• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Tes Komunikasi Matematis Siklus II

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

3) Pelaksanaan Tes Komunikasi Matematis Siklus II

 

3) Pelaksanaan Tes Komunikasi Matematis Siklus II

Tes Komunikasi Matematis Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 Agustus 2010 pada pukul 11.40 – 13.00 WIB. Kompetensi dasar yang akan diujikan adalah menyusun tabel pasangan nilai peubah dengan nilai fungsi serta menggambar grafik fungsi linier serta fungsi kuadrat. Soal tes komunikasi matematis siklus II berbentuk uraian yang terdiri atas 7 soal. Semua siswa hadir mengikuti tes. Selama tes berlangsung, suasana terlihat tenang dan para siswa mengerjakan tes dengan sungguh-sungguh.

c. Data Hasil Observasi dan Tes 1) Data Hasil Observasi

Analisis data kuantitatif hasil observasi pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan Reciprocal Teaching dengan model pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada lampiran 3.4. Berikut uraian data kuantitatif hasil observasi pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan Reciprocal

Teaching dengan model pembelajaran kooperatif pada siklus II :

a) Pada pertemuan I siklus II, guru telah melaksanakan 15 kegiatan dan siswa telah melaksanakan 14 kegiatan pembelajaran matematika melalui pendekatan

Reciprocal Teaching dengan model pembelajaran kooperatif sesuai dengan

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan

Reciprocal Teaching dengan model pembelajaran kooperatif. Jadi, total kegiatan

pembelajaran matematika melalui pendekatan Reciprocal Teaching dengan model pembelajaran kooperatif yang telah dilaksanakan guru maupun siswa pada

   

pertemuan I siklus II sebanyak 29 kegiatan atau memenuhi 93,55% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam lembar observasi pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan Reciprocal Teaching dengan model pembelajaran kooperatif.

b) Pada pertemuan II, guru telah melaksanakan 15 kegiatan pembelajaran dan siswa telah melaksanakan 14 kegiatan pembelajaran sesuai dengan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan Reciprocal

Teaching dengan model pembelajaran kooperatif. Jadi, total kegiatan

pembelajaran matematika melalui pendekatan Reciprocal Teaching dengan model pembelajaran kooperatif yang telah dilaksanakan guru maupun siswa pada pertemuan II siklus I sebanyak 29 kegiatan atau memenuhi 93,55% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam lembar observasi pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan Reciprocal Teaching dengan model pembelajaran kooperatif.

Untuk data hasil observasi komunikasi matematis siswa beserta analisisnya disajikan dalam Tabel 14 dan Tabel 15 berikut :

Tabel 14. Data Hasil Observasi Komunikasi Matematis Siswa Siklus II NO 

BUTIR  

KELOMPOK

PERTEMUAN I (35 siswa) PERTEMUAN II (38 siswa)

I  II  III  IV  VI  VII VIII IX I II III IV VI  VII  VIII IX

4  4  4 4 4 35 4 4 4 3 5 36 4  4  4 4 2 31 4 4 4 3 4 34 4  4  3 3 4 31 3 4 3 3 3 30 4  4  3 4 3 32 4 4 4 3 4 35 3  3  3 4 3 29 3 4 3 4 3 32 2  4  2 2 4 25 4 4 4 3 4 34 3  3  3 3 4 29 3 4 3 4 3 32 3  4  2 3 4 29 3 4 3 4 4 33 2  3  3 3 4 26 3 4 3 3 3 30

   

Tabel 15. Analisis Hasil Observasi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Siklus II       Keterangan :  Aspek (1) = Kemampuan Tata Bahasa      Aspek (3) = Kemampuan Sosiolinguistik        Aspek (2) = Kemampuan Memahami Wacana    Aspek (4) = Kemampuan Strategis 

Skor  pertemuan  1  dan  2  adalah  banyaknya  siswa  kelas  VIII‐D  yang  aktif  untuk  mencapai  indikator tertentu dalam suatu aspek komunikasi matematika selama pertemuan 1 dan 2  Berikut ini adalah uraian mengenai hasil observasi kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII-D berdasarkan Tabel 14 dan Tabel 15 :

a) Aspek Kemampuan Tata Bahasa

Banyaknya siswa yang mampu merumuskan definisi dari istilah dalam matematika baik secara lisan maupun tertulis (butir pernyataan 1) mengalami peningkatan dari 35 siswa pada pertemuan 1 menjadi 36 siswa pada pertemuan II, sedangkan banyaknya siswa yang mampu menggunakan simbol/notasi serta operasi matematika secara tepat guna (butir pernyataan 3), terjadi penurunan dari pertemuan I sebanyak 31 siswa menjadi 30 siswa pada pertemuan II. Jadi, total skor siswa selama pertemuan I dan II yang memenuhi indikator merumuskan suatu definisi dari istilah dalam matematika dan indikator menggunakan simbol/notasi serta operasi matematika secara tepat guna dalam aspek kemampuan tata bahasa

  Aspek Komunikasi Matematika Yang Diamati   (1) (2) (3) (4)  Nomor butir pernyataan  1 3 4 5 6 9 Skor Pertemuan 1 dan 2  71 61 67 61 59 61  65  62  56 Total Skor Pertemuan 1 dan 2 132 128 120 183  Persentase Total Skor Setiap Aspek  Komunikasi Matematika  90,41%  87,67%  82,19%  83,56%  Kriteria Komunikasi Matematika Sangat  Baik  Sangat 

Baik  Baik  Baik 

Persentase Seluruh Aspek Kemampuan 

Komunikasi Matematika Siswa  85,96% 

   

mencapai skor 132 dengan persentase penguasaan aspek sebesar 90,41% dengan kategori sangat baik.

b) Aspek Kemampuan Memahami Wacana

Banyaknya siswa yang mampu mengungkapkan gagasan atau informasi (apa yang diketahui, ditanyakan) dari suatu soal baik secara lisan maupun tertulis (butir pernyataan 4) mengalami peningkatan dari 32 siswa pada pertemuan I menjadi 35 siswa pada pertemuan II. Banyaknya siswa yang mampu memberikan alasan yang rasional terhadap suatu pernyataan/pendapat baik secara lisan maupun tertulis dalam kelompok (butir pernyataan 5) juga terjadi peningkatan dari pertemuan I sebanyak 29 siswa menjadi 32 siswa pada pertemuan II. Jadi, total skor siswa selama pertemuan I dan II yang memenuhi indikator mengungkapkan gagasan atau informasi (apa yang diketahui, ditanyakan) dari suatu soal baik secara lisan maupun tertulis dan indikator memberikan alasan yang rasional terhadap suatu pernyataan/pendapat baik secara lisan maupun tertulis dalam aspek kemampuan memahami wacana mencapai skor 128 dengan persentase penguasaan aspek sebesar 87,67% dengan kategori sangat baik.

c) Aspek Kemampuan Sosiolingusitik

Banyaknya siswa yang mampu merefleksikan gambar, grafik atau kalimat matematika ke dalam uraian yang kontekstual dan sesuai (butir pernyataan 6) mengalami peningkatan dari 25 siswa pada pertemuan I menjadi 34 siswa pada pertemuan II. Banyaknya siswa yang mampu menyajikan permasalahan kontekstual ke dalam bentuk gambar, grafik, atau aljabar (butir pernyataan 7) terjadi peningkatan dari pertemuan I sebanyak 29 siswa menjadi 32 siswa pada

   

pertemuan II. Jadi, total skor siswa selama pertemuan I dan II yang memenuhi indikator merefleksikan gambar, grafik atau kalimat matematika ke dalam uraian yang kontekstual dan sesuai serta indikator menyajikan permasalahan kontekstual ke dalam bentuk gambar, grafik, atau aljabar dalam aspek kemampuan sosiolinguistik mencapai skor 120 dengan persentase penguasaan aspek sebesar 82,19% dengan kategori baik.

d) Aspek Kemampuan Strategis

Banyaknya siswa yang mampu membuat konjektur (dugaan) atas hubungan antarkonsep (butir pernyataan 2) mengalami peningkatan dari 31 siswa pada pertemuan I menjadi 34 siswa pada pertemuan II. Banyaknya siswa yang mampu menyampaikan ide, situasi, atau relasi matematika dengan gambar, grafik, aljabar, atau kalimat secara jelas (butir pernyataan 8) terjadi peningkatan dari pertemuan I sebanyak 29 siswa menjadi 33 siswa pada pertemuan II. Selain itu, banyaknya siswa yang mampu membuat soal/pertanyaan atas materi yang dipelajari sekaligus menyelesaikannya secara runtut (butir pernyataan 9) juga mengalami peningkatan dari 26 siswa pada pertemuan I menjadi 30 siswa pada pertemuan II. Jadi, total skor siswa selama pertemuan I dan II yang memenuhi ketiga indikator di atas dalam aspek kemampuan strategis mencapai skor 183 dengan persentase penguasaan aspek sebesar 83,56% dengan kategori baik.