• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

G. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam siklus, yakni dilaksanakan dalam dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan tindakan (acting), tahap pengamatan (observasing), dan tahap refleksi berdasarkan hasil pengamatan (reflecting), Keempat tahap dalam penelitian tersebut adalah unsur yang

∑ Siswa Tuntas (ST)

NP = X 100% ∑ Seluruh Siswa (SS)

36

membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula (dalam Arikunto, 2008: 16).

Gambar 1. Alur PTK Model Lewin menurut Elliot (Wiraatmadja, 2007: 67)

Dalam pembelajaran siswa menggunakan alat peraga sebagai media pembantu untuk menjawab LKS.

1. Siklus I

Materi siklus I adalah “Hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan fungsinya” dan “memelihara kesehatan kerangka tubuh”. Materi ini diberikan dalam dua pertemuan, tahap-tahap yang dilakukan adalah :

a. Perencanaan

1) Mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan teman sejawat atau guru mitra.

2) Membuat perangkat pembelajaran.

Dst Merencanakan selanjutnya Melakukan Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS II Merencanakan Melakukan Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS I

37

3) Menyiapkan lembar catatan lapangan serta menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sebagai penunjang aktivitas dan hasil belajar sesuai dengan materi yang diberikan 4) Menyiapkan perangkat tes

b. Pelaksanaan

1) Pertemuan pertama (2x35 menit)

Kompetensi dasar : Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.

Indikator : Mendiskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.

a) Kegiatan awal

1) Apersepsi dan aktivitas

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Kegiatan inti

1) Menjelaskan materi yang akan disampaikan secara garis besar makhluk hidup..

2) Menjelaskan macam-macam organ tubuh.

3) Siswa mengerjakan Lembar Kerja yang diberikan oleh guru. 4) Siswa mengumpulkan hasil kerjanya.

5) Guru menyempurnakan dan menyimpulkan hasil kerja siswa.

38

c) Kegiatan akhir

1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

2) Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang diberikan.

3) Evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi.

4) Guru mengingatkan siswa agar siswa mengulang kembali materi pelajaran yang diterimanya di rumah.

2) Pertemuan kedua (2x35 menit)

Kompetensi dasar : Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.

Indikator : Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh.

a) Kegiatan awal

1) Apersepsi dan aktivitas

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran b) Kegiatan inti

1) Menjelaskan bagaimana cara memelihara kesehatan kerangka tubuh.

39

2) Guru membagikan lembar kerja kepada siswa dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

3) Setiap siswa menyampaikan hasil kerjanya. 4) Guru menyempurnakan hasil kerja siswa. c) Kegiatan akhir

1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

2) Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang diberikan.

3) Evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi.

4) Guru mengingatkan siswa agar siswa mengulang kembali materi pelajaran yang diterimanya dirumah.

c. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan refleksi berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahannya. Kecenderungan yang terjadi di analisis sebagai bahan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Keberhasilan yang diperoleh lebih ditingkatkan dan kelemahan yang diperbaiki.

40

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan berdasarkan refleksi siklus I. Materi siklus II struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. Materi ini ditentukan dalam dua pertemuan. Tahap yang dilakukan pada siklus ini adalah:

a. Perencanaan

1) Mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan teman sejawat atau guru mitra.

2) Membuat perangkat pembelajaran.

3) Menyiapkan lembar catatan lapangan serta menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sebagai penunjang aktivitas dan hasil belajar sesuai dengan materi yang diberikan. b. Pelaksanaan

1) Pertemuan pertama (2x35 menit)

Kompetensi dasar : Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya

Indikator : Mendiskripsikan hubungan antar struktur panca indera dengan fungsinya.

a) Kegiatan awal

1) Apersepsi dan aktivitas

41

b) Kegiatan inti

1) Menjelaskan materi yang akan disampaikan secara garis besar tentang panca indera.

2) Siswa mengerjakan Lembar Kerja yang diberikan oleh guru. 3) Siswa mengumpulkan hasil kerjanya.

4) Guru menyempurnakan dan menyimpulkan hasil kerja siswa.

c) Kegiatan akhir

1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

2) Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang diberikan.

3) Evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi.

4) Guru mengingatkan siswa agar siswa mengulang kembali materi pelajaran yang diterimanya dirumah.

2) Pertemuan kedua (2x35 menit)

Kompetensi dasar : Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya

Indikator : Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera.

42

a) Kegiatan awal

1) Apersepsi dan aktivitas

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Kegiatan inti

1) Mengingatkan kembali tentang pentingnya panca indera. 2) Guru memberikan lembar kerja siswa yang diberikan siswa

dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

3) Setiap siswa menyampaikan hasil kerjanya. 4) Guru menyempurnakan hasil kerja siswa. c) Kegiatan akhir

1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

2) Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang diberikan.

3) Evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi.

4) Guru mengingatkan siswa agar siswa mengulang kembali materi pelajaran yang diterimanya dirumah.

c. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan refleksi berguna untuk

43

mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahannya. Kecenderungan yang terjadi di analisis sebagai bahan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Keberhasilan yang diperoleh lebih ditingkatkan dan kelemahan yang diperbaiki.

Kriteria keberhasilan didasarkan kepada pencapaian SK dan KD dengan memberdayakan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi sendiri oleh guru. Sehingga dengan belajar IPA, siswa dapat mempelajari dan memahami lebih mendalam tentang diri sendiri dan alam sekitar, serta mampu mengembangkan lebih lanjut dengan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari secara ilmiah. Selain itu juga diharapkan siswa mempunyai pengalaman belajar yang cukup untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetisi bekerja ilmiah secara bijaksana, agar tidak berdampak buruk pada lingkungan. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas secara umum menitik-beratkan pada dua aspek, yaitu aspek proses dan aspek produk yang berkuallitas.

1. Aspek Proses Pembelajaran

Hal-hal yang akan ditelaah pada aspek ini adalah pencatatan tentang langkah-langkah dalam pembelajaran, yang meliputi:

a) Aktivitas siswa, yaitu kegiatan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, kendala-kendala yang dihadapi siswa, interaksi antar siswa dan interaksi antar siswa dan guru.

44

b) Aktivitas guru, yaitu semua kegitan guru dalam pembelajaran, mulai dari perencanaan sampai pada akhir proses pembelajaran.

2. Aspek Produk yang Berkualitas

Aspek ini meliputi peningkatan kemampuan siswa dalam belajar IPA

khususnya pada materi ”makhluk hidup”. Data yang diambil berupa latihan

tugas-tugas yang diberikan, serta aktivitas siswa baik secara individu maupun kelompok. Nilai KKM yang harus ditempuh siswa adalah 60,0 untuk mata pelajaran IPA. Apabila sejumlah siswa yang mendapat nilai melebihi KKM mencapai 75%, maka proses pembelajaran IPA dianggap berhasil tetapi jika jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM kurang dari 75%, maka proses pembelajaran dianggap gagal dan harus dilakukan perbaikan untuk menuju siklus ke dua dan seterusnya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, maka pendekatannya yang utama dilakukan peneliti adalah kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis dan penafsiran data merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini analisis dan penafsiranya dilakukan secara terus menerus sampai berhasil menemukan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 1 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.

Indikatornya adalah meningkatnya aktivitas belajar siswa serta minimal 75 % dari seluruh siswa telah mencapai tuntas belajar dengan KKM 60.

45

Dokumen terkait