• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Pelaksanaan Sebelum Tindakan

Tes sebelum tindakan dilaksanakan pada hari Selasa 2 Maret 2010 . Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa menguasai materi yang akan diajarkan (penjajakan). Sebelum tes dilaksanakan siswa diberikan penjelasan seperlunya kemudian diberi lembaran soal untuk dikerjakan secara individu. Setelah selesai mengerjakan soal guru mengoreksinya dan sekaligus memberi nilai pra tindakan.

Hasil Tes sebelum tindakan sebagai berikut :

Tabel 1. Frekuensi Nilai Kognitif Pra Tindakan

No. Nilai Frekuensi Prosentasi

1. 40 3 10,7 % 2. 50 9 32,2 % 3. 60 14 50 % 4. 70 2 7,1 % Jumlah Siswa 28 100 % Nilai rata-rata 55,4

Gambar 6 Grafik Nilai Kognitif Pra Tindakan

0 2 4 6 8 10 12 14 40 50 60 70 Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26 2. Pelaksanaan Tindakan siklus I

Siklus 1 dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Tiap-tiap

pertemuan selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu dilaksanakan pada : a. Pertemuan pertama : Kamis, 6 Maret 2010

b. Pertemuan kedua : Jumat, 7 Maret 2010 c. Pertemuan ketiga : Kamis, 14 Maret 2010

Dalam tindakan siklus 1 dilakukan melalui 4 tahapan yaitu: perencana- an, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Prosedur tindakan Siklus 1: a. Tahap Perencanaan

Dengan berpedoman pada stándar kompetensi mata pelajaran Matematika . Peneliti dan teman sejawat melakukan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

1). Memilih Kompetensi pembelajaran.

Pada siklus 1 peneliti dan teman sejawat memilih Kompetensi Dasar ”Jaring-Jaring Kubus dan Balok” .

2). Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator dengan menggunakan media peraga jaring-jaring kubus dan balok.

3). Peneliti dan observer (teman sejawat) mendiskusikan tenteng materi, kegiatan pembelajaran, alat evaluasi serta menyiapkan alat peraga /instrumen penelitian dan pedoman observasi.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan peneliti menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disususn dengan menggunakan strategi pembelajaran terpadu untuk materi ”Jaring-Jaring Kubus dan Balok”

!) Pertemuan pertama

Pada pertemuan ke-1 materi matematika yang diajarkan mengenai ciri-ciri balok dan berbagai macam bentuk jaring-jaring balok Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan secara kelompok dengan menggunakan alat peraga benda nyata. Membahas hasil kerja kelompok. Siswa mengerja -kan

commit to user

soal evaluasi secara individu. Guru menilai evaluasi. Sebagai tindak lanjut, guru memberi pesan agar rajin belajar dan diberi PR.

2) Pertemuan kedua

Pada pertemuan ke-2 materi matematika yang diajarkan mengenai ciri-ciri kubus dan berbagai macam bentuk jaring-jaring kubus Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan secara kelompok dengan menggunakan alat peraga benda nyata. Membahas hasil kerja kelompok. Siswa mengerja -kan soal evaluasi secara individu. Guru menilai evaluasi. Sebagai tindak lanjut, guru memberi pesan agar rajin belajar dan diberi PR.

3) Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ke-3 materi matematika adalah kreatifitas siswa untuk menemukan sendiri bentuk-bentuk jaring-jaring kubus dan balok dengan mengukur luas kertasnya secara berkelompok . Setelah didiskusikan dan disimpulkan . Siswa mengerjakan evaluasi secara individu . Guru memberi nilai. Sebagai tindak lanjut guru memberi pesan – pesan dan tugas di rumah. c. Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti berkolaborasi dengan rekan sejawat (observer) yang lain untuk mengamati jalannya pembelajaran pada siklus 1 dengan panduan lembar observasi. Observer ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan untuk mengetahui seberapa besar perubahan pada hasil/prestasi belajar Matematika siswa kelas IV .

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan Pembelajaraan pada siklus 1 dan dilanjutkan tugas di rumah pada materi jaring-jaring kubus dan balok , walaupun masih ada beberapa anak yang tidak mengalami perubahan sama sekali.Pembelajaran berhasil apabila prestasi belajar siswa mencapai nilai rata – rata kelas lebih dari KKM.

Hasil pembelajaran yang memperoleh nilai di atas KKM 82,1% atau 24 siswa dari 28 siswa sedangkan yang memperoleh nilai dibawah KKM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

17,9% atau 4 siswa.dari 28 siswa. Sedangkan hasil nilai rata – rata kelas mencapai 80 ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan benda nyata yang dilakukan sudah berhasil. Untuk selanjutnya dapat melaksanakan siklus ke-2 untuk merancang perbaikkan .

Tabel 2. Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1

No. Nilai Frekuensi Prosentasi

1. 50 2 8,2 % 2. 60 3 8,2 % 3. 70 4 15,4 % 4. 80 7 25 % 5. 90 7 25 % 6. 100 5 18,2 % Jumlah Siswa 28 100 % Nilai rata-rata 80

Gambar 7 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1

0 1 2 3 4 5 6 7 50 60 70 80 90 100 nilai

commit to user 3. Rencana perbaikan pembelajaran siklus 1

a. Pertemuan ke-1

Pada pertemuan 1 peneliti akan merencanakan perbaikan-perbaikan yang lebih memberi kebebasan kepada siswa untuk melaksanakan kerja kelompok , sehingga siswa menjadi kreatif dan dapat menemukan model-model kubus. Siswa dapat menemutunjukan pajang rusuk kubus dan menemukan rumusnya ( 12 x rusuk ) Siswa dapat menemutunjukkan banyaknya sisi dan luas permukaan Kubus sehingga dapat menemukan rumus permukaan kubus ( = 6 x rusuk x rusuk) Indikator di atas diberikan pada program pembelajaran remidi, karena belum tercapai pada siklus 1 .

b. Pertemuan ke–2

Pada pertemuan 2 peneliti akan merencanakan perbaikan-perbaikan yang lebih memberi kebebasan kepada siswa untuk melaksanakan kerja kelompok , sehingga siswa menjadi kreatif dan dapat menemukan model-model balok. Siswa dapat menemutunjukan pajang rusuk balok dan menemukan rumusnya (4 x p + 4 x l + 4 x t) Siswa dapat menemutunjukkan sisi yang berhadapan sama luas dan luas permukaan Kubus sehingga dapat menemukan ,rumus permukaan kubus (2 x p x l) + (2 x l x t) + (2 x t x p) Indikator di atas diberikan pada program pembelajaran remidi, karena belum tercapai pada siklus 1

c. Pertemuan ke–3

Pada pertemuan 3 peneliti akan merencanakan perbaikan-perbaikan yang lebih memberi kebebasan kepada siswa untuk melaksanakan kerja kelompok , sehingga siswa menjadi kreatif dan dapat menemukan model-model balok dan kubus sebagai bangun ruang dan dapat menggambar dengan benar jaring-jaring kubus dan balok, serta menemukan luas permukaan balok dan kubus .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30 4. Siklus 2

a. Pelaksanaan Tindakan siklus 2

Dalam tahap pelaksanaan peneliti menggunakan rencana program pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan strategi pembelajaran terpadu untuk materi “Jaring-Jaring Kubus dan Balok”. Pada siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan.

1). Pertemuan Pertama

Pada pertemuan ke 1 materi Luas permukaan jaring-jaring kubus yang diajarkan sebagai inti pembelajaran sebagai berikut .Sebagai kegiatan awal guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi yang akan diajarkan, antara lain:

a) Ada berapa sisi permukaan kubus ? (ada 6 sisi permukaan) b) Bagaimanakah luas keenam sisi tersebut ? (sama luas)

Kegiatan inti : guru memberi tugas secara berkelompok untuk membongkar sebuah kubus yang panjang sisinya 5 cm .

a) Bagaimana mengukur luas persegi bila panjang sisinya 5 cm ? ( sisi x sisi = 5 cm x 5 cm )

b) Bagaiamana caramu mencari luas permukaan kubus tersebut ? ( 6 x sisi x sisi = 6 x 5 cm x 5 cm )

Kelompok melaporkan hasil kerjanya, dan ditanggapi oleh kelompok yang lain.Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan. Siswa mengerjakan soal tes formatif secara individu. Guru memberikan saran dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa diberi tugas untuk mencatat hasil kerja kelompok sebagai PR.

2). Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua materi Luas permukaan jaring-jaring balok Guru menjelakan materi . Masing-masing kelompok mengerjakan tugas esuai dengan lembar kerja yang diterima. Selesai mengerjakan tugas, masing-masing ketua kelompok/ salah satu anggota kelompok melaporkan hasilnya dan kelompok ,yang lain menanggapinya. Guru memberi penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan.

commit to user

Siswa mengerjakan soal tes formatif secara individu. Guru memberikan saran dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa diberi tugas untuk mencatat hasil kerja kelompok sebagai PR.

3). Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga materi luas permukaan kubus dan balok Pada pertemuan ini mempelajari kembali tentang sifat-sifat kubus dan. balok. Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil materi tugas. Masing-masing kelompok membahas materi tugas yang diberikan. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara/ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok.Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan. Pada kegiatan akhir, siswa mengerjakan tes formatif secara individu. Guru memberikan saran dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

b. Observasi

Dalam tahap ini teman sejawat (observer) dan peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dengan alat peraga berupa media jaring-jaring balok dan kubus . Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan telah sesuai, sedangkan prestasi belajar Matematika telah terjadi perubahan yang sinigfikan dengan strategi pembelajaran yang terpadu .

Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas/ partisipasi siswa dalam proses pembelajaran namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran, termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Berdasarkan hasil observasi diperoleh data hasil non tes sebagai berikut:

Gambar 8 Grafik Nilai Afektif dan Spikomotor

Berdasarkan hasil observasi tentang penilaian afektif dan penilaian psikomotor tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus 2 mengalami peningkatan dalam hal kualitas dibandingkan pada siklus 1. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, yang ditunjukkan hasil pada grafik yang disajikan di atas .

c. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan, pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yang berarti dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus 1.

0 5 10 15 20 25 sangat aktif aktif cukup aktif kurang aktif memberi pendapat kerja sama keseriusan kemampuan kerja

commit to user

Tabel 3. Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2

No. Nilai Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi Prosentasi Frekuensi Prosentasi

1. 50 2 8,2 % 0 0 % 2. 60 3 8,2 % 0 0 % 3. 70 4 15,4 % 6 20,4 % 4. 80 7 25 % 4 14,8 % 5. 90 7 25 % 14 50 % 6. 100 5 18,2 % 4 14,8 % Jumlah Siswa 28 100 % 28 100 % Nilai rata-rata 80 87,1

Gambar 9 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2

Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar Matematika siswa dari 80 pada siklus 1 menjadi 87,1 pada siklus 2. Pada

0 2 4 6 8 10 12 14 50 60 70 80 90 100 siklus 1 siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

siklus 2 ternyata sudah sesuai dengan teori belajar tuntas. Keberhasilan tersebut di atas dipengaruhi oleh faktor siswa, guru dan proses yang mengoptimalkan strategi pembelajaran yang terpadu .Perbandingan nilai rata-rata hasil dan ketuntasan belajar Matematika siswa kelas IV pada siklus 1 dan siklus 2

Dengan demikian pelaksanaan siklus 2 tidak ada kendala yang cukup berarti, walaupun belum optimal namun sudah menunjukkan kriteria belajar tuntas.

Dokumen terkait