• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti mengangkat tema perilaku seksual pada mahasiswa ini berdasarkan pengalaman orang-orang disekitar peneliti ketika masih tinggal di kontrakan. Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti pada cerita-cerita yang diutarakan oleh teman-teman peneliti. Bisa dibilang hampir semua teman-teman peneliti memiliki pasangan belum resmi. Orang-orang disekitar peneliti hampir setiap hari selalu bercerita tentang pasangannya masing-masing. Ketika teman-teman peneliti bercerita ada sala satu teman yang terlihat begitu dekat dengan pasangannya namun ada sesuatu yang terlihat aneh dari cara dia becerita. Berawal dari situ peneliti mulai mendekati salah seorang teman tersebut untuk melakukan survei awal. Peneliti mulai bertanya-tanya tentang kedekatannya dengan pasangan. Awalnya masih ada blocking antara peneliti dengan teman tersebut. Namun dengan pendekatan dan karena sering peneliti bertanya akhirnya mau bercerita tentang perilaku seksual yang dilakukan ketika berpacaran dengan pasangan.

Tidak hanya itu survei awal juga dilakukan dengan salah seorang teman kampus perihal perilaku seksual dikalangan mahasiswa. Kali ini

peneliti melakukan perbincangan ringan dengan salah seorang teman laki-laki dengan bertanya-tanya tentang sejauh mana perilaku seksual dikalangan mahasiswa yang berpacaran. Survei awal kali ini membuat peneliti semakin tertarik ingin mengetahui perilaku seksual dikalangan mahasiswa, karena teman peneliti bercerita panjang lebar tentang perilaku seksual yang kian marak dilakukan dikalangan mahasiswa.Peneliti kemudian mengambil beberapa subjek berperilaku seksual yang sudah sampai ber-intercourse dikalangan mahasiswa. Subjek pertama peneliti mengambil teman yang tinggal bareng sewaktu dikontrakan dulu. Sedangkan untuk subjek kedua peneliti dikenalkan oleh teman sekampus.

Subjek pertama yang tidak lain teman peneliti sendiri adalah seorang mahasiswi tingkat akhir dengan inisial YD. Saat ini YD sedang tidak menjalin hubungan dengan seorang pria atau tidak memiliki pacar. Peneliti melakukan wawancara pertama pada YD di sebuah rumah makan tempat YD bekerja. Sebelum pertemuan ini peneliti pernah mengajak bertemu YD untuk dimintai ketersediaannya sebagai subjek penelitian terkait tema tersebut dan YD bersedia menjadi subjek peneliti asalkan identitas dirahasiakan. Sehingga pada wawancara pertama YD tidak ada keraguan dan keseganan dalam bercerita, namun karena itu ditempat umum dan itu adalah tempat kerjanya sehingga YD sangat pelan-pelan dan agak berbisik-bisik ketika bercerita. Wawancara kedua peneliti memilih melakukan disebuah caffe, dengan tujuan agar YD nyaman dan leluasa untuk bercerita. Tempat tersebut bisa dibilang nyaman, tempat duduk antar

pelanggan juga berjarak lumayan jauh sehingga tidak bisa mendengar pembicaraan antar pelanggan dikursi lainnya. Namun kami sempat terganggu dengan suara musik yang bisa dibilang keras. Meski begitu YD terlihat lebih nyaman pada wawancara kali ini.

Subjek kedua adalah teman dari teman peneliti di kampus yang berinisial AN. AN adalah seorang mahasiswi semester 6 di salah satu Perguruan Tinggi Islam di Malang. Saat ini AN sedang menjalin hubungan asmara dengan seorang laki-laki asli Malang yang baru saja wisuda di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Malang. AN sudah menjalani 7 bulan bersama laki-laki tersebut. Sebelum wawancara peneliti bersama dengan teman yang mengenalkan bertemu dengan AN untuk meminta ketersediaan sebagai subjek penelitian. Awalnya AN ragu dan sedikit keberatan, namun dengan usaha penjelasan peneliti meminta AN untuk berfikir terlebih dahulu. Akhirnya berlanjut lewat chat, peneliti berusaha menjalin pendekatan serta penjelasan lagi dengan AN dan akhirnya AN bersedia menjadi subjek penelitian asalkan identitas dirahasiakan. Selang beberapa saat peneliti mulai melakukan wawancara pertama kepada AN. Pertemuan pada wawancara pertama masih sangat terlihat jelas ada keraguan pada AN. Peneliti berusaha membuat suasana dan pendekatan sehingga AN bisa menikmati dan tidak ada keraguan. Namun tetap saja masih ada blocking diawal. Wawancara kedua dilakukan di kamar kos subjek. Kebetulan pada saat itu kondisi tempat kos sedang sepi sehingga AN bercerita dengan leluasa dan terlihat lebih nyaman dibanding

wawancara pertama. Wawancara ketiga juga dilakukan di kamar kos subjek karena lagi-lagi subjek yang meminta.

2. Profil Subjek a. Subjek 1

Nama : YD

Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Malang

Usia : ± 20 tahun

Status : Belum menikah

YD, mahasiswa yang berasal dari salah satu kota di Jawa yang kini sedang berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi Islam di Malang. YD kini telah menduduki semester akhir, selain berkuliah sehari-hari ia juga bekerja di sebuah rumah makan. YD lahir sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dan satu-satunya anak perempuan dikeluarganya.

Pertama kali YD mengenal dunia seksual adalah ketika YD mempunyai seorang pacar. Sebelumnya YD benar-benar tidak mengerti dan mengenal perilaku seksual ketika berpacaran karena teman-teman YD tidak ada yang memiliki pacar atau bahkan sampai berperilaku demikian. Namun setelah berpacaran dengan laki-laki tersebut barulah YD mengenal perilaku seksual hingga intercourse.

b. Subjek 2

Nama : AN

Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Malang

Usia : ± 20 tahun

Status : Belum menikah

AN, mahasiswa yang berasal dari salah satu kota di Jawa yang kini sedang berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi Islam di Malang. AN kini masih duduk di semester VI di salah satu jurusan di Perguruan Tinggi tersebut. Ia merupakan mahasiswa yang aktif berorganisasi di Jurusannya. AN lahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara yang semuanya perempuan. Sejak adiknya lahir AN lebih dekat dengan neneknya dari pada kedua orang tuanya. Keseharian AN terbiasa dekat dengan neneknya, karena neneknya yang biasa perhatian dan mengasuh AN.

AN mengerti dunia perilaku seksual bebas sejak ia duduk di bangku SMP, karena ketika itu banyak teman-temannya yang telah berani melakukan hubungan seksual. Meski AN sudah berpacaran namun ketika itu AN belum melakukan hubungan seksual hanya saja melakukan perilaku seksual dalam bentuk peluk, cium hingga raba-raba. Barulah ketika kelas dua SMA AN mulai berani melakukan hubungan seksual dengan pacarnya.

Dokumen terkait