• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan menelusuri dan menelaah studi pustaka yang berkaitan dengan curah hujan dan hari hujan, umur tanaman serta produksi karet.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari data sekunder. Pengumpulan data sekunder meliputi data sekunder untuk laporan umum dan data sekunder untuk keperluan analisis. Metode pengambilan data sekunder ini diperoleh dari studi literatur tentang kebun Sei Baleh di kantor divisi. Data sekunder untuk analisis disesuaikan dengan kelengkapan data pada administrasi kebun. Data sekunder untuk laporan umum meliputi keadaan umum perusahaan, letak geografis,luas tata guna kebun, keadaan produksi dan produktivitas tanaman dan peta kebun. Data sekunder untuk keperluan analisis ini diambil data bulanan selama 3 tahun yakni pada tahun 2012, 2013 dan 2014 untuk data produksi, dan pada tahun 2011, 2012, dan 2013 untuk data curah hujan dan hari hujan.

Pengolahan Data dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan analisis korelasi. Regresi linear berganda berguna untuk menghitung besarnya pengaruh hubungan dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas. Analisi korelasi berguna untuk melihat kuat-lemahnya hubungan antara variabel bebas dan terikat. Pengolahan data dibantu dengan software SPSS.v.17 for windows.

Analisis data bersifat deskriptif dengan menggunakan bantuan statistik untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis data dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan data. Data yang telah diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh curah hujan dan hari hujan bulanan yang mempengaruhi produksi karet dan hubungan kedua variabel bebas dan terikat pada tanaman berumur 7, 10 dan 13 tahun berdasarkan data yang diperoleh dari administrasi kebun.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan, untuk menguji hipotesis digunakan Uji-T (parsial), Uji-F (serempak) dan R2. Uji hipotesis menggunakan uji dua arah dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5%. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan model persamaan berikut ini:

Y = a + b1X1 + b2X2 + E

Model yang digunakan dalam membuat suatu persamaan regresi linier berganda ini, dapat terjadi beberapa keadaan yang dapat menyebabkan estimasi koefisien regresi tidak lagi menjadi penduga koefisien tak bias terbaik, sehingga diperlukan beberapa asumsi mendasar yang perlu diperhatikan dengan melakukan uji asumsi klasik.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik berguna untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak diuji atau tidak. Kelayakan model regresi dapat terlihat dari data yang dihasilkan terdistribusi normal, dan tidak terdapat multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dalam model yang digunakan.

Jika keseluruhan syarat tersebut terpenuhi berarti model analisis telah layak digunakan.

Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel tidak bebas dan variabel bebas memiliki data yang terdistribusi normal atau tidak. Data yang terdistribusi normal menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai ekstrim yang nantinya dapat mengganggu hasil data penelitian. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi dan nilai One Sample Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 5% atau 0,05.

Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas atau biasa disebut homoskedastisitas. Metode pengujian yang yang digunakan ialah uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen lainnya. Jika nilai ß signifikan maka mengindikasikan terdapat heteroskedastisitas dalam model.

Uji multikolinearitas

hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai varian inflation factor (VIF) dan nilai Tolerance pada model regresi. Model regresi yang baik ialah tidak terjadi multikolinearitas yang dibuktikan dengan nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0.1.

Uji autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson (d) dibandingkan dengan nilai Tabel Durbin Watson. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hipotesis yang diajukan, untuk menguji hipotesis digunakan Uji-T (parsial), Uji-F (serempak) dan R2. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji dua arah dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5% apakah diterima atau

ditolak. Nilai koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap nilai variabel terikat. Nilai R2 semakin mendekati nol memperlihatkan semakin kecil pengaruh semua variabel bebas terhadap nilai variabel terikat sedangkan nilai R2 semakin mendekati satu memperlihatkan semakin besar pula pengaruh semua variabel bebas terhadap nilai variabel terikat. Uji hipotesis secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai T-hitung dengan nilai T-tabel. Uji hipotesis secara serempak digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Hipotesis yang diajukan dalam analisis ini ialah:

H0: bi = 0 H1: bi ≠ 0,

bi = koefisien regresi variabel ke-i

Pengambilan keputusan untuk melihat apakah hipotesis H0 diterima atau ditolak. Hipotesis H0 ditolak membuktikan bahwa variabel bebas yang digunakan berpengaruh nyata terhadap produksi karet.

Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan untuk meringkas hasil pengolahan data yang telah di analisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan analisis korelasi. Kesimpulan dapat menjelaskan kebenaran dari hipotesis yang telah dibuat apakah diterima atau ditolak.

Dokumen terkait