Pasak Binatang
- Pemahaman konsep tinggi rendah, pengenalan bentuk geometri atau bentuk tertentu, jumlah, pengenalan warna, logika berpikir, puzzle (kognitif)
- Melatih koordinasi mata dan keterampilan tangan (motorik halus)
Gambar 16 : Fraksi Lima Shape dan Fraksi sembilan shape
- Pengenalan warna dan bentuk geometri, mengelompokkan sesuai bentuk, membilang, konsep pecahan ½ dan 1/5, puzzle (kognitif)
- Melatih keterampilan tangan (motorik halus)
- Mencipta bentuk dari kepingan geometri (seni)
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
Alat Permainan Edukatif Kemampuan Dasar yang dikembangkan
Gambar 17 : Menara Kunci
- Pengenalan bentuk geometri , warna, mengelompokkan me-nurut ciri-ciri, membilang (kog-nitif)
- Melatih konsentrasi sekaligus koordinasi mata dan tangan (motorik halus)
- Menyebutkan posisi di atas dan bawah (Bahasa)
Gambar 18 : Maze warna
- Mengenal warna, mengem-bangkan logika, membilang, maze (kognitif)
- Melatih konsentrasi dan koordinasi mata-tangan (motorik halus)
Gambar 19 : Puzzle Gajah
- Mengembangkan logika dan problem solving dengan puzzle, mengenal warna dan bentuk, membilang kepingan puzzle (kognitif)
- Melatih keterampilan jari tangan ketika menyusun kepingan gambar (motorik halus
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
35
Dalam pelaksanaan aktivitas motorik halus anak suka mengulang-ulang (repetition) kemampuan yang sudah dikuasai. Untuk mengembangkan kemampuan anak dibutuhkan sesuatu untuk membantu anak berfokus (decenter). Ketika anak masih suka menggunting lurus berulang-ulang (repetition), gunakan “decenter” untuk menggunting bentuk tertentu, misal : menggunting persegi gunakan cergam-cergam bentuk persegi dari majalah bekas sebagai
decenter. Contoh lain, anak masih suka mengulang-ulang membuat
lingkaran-lingkaran tak beraturan (repetition), anak diajak menarik garis lurus tetapi anak tetap mengulang-ulang hal yang sama. Anak dapat diajak menempel gambar rumah dan mobil, kemudian anak diajak berimajinasi menyetir mobil menuju rumah dengan menarik garis. Akhirnya anak mau menarik garis lurus karena ada mobil dan rumah sebagai decenter.
Apabila dalam aktivitas motorik halus anak masih kesulitan menggerakkan sendi yang terkecil, anak dapat dilatih menggunakan sendi yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock, bahwa perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan (Cephalocaudal: dari kepala ke kaki dan Proximaodistal: dari sendi utama ke bagian terkecil). Contoh: Ketika anak belum bisa menganyam dengan media yang kecil (motorik halus), anak dapat melakukan dengan tangan/badan/benda berukuran besar, dan tentunya akan melibatkan sendi yang lebih besar. Contoh lain : ketika anak belum bisa menulis di kertas, guru bisa melatih anak menulis di papan tulis/di udara (melibatkan sendi yang lebih besar). Kalau masih belum bias anak dapat dilatih berjalan atau bergerak mengikuti bentuk huruf atau mengikuti pola di lantai dengan tubuhnya (melibatkan sendi yang lebih besar lagi).
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
36
BAB IV
TAHAP PERKEMBANGAN
KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TK
Tahapan ini disusun sebagai acuan bagi pendidik untuk mengetahui tahapan perkembangan kemampuan motorik halus anak, sehingga pendidik dapat mempersiapkan aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan anak. Tahapan perkembangan setiap anak berbeda, oleh karena itu tingkatan kesulitan aktivitas tidak bisa disamakan untuk setiap anak.
TAHAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK TK
No. Keterampilan Motorik Halus
Tahap Perkembangan Menggambar
1 Coretan acak
2 Coretan terarah
3 Penambahan garis-titik di bulatan lonjong 4 Muncul gambar kepala besar (wajah) 5 Muncul gambar kaki pada kepala besar
6 Gambar tangan pada kepala besar dan awal tulisan seperti garis 7 Gambar batang/badan, anggota badan
8 Bentuk batang tubuh mulai tertutup
9 Gambar rumah menyerupai wajah, objek sederhana, misalnya bunga, gambar masih melayang-layang
10 Bagian paling bawah kertas sebagai garis dasar objek 11 Garis dasar menopang rumah-objek
12 Membuat garis dasar sebagai garis batas langit, dasar dua dimensi
Tahap Perkembangan Anak Mewarnai
1 Warna acak
2 Warna mulai mengumpul di sebagian objek dan di luar objek gambar
3 Warna mulai mengumpul di beberapa bagian objek 4 Warna mengumpul di objek tetapi masih menabrak garis 5 Warna mengumpul mulai rapat, warna masih ke luar garis
6 Warna tidak ke luar garis, tetapi ada sedikit yang belum diwarnai 7 Warna sudah rapi, penuh, dan pemilihan warna bagus
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
37
No. Keterampilan Motorik Halus
Tahap Perkembangan Anak Melukis
1 Bercak warna secara acak
2 Pemisahan warna, mulai terarah (konsep warna daun, bunga, dll) 3 Warna bergabung dengan warna lain
4 Warna ditumpuk di atas warna, daerah gambar diwarnai hati-hati 5 Gambar kepala besar, kaki di kepala
6 Gambar tangan pada kepala besar, gambar awal tulisan (garis) 7 Gambar batang/badan, anggota badan
8 Bentuk batang tubuh mulai tertutup
9 Gambar sesuatu menyerupai bentuk aslinya, misalnya rumah dan bunga
10 Bagian paling bawah kertas sebagai garis dasar objek
11 Garis dasar untuk menopang suatu objek yang akan digambar 12 Garis dasar sebagai garis batas langit, dasar dua dimensi
Tahap Perkembangan Menggunting
1 Menggunting sekitar pinggiran kertas 2 Menggunting dengan sepenuh gunting
3 Menggunting terus-menerus sepanjang kertas 4 Menggunting di antara dua garis
5 Menggunting bentuk tidak pada garis/belum terkendali
6 Menggunting pada garis tebal sesuai dengan garis dengan terkendali
7 Menggunting berbagai macam bentuk
Tahap Perkembangan Mengisi Pola
1 Mengisi pola dengan acak
2 Mengisi pola di sebagian objek dan di luar objek gambar 3 Mengisi pola di beberapa bagian objek
4 Mengisi pola di objek tetapi masih melewati garis 5 Mengisi pola mulai rapat, masih sedikit keluar garis
6 Mengisi pola tidak keluar garis tapi ada sedikit yang belum rapat 7 Mengisi pola sudah rapi dan penuh
8 Mengisi pola sudah rapi, penuh dan pemilihan warna bagus
Tahap Perkembangan Seni Tiga Dimensi
1 Bentuk masih acak
2 Bentuk mulai terarah, tetapi masih dibimbing 3 Ada bentuk objek/pola, belum tepat
4 Ada bentuk objek/pola, hampir tepat tetapi belum rapi 5 Bentuk objek/pola yang tepat dan rapi
6 Bentuk objek/pola tepat, rapi dan ada pengembangan kreativitas bentuk/pola
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
38
No. Keterampilan Motorik Halus
Tahap Perkembangan Anak Menjahit
1 Menjahit dengan tali secara acak
2 Menjahit dengan tali secara teratur, tetapi ada yang terlewati/arah terbalik
3 Menjahit dengan tali secara teratur sampai sepuluh lubang
4 Menjahit dengan benang, jarum dan kertas, tetapi ada yang terlewati/arah terbalik, di antara dua garis
5 Menjahit dengan benang, jarum dan kertas tidak ada yang terlewati, tetapi belum tepat pada garis (belum terkendali)
6 Menjahit dengan benang, jarum, dan kertas berbagai bentuk sederhana
Tahap Perkembangan Anak Meronce
1 Mengosongkan dan mengisi rangkaian
2 Meronce kalung untuk bermain peran/dalam jumlah sedikit 3 Meronce terus-menerus sampai batas benang
4 Meronce berdasarkan warna 5 Meronce berdasarkan bentuk
6 Meronce berdasarkan warna-bentuk
7 Meronce berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Tahap Perkembangan Pramenulis
1 Coretan acak (random scribbling) 2 Coretan terarah
3 Garis dan bentuk khusus diulang-ulang atau menulis garis tiruan 4 Latihan huruf-huruf acak atau nama
5 Menulis nama
6 Mencontoh kata-kata di lingkungan
7 Menemukan ejaan
8 Ejaan umum
Tahap Perkembangan Anak Melipat
1 Meremas berbagai jenis kertas
2 Meremas kertas menjadi bentuk tertentu 3 Melipat kertas dengan acak
4 Meniru melipat kertas menjadi satu lipatan, lipatan belum tepat 5 Meniru melipat kertas (1-2), lipatan belum tepat
6 Meniru melipat kertas (1-2), lipatan sudah tepat 7 Meniru melipat kertas (3-4), lipatan hampir tepat 8 Meniru melipat kertas (3-4), lipatan sudah tepat 9 Meniru melipat kertas (5-6), lipatan hampir tepat 10 Meniru melipat kertas (5-6), lipatan sudah tepat 11 Meniru melipat kertas (7-8), lipatan hampir tepat 12 Meniru melipat kertas (7-8), lipatan sudah tepat
13 Mampu meniru lipatan kertas di atas 8 lipatan dengan tepat 14 Mampu melipat berbagai bentuk lipatan dengan tepat
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
39
No. Keterampilan Motorik Halus
Tahap Perkembangan Anak Merobek
1 Merobek kertas menjadi beberapa bagian besar secara acak 2 Merobek kertas menjadi bagian kecil
3 Merobek di antara dua garis
4 Merobek tidak pada garis/belum terkendali 5 Merobek sesuai garis/dengan terkendali
6 Merobek berbagai macam bentuk pola yang dibuat sendiri
Tahap Perkembangan Anak Mencocok
1 Mencocok secara acak
2 Mencocok diantara dua garis lurus
3 Mencocok bentuk tidak pada garis/belum terkendali 4 Mencocok bentuk pada garis/dengan terkendali 5 Mencocok berbagai macam pola yang dibuat sendiri
PengembanganKemampuan Motorik Halus di TK
Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen MPDM, Depdiknas
40 BAB V
PENUTUP
Buku Pengembangan Kemampuan Motorik Halus di TK ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi lembaga pendidikan TK dalam membuat aktivitas motorik halus. Sebelum melaksanakan aktivitas ini secara keseluruhan, hendaknya para pendidik TK memahami konsep perkembangan motorik halus anak TK.
Kajian teori yang ada dalam konsep pengembangan kemampuan motorik anak TK hanya berupa pokok pikiran. Oleh karena itu, diperlukan sumber bacaan lain untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan pendidik tentang perkembangan motorik halus anak. Bentuk latihan yang