• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Penanaman Sikap Ilmiah pada Siswa Kelas IVC

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2. Pelaksanaan Penanaman Sikap Ilmiah pada Siswa Kelas IVC

Sikap ilmiah perlu ditanamkan sejak dini pada siswa agar mereka dapat menunjukkan dan memiliki sikap ilmiah. Penanaman sikap ilmiah yang dilakukan guru IPA pada siswa kelas IVC SD Muhammadiyah Condongcatur melalui tiga cara, yaitu: (a) memperlihatkan contoh sikap ilmiah, (b) memberikan penguatan positif atau penghargaan pada siswa yang menunjukkan sikap ilmiah, dan (c) menyediakan kesempatan bagi

69

siswa untuk menunjukkan sikap ilmiahnya melalui metode pembelajaran yang bervariasi.

a. Memperlihatkan contoh sikap ilmiah

Penanaman sikap ilmiah pada siswa kelas IVC SD Muhammadiyah Condongcatur yang pertama yaitu memperlihatkan beberapa contoh dari sikap ilmiah. Guru IPA memperlihatkan contoh sikap ingin tahu yaitu indikator mengamati informasi nilai gizi yang ada pada makanan atau minuman kemasan, indikator memperhatikan dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh siswa yang sedang berpendapat, serta indikator semangat ketika memberikan penjelasan pada siswa. Indikator pertama dari sikap ingin tahu yang dicontohkan oleh guru yaitu mengamati objek yang akan dibahas atau dipelajari pada hari itu. Objek tersebut berupa makanan atau minuman kemasan. Guru IPA melakukan hal tersebut untuk memberi contoh pada siswa agar mau mengamati objek yang aneh, baru, dan menarik bagi mereka. Indikator selanjutnya yang dicontohkan oleh guru yaitu memperhatikan dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh siswa yang sedang berpendapat. Pandangan guru selalu tertuju pada siswa yang sedang berpendapat, bahkan terkadang mendekati siswa tersebut. Hal ini dimaksudkan agar siswa mau mencontoh sikap tersebut, di mana mereka memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan yang disampaikan oleh guru. Pandangan mereka selalu tertuju pada guru saat guru sedang menjelaskan materi IPA. Indikator lainnya dari sikap ingin

70

tahu yang dicontohkan oleh guru yaitu semangat ketika memberikan penjelasan pada siswa. Hal ini diperlihatkan agar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran IPA.

Guru IPA juga memperlihatkan contoh sikap objektif terhadap data/fakta. Guru menuliskan hasil diskusi kelas sesuai dengan sumber yang diperoleh di papan tulis. Hal ini dimaksudkan agar siswa juga menuliskan hasil diskusi kelas pada hari itu di buku tulisnya sesuai dengan sumber yang diperoleh. Selain itu, guru IPA juga menjawab pertanyaan siswa sesuai dengan sumber yang terpercaya saat diskusi kelas. Ini dimaksudkan agar siswa menghindari tindakan menebak-nebak jawaban saat kegiatan diskusi kelas ataupun diskusi kelompok.

Penanaman sikap berpikir kritis yang dilakukan oleh guru IPA dengan memperlihatkan contoh sikap tersebut. Guru IPA meragukan jawaban siswa yang dirasa kurang tepat, lalu menanyakan kepada siswa lain yang memiliki jawaban lain yang lebih tepat. Hal ini dicontohkan guru agar siswa bisa menunjukkan indikator meragukan pendapat atau jawaban temannya yang dirasa kurang tepat. Selain itu, guru IPA juga mencontohkan indikator melengkapi jawaban siswa yang belum lengkap berdasarkan pengetahuannya apabila tidak ada siswa yang bisa melengkapi jawaban temannya. Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa menunjukkan indikator berusaha melengkapi jawaban temannya yang belum lengkap berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.

71

Guru IPA juga memperlihatkan contoh sikap berpikiran terbuka. Indikator yang pertama yaitu bersedia menerima ide atau pendapat yang disampaikan oleh siswa. Hal ini dilakukan oleh guru IPA agar siswa juga bersedia menerima ide atau pendapat yang disampaikan oleh guru atau temannya. Indikator lainnya yang diperlihatkan oleh guru IPA yaitu bersedia memperbaiki hasil pekerjaannya yang kurang tepat berdasarkan saran dari siswa. Hal ini terlihat saat guru IPA memberikan contoh cara menghitung berat badan ideal dengan menghitung berat badannya, perhitungan guru ternyata keliru. Ada siswa yang mengoreksi hasil perhitungan guru lalu memberitahu jawaban yang tepat. Guru memperbaiki hasil perhitungannya sesuai dengan saran dari siswa itu. Guru IPA menunjukkan hal tersebut agar siswa bersedia memperbaiki hasil diskusi kelompok atau hasil pekerjaannya berdasarkan saran dari guru atau teman.

Selama pembelajaran tentang makanan sehat dan bergizi, guru IPA memperlihatkan sikap peka terhadap lingkungan sekitar. Indikator pertama yang dicontohkan oleh guru yaitu membuang sampah di tempat sampah. Guru IPA membiasakan membuang sampah yang dimilikinya di tempat sampah agar siswa juga melakukan hal yang sama. Selain itu, guru IPA juga mengambil sampah yang ada di dalam kelas dan di luar kelas lalu membuangnya di tempat sampah. Hal ini ditunjukkan oleh guru IPA agar siswa bisa mencontoh tindakan guru tersebut. Selanjutnya, guru IPA juga mengajak siswa untuk selalu membuang

72

sampah pada tempatnya. Hal ini dilakukan guru IPA agar siswa juga bisa saling mengingatkan apabila ada temannya yang membuang sampah sembarangan serta berusaha mengajak temannya untuk selalu menjaga kebersihan.

Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa guru IPA menanamkan sikap ilmiah pada siswa kelas IVC SD Muhammadiyah Condongcatur dengan memperlihatkan contoh sikap ingin tahu, sikap objektif terhadap data/fakta, sikap berpikir kritis, sikap berpikiran terbuka, dan sikap peka terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mencontoh sikap yang ditunjukkan oleh guru tersebut.

b. Memberikan penguatan positif atau penghargaan pada siswa yang menunjukkan sikap ilmiah

Penanaman sikap ilmiah pada siswa kelas IVC SD Muhammadiyah Condongcatur yang kedua yaitu dengan memberikan penguatan positif pada siswa yang menunjukkan sikap ilmiah berupa pernyataan verbal dan tindakan. Selama pembelajaran IPA tentang makanan sehat dan bergizi, guru IPA memberikan penguatan positif berupa pernyataan verbal seperti mengucapkan kata „bagus‟ saat siswa bisa menjawab pertanyaan dari guru/temannya dengan tepat atau mengemukakan pendapat yang tepat. Guru IPA juga memberikan penguatan positif berupa pernyataan verbal dan tindakan pada siswa yang berani untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya atau

73

hasil pekerjaannya di depan kelas dengan mengucapkan kata „terima kasih‟serta meminta siswa lainnya untuk bertepuk tangan. Guru IPA pun memberikan penguatan positif pada salah satu siswa (Rf) yang awalnya ragu untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya karena ada salah satu jawabannya yang sama dengan siswa sebelumnya. Guru IPA berkata „tidak apa-apa‟ agar siswa tersebut yakin untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Selain itu, guru IPA juga memberikan penguatan positif berupa pernyataan verbal pada siswa yang berani bertanya tentang hal yang ingin diketahuinya terkait materi yang dipelajari atau hal yang baru baginya dengan mengucapkan „pertanyaan yang bagus‟.

Di sisi lain, guru IPA menanamkan sikap ilmiah pada siswa dengan memberikan penghargaan berupa bintang biru bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan dengan tepat saat diadakan kuis. Pemberian penguatan positif atau penghargaan tersebut dimaksudkan agar siswa tersebut ingin selalu menunjukkan sikap ilmiah serta membuat siswa lainnya termotivasi untuk menunjukkan sikap ilmiahnya pula.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa guru IPA memberikan penguatan positif berupa pernyataan verbal dan tindakan serta memberikan penghargaan berupa bintang biru pada siswa yang menunjukkan sikap ilmiahnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa semakin termotivasi untuk selalu menunjukkan sikap ilmiahnya dalam pembelajaran IPA.

74

c. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan sikap ilmiahnya melalui metode pembelajaran yang bervariasi

Penanaman sikap ilmiah pada siswa kelas IVC SD Muhammadiyah Condongcatur yang ketiga yaitu menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan sikap ilmiahnya. Berdasarkan hasil observasi, guru IPA melakukan metode pembelajaran yang bervariasi seperti diskusi baik secara klasikal maupun kelompok kecil, tanya jawab, ceramah, dan pemberian tugas. Metode diskusi terkadang dilaksanakan dengan cara guru IPA meminta siswa berpasang-pasangan atau berkelompok untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan atau tugas yang diberikan oleh guru. Melalui metode diskusi, siswa dapat menunjukkan sikap ingin tahu, sikap objektif terhadap data/fakta, sikap berpikir kritis, sikap berpikiran terbuka, dan sikap kerjasama. Melalui metode tanya jawab, siswa dapat menunjukkan sikap objektif terhadap data/fakta, sikap berpikir kritis, dan sikap berpikiran terbuka. Melalui metode ceramah, siswa dapat menunjukkan sikap ingin tahu terutama terkait indikator memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan dari guru di mana pandangan siswa selalu tertuju pada guru. Melalui metode pemberian tugas, siswa dapat menunjukkan sikap objektif terhadap data/fakta terutama indikator menghindari tindakan mencontoh hasil pekerjaan orang lain.

75

Guru IPA mengemukakan pula bahwa penanaman sikap ilmiah pada siswa kelas IVC melalui metode percobaan atau eksperimen. Melalui metode ini diharapkan siswa bisa menunjukkan sikap penemuan dan kreativitas serta sikap ketekunan. Tetapi, metode ini digunakan pada saat siswa mempelajari materi-materi tertentu saja seperti materi bunyi. Pada materi tersebut, siswa membuat model stetoskop untuk mengetahui bahwa bunyi dapat merambat melalui benda padat. Di sisi lain, pada materi terakhir yaitu tentang makanan sehat dan bergizi, guru tidak pernah menggunakan metode tersebut. Guru IPA mengemukakan bahwa materi tersebut banyak pengetahuannya sehingga lebih banyak disampaikan melalui metode diskusi secara klasikal.

Guru IPA juga melakukan penanaman sikap melalui pemberian kuis dan meminta siswa untuk melakukan kegiatan mencongak. Melalui kegiatan kuis, siswa bisa menunjukkan sikap berpikiran terbuka terutama indikator menghargai pendapat atau jawaban dari teman dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kuis tersebut. Kegiatan kuis dilaksanakan oleh guru dengan cara memberikan pertanyaan satu per satu pada siswa secara lisan. Siswa menjawab pertanyaan tersebut secara lisan pula. Siswa tidak mengejek jawaban temannya yang berbeda dengannya, bahkan mereka juga tidak mengejek jawaban temannya yang kurang tepat. Siswa hanya mendengarkan jawaban yang dikemukakan temannya dan berusaha mengemukakan jawaban yang

76

lebih tepat setelah diberi kesempatan oleh guru dengan mengangkat tangannya terlebih dahulu. Melalui kegiatan mencongak, siswa bisa menunjukkan sikap objektif terhadap data/fakta terutama indikator menghindari tindakan mencontek hasil pekerjaan orang lain dan menghindari tindakan menebak-nebak jawaban saat kegiatan tersebut.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa guru IPA menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan sikap ilmiahnya melalui metode pembelajaran yang bervariasi yaitu diskusi baik secara klasikal maupun kelompok kecil, tanya jawab, ceramah, dan pemberian tugas. Selain itu, guru IPA juga memberikan kuis dan meminta siswa melakukan kegiatan mencongak. Melalui metode-metode tersebut, siswa dapat menunjukkan sikap ilmiahnya.

3. Sikap Ilmiah yang Ditunjukkan Siswa Kelas IVC dalam Pembelajaran

Dokumen terkait