IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.6. Pelaksanaan Diklat Internal BAKOSURTANAL
Pelaksanaan diklat surta sudah dimulai sejak awal tahun 1990-an. Jenis diklat surta terdiri dari desktop cartography, penataan batas wilayah, remote sensing (penginderaan jauh), dan sistem informasi geografi (SIG).
4.6.1. Program Diklat Internal
Diklat internal adalah diklat yang diselenggarakan oleh BAKOSURTANAL dengan peserta para pegawainya dan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan. Dalam penelitian ini hanya akan membahas mengenai diklat internal survei dan pemetaan yang dilaksanakan pada periode 2002-2006. Diklat pada periode tersebut terbagi atas 3 (tiga) yaitu sistem informasi geografi, desktop cartography, dan remote sensing.
a.Sistem Informasi Geografi (SIG)
SIG merupakan teknologi untuk menghasilkan informasi yang mengacu pada lokasi (spasial) yang sangat berguna untuk mengambil keputusan mengenai ruang. Dalam melaksanakan tugas dan peranan utama sebagai penyedia data spasial digital, kehadiran seorang operator SIG yang handal menjadi salah satu kunci yang menentukan keberhasilan kegiatan perencanaan dan pengembangan terutama yang terkait dengan wilayah. Pada diklat SIG tingkat operator diajarkan materi mulai dari perpetaan, konsep SIG, input dan editing data spasial, pengolahan database spasial meliputi input dan manipulasi data tabular, aplikasi SIG dan diakhiri dengan komposisi atau tata letak peta.
Tujuan dari pelaksanaan diklat SIG yaitu peserta diharapkan mampu memahami dasar-dasar operasional SIG yang mencakup data input (pemasukan data) dan pembuatan layer (coverage) dan mampu membuat data-data spasial ke dalam sebuah peta dasar yang memenuhi persyaratan geometris dan kaidah-kaidah kartografis. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka bobot diklat lebih banyak pada pekerjaan praktek (70%), sedangkan materi teori mencakup 30%. Peserta juga dibekali pengetahuan lain dalam
bentuk materi penunjang seperti global positioning system (GPS), pengetahuan kartografi/perpetaan, serta pengetahuan mengenai dasar-dasar komputer dan operasionalnya.
b.Desktop Cartography (Kartografi Digital)
Dalam rangka meningkatan kualitas dan kuantitas pembuatan peta yang baik, diperlukan SDM yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang kartografi digital. Hal ini disebabkan karena kemajuan teknologi informasi terutama pada teknologi komputer yang telah merubah pekerjaan kartografi manual ke arah digital, sehingga diperlukan pembuat peta (kartografer) yang handal agar peta suatu wilayah bisa dipahami dan dimengerti dengan baik oleh penggunanya. Materi diklat ini adalah kartografi dan pemetaan digital, spesifikasi kartografi, pemasukan data digital, desain simbol dan tata letak, editing dan prosedur cetak.
Tujuan diklat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan kartografi digital sesuai dengan kaidah kartografi, dengan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan teknologi dengan kinerja yang tinggi serta mempunyai sikap mandiri dan profesional. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka bobot diklat lebih banyak pada pekerjaan praktek (70% dari waktu pelatihan), sedangkan sisanya 30% berupa teori.
c.Remote Sensing
Perkembangan teknologi penginderaan jauh (remote sensing) secara digital terus meningkat dengan pesat seiring dengan kemajuan teknologi satelit dan teknologi komputer beserta perangkat lunaknya. Secara awam, citra hanyalah sebuah foto atau potret yang menyajikan gambar permukaan bumi secara global dengan beberapa tampilan objek yang sebenarnya tersamar seperti hutan, semak belukar, rawa, dan lain-lain. Nilai dari sebuah citra digital akan terasa apabila citra tersebut mampu menjawab kebutuhan pengguna akan suatu objek atau informasi tertentu. Oleh
51
karena itu, diperlukan SDM yang mampu mendayagunakan data penginderaan jauh dengan baik.
Diklat remote sensing bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai dalam memanfaatkan data penginderaan jauh secara efektif dan efisien, khususnya dalam pengaplikasian citra digital. Melalui diklat ini, pegawai dapat mengetahui konsep penginderaan jauh terutama yang berkaitan dengan citra digital, proses pengolahan dan teknik interprestasi citra secara visual maupun digital serta aplikasinya untuk kajian yang terkait dengan aspek kebumian.Tetapi, diklat ini lebih ditekankan pada aspek teknik interprestasi citra digital. Bobot diklat lebih banyak pada aspek teori dengan proporsi 60% dan 40% praktikum.
4.6.2. Metode Diklat
Metode diklat merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh pengajar atau instruktur dalam menyampaikan materi. Metode diklat internal terdiri dari:
1.Metode ceramah
Metode ceramah diberikan kepada para peserta yang banyak di dalam kelas. Pengajar atau instruktur mengajarkan teori-teori yang diperlukan, sedang yang dilatih mempersepsikannya. Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan pokok bahasan dan sub bahasan yang berupa teori atau pengetahuan praktis. Keuntungan dari metode ini adalah dapat digunakan untuk kelompok besar, sehingga menghemat biaya dan dapat menyajikan banyak bahan pengetahuan atau materi dalam jangka waktu yang relatif singkat. Sedangkan kelemahannya adalah peserta lebih bersikap pasif mendengarkan dan komunikasi hanya satu arah. Oleh karena itu, metode ini perlu dikombinasikan dengan metode lainnya seperti diskusi dan tanya jawab.
2.Metode diskusi
Metode diskusi dilakukan dengan menyajikan materi diklat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan atau masalah yang harus
dibahas dan didiskusikan oleh para peserta. Metode ini bertujuan untuk melatih peserta agar dapat memberikan pendapat dan cara- cara meyakinkan orang lain agar percaya terhadap pendapatnya, serta memberikan pemecahan masalah.
3.Metode latihan atau praktikum
Metode selanjutnya adalah latihan atau praktikum yang digunakan untuk mempraktekkan teori-teori yang telah disampaikan selama diklat. Metode ini dapat berupa praktek kelas di laboratorium komputer maupun praktek lapangan baik secara individu atau kelompok. Metode ini bertujuan agar para peserta lebih memahami teori atau materi diklat yang diberikan, karena dapat mengaplikasikan langsung pada peralatan dan perlengkapan yang mendukung pelaksanaan pekerjaan.
4.6.3. Pengajar atau Instruktur
Pengajar atau instruktur dalam diklat internal adalah widyaiswara dan pejabat yang menguasai materi. Widyaiswara adalah nama lain dari tenaga pengajar di lembaga atau instansi pemerintah. Pejabat yang akan memberikan materi diklat atau mengajar haruslah memenuhi persyaratan yaitu menguasai materi yang akan diberikan, berpendidikan sarjana dalam bidang survei dan pemetaan, memiliki kemampuan mengajar dan menilai hasil belajar.
4.6.4. Pemilihan Peserta Diklat
Kegiatan diklat internal dilaksanakan berdasarkan perencanaan oleh Balai Diklat Surta. Pelaksanaan program ini sudah terjadwal dan diadakan setiap tahunnya dengan pertimbangan agar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan pegawai sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. Untuk pemilihan peserta diklat, dimulai dengan diedarkannya surat pelaksanaan diklat oleh Kepala Balai Diklat Surta kepada masing-masing Kepala Pusat. Kemudian surat tersebut diteruskan kepada Kepala Bidang. Kepala Bidang yang berhak menentukan pegawai atau bawahannya yang akan mengikuti diklat
53
dengan mempertimbangkan kesesuaian diklat dengan tugas pegawai, kemampuan yang dimilikinya dan latar belakang pendidikan.
4.6.5. Fasilitas Diklat
Fasilitas berupa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses pelaksanaan diklat seperti in focus, komputer, whiteboard dan flip chart dan modul. Fasilitas perlu dipersiapkan dengan baik agar peserta dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan para peserta bahwa pada pelaksanaan diklat, fasilitas sudah terlaksana dengan baik.
4.6.6. Evaluasi Diklat
Evaluasi diklat dilakukan melalui dua cara yaitu evaluasi mengenai teknis pelaksanaan diklat (pengajar atau instruktur, fasilitas, metode) dan evaluasi hasil belajar (materi). Evaluasi diklat biasanya dilakukan pada hari terakhir pelaksanaan diklat. Para peserta dibagikan lembar evaluasi yang berisi saran untuk perbaikan pelaksanaan diklat di masa yang akan datang. Sedangkan evaluasi hasil belajar dilakukan dengan cara pemberian tugas dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh para peserta, kemudian mempresentasikannya di depan kelas baik secara individu atau kelompok.
4.7. Analisis Persepsi Pegawai terhadap Pelaksanaan Diklat Internal dan