C. Pembahasan / Diskusi Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Manajemen Kesiswaan di SMKN 1
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah sudah menerapkan seluruh proses manajemen kesiswaan dengan baik, yaitu dimulai dari perencanaan peserta didik, penerimaan peserta didik baru, pengelompokan/penjurusan peserta didik, pembinaan disiplin peserta didik, perpindahan peserta didik, serta kelulusan dan alumni. Peserta didik dikelola, diatur, diarahkan sedemikian baik, mulai dari siswa masuk ke sekolah tersebut sampai dengan siswa menamatkan sekolahnya.
a. Perencanaan Peserta Didik
Perencanaan peserta didik yang dilaksanakan di SMKN 1 Banda Aceh meliputi beberapa proses. Pertama, menetapkan visi, misi dan tujuan setiap jurusan dengan maksud agar setiap jurusan memiliki prioritas dan merinci sasaran
secara jelas, seperti menghasilkan lulusan yang berkompeten dan professional dalam bidang keahlian tertentu. Kedua, sekolah menganalisa kesiapan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah untuk menampung peserta didik baru. Ketiga, penyusunan program-program sekolah, seperti penambahan jurusan baru, dan penjadwalan program-program sekolah. Keempat, menyusun pembiayaan pelaksanaan penerimaan siswa baru dan program-program sekolah.
Hal ini sesuai dengan langkah-langkah perencanaan peserta didik yang dikemukakan Eka Prihatin, bahwa ada beberapa langkah yang ditempuh dalam perencanaan peserta didik meliputi, perkiraan (forcesting), perumusan tujuan
(objective), kebijakan (policy), pemograman (programming), menyusun
langkah-langkah (procedure), penjadwalan (schedule), dan pembiayan (budgeting). b. Penerimaan Peserta Didik Baru
Dalam hal penerimaan siswa baru, SMKN 1 Banda Aceh menggunakan sistem seleksi, yaitu sekolah menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh siswa, kemudian siswa mendaftarkan diri ke sekolah dan mengikuti serangkaian tes, baik tes tulis maupun tidak tertulis. Ada beberapa hal yang unik dalam penerimaan siswa baru di SMKN 1 Banda Aceh, yaitu sekolah memberikan kesempatan khusus untuk tiap jurusan mempromosikan jurusannya sendiri dengan memilih siswa-siswa terbaik untuk melakukan pengenalan jurusan kepada calon siswa baru dan orang tua siswa. Selanjutnya siswa harus diseleksi kelengkapan administrasi di meja khusus tim penyeleksi administrasi, setelah kelengkapan administrasinya lengkap siswa memasuki tempat seleksi kriteria-kriteria jurusan, setiap jurusan menyeleksi sendiri kelengkapan syarat dari calon asiswa baru yang
dilakukan oleh guru bidang studi sesuai dengan jurusan yang dipilih.
Hal ini senada dengan sistem penerimaan peserta didik yang disebutkan oleh Eka Prihatin, yaitu Pertama, dengan menggunakan sistem promosi yaitu penerimaan peserta didik yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Mereka yang mendaftar sebagai peserta didik di suatu sekolah diterima semua begitu saja, sehingga mereka yang mendaftar menjadi peserta didik tidak ada yang ditolak. Sistem promosi demikian, secara umum berlaku pada sekolah-sekolah yang pendaftarannya kurang dari jatah dan daya tampung yang ditentukan. Kedua, adalah sistem seleksi. Sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam. Pertama, seleksi berdasarkan daftar nilai Ujian Akhir Nasional (UAN), yang kedua berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK), sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.
Berdasarkan sistem penerimaan siswa baru tersebut, proses penerimaan siswa baru di SMKN 1 Banda Aceh lebih condong pada sistem seleksi dikarenakan siswa yang masuk ke SMKN 1 Banda Aceh harus mengikuti serangkaian seleksi untuk bisa diterima sebagai siswa baru.
c. Pengelompokan Peserta Didik
Pengelompokan peserta didik di SMKN 1 Banda Aceh dilakukan dengan menempatkan siswa sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Adapun jurusan-jurusan yang terdapat di SMKN 1 Banda Aceh yaitu; Akuntansi, Pemasaran, Teknik Komputer dan Jaringan, Usaha Perjalanan Wisata, Administrasi Perkantoran, Persiapan Grafika, Perbankan dan Perbankan Syari’ah.
Sedangkan jurusan yang paling diminati oleh siswa adalah Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Teknik Komputer Jaringan, minat siswa memilih jurusan favorit tersebut dikarenakan trend yang mengunggulkan bekerja di perkantoran. Pengelompokan ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki siswa sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.
Hal ini sama dengan yang dikemukakan oleh Eka Prihatin, pengelompokan
(grouping) didasarkan atas pandangan bahwa disamping peserta didik tersebut
memiliki kesamaan, juga mempunyai perbedaan. Kesamaan-kesamaan yang ada pada peserta didik melahirkan pemikiran penempatan pada kelompok yang sama, sementara perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik melahirkan pemikiran pengelompokan mereka pada kelompok yang berbeda.
Pengelompokan dimaksudkan untuk membantu mereka agar dapat berkembang seoptimal mungkin. Alasan pengelompokan peserta didik juga didasarkan atas realitas bahwa peserta didik secara terus menerus bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik satu dengan yang lain berbeda.
d. Kehadiran Peserta Didik
Kehadiran peserta didik juga sangat diperhatikan dalam menjalankan manajemen kesiswaan di SMKN 1 Banda Aceh, sekolah memiliki peraturan-peraturan tertentu dalam mengatur kehadiran peserta didik. Seperti siswa yang berturut-turut tiga kali tidak hadir ke sekolah tanpa alasan yang jelas, maka siswa tersebut akan dipanggil orang tua atau walinya. Jika siswa tidak hadir dikarenakan
sakit atau lainnya, maka harus disertai dengan surat keterangan dari dokter atau laporan langsung dari orang tua siswa yang terkait
Hal ini sesuai dengan yang di kemukakan Carter V. Good yaitu memberi batasan mengenai kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik. Pada jam-jam efektif sekolah, peserta didik memang harus berada di sekolah, kalau tidak ada di sekolah, haruslah memberikan keterangan yang sah serta diketahui oleh orangtua atau walinya.hal demikian sangat penting, oleh karena ada insiden-insiden seperti: berangkat ke sekolah, tetapi ternyata tidak hadir di sekolah.
e. Pembinaan Disiplin Peserta Didik
Pembinaan disiplin siswa dilaksanakan dengan baik, ada tata tertib yang mengikat seluruh siswa untuk ditaati, seperti masuk sekolah jam 7.30, dilarang merokok di area sekolah dan sebagainya, jika siswa terlambat akan diberi hukuman seperti membersihkan pekarangan sekolah, dan jika kedapatan merokok di area sekolah maka akan dipanggil orang tua.
Dalam hal ini sama dengan pembinaan disiplin yang disebutkan oleh Eka Prihatin yaitu ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh sesuatu yang datang dari luar. Sedangkan disiplim menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada dirinya.
Dalam hal penanggulangan disiplin siswa, SMKN 1 banda Aceh tidak hanya menyerahkan sepenuhnya pada waka. Kesiswaan yang berkoordinasi langsung dengan guru BP yang akan melakukan pembinaan disiplin secara individual, akan tetapi guru yang bersangkutan akan melakukan pembinaan terlebih dahulu, jika tidak sanggup ditanggulangi oleh guru yang bersangkutan maka akan diserahkan kepada ketua jurusan masing, kemudian ketua jurusan berkoordinasi dengan waka. kesiswaan dan guru BP.
Hal tersebut sesuai dengan teknik pembinaan disiplin yang dikemukakan oleh Eka Prihatin yaitu; Pertama, teknik inner control yaitu menumbuhkan kepekaan/penyadaran akan tata tertib daripada akhirnya disiplin harus tumbuh dan berkembang dari dalam peserta didik itu sendiri (self discipline). Kedua, teknik
external control yaitu mengendalikan diri dari luar berupa bimbingan dan
penyuluhan. Ketiga, teknik cooperative control yaitu pembinaan disiplin kelas dilakukan dengan bekerjasama guru dengan peserta didik dalam mengendalikan situasi kelas kearah terwujudnya tujuan kelas yang bersangkutan. Karena itu teknik cooperative control sangat dianjurkan untuk menetralisir teknik inner
control (yang menuntut kedewasaan) dan external control (yang menganggap
peserta didik belum dewasa). f. Perpindahan Peserta Didik
Perpindahan peserta didik di SMKN 1 Banda Aceh tidak bisa dilakukan ke sekolah yang tidak sejenis, siswa yang ingin pindah sekolah harus memilih sekolah yang memiliki bidang keahlian yang sama dengan di SMKN 1 Banda Aceh. Hal ini dikarenakan jurusan memiliki kompetensi tertentu yang hanya
terdapat di sekolah kejuruan dan tidak terdapat di Sekolah Menengah Atas Lainnya atau Madrasah Aliyah.
Hal ini sedikit berbeda dengan yang dikemukakan oleh Eka Prihatin tentang mutasi siswa. Mutasi dapat dilakukan oleh peserta didik, oleh karena ia memang berhak untuk mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan yang ia butuhkan dan ia minati. Meskipun untuk itu ia harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang ditentukan tempat peserta didik tersebut harus diterima. Penentuan persyaratan demikian sangatlah penting, oleh karena kalau tidak, peserta didik akan pindah ke sekolah-sekolah favorit, sementara sekolah-sekolah yang tidak favorit akan kehilangan peserta didiknya.
Adapun syarat-syarat perpindahan peserta didik yaitu:
1. Siswa tidak mempunyai masalah dengan pihak sekolah.
2. Mempunyai nilai yang memuaskan atau dinyatakan naik kelas.
3. Apabila nilainya jelek, maka siswa tersebut tetap bersekolah di tempat yang lama.
4. Perpindahan siswa harus mendapat persetujuan tertulis dari institusi pengirim.
Adapun syarat bagi institusi penerima adalah:
1. Daya tampung kelas yang ditetapkan memungkinkan.
2. Tersedianya anggaran dalam institusi tersebut dan memenuhi ketentuan yang berlaku.
g. Kelulusan dan Alumni
Lulusan yang dihasilkan oleh SMKN 1 Banda Aceh sangat bagus dan beragam, berdasarkan data laporan sekolah lulusan tahun 2016 lebih dominan melanjutkan studi dibanding yang terserap dunia kerja dengan persentase 53% berbanding 47%, sedangkan dua tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 dan 2015 lulusan lebih dominan terserap dunia kerja dibanding melanjutkan studi, dengan persentase 58% berbanding 42% dan persentase ditahun 2014 adalah 52% berbanding 48%.51 Hal ini menjadi nilai tambah untuk SMKN 1 Banda Aceh dalam mewujudkan visi dan misi sekolah yaitu menghasilakan lulusan sesuai dengan kebutuhan industri yang memiliki keahlian kewirausahaan dan IPTEK.
Hal diatas sesuai dengan yang tercantum dalam UU Sisdiknas Bab V tentang Standar Kompetensi Lulusan pasal 25, namun ada sedikit perbedaan dengan SMKN 1 Banda Aceh yang menekankan aspek keterampilan (skill) siswa. Dalam UU Sisdiknas disebutkan bahwa:
1. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
2. Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran dan mata kuliah atau kelompok mata kuliah.
____________
51
3. Kompentensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan.
4. Kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keseluruhan pelaksanaan manajemen kesiswaan sudah diterapkan dengan baik dan dijalankan secara runtun mulai dari penerimaan siswa baru sampai dengan lulusan atau alumni.