• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi

BAB II TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA

A. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi

No Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi 1 Nama : Drs. I Made Kerta

NIK : -

Jabatan : Direktur Utama

2 Nama : Desak Ayu Putu Ngr. Miradewi,S.Pd.

NIK : -

Jabatan

: Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan & Manajemen Risiko

Tugas Dan Tanggung Jawab :

Tugas dan tanggung jawab Direksi telah dituangkan pada pedoman dan tata tertib kerja Direksi , tentang tugas, tanggung jawab dan wewenang Direksi antara lain :

1. Melaksanakan tugasnya untuk kepentingan bank dalam mencapai maksud dan tujuannya serta bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kepengurusan.

2. Direksi wajib mengelola bank sesuai dengan kewenangan, tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku diantaranya undang-undang tentang perseroan terbatas, undang-undang tentang perbankan, Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

3. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola BPR dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

4. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, anggota Direksi wajib mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan sesuai dengan kebutuhan Bank.

5. Tanggung jawab Direksi :

a. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng

atas kerugian Bank yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota

Direksi dalam menjalankan tugasnya.

b. Anggota Direksi tidak bertanggung jawab atas kerugian bank sebagaimana tersebut diatas apabila dapat membuktikan :

o kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya,

o telah melakukan pengurusan dengan etikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank.

o Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian, dan o Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbulnya kerugian tersebut.

6. Seluruh anggota Direksi secara bersama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perusahaan.

7. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

8. Direksi wajib menindaklanjuti temuan Audit Intern dan rekomendasi dari satuan pengendalian intern, Auditor Ekternal dan hasil pengawasan otoritas lain.

9. Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai kebijakan bank yang bersifat strategis dibidang kepegawaian.

10. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Komisaris.

Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris :

Salah satu tugas dan tanggung jawab Direksi adalah melaksanakan rekomendasi yang diberikan dari Dewan Komisaris untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan .

Sepanjang tahun 2020, tindak lanjut dari rekomendasi Komisaris yang dapat dilaksanakan oleh Direksi antara lain :

1. Berkaitan dengan pengelolaan Bisnis Pada Umumnya :

a. Direksi telah melakukan penyempunaan Struktur Organisasi dan Job Description

masing-masing bagian, terkait dengan adanya pembukaan kantor cabang di

wilayah Denpasar, dengan menambah Kepala Cabang, yang membawahi Kepala

Seksi Bisnis dan Kepala Seksi Operasional, hal ini dilakukan sebagai upaya

peningkatan kualitas kerja Sumber Daya Manusia (SDM) dan pelayanan kepada

seluruh nasabah.

b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara umum, Direksi telah bekerjasama dengan Perbarindo baik DPD dan DPC Gianyar serta dari lembaga pendidikan lainnya untuk selalu mengadakan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan tugas dan fungsi masing-masing karyawan.

c. Melakukan langkah-langkah perbaikan Non Performing Loan (NPL), membentuk team remedial dengan terus melakukan monitoring dan penagihan, khususnya debitur yang menimbulkan naiknya NPL, disamping itu terhadap kredit yang sudah dihapusbuku tetap dilakukan penagihan.

d. Mengupayakan penyelesaian AYDA.

e. Memberikan reward terhadap karyawan/karyawati, yang dapat mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan mampu untuk lebih menumbuhkan inovasi dan motivasi kerja selanjutnya.

2. Berkaitan Dengan Manajemen Risiko : a. Risiko Kredit

- Dalam menyalurkan kredit, selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dan analisa yang baik oleh AO ataupun komite kredit untuk menghindari berbagai risiko khusunya untuk menjaga kualitas kredit dan dapat menekan rasio NPL.

- Direksi bersama AO selalu melakukan monitoring kondisi kredit, dengan cara meningkatkan komunikasi yang baik dengan nasabah.

- Direksi telah melakukan pemantauan dan mengontrol hasil kerja, agar senantiasa meningkatkan kualitas hasil kerja menjadi lebih baik.

b. Risiko Operasional

- Dari segi Risiko Operasional yang selalu menjadi perhatian khusus adalah aspek pengamanan teknologi informasi dalam hal pengamanan data software setiap harinya.

- Aspek pengamanan cadangan kas tunai dalam khasanah telah diasuransikan pada lembaga asuransi Malaca Trust Insurance.

- Melakukan kontrol secara teratur serta keamanan barang-barang berharga khususnya jaminan dari debitur yang disimpan dalam khasanah tetap dijaga dan dilakukan control secara berkala.

- Sistem Operasional Prosedur (SOP) APU dan PPT sudah diterapkan dan

dilakukan pengawasan oleh Direksi untuk mencegah terjadinya Risiko yang

terkait akan terorisme, dimana petugas APU dan PPT telah melakukan

identifikasi risiko terhadap rekening-rekening baru serta terhadap transaksi-transaksi yang mencurigakan serta berkaitan dengan pencucian uang dan pendanaan terorisme.

c. Risiko Likuiditas

- Mengingat kondisi saat ini adanya wabah pandemi covid-19 likuiditas perbankan harus tetap dijaga dan semakin ketat, dimana persaingan untuk memperoleh dana pihak ketiga dan adanya permintaan kredit dari debitur, maka Direksi selalu menjaga nilai rasio Tingkat Kesehatan Bank (TKS) khusunya nilai Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Cash Rasio pada range yang telah ditetapkan.

- Jika perolehan dana pihak ketiga tidak mencukupi untuk menjaga likuiditas bank, maka direksi telah melakukan kerjasama dalam lingkage program.

d. Risiko Kepatuhan

- Direksi melakukan evaluasi secara menyeluruh khususnya tentang penerapan kebijakan menyangkut Sistem Operasional Prosedur (SOP) yang ada, dan perturan-peraturan dari regulator khususnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meminimalisir adanya penyimpangan prosedur dan selalu mengikuti peraturan yang berlaku.

- Direksi selalu berkoordinasi dengan Komisaris disetiap kebijakan yang

ditetapkan baik intern yang berkaitan dengan SOP serta ekstern berkaitan

dengan terbitnya peraturan-peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dokumen terkait