• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden PT Jakaranatama Indonesia

6.2 Pelaksanaan Pelatihan PT Jakaranatama

Pelaksanaan pelatihan yang diamati meliputi; keikutsertaan supervisor dalam pelatihan, materi yang disampaikan pada saat pelatihan, mekanisme penentuan kebutuhan akan pelatihan bagi karyawan serta tingkat pemahaman supervisor akan tujuan serta manfaat akan sebuah pelatihan.

6.2.1 Keikutsertaan Karyawan dalam Pelatihan.

Pelatihan akan memberikan dampak terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan serta tingkah laku karyawan. Karyawan yang telah pernah mengikuti suatu pelatihan akan memiliki kualitas rata-rata yang lebih baik dibanding dengan karyawan yang belum pernah mengikuti pelatihan sama sekali.

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa PT. Jakaranatama sangat memperhatikan kinerja dari karyawannya khususnya pada level supervisor ini. Hal ini diindikasikan dengan tingkat keikutsertaan para supervisor perusahaan dalam pelatihan. Hampir seluruh karyawan pada le vel supervisor di PT. Jakaranatama telah pernah mengikuti pelatihan. Keikutsertaan karyawan perusahaan dalam pelatihan dapat dicermati pada Tabel 11.

50

Berdasarkan yang di dapat di lapangan, responden yang belum pernah mengikuti pelatihan hanya satu orang (3,57%) sedangkan yang pernah mengikuti pelatihan berjumlah 27 orang (96,43%). Adapun rinciannya yaitu; satu kali sebanyak empat orang (14,29%), dua kali sebanyak empat orang (14,29%) dan yang mengikuti pelatihan sebanyak lebih dari tiga kali sebesar 19 orang (67,85%). Data seperti ini mengindikasikan bahwa perusahaan sangat peduli dengan kondisi dan kualitas sumberdaya manusianya. Hampir seluruh supervisor pernah mengikuti pelatihan. Kondisi seperti ini sangat menguntungkan perusahaan jika akan melakukan pelatihan-pelatihan keterampilan yang lain. Karena para karyawan di tingkat supervisor sudah akan mudah menyesuaikan diri dengan pelatihan berikutnya dengan pengalaman dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. Tabel 11 Proporsi Keikutsertaan Karyawan Responden dalam Pelatihan.

Status Keikutsertaan Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

Belum pernah 1 3,57

Satu kali 4 14,29

Dua kali 4 14,29

Tiga kali atau lebih 19 67,85

Total 28 100

6.2.2 Penentuan Keikutsertaan Pelatihan

Penunjukan karyawan yang akan diikutkan dalam pelatihan melalui beberapa jenis proses pemilihan seperti penunjukan langsung oleh atasan, seleksi, dan pencalonan sendiri oleh karyawan. Banyak hal atau faktor yang menjadi pertimbangan bagi perusahaan sebelum menentukan para karyawan yang akan mengikuti pelatihan. Faktor- faktor tersebut antara lain prestasi kerja, potensi diri, jenis pekerjaan, dan hal-hal menyangkut kekurangmampuan karyawan.

Penentuan keikutsertaan karyawan dalam pelatihan di PT Jakaranatama hampir selalu didasarkan pada mekanisme penunjukan langsung oleh atasan. Hal ini disebabkan karena atasan memiliki catatan kinerja dari masing- masing karyawan. Penggunaan metode penunjukkan secara langsung oleh atasan juga memiliki dampak negatif. Hal ini akan berdampak terhadap rasa ketidakpuasan karyawan lain yang tidak ditunjuk karena merasa adanya ketidakadilan dalam mekanisme penunjukan tersebut. Mekanisme seperti ini juga secara tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas kinerja karyawan lain ya ng merasa menerima ketidakadilan tersebut. Selain itu, mekanisme penentuan peserta pelatihan yang lain seperti seleksi dan inisiatif dari karyawan itu sendiri dapat lebih memberikan kontribusi yang positif pada program pelatihan secara keseluruhan.

Berikut tabel penentuan keikutsertaan karyawan dalam pelatihan di PT. Jakaranatama.

Tabel 12 Proporsi Penentuan Keikutsertaan Responden dalam Pelatihan

Jenis Penentuan Jumlah Responden (Orang) Persentase (%) Penunjukan oleh atasan 25 92,59

Seleksi 1 3,70

Pencalonan sendiri 1 3,70

Total 27 100

Berdasarkan uraian tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa penentuan keikutsertaan dalam pelatihan ditentukan oleh atasan sebesar 92,57 persen sedangkan untuk pencalonan sendiri dan seleksi masing masing hanya satu orang dengan persentase sebesar 3,70 persen.

52 6.2.3 Fungsi dan Tujuan Pelatihan.

Sudah sepantasnya setiap menjalankan suatu program suatu badan usaha memiliki fungsi dan tujuan dari kegiatan program tersebut. Begitu pula bagi para karyawan yang akan mengikuti seha rusnya sadar dan paham betul akan fungsi dan tujuan pelatihan. Ketidakpahaman karyawan akan fungsi dan tujuan pelatihan akan menjadi penghambat dalam pencapaian sasaran yang diinginkan dari pelatihan. Tingkat pemahaman responden mengenai fungsi dan tujuan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 13 .

Survey di lapangan menyatakan lebih dari 95% karyawan yang mengikuti pelatihan merasa sangat dan cukup mengerti akan fungsi dan tujuan pelatihan. Ini disebabkan oleh besarnya pengalaman dalam mengikuti pelatihan sejenis dan juga kesesuaian antara pelatihan dengan bidang pekerjaan mereka. Tingkat pemahaman ini tentu akan berbanding lurus dengan efisiensi dan efektifitas dari pelaksanaan pelatihan. Adanya responden yang menyatakan kurang mengerti akan fungsi dan tujua n pelatihan yang mereka ikuti disebabkan pengalaman yang kurang.

Tabel 13 Proporsi Pemahaman mengenai Fungsi dan Tujuan Pelatihan.

Tingkat Pemahaman Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

Sangat mengerti 7 25,93 Cukup mengerti 19 70,37 Kurang mengerti 1 3,70 Tidak mengerti 0 0 Total 27 100 6.2.4 Pelaksanaan Pelatihan

Program pelatihan diharapkan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, serta perubahan sikap individu karyawan. Dala m merancang pelatihan

sudah seharusnya pihak manajemen memperhatikan program-program pelatihan yang akan dilaksanakan agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap bidang pekerjaan karyawan yang mengikuti pelatihan. Selain itu, metode pelatihan yang akan diberikan juga harus benar-benar dapat dipahami para peserta pelatihan sehingga tujuan pelatihan dapat tercapai denagan efektif dan efisien. Pendapat responden tentang metode pelatihan yang pernah diberikan tersaji dalam Tabel 14. Tabel 14 Pendapat Responden mengenai Metode Pelatihan.

Pendapat Responden Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

Sangat menunjang 10 37,04

Cukup menunjang 17 62,96

Kurang menunjang 0 0

Tidak menunjang 0 0

Total 27 100

Dari 27 responden yang pernah mengikuti pelatihan menyatakan bahwa metode pelatihan yang diberikan sangat menunjang sebesar 10 orang (37,04%), yang menyatakan cukup menunjang sebanyak 17 orang (62,96%). Sedangkan yang menyatakan kurang ataupun tidak menunjang tidak ada. Kondisi ini berimplikasi positif terhadap efektifitas dan efisiensi dari pelaksanaan pelatihan. Penentuan metode pelatihan yang tepat akan menunjang pelatihan agar lebih tepat sasaran dan tujuan.

6.2.5 Manfaat Pelatihan

Dalam melaksanakan program pelatihan, perusahaan tentu ingin mencapai suatu kondisi para karyawan yang lebih cakap dalam menjalankan setiap tugas- tugas pekerjaan. Harapan itu tentu setimpal dengan “cost” ataupun biaya yang dikeluarkan dalam menyelenggarakan pelatihan tersebut. Pelatihan akan

54

bermanfaat dalam peningkatan efektivitas dan efisiensi dari setiap kegiatan perusahaan.

Pelatihan akan dikatakan berhasil jika manfaat pelatihan tersebut dirasakan sendiri oleh peserta pelatihan dengan adanya transformasi pengetahuan, keterampilan dan aspek-aspek lainnya terhadap karyawan peserta pelatihan. Pendapat responden terhadap manfaat ya ng diperoleh dalam pelatihan disajikan dalam Tabel 15.

Dari 27 orang responden yang pernah mengikuti pelatihan, 11 orang ataupun 40,74 persen menyatakan pelatihan sangat bermanfaat, sedangkan yang menyatakan cukup bermanfaat sebanyak 16 orang (59,26%). Tidak ada responden yang menyatakan pelatihan yang pernah diadakan kurang ataupun tidak bermanfaat.

Tabel 15 Pendapat Responden mengenai Manfaat Pelatihan.

Pendapat Responden Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

Sangat bermanfaat 11 40,74

Cukup bermanfaat 16 59,26

Kurang bermanfaat 0 0

Tidak bermanfaat 0 0

Total 27 100

Dokumen terkait