• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura merupakan salah panti asuhan anak yantim yang ada di Provinsi Aceh yang menjalankan program pengasuhan terhadap anak yatimdan anak terlantar di wilayah Kecamatan Gandapura Bireuen. Dilihat dari sejarahnya Panti Asuhan ini diawali dengan pengajian rutin yang diadakan Muhammadiyah Cabang Gandapura, yang kemudian muncul gagasan untuk mendirikan panti asuhan yang akan mengasuh anak yatim miskin di Provinsi Aceh, khususnya di Kecamatan Gandapura dan sekitarnya.86

Gagasan tersebut mendapat dukungan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gandapura yang kemudian pada April 1994 dibentuk Panitia Pendirian Panti Asuhan. Panitia pendirian panti asuhan selanjutnya menjadi pengurus Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura untuk mempersiapkan segala sesuatu tentang pendirian Panti Asuhan. Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura resmi beroperasi pada tanggal 3 Februari 1995 bertepatan 3 Ramadhan 1415 H, dan pada tanggal 17 Oktober 1997 mendapat izin kegiatan operasional dari Dinas Sosial Provinsi Aceh yang dulu dikenal Daerah Istimewa Aceh/Nanggroe Aceh Darussalam.87

86Abd.Muthalib Hamid, Ketua Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura,Wawancaratanggal 20 Agustus 2013

87Aisyah M. Thaib, Sekretaris Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura,Wawancaratanggal 19 Agustus 2013

Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura pada mulanya menggunakan gedung Pendidikan Al-Azhar Muhammadiyah Cabang Gandapura yang didirikan pada akhir tahun 1970-an, gedung tersebut masih bangunan konstruksi kayuyang kemudian direnovasi karena tidak layak pakaiyang didirikan diatas tanah wakaf Tgk. H.Abubakar seluas tanah 1134 meter persegi. Selanjutnya dalam memberikan pelayanan bagi anak yatim dan anak telantar Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura memiliki visi dan misi antara lain :

1. Visi, yaitu Mempersiapkan Kader Muhammadiyah yang berilmu, beriman, dan berakhlakul karimah menjadi insan yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. 2. Misi, adapun yang menjadi misi Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah

Cabang Gandapura adalah :

a) Memberikan pengetahuan yang sesuai dengan Alqur’an dan Assunnah.

b) Membentuk insan yang cerdas, berakhlak mulia, mampu mengembangkan potensi diri dan menjadikan insan yang bertanggung jawab.

c) Membekali pengetahuan keagamaan, teknologi dan kemasyarakatan.88

Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura yang saat ini telah berusia 14 tahun, dipimpin oleh seorang ketua dengan beberapa wakil ketua, dibantu oleh bendahara dan sekretaris serta seksi-seksi (lihat lampiran Struktur Organisasi). Periode pertama Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah dipimpin oleh Tgk. H. A. Thalib Ahmad hingga beliau berpulang kerahmatullah pada tanggal 1

88Aisyah M. Thaib, Sekretaris Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura,Wawancaratanggal 19 Agustus 2013

November 2002. Beliau menjadi ketua selama lebih kurang 8 tahun. Pengabdian beliau dengan sepenuh hati, menjadikan panti asuhan tersebut memiliki banyak perubahan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan awal mulanya didirikan panti asuhan. Bangunan yang dulunya merupakan bangunan sementara yang terbuat dari kayu, kini telah menjadi bangunan yang kokoh berlantai dua.89

Pada masa kepimpinan beliau, panti asuhan ini juga pernah menjadi panti asuhan terbaik di Aceh yang merupakan hasil dari pada penilaian Dinas sosial Provinsi Aceh, sehingga kemudian atas kerja keras yang telah dicapai, panti asuhan ini mendapatkan batuan khusus berupa peralatan perbengkelan. Peralatan tersebut kemudian dijadikan sebagai tempat pelatihan bagi anak anak asuh panti asuhan dan juga sebagai suatu usaha mandiri, yaitu Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Sepeninggalan beliau, Pimpinan Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura dipercayakan kepada Drs. Abd. Muthalib Hamid, yang dipilih pada rapat khusus yang diadakan pada tanggal 3 November 2002.90

Dengan mengingat Pasal 4 Anggaran Dasar Muhammadiyah (h) yang berbunyi membimbing masyarakat kearah perbaikan kehidupan dan penghidupan ekonomi dengan ajaran Islam dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, maka pokok program kerja Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura sebagai berikut :

89Aisyah M. Thaib, Sekretaris Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura,Wawancaratanggal 19 Agustus 2013

90Abd.Muthalib Hamid, Ketua Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura,Wawancaratanggal 20 Agustus 2013

1) Mengembangkan pendidikan anak asuh yang berkualitas dan memahami Islam yang benar agar menjadi seorang muslim yang beriman yang bertaqwa kepada Allah SWT, sehingga berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.

2) Melatih ketrampilan anak asuh dengan memberikan pelatihan dan berbagai kursus di antaranya : Menjahit, Computer, Bahasa Inggris dan Elektronik.

3) Menumbuh kembangkan kegiatan usaha mandiri yaitu usaha ekonomi produktif sebagai salah satu usaha menambah pemasukan dan incame bagi Panti Asuhan Muhammadiyah Gandapura.

4) Meningkatkan sarana bangunan fisik gedung panti.

5) Melengkapi sarana administrasi kantor untuk kelancaran pelayanan anak asuh. 6) Melanjutkan dan membiyai pendidikan formal dan non formal sesuai dengan

fasilitas yang tersedia.

7) Mengusahakan dan mencari donatur untuk pembangunan jangka panjang untuk pemisahan antara asrama putri dan putra dan tanah tersedia 1 (satu) Hektar.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa di dalam asrama Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura terdiri dari pengasuh dan anak asuh. Mereka hidup bersama dalam suasana penuh kekeluargaan dan keharmonisan Adanya latar belakang kehidupan yang berbeda-beda tidak membuat mereka sulit untuk bergaul satu sama lain. Ikatan persaudaraan yang tumbuh sebagai akibat dari adanya perasaan bahwamereka saling membutuhkan, membuat mereka seperti saudara kandung yang hidup dalam satu keluarga besar. Walaupun demikian, dalam setiap hubungan seringkali terjadi kesalahpahaman yang terkadang membuat

hubungan mereka agak renggang. Adanya perbedaan karakter dari setiap individu, membuat mereka belajar memahami satu sama lain.

Besar kecilnya jumlah penerimaan anak asuh tergantung kapasitas asrama serta kemampuan yang tersedia. Saat ini ada 50 anak asuh di dalam asrama, di mana pertahun ajaran pihak panti asuhan menerima 15 sampai 25 orang anak binaan dan setiap tahunnya juga melepas 20 orang anak yatim binaan yang melanjutkan sekolah atau kembali ke orang tuanya. Setiap tahunnya dapat bertambah dan berkurang dan sangat tergantung dari orang tua atau wali yang menyerahkan kepada panti asuhan karena tidak mampu memberikan pendidikan yang layak.91Untuk penerimaan anak asuh baru, biasanya bertepatan dengan tahun ajaran baru di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar anak asuh dapat segera melanjutkan pelajarannya apabila harus mutasi dari tempat tinggalnya semula. Anak asuh yang tinggal di asrama secara keseluruhannya sudah melalui syarat dan prosedur yang telah ditetapkan.

Adapun yang menjadi penerimaan pelayanan di dalam Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan fisik, psikis, dansosialnya karena :

a. Anak yatim atau piatu atau yatim piatu b. Anak dari keluarga miskin

c. Anak dari keluarga pecah (broken home) d. Anak dari keluarga bermasalah

91Aisyah M. Thaib, Sekretaris Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura,Wawancaratanggal 19 Agustus 2013

e. Anak yang lahir di luar nikah atau terlantar

f. Anak yang teralantar karena ditinggal kerja orang tuanya g. Anak yang mendapatkan perlakuan salah (Child Abuse)

Berdasarkan keterangan pihak Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Gandapura diketahui bahwa pihak Panti Asuhan telah menyiapkan formulir isian bagi calon anak asuh yang di tanda tangani oleh penanggung jawab keluarga; ayah, ibu,paman, atau pihak yang menyerahkan anak dimaksud kepada pihak panti.Adapun lampirannya terdiri dari :

1. Surat pengantar/keterangan dari Pimpinan Ranting dan Cabang Muhammadiyah setempat.

2. Surat Keterangan/Penyerahan dari Pamong praja/Keuchik setempat yang diketahui oleh camat setempat.

3. Surat Kelahiran anak tersebut dari Keuchik. 4. Surat Kematian orang tuanya (ayah / ibunya). 5. Surat Keterangan dari Kepala Sekolahnya.

6. Surat Keterangan Kesehatan dari dokter / pukesmas setempat. 7. Pas foto 3x4 sebanyak 2 lembar disertai chlisenya.

8. Foto copy Akte Perkawinan orang tua. 9. Rekomendasi Sosial setempat.

10. Surat lain yang berharga (penghargaan, sertifikat prestasi anak ).92

92Aisyah M. Thaib, Sekretaris Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura,Wawancaratanggal 19 Agustus 2013

Penyelenggaraan pelayanan bagi anak asuh pada Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura disusun melalui program pelayanan panti sebagai acuan dalam kegiatan pelaksanaan panti itu yang dilakukan secara bertahap, yaitu:

1. Tahap penerimaan Anak Asuh meliputi program:

a. Surat keterangan setempat, Keuchik, Kepala Lorong (Keplor) atau Kepala Dusun (Kadus).

b. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani.

c. Persetujuan orang tua/wali yang meliputi perjanjian penyerahan anak asuh dan pernyataan wali orang tua/wali anak asuh.

2. Tahap pembinaan/ pengasuhan meliputi program untuk:

a. Pemenuhan kebutuhan fisik, yaitu pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak- anak panti seperti makan sehari-hari anak panti, pakaian, perlengkapan mandi dan lain-lain. Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak panti yang tinggal diluar panti, biasanya mereka diberikan tiap bulannya seperti beras.

b. Pemberian pendidikan bagi setiap anak panti, yaitu pemenuhan kebutuhan pendidikan pada anak panti mulai dari SD sampai SMA. Selain itu, pihak panti juga memberikan kesempatan kepada anak panti yang ingin melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi. Pihak panti juga menyediakan perlengkapan bagi anak panti seperti seragam sekolah, buku-buku, dan tas sekolah.

c. Pemberian nilai-nilai dan tata cara hidup bermasyarakat. Penanaman tentang nilai-nilai sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, seperti mereka diajarkan tentang sopan santun terhadap orang yang lebih tua,

saling menghormati, menjunjung tinggi kebenaran dan bersikap jujur, tanggung jawab, serta memiliki sikap kebersamaan/ persaudaraan diantara mereka.

3. Tahap pembinaan kemandirian, yaitu pembinaan keterampilan yang diberikan kepada anak-anak panti sehingga mampu menciptakan dan membentuk anak yang dapat hidup secara mandiri dikemudian hari atau pada masa-masa yang akan datang. Pemberian pembinaan keterampilan ini diserahkan sepenuhnya kepada anak panti, sehingga mereka memilih keterampilan sesuai dengan keinginan anak asuh. Pembinaan keterampilan ini dilakukan sekali dalam seminggu yaitu pada hari minggu dengan berbagai jenis kegiatan yang dapat menambah bakat wirausaha.93

Berdasarkan keterangan di atas jelaslah bahwa penyerahan anak kepada Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura bertujuan untuk melakukan pembinaan terhadap anak yang kurang mampu agar mendapat pembinaan yang layak agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik di masa pertumbuhannya. Namun demikian sebelum memperoleh hak untuk tahap pembinaan/pengasuhan maupun tahap pembinaan kemandirian didahului dengan adanya kewajiban yang harus dipenuhi pada saat penerimaan antara lain kejelasan mengenai status anak dan kesehatannya serta adanya perjanjian penyerahan anak asuh antara pihak pengasuh panti asuhan dengan orang tua/wali dan pernyataan dari orang tua atau wali dari anak yang kurang mampu tersebut.

93Aisyah M. Thaib, Sekretaris Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura,Wawancaratanggal 19 Agustus 2013

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat tahapan penerimaan pihak Panti Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura menyediakan bentuk perjanjian dan pernyataan yang telah disiapkan sebelumnya. Sebagai contoh dapat dilihat pada uraian berikut :

1. Perjanjian Penyerahan Anak Asuh

Dokumen terkait