• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

2. Pelaksanaan Penelitian

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Mei 2011 pada jam pelajaran ketujuh sampai kedelapan. Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah memahami uang dan perbankan. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Dra. Sunarti, selaku guru bidang studi Ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas X2 pada tahun ajaran 2010-2011 adalah 36 siswa. Seluruh siswa hadir pada siklus pertama ini. Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw pada siklus pertama.

a. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti menyusun perencanaan dan persiapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus I.

1) Peneliti dibantu oleh guru mitra memetakan siswa berdasarkan prestasi belajarnya. Pemetaan tersebut menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang heterogen.

Siswa dibagi menjadi tiga klasifikasi yaitu siswa dengan prestasi atau akademik tinggi, siswa dengan prestasi sedang, dan siswa dengan prestasi rendah. Dalam pembagian kelompok tersebut terbentuk enam kelompok dimana pada tiap-tiap kelompok beranggotakan siswa dengan kemampuan akademik yang beragam.

2) Peneliti bersama guru mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, meja kelompok, dan hadiah. Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode dan media pembelajaran, materi ajar, dan evaluasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini nantinya akan menjadi pedoman bagi guru untuk melaksanakan langkah-langkah pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut dapat dilihat dalam lampiran 9a hal. 122.

b) Materi pembelajaran

Materi pembelajaran ini adalah memahami uang dan perbankan. Materi memahami uang dan perbankan berisi

tentang sejarah uang, pengertian uang, syarat-syarat uang, fungsi uang, jenis-jenis uang, nilai uang, dan permintaan dan penawaran uang (lampiran 15 hal. 149).

c) Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa berisi soal-soal latihan berupa pre-test dan post-test yang berguna untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus 1. Dapat dilihat pada lampiran 10a hal. 140 dan lampiran 11a hal. 143.

d) Meja kelompok

Jumlah meja kelompok ada enam buah. Jumlah meja kelompok disesuaikan dengan jumlah kelompok.

e) Papan nama kelompok

Papan nama kelompok diletakkan di atas meja kelompok yang digunakan sebagai identitas dari tiap-tiap kelompok. f) Hadiah

Hadiah diberikan kepada kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik. Hadiah yang diberikan berupa buku.

3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:

Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung (lampiran 1b, hal. 109). b) Lembar observasi kegiatan siswa

Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 2b, hal. 111).

c) Lembar observasi kegiatan kelas

Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 3b, hal. 113). b. Tindakan

Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut:

1) Presentasi kelas

Pada awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan mengulas kembali materi pelajaran yang telah dipelajari minggu lalu (memahami uang dan perbankan) dan mengaitkannya dengan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saat menerangkan materi.

2) Membagi siswa dalam kelompok

Pada tahap perencanaan, guru dan peneliti telah membagi kelompok yang heterogen. Saat pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, guru membacakan nama-nama anggota kelompok yang telah dibagi tersebut. Jumlah anggota kelompok terdiri dari 6 orang. Setelah guru membacakan nama-nama anggota kelompok, guru mempersilakan siswa menempati tempat yang telah disediakan berdasarkan kelompok yang telah dibagi oleh guru.

3) Diskusi kelompok ahli

Kelompok ahli mendiskusikan materi sesuai bagiannya dan menuliskan poin-poin penting hasil diskusi pada kertas manila. Setiap kelompok ahli dminta mempersiapkan presentasi di depan kelas pada waktu yang telah ditentukan.

4) Diskusi kelompok asal

Dalam diskusi kelompok asal ini masing-masing anggota kelompok saling memberikan informasi hasil diskusi dari kelompok ahli sesuai materi yang telah didiskusikan, kemudian kelompok mengerjakan soal diskusi kelompok asal.

5) Presentasi kelompok

Secara berurutan setiap kelompok ahli bertugas untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Setelah selesai presentasi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau

menanggapi materi yang telah dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.

6) Penghargaan kelompok

Setelah semua kelompok selesai melakukan presentasi, maka guru akan menilai kelompok yang terbaik dalam mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok yang terbaik mendapatkan hadiah berupa buku.

c. Observasi

Saat PTK berlangsung, peneliti mengamati tindakan yang dilakukan oleh guru, siswa, dan kondisi kelas saat penelitian. Berikut ini rangkuman pengamatan yang dilakukan oleh peneliti:

1) Pengamatan terhadap guru

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.4

Aktivitas Guru Pada Siklus I

No. Deskriptor Ya Tidak

1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw

2. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa

memahami materi dalam pembelajaran tipe

Jigsaw di kelas.

3. Guru memberikan materi yang akan

dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.

4. Guru ikut berperan dalam pembentukan

kelompok Jigsaw.

kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi.

6. Guru memberikan pengarahan kepada

siswa, tentang prosedur dan aturan diskusi. 7. Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama

antar individu di dalam kelompoknya. 8. Guru mengamati atau mengobservasi

proses pembelajaran dalam diskusi. 9. Guru berinteraksi dengan siswa, dan

melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

10. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.

11. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak

menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

12. Guru membiarkan siswa membuat

kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

13. Guru hanya berinteraksi dan

memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.

14. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan

pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.

15. Guru meninggalkan kelas disaat siswa

bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

16. Guru tidak melakukan evaluasi hasil

pembelajaran.

17. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam presentasi dan tanya jawab.

18. Guru memberikan penghargaan bagi

kelompok yang memiliki skor terbaik. 19. Guru melakukan evaluasi terhadap

peningkatan hasil belajar melalui pre-ftest dan post-test.

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dengan baik. Dalam siklus pertama ini, tampak bahwa pada awalnya guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi di depan kelas dengan cara mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa mamahami materi dalam pembelajaran tipe

Jigsaw di kelas. Di samping itu, guru menjelaskan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini. Setelah kegiatan awal dilaksanakan, guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok maupun saat presentasi kelompok. Setelah selesai presentasi kelompok, guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang melakukan presentasi dengan baik. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test dan memberikan lembar refleksi untuk mengetahui kesan-kesan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang baru saja dilaksanakan (lampiran 4a, hal. 115).

2) Pengamatan terhadap siswa

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.5

Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I

No. Deskriptor Ya Tidak

1. Seluruh kelompok antusias mengikuti

jalannya diskusi dan presentasi 2. Saling bekerja sama untuk

mendiskusikan materi dalam diskusi 3. Seluruh kelompok mengerti aturan dan

prosedur diskusi

4. Saling bertukar pikiran dan pendapat 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan

maksud dan tujuan pertanyaan 6. Bertindak sportif dan jujur

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran tipe Jigsaw. Dalam diskusi maupun presentasi, seluruh siswa saling bertukar pikiran dan pendapat, bekerja sama untuk mendiskusikan materi. Ketika pelaksanaan diskusi dan presentasi, seluruh siswa mengerti aturan dan prosedur diskusi maupun presentasi, sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan saat presentasi. Selain itu mereka juga bertindak jujur dan sportif yang terlihat dengan tidak mencontek jawaban teman maupun melihat buku ajar (lampiran 6a, hal. 119).

3) Pengamatan terhadap kelas

Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.6

Instrumen Pengamatan Kelas

No. Deskriptor Ya Tidak

1. Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda.

2. Siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan. 3. Buku-buku dan fasilitas pembelajaran

mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).

4. Kerja di dalam kelompok terhambat

dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.

5. Beberapa siswa hanya mengandalakan

siswa lain dalam kerja kelompok. 6. Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya.

7. Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe Jigsaw. 8. Banyak siswa yang bertanya kepada guru

jika menghadapi kesulitan. 9. Sebagian besar siswa telah memiliki

sumber referensi yang digunakan. 10. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi.

11. Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak

dapat dipahami dengan jelas.

12. Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.

13. Sebagian besar siswa menganggap materi

yang diberikan sulit.

14. Kelas dapat terorganisir dengan baik. 15. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung para siswa saling

memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif untuk melaksanakan pembelajaran. Dari segi fasilitas sekolah, buku-buku dan fasilitas pembelajaran sangat mudah ditemukan di lingkungan sekolah. Selain itu, sebagian besar siswa memiliki buku pegangan sebagai referensi untuk belajar. Pada saat diskusi kelompok, siswa sangat antusias dalam diskusi. Mereka saling

bertukar pikiran dan pendapat agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan (lampiran 5a, hal. 117).

d. Refleksi

Refleksi pada tahap ini dilakukan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan pembelajaran segera setelah pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw berakhir. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan pada siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama:

1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Tabel 5.7 Instrumen Refleksi

Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Jigsaw

No. Uraian Komentar

1. Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan.

Bagus, karena menuntut semua siswa aktif dalam pembelajaran. 2. Penilaian guru terhadap aktifitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Siswa dituntut aktif mengikuti

pembelajaran. 3. Hambatan yang mungkin ditemui

dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Dibutuhkan tenaga yang prima bagi saya, agar mampu

melaksanakan model pembelajaran ini. 4. Manfaat yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Tujuan pembelajaran tercapai.

5. Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tersebut.

Siswa menguasai materi pembelajaran. 6. Hal-hal mana saja yang masih perlu

ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Tempat, harus didesain lebih baik lagi.

7. Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Minat, tetapi tidak rutin tiap

selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?

pembelajaran.

Tabel 5.7 menunjukkan kesan-kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw setelah guru mitra melakukan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Secara umum, kesan guru mitra tentang komponen pembelajaran yang telah diterapkan sudah cukup bagus dan lengkap, tetapi masih butuh persiapan yang lebih matang lagi. Selain itu kendala yang dihadapi berkaitan dengan waktu dan desain tempat, selain itu juga guru mitra dituntut untuk lebih mempunyai stamina prima agar dapat melakukan pembelajaran dengan model ini. Dalam kaitannya dengan siswa, kesan guru yaitu siswa dituntut untuk aktif mengikuti pembelajaran dan menurut guru, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif ini tujuan pembelajaran telah tercapai (lampiran 7a, hal. 120).

2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Tabel 5.8 Instrumen Refleksi

Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Jigsaw

No. Uraian Komentar

1. Bagaimana pendapat Anda teradap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan?

Menyenangkan dan lebih efektif, seru, mudah dicerna, menarik, dan dapat menambah

semangat belajar. 2. Bagaimana pendapat Anda tentang

aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw? (keaktifan,

partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi).

Berjalan lancar, dan cukup bagus, siswa menjadi lebih aktif dan dapat

menghilangkan kejenuhan belajar. 3. Apaka Anda berminat mengikuti

pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw selanjutnya seperti yang

telah Anda ikuti?

Iya, karena tidak membosankan, karena tidak membuat ngantuk. 4. Manfaat apa saja yang diperoleh

dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw?

Lebih mengerti materi dan lebih hafal, lebih asik, mendapat ilmu dengan cara yang menyenangkan, lebih mudah mengingat. 5. Keberhasilan apa saja yang telah

Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw tersebut?

Dapat bekerja sama dalam kelompok

6. Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw tersebut?

Sedikit riuh, ada perbedaan pendapat, waktu kurang.

7. Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw?

Masalah waktu dan tempat.

Tabel 5.8 menunjukkan tanggapan siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Kesan siswa secara umum yaitu mereka menikmati pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw tersebut, karena pembelajaran menjadi tidak monoton.

Selain itu mereka lebih cepat memahami materi yang sedang diajarkan dengan cara yang menyenangkan. Hal-hal yang masih

perlu ditingkatkan yaitu masalah waktu dan tempat yang harus diatur dan dikelola agar maksimal (lampiran 8a, hal. 121).

Secara umum, pelaksanaan penelitian siklus pertama berjalan dengan lancar. Guru mitra telah melaksanakan prosedur penelitian dengan baik, mampu mengarahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dampaknya siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran ekonomi di kelas. Dengan adanya semangat belajar yang tinggi, siswa mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dengan kondisi yang demikian, guru mitra dan peneliti merasa bahwa penelitian siklus kedua tidak perlu dilaksanakan, hal ini disebabkan karena tujuan pembelajaran tercapai hanya dalam siklus pertama saja. Hal itu dapat dilihat dari hasil penelitian berupa nilai pre-test dan post-test yang hasilnya telah diolah sebelumnya oleh peneliti.

B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan

Dokumen terkait