• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Periode Awal Perkembangan Pendidikan Muhammadiyah D

3. Pelaksanaan Pendidikan Formal

Sistem pendidikan yang di lembagakan di Muhammadiyah yang berlangsung secara bertahap kronologis dan bertingkat-tingkat mulai dari sekolah tingkat dasar sampai tingkat pendidikan tinggi. Dalam sistem pendidikan formal ini, Muhammadiyah berusaha menerapkan cara belajar yang mudah sehingga kalangan awam yang sebelumnya tidak pernah belajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi tertarik. Sekolah-sekolah Muhammadiyah dipadukan antara pelajaran umum dan pelajaran agama sehingga tercipta manusia muslim yang cerdas dengan berilmu pengetahuan yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Muhammadiyah banyak jasanya dalam memperbaharui pendidikan agama, seperti dengan memberikan tambahan pengetahuan kepada guru-guru Muhammadiyah. Banyak mendirikan

commit to user

125

sekolah-sekolah baik dari usaha Muhammadiyah maupun dari bantuan dari pihak lain.40

Sifat-sifat toleransi Muhammadiyah memungkinkan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, tanpa mengalami pertentangan yang hebat dari golongan- golongan Islam yang berpendirian lain maupun golongan penganut agama lain. Muhammadiyah banyak mendirikan sekolah-sekolah baik dari tingkat Taman Kanak- kanak sampai SMA. Sekolah-sekolah yang didirikan dengan usaha Muhammadiyah adalah dibuat dengan biaya yang di miliki Muhammadiyah baik lahan, bahan bangunan, perlengkapan dan sekolah dengan usaha swasta pada zaman penjajahan, sekolah yang berdiri dengan bantuan Pemerintahan Hindia Belanda setelah kemerdekaan Indonesia banyak anggota-anggota Muhammadiyah atau orang-orang

yang mewakafkan tanah-tanahnya untuk dijadikan areal persekolahan

Muhammadiyah. Untuk membiayai gerak langkah usahanya Muhammadiyah mendirikan Percetakaan yang bernama Persatuan selain membuka lowongan

pekerjaan juga mencari keuntungan untuk gerak Muhammadiyah41

Dalam mengelola sekolah-sekolahnya Muhammadiyah juga mengalami kesulitan juga. Namun sekolah-sekolah Muhammadiyah pada tahun 1950-1970 juga mengalami perkembangan baik. Hal ini terlihat dari perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah pada masa itu, terdapatnya peningkatan jumlah murid di sekolah-

40

G. F. Pjper, 1984, Beberapa Studi tentang Sejarah islam di Indonesia tahun 1900-1950, Jakarta: UI, hal 108-109.)

41Ibid

commit to user

125

sekolah Muhammadiyah mengakibatkan Muhammadiyah harus menambah dan mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang baru dan tidak didirikan di satu wilayah tetapi menyebar di wilayah Surakarta.

a. Pendidikan Muhammadiyah berkembang dan menjadi kekuatan dibidang pendidikan, disebabkan antara lain adalah:

1. Karena tatanan struktur kelembagaan pendidikan dan wewenang yang jelas, sehingga memudahkan pembinaan dan kontrol terhadap sekolah-sekolah Muhammadiyah.

2. Adanya keseragaman pemakaian nama sekolah bagi setiap lembaga pendidikan Muhammadiyah. Semua sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah diubah namanya menjadi Muhammadiyah, hal ini menunjukkan ciri khas sekolah Muhammadiyah, bahkan sudah diseragamkan di seluruh Indonesia semua sekolah dengan nama Muhammadiyah.

3. Sifat fleksibel dari kebijaksanaan organisasai pendidikan Muhammadiyah, yaitu sejumlah sekolah maju menjadi satu unit pengelolaan seperti SD, SMP, SMA

dalam areal gedung yang sama42 seperti SD Muhammadiyah I seareal dengan

SMA Muhammadiyah I.

Seiring dengan perkembangan zaman sekolah-sekolah Muhammadiyah mengalami perkembangan yang cukup pesat sehingga jumlah ruang kelas yang

42

commit to user

125

dipakai tidak memadai, maka diputuskan untuk Penambahan jumlah sekolah. Persyarikatan Muhammadiyah melalui Majlis Pendidikan dan Pengajaran Daerah mendirikan sekolah-sekolah baru baik dari tanah pribadi Muhammadiyah, tanah wakaf bahkan menyewa. Itu semua dilakukan Muhammadiyah demi masa depan bangsa Indonesia. Karena banyaknya sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah di tahun 1950-1970 maka yang dibahas dari Sekolah-sekolah Muhammadiyah hanya 3 sekolah yaitu: yang akan digunakan adalah SD Muhammadiyah 1 Surakarta, SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Pakaian seragam yang dipakai di sekolah Muhammadiyah awalnya belum diseragamkan. Tentang pemakaian seragam sekolah pada waktu itu tidak menjadi prioritas yang utama. Masalah pemakain seragam atau baju ke sekolah tidak dipermasalahkan di sekolah Muhammadiyah. Karena prioritas yang utama bagi sekolah Muhammadiyah adalah menanamkan budi pekerti, nilai Islami sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits. Para murid laki-laki dan perempuan memakai pakaian seadanya sesuai yang dimiliki. Biasanya anak laki-laki memakai kemeja, jas, dan bawahan celana pendek atau kain sarung. Sedangkan untuk anak perempuan memakai kebaya, bawahan kain, sebagain besar belum memakai penutup kepala atau kerudung dan jarang yang memakai alas kaki. Pemakaian seragam secara serempak terjadi pada tahun 1965.

c. Perkembangan 3 jenjang Sekolah Formal Muhammadiyah di Surakarta tahun 1950

commit to user

125 Tabel 4

Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta Jenjang Sekolah Dasar hingga tahun 1970

No Nama Sekolah Berdiri Alamat

1. SD Muhammadiyah I Ketelan 1935 Jl. Kartini No 1 Ketelan Banjarsari.

2. SD Muhammadiyah 2 Kauman 1937 Jl. Tri Sula III/I Kauman Pasar Kliwon.

3. SD Muhammadiyah 3 Nusukan 1958 Jl. Singasari Utara I/13 Nusukan Banjarsari.

4. SD Muhammadiyah 4 Kadangsapi 1957 Jl. Tentara Pelajar No. 1 Jebres. 5. SD Muhammadiyah 5 Kadipiro 1961 Jl Manunggal II Kragilan

Kadipiro Banjarsari.

6. SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu 1930 Jl R E Martadinata No. 298 Sewu Jebres.

7. SD Muhammadiyah 7 Joyosuran 1967 Jl Citandui No 2 Joyosuran 06/5 Pasar Kliwon.

8 SD Muhammadiyah 8 Jagalan 1962 Jl Surya No 145 Jagalan Jebres.

9. SD Muhammadiyah 9 1963 Jl. Dr. Meowardi Surakarta. 10. SD Muhammadiyah 10 Tipes 1966 Jl Pangeran Wijil II No I Tipes

Serengan.

11. SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan 1961 Jl. Songgorunggi No. 23 Bumi Laweyan.

12. SD Muhammadiyah 12 1960 Palugunan Surakarta.

13. SD Muhammadiyah 13 Makam Bergolo 1962 Jl Wisanggeni No 29 Serengan. 14. SD Muhammadiyah 14 Danukusuman 1968 Jl Sri Kuncoro No. 12

Danukusuman 04/06 Serengan. 15. SD Muhammadiyah 15 Sumber 1968 Jl Peajaran No. 4 Sumber

Banjarsari.

16. SD Muhammadiyah 16 Karangasem 1968 Jl. Srikaya No. 5 Karangasem Rt 02 Rw 03 Lawiyan.

17. SD Muhammadiyah 17 1970 Kebonan Surakarta.

18. SD Muhammadiyah 19 Kemlayan 1970 Bedoyo 12 Kemlayan 01 / 05 Serengan.

19. SD Muhammadiyah 20 Sidorejo 1970 Jl. MT Haryono No 20 Sidorejo Banjarsari.

20 SD Muhammadiyah 21 Baluwarti 1970 Jl. Carangan Baluwarti 02/08 Pasar Kliwon.

21. SD Muhammadiyah 22 Sruni 1966 Jl. Samudra Pasai No. 2 Kadipiro 01/XX Banjarsari.

Sumber : Tim, 1972, Pimpinan Muhammadiyah Majlis Pendidikan dan Pengajaran

commit to user

125

Tabel di atas memperlihatkan banyaknya sekolah dasar yang didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Jumlah sekolah dasar sampai tahun 1970 sebanyak 21 sekolah. Sekolah-sekolah itu tersebar di wilayah Surakarta. Hal ini membuktikan

bahwa Muhammadiyah ingin mengembalikan umat ke jalan Al-Qur’an dan Hadits

yang dimulai dari pendidikan dasar. Pendidikan yang dimulai dari dasar diharapkan dapat tertanam nilai-nilai agama sejak kecil. Awalnya sekolah-sekolah yang didirikan itu tidak memakai urutan nomer dari satu hingga seterusnya, tetapi hanya menyebutkan tempatnya saja, misalnya SD Muhammadiyah Kauman tanpa ada angka duanya. Dalam perkembangannya dan semakin banyaknya sekolah yang didirikan maka sekolah-sekolah itu diberi nomor, namun pemberian nomor tidak bisa diurutkan berdasarkan tahun berdirinya sekolah itu.

Hal ini karena banyak lahan dari sekolah-sekolah itu yang menyewa dan sering pindah-pindah. Banyaknya gedung sekolah yang tidak menetap membuat kesulitan dalam pemberian nomer. Pemberian nomer setelah lahan yang digunakan untuk sekolah adalah benar-benar milik Persyarikatan Muhammadiyah. Tujuan dari pemberian nomer adalah untuk memudahkan penyebutan sekolah-sekolah itu, memudahkan dalam administrasi, memudahkan dalanm segala kegiatan baik disekolah maupun diluar sekolah.

commit to user

125 Tabel 5

Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta Jenjang Sekolah Menengah Pertama hingga tahun 1970

No

Nama Sekolah Tahun

Berdiri

Alamat

1. SKKP Muhammadiyah 1960 Jl. Brigdjen Sudiarto

Surakarta

2. SKKP Muhammadiyah

II

1967 Keprabon Surakarta

3. SMP Muhammadiyah I 1952 Jl. Simpon 2 Surakarta

(Jl. Flores No. I Kampung Baru Pasar Kliwon)

4. SMP Muhammadiyah III 1960 Jl. Simpon 2 Surakarta

5. SMP Muhammadiyah 6 1957 Jl. Pangeran Mijil II No. 6

Tipes Serengan.

6. SMEP Muhammadiyah 1960 Jl. Pasar Legi 7 Surakarta

7. SMP Muhammadiyah II 1962 Pasar Kliwon

Sumber : Tim, 1988, Laporan Tahunan Muhammadiyah Daerah Kota Madia Surakarta 1987-

1988 , Surakarta: PDM, halaman 139.

Tabel di atas menggambarkan tentang jenjang sekolah menengah pertama di Surakarta. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di wilayah Surakarta. Sekolah yang didirikan hingga tahun 1970 berjumlah 7 sekolah. Awalnya didirikan SMP Muhammadiyah I kemudian SMP Muhammadiyah 6 dan seterusnya. Penomoran jenis

commit to user

125

sekolah dari tabel di atas tidak berdasarkan gedung atau lahan yang sudah menjadi milik Muhammadiyah.

Tabel 6

Perkembangan Sekolah Muhammadiyah Di Surakarta Jenjang Sekolah Menengah Atas hingga tahun 1970

No. Nama Sekolah Berdiri Alamat Sekolah

1. SMA Muhammadiyah

(SMA Muhammadiyah I)

1946 Jl. Kartini No.1 Surakarta

(Jl. RM Said No. 35 Ketelan 01/09 Banjarsari)

2. SMA Muhammadiyah II 1954 Jl. Yosodipuro No. 95

Mangkubumen Banjarsari.

Sumber : Tim, 1988, Laporan Tahunan Muhammadiyah Daerah Kota Madia Surakarta

1987-1988 , Surakarta: PDM, halaman 139.

Tabel jenjang sekolah menengah atas memperlihatkan bahwa hingga tahun 1970. Muhammadiyah hanya mendirikan 2 sekolah. Hal ini karena kcenderungan masyarakat yang kebanyakan memilih tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Alasan lainnya adalah banyak anak sekolah yang lebih memilih meneruskan sekolahnya dengan masuk ke sekolah kejuruan. Dari sekolah-sekolah Muhammadiyah di atas akan dijelaskan 3 sekolah dengan jenjang tingkatan yang berbeda dan sudah lama berdirinya. Tujuannya adalah untuk menggambarkan keadaan sekolah-sekolah itu dari mulai berdiri hingga tahun 1970.

commit to user

125 1. Perkembangan SD Muhammadiyah I Surakarta.

SD Muhammadiyah berdiri pada tahun 1935, pada awalnya bernama Mualimin Muhammadiyah, berganti menjadi HIS Muhammadiyah dan kemudian berubah menjadi SR Muhammadiyah. Tanah yang dipakai untuk bangunan SD ini

berasal dari tanah wakaf Mangkunegara VII.43 Jam pelajaran dimulai pukul 07.30

sampai 13.00 hari libur setiap hari Jum’at dan mulai pada tahun 1960 Oleh

Presiden Soekarno jam mulai pelajaran diubah menjadi jam 07.00.

Lokasi sekolah Muhammadiyah I terletak di kelurahan Ketelan Kecamatan Banjarsari. Dengan alamat jalan Kartini No. 1 Surakarta. SD Muhammadiyah I berstatus swasta bersubsidi Daerah Tingkat I Jawa Tengah sejak tahun 1951. Luas

seluruh lahan sekolah ini 2000 M2 dan luas seluruh bangunan 780 M2. Selama

sekolah ini berdiri mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan kepala sekolah:

1.) Periode 1946 sampai 1949 dipimpin oleh Adnan Dasuki

2.) Periode 1949 sampai 1954 dipimpin oleh Samso Hadiwiryatmo

3.) Periode 1954 sampai 1955 dipimpin oleh Hermini

4.) Periode 1955 sampai 1960 dipimpin oleh M. A. Roby

5.) Periode 1960 sampai 1964 dipimpin oleh Muh. Subandi

6.) Periode 1962 sampai 1987 dipimpin oleh Rahmad Syukur.44

43

Suwaji Bastoni, op. cit, halaman 97.

44

Tim, 1989, Program Kerja Sekolah Dasar Muhammadiyah I Surakarta, Surakarta: SD. Muh I, halaman 3.

commit to user

125

SD Muhammadiyah I mempunyai cita-cita yang luhur dihadapan Allah SWT, karena ingin berperan serta membentuk generasi muslim yang berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur, beriman dan bertaqwa sehingga terwujud masyarakat, adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT. Visi yang menjadi pedoman sekolah ini adalah membentuk pribadi yang berakhlak mulia, berkualitas serta berguna bagi

agama, bangsa dan negara. Misi dari sekolah ini adalah Amar ma’ruf nahi munkar,

ajaran Islam merupakan ciri khusus dan nafas pengembangan sekolah, menunjukkan identitas jati diri manusia yang berkualitas tetapi tidak meninggalkan kepribadian

bangsa Indonesia.45

2. Perkembangan SMP Muhammadiyah I Surakarta

SMP Muhammadiyah I beralamat di Jalan Flores No. 1 Kampung Baru, Pasar Kliwon Surakarta berdiri di pada tanggal 1 Agustus 1952 dengan syarat keputusan Muhammadiyah Pendidikan dan Pengajaran Cabang Surakarta, dengan

menempati luas areal tanah 1979 M2 dengan luas bangunan 1138,5 M2 dan luas

halaman 750 M2. Sekolah ini berlokasi sebagian di komplek perguruan Simpon dan

sebagaian di Kemlayan, dengan kepala sekolah Hadi Sumarno.46 Di komplek

perguruan Simpon pada waktu itu ditempati tiga sekolah yakni SMP Muhammadiyah I dan SMP Muhammadiyah III masuk pagi serta SPG Muhammadiyah I masuk sore. Selanjutnya pada bulan Agustus 1965 sekolah ini

45Ibid

, halaman 1. 46

commit to user

125

berstatus swasta bersubsidi penuh No. SK 5440/B.S/B.1 dengan Kepala Sekolah

Soetoyo yang berstatus guru negeri diperbantukan.47

Sejarah SMP Muhammadiyah I (SMP Simpon I) adalah pertama berdiri

dengan nama Handel School (Sekolah Dagang). Sekolah ini didirikan oleh Mr.

Simphon dari Belanda. Pada tahun 1942 sekolah ini di tutup oleh Jepang. Setelah merdeka gedung sekolah ini di pakai oleh SMP Muhammadiyah I Surakarta.

Awalnya sekolah ini bernama Normaalschool (Sekolah Guru 4 tahun) di Sangkrah

tahun 1930. Pada tahun 1940 berubah menjadi Madrasah Mualimin Muhammadiyah Sangkrah terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 yaitu kelas I, II, III, IV, V, VI dan kelas VI merupakan kelas Mubalighin.

Tahun 1942 Madrasah Mualimin pindah tempat di Kleco bekas HIK. Tahun 1943 Madrasah Mualimin pindah lagi ke Mesen (yang pernah menjadi bekas SMP N 8, dan sekarang berubah lagi menjadi ruko). Kedatangan bangsa Jepang di Surakarta banyak sekali dampaknya seperti gedung tempat Madrasah Mualimin di Mesen diminta Jepang. Tahun 1944 Madrasah Mualimin pindah lagi ke Jalan Tembaga Loji Wetan (sekarang menjadi SMK N I Surakarta). Tahun 1946 semua siswa Mualimin mengikuti perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia atau Class I di Surakarta. Tahun 1947, para guru Madrasah Mualimin meminta pada pemerintah supaya diijinkan mendirikan Madrasah Mualimin lagi. Permintaan itu dikabulkan pemerintah, tetapi tidak lagi di Sangkrah.

47

Surat Keputusan Pemerintah No. SK 5440/B.S/B.I, tanggal 1 Agustus 1965, tentang

commit to user

125

Pemerintah Republik Indonesia memberikan gedung bekas Handel School

untuk Madrasah Mualimin. Hal ini karena gedung madrasah yang di Sangkrah akan digunakan sebagai SMEA I Surakarta. Mualimin berubah menjadi Sekolah Guru Muhammadiyah. Sekolah ini dicampur antara laki-laki dan perempuan. Pada tahun 1952 SGM di ubah menjadi SMP Muhammadiyah I Surakarta atau sering juga di sebut SMP Simpon. Hal ini karena nama Simpon sudah melekat dengan nama gedung itu, nama itu menjadi ciri khas, dan menghormati Mr. Simphon yang telah mendirikan gedung itu. Simpon adalah sebuah kata yang mudah diingat maka pada zaman Jepang nama Simpon dipakai sebagai nama jalan di depan gedung sekolah itu. Nama Simpon menjadi melekat dengan SMP Muhammadiyah I, bahkan dengan nama itu SMP menjadi semakin terkenal dan sering mendapat juara dalam

perlombaan.48

Visi sekolah Muhammadiyah ingin masyarakat Indonesia beragama Islam yang sebenar-benarnya. Misi adalah melihat kedepan mencari keridhoan Allah

SWT.49 Jam pelajaran dimulai pukul 07.30 sampai 13.00 hari libur setiap hari

Jum’at dan mulai pada tahun 1960 oleh Presiden Soekarno, jam mulai pelajaran diubah menjadi jam 07.00.

48

Wawancara dengan Muhammad Amir, 13 Januari 2011.

49

commit to user

125 3. Perkembangan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

SMA Muhammadiyah I Surakarta berdiri pada tanggal 1 September 1946, bertempat di SR Muhammadiyah (sekarang menjadi SD Muhammadiyah 1). Di Jalan Kartini No.1 Surakarta. Sekolah ini berdiri atas inisiatif Ali Marsaban, Soetjokro, Noer Bambang dan Soedarno. Kemudian disyahkan oleh Pengurus Muhammadiyah Surakarta yaitu Kyai Idris, Siswo Sudarmo, Siswowidjojo,

Hadisoenarto dan Soehoed Rais.50 Pada waktu Clas ke II, Sekolah terpaksa ditutup

dan siswanya ikut berjuang di daerah gerilya. Sesudah Clas ke II, sekolah dibuka lagi, namun namanya berganti menjadi SMA Muhammadiyah Surakarta.

Lokasinya tetap menumpang pada SR Muhammmadiyah Ketelan. Setelah

Clas II sekolah ini menampung siswa dari SMA “Mahasiswa” dan menerima

penggabungan Demobilisant Tentara Pelajar. Kedua penggabungan ini di terima

dengan iklas atas dasar pertimbangan kemanusiaan. Kemudian bernama SMA A atau B Muhammmadiyah Ketelan, Setelah berdirinya SMA C Muhammadiyah Pasar Beling (Sekarang SMA Muhammadiyah 2), tahun 1963 setelah SMA Pasar Beling berkembang tidak hanya bagian C, SMA Muhammadiyah Ketelan diubah

menjadi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.51

50

SMA Muhammadiyah I, www.smamuhammadiyahI.com, 25 Januari 2010, Pukul 10.00.

51

commit to user

125 Nama Kepala Sekolah sejak berdiri hingga tahun 1970

1. Ali Marsaban Tahun 1944 s/d 1947 2. Mr.Soedarno Tahun 1947 s/d 1948 3. Soemarmo Tahun 1949 s/d 1950 4. Soekamto Prodjotanojo Tahun 1950 s/d 1963 5. R. Kirmadi Hendrosisworo Tahun 1963 s/d 1970

Daftar nama kepala sekolah di atas adalah nama-nama yang berarti maju perkembangan dan kemajuan SMA Muhammadiyah I. Merekalah yang selalu mempunyai misi untuk memajukan SMA Muhammadiyah I. Sejak berdiri sekolah ini memakai gedung yang sama dengan SD Muhammadiyah I, yaitu pagi hari untuk SD, dan sore hari dari mulai pukul 15.00 sampai 21.00 untuk SMA. Hari libur ditetapkan setiap hari Sabtu. Sekolah kadang-kadang juga mengajak siswa-siswinya untuk berlibur diakhir tahun yang tujuannya menambah kreatifitas dan kebersamaan antara seluruh murid dan guru. Anak-anak yang sekolah kebanyakan berasal dari orangtuanya merupakan anggota persyarikatan Muhammadiyah, juga ada juga karena letak sekolah dekat dengan rumah, alasannya lainnya adalah mereka tidak diterima di sekolah negeri dan sekolah swasta yang bagus saat itu adalah sekolah

Muhammadiyah.52 Anak-anak yang bersekolah di Muhammadiyah tidak hanya

masyarakat di sekitar Surakarta saja tetapi dari luar pulau Jawa juga ada seperti Gorontalo, Sulawesi. Hal ini karena siapapun boleh masuk sekolah Muhammadiyah dengan catatan harus mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Cara masuk sekolah

52

commit to user

125

Muhammadiyah adalah membayar uang pembayaran yang ditetapkan, berdasarkan

nilai atau catatan lulus dari sekolah yang terdahulu.53

Dokumen terkait