• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 A. Diskripsi Prosedur dan Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Siklus I Pertemuan ke- 1

Pada pertemuan ke- 1 yang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2010, peneliti mengadakan pembelajaran IPA tentang konsep gaya dengan metode penemuan terbimbing. Materi dalam pertemuan pertama adalah mengenai konsep gaya gravitasi Kegiatan pembelajaran diawali dengan pra kegiatan yaitu doa bersama, kemudian guru mengabsen siswa. Kegiatan awal dimulai dari memberikan informasi mengenai tujuan pendidikan, diteruskan dengan memberikan apersepsi yaitu tanya jawab tentang gaya gravitasi bumi. Pada kegiatan inti, dengan siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru tentang gaya gravitasi siswa mengidentifikasikan benda yang jatuhnya cepat dan lambat. Kegiatan dilanjutkan dengan mempresentasikan dan menyimpulkan hasil pengamatan tentang gaya gravitasi , serta menjawab pertanyaan. Peneliti mengamati siswa dalam melakukan percobaan, dan membimbingnya untuk membetulkan cara menggunakan alat dalam melakukan percobaan. Setelah semua siswa dapat menyelesaikan proses percobaan sampai kesimpulan, siswa

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan. Hasil dibahas dan disimpulkan secara klasikal, kegiatan akhir menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati dan memberikan pesan-pesan kepada siswa untuk mengulangi lagi belajar dirumah.

Pertemuan ke- 2.

Pada pertemuan ke- 2 yang dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2010, peneliti mengadakan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode penemuan terbimbing . Materi dalam pertemuan kedua adalah mengenai konsep gaya magnet. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pra kegiatan yaitu doa bersama, kemudian guru mengabsen siswa. Kegiatan awal dimulai dari memberikan informasi mengenai tujuan pendidikan , diteruskan dengan memberikan apersepsi yaitu tanya jawab tentang magnet. Pada kegiatan inti siswa dengan bimbingan guru melakukan percobaan tentang gaya magnet siswa mengidentifikasikan benda yang dapat ditarik magnet dan yang tidak / kurang dapat ditarik magnet. Kegiatan dilanjutkan dengan mempresentasikan dan menyimpulkan hasil pengamatan percobaan tentang gaya magnet , serta menjawab pertanyaan. Peneliti mengamati siswa dalam melakukan percobaan, dan membimbingnya untuk membetulkan cara menggunakan alat dalam melakukan percobaan. Setelah semua siswa dapat menyelesaikan proses percobaan sampai kesimpulan, siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan. Hasil dibahas dan disimpulkan secara klasikal, kegiatan akhir menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati dan memberikan pesan-pesan kepada siswa untuk mengulangi lagi belajar diruma.

Pertemuan ke- 3.

Pada pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2010, peneliti mengadakan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode penemuan terbimbing . Materi dalam pertemuan kedua adalah mengenai konsep gaya gesek. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pra kegiatan yaitu doa bersama, kemudian guru mengabsen siswa. Kegiatan awal dimulai dari memberikan informasi mengenai tujuan pendidikan, diteruskan dengan memberikan apersepsi yaitu tanya jawab tentang magnet. Pada kegiatan inti siswa dengan bimbingan guru melakukan percobaan tentang gaya gesek, siswa mengidentifikasikan mengapa

banyak alat yang menggunakan roda, diberi oli atau diperlicin. Kegiatan dilanjutkan dengan mempresentasikan dan menyimpulkan hasil pengamatan tentang gaya gesek, serta menjawab pertanyaan. Peneliti mengamati siswa dalam melakukan percobaan, dan membimbingnya untuk membetulkan cara menggunakan alat dalam melakukan percobaan. Setelah semua siswa dapat menyelesaikan proses percobaan sampai kesimpulan, siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan. Hasil dibahas dan disimpulkan secara kalasikal, kegiatan akhir menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati dan memberikan pesan-pesan kepada siswa untuk mengulangi lagi belajar dirumah.

Berikut data hasil belajar siswa pada siklus 1 : Data Hasil Belajar IPA tentang konsep gaya gravitasi, gaya magnet, gaya gesek. Siswa Kelas V SD Negeri Somongari Kec. Kaligesing, Kab. Purworejo Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 pada Siklus 1.

Tabel 2

Data frekuensi Nilai IPA Kelas V SD Negeri Somongari Kec. Kaligesing,Kab. Purworejo pada tindakan / siklus I

Nomor urut Nilai (x) Frekuensi (f) fk

1. 2. 3. 4. 40 45 50 55 2 1 0 1 80 45 - 55

5. 6. 7. 8. 9. 10. 60 65 70 75 80 85 1 1 1 1 2 4 60 65 70 75 160 340 Jumlah 14 810 Nila rata-rata 57,85

Dari tabel 2 berdasarkan lampiran 6 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan siswa yang memperoleh nilai ≥65 atau di atas KKM 65 ada 8 siswa dari 14 siswa atau 57,1 % . Sedangkan siswa yang memperoleh nilai

≤65 atau kurang dari KKM 65 sebanyak 6 siswa dari 14 siswa atau 42,9% dengan data frekuensi rata-rata 57,85 pada tindakan sebelumnya. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I ternyata penggunaan metode penemuan terbimbing prestasi belajar siswa sudah meningkat meskipun belum maksimal.

Melihat tabel 2 ternyata bahwa pembelajaran IPA pada penguasaan materi tentang konsep gaya dengan penggunaan metode penemuan terbimbing prestasi belajar siswa sudah meningkat meskipun belum maksimal. Maka perlu adanya perbaikan dengan melaksanakan siklus II. Pada pelaksanaan siklus II dalam proses belajar mengajar serta penggunaan metode dan alat pembelajaran yang sesuai perlu dimaksimal juga yang menarik agar lebih menyenangkan maka siswa akan lebih aktif sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Sebab dengan menggunakan alat pembelajaran yang sesuai hasilnya akan meningkat dan lebih baik sesuai yang diinginkan. Di samping itu akan lebih menanamkan konsep ke dalam pikiran siswa karena siswa dapat menemukan sendiri.

Agar lebih jelasnya data siswa dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada setelah tindakan siklus I maka akan terlihat gambar 3 seperti berikut ini ini :

0 1 2 3 4 Frekuensi 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 Kelompok nilai Kelompok Nilai

Gambar 3 : Grafik Hasil Belajar IPA setelah tindakan pada siklus I

Setelah mengerjakan soal evaluasi, siswa diberi angket yang berisi pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan minat belajar IPA. Hasil angket yang menunjukkan bahwa jawaban kebanyakan siswa masih kurang senang dalam belajar IPA. Berikut hasil rekapitulasi terlihat pada lampiran 22

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap siswa. Pengamatan tersebut dilaksanakan pada proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan tersebut dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sikap dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing. Hal tersebut dapat dilihat dalam lembar observasi pada lampiran 9-14

Tabel 3

Rekap rata-rata dari aspek nilai Sikap / Afektif hasilpengamatan pada pembelajaran melalui percobaan tentang gaya Kelas V SD Negeri Somongari

No SIKLUS I Pertemuan Jml Skor Nilai 1 2 3 1 81 82 83,5 245,5 82,16 2 79,70 84,25 86,5 250,45 83,48 3 73,50 67,75 67,75 209 69,66 4 82 82 82,25 246,25 82,08 5 74 73,75 69,5 217,25 72,41 6 75,70 71,50 73,50 220,7 73,56 7 85,50 84,75 87,25 257,5 85,83 8 74 76,75 74,5 225,25 75,08 9 85,70 84,75 84,75 255,2 85,06 10 83,70 84,25 87 254,95 84,98 11 68,70 72 74 214,7 71,56 12 73 68,5 69,5 211 70,33 13 80,70 81,25 82,5 244,45 81,48 14 73 74 74,5 221,5 73,83 77,80 76,71 78,65 3273,7 77,72

Skor 4 = Amat baik (90-100)  perolehan Skor 3 = Baik (70-89) Nilai =

Skor 2 = Cukup ( 60-69)  aspek Skor 1 = Kurang (50-59)

Dari tabel 3 berdasarkan lampiran 9-11 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan siswa yang memperoleh nilai Afektif / sikap yang baik cukup banyak. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I ternyata sikap siswa cukup antosias terhadap pembelajaran IPA melalui percobaan dengan menggunakan alat meskipun belum maksimal.

Tabel 4

Rekap rata-rata dari aspek nilai psikomotor hasil pengamatan pada pembelajaran melalui percobaan tentang gaya Kelas V SD Negeri Somongari

No SIKLUS I Pertemuan Jml Skor Nilai 1 2 3 1 76 80,25 81,75 232 77,33 2 86 81,5 85 252,5 84,16 3 67 68,75 69 204,75 68,25 4 85,70 75,25 82,75 243,7 81,23 5 69,50 75,25 72,5 217,25 73,41 6 74 69,25 73,75 217 72,33 7 86,7 83,5 85,75 255,95 85,31 8 73,7 75,5 76,25 225,45 75,15 9 87 83,75 85,75 256,5 85,5 10 85,7 83 85 253,7 84,56 11 72 71,75 73 216,75 72,25 12 70 66,75 69,75 206,5 68,83 13 80,7 80,25 80,25 241,2 80,4 14 69,7 74,25 74,25 218,2 72,73 77,4 76,36 78,2 214,125 77,153

Skor 4 = Amat baik (90-100)  perolehan Skor 3 = Baik (70-89) Nilai =

Skor 2 = Cukup ( 60-69)  aspek Skor 1 = Kurang (50-59)

Dari tabel 4 berdasarkan lampiran 12-14 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan siswa yang memperoleh nilai psikomotor / keterampilan yang baik cukup banyak Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I ternyata keterampilan siswa cukup baik dan sudah lebih termapil dalam penggunaan alat terhadap pembelajaran IPA melalui percobaan alat meskipun belum maksimal.

Pelaksanaan observasi tidak hanya dilakukan pada aktivitas siswa saja, namun juga di tunjukan pada guru dalam perencanaan dan proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dalam lembar observasi di bawah ini pada lampiran 24-29 di dalam guru merencanakan RPP : perumusan masalah cukup baik, sesuai dengan kompetensi dan indikator dan materi, materi sesuai dengan kompetensi, karakteristik siswa, dengan waktu, Sumber belajar dan alat sesuai dengan kompetensi, karakteristik siswa metode teknik penilaian sesuai dengan kompetensi, indikator , dan prosedur peneliaian. Dalam proses pembelajaran Guru dalam menyiapkan ruang, dalam penguasaan materi cukup, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan tingkat perkembangan siswa, dapat menguasai kelas, dapat menumbuhkan keaktifan siswa, menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, melakukan reflesi pembelajaran yang melibatkan siswa.

Dokumen terkait