• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal

ANALISA YURIDIS

ayat 2: Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Pasal 24 UURI No. 5 Tahun 1999, berbunyi yaitu: “Pelaku usaha

dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan atau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang baik dari kualitas, maupun ketepatan waktu yang

dipersyaratkan”.

31.25.2 Bahwa Pasal 50 UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha

Tidak Sehat berbunyi yaitu: “Yang dikecualikan dari ketentuan undang-undang ini adalah”: --- 31.25.2.1 Perbuatan dan atau perjanjian yang

bertujuan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan --- 31.25.2.2 perjanjian yang berkaitan dengan hak atas

halaman 197 dari 231

merek dagang, hak cipta, desain produk 32 industri, rangkaian elektronik terpadu, dan rahasia dagang; serta perjanjian yang berkaitan dengan waralaba; atau --- 31.25.2.3 perjanjian penetapan standar teknis produk

barang-dan atau jasa tidak mengekang, dan atau menghalangi persaingan; atau --- 31.25.2.4 perjanjian dalam rangka keagenan yang

isinya tidak memuat ketentuan untuk memasok kembali barang dan atau jasa dengan hatga yang lebih rendah daripada harga yang telah diperjanjikan; atau --- 31.25.2.5 perjanjian kerja sama penelitian untuk

peningkatan atau perbaikan standar hidup masyarakat luas; atau --- 31.25.2.6 perjanjian internasional yang, telah

diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia; atau --- 31.25.2.7 perjanjian dan atau perbuatan yang

bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu kebutuhan dan atau pasokan pasar dalam negeri; atau --- 31.25.2.8 pelaku usaha yang tergolong dalam usaha

kecil; atau --- 31.25.2.9 kegiatan usaha koperasi yang secara khusus

bertujuan untuk melayani anggotanya. ---

31.26 Bahwa sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan PT. Algae Sumba Timur Lestari adalah perusahaan Badan Usaha

Milik Daerah Kabupaten Sumba Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur. --- 31.27 Bahwa PT. Algae Sumba Timur Lestari didirikan berdasarkan

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumba Timur sebagaimana tertuang dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumba Timur Nomor: 27/DPRD/2010, tertanggal 13 Desember 2010 tentang persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten

halaman 198 dari 231

Sumba Timur tentang pendirian PT. Algae Sumba Timur Lestari, dan Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur No. 2 Tahun 2011, tanggal 10 Januari 2011 tentang pendirian PT. Algae Sumba Timur Lestari, dan Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur No. 3 Tahun 2012, tanggal 25 Januari 2012 tentang Penyertaan Modal Daerah pada PT. Algae Sumba Timur Lestari. --- 31.28 Bahwa PT. Algae Sumba Timur Lestari didirikan dengan Akta No.

16 Tanggal 4 Juli 2011 Juncto Akta No. 66 Tanggal 26 Agustus 2011 yang dibuat oleh dan dihadapan Pau Djara Liwe,Sarjana Hukum, Notaris yang berkantor di Jalan Ahmad Yani Kompleks Ruko Blok A No. 1 Waingapu Sumba Timur Nusa Tenggara Timur. 31.29 Bahwa terhadap pendirian PT. Algae Sumba Timur Lestari telah

disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia Nomor AHU- 21637.AH.01.01.Tahun 2012 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan pada tanggal 25 April 2012. --- 31.30 Bahwa adapun Pemegang saham dan Pengurus perusahaan

PT. Algae Sumba Timur Lestari adalah sbb: ---

a. Pemegang Saham Perseroan:

31.30.1 Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur, pemegang 11.681.638 (sebelas juta enam ratus delapan puluh satu ribu enam ratus tigapuluh delapan) helai saham, dengan nilai nomimal seluruhnya sebesar Rp 11.681.638.000,- (sebelas milyar enam ratus delapan puluh satu juta enam ratus tigapuluh delapan ribu rupiah); --- 31.30.2 Nyonya I Gusti Ayu Nyoman Sitawati, pemegang 47.000

(empat puluh tujuh ribu) helai saham, dengan nilai nomimal seluruhnya sebesar Rp 47.000.000,- (empat puluh tujuh juta rupiah); --- 31.30.3 Tuan drh. Palulu Pabundu Ndima, M.Si, pemegang

47.000 (empat puluh tujuh ribu) helai saham, dengan nilai nomimal seluruhnya sebesar Rp 47.000.000,- (empat puluh tujuh juta rupiah); ---

halaman 199 dari 231

31.30.4 Tuan Ir. Maxon M. Pekuwali,M.Si, pemegang 47.000 (empat puluh tujuh ribu) helai saham, dengan nilai nomimal seluruhnya sebesar Rp 47.000.000,- (empat puluh tujuh juta rupiah); --- 31.30.5 Nyonya Ratnawati F.L.Banepa,S.Pi, pemegang 47.000

(empat puluh tujuh ribu) helai saham, dengan nilai nomimal seluruhnya sebesar Rp 47.000.000,- (empat puluh tujuh juta rupiah); ---

b. Pengurus Perseroan:

Direktur : Nyonya I Gusti Ayu Nyoman Sitawat; Komisaris Utama : Tuan Ir. Juspan, M.Si.

Komisaris : Tuan Ir. Maxon M. Pekuwali, M.Si. Komisaris : Tuan Drs. Charles U.R. Samapaty.

31.31 Bahwa PT. Algae Sumba Timur Lestari, sesuai dengan pasal 3 Akta No. 66 Tanggal 26 Agustus 2011, PT. Algae Sumba Timur Lestari mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan, yakni sebagai berikut: ---

a. Maksud dan Tujuan Perseroan ialah:

1) menjalankan usaha dalam bidang Perdagangan; 2) menjalankan usaha dalam bidang Perindustrian;

3) menjalankan usaha dalam bidang Pengangkuatan darat dan laut;

b. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiataan usaha sebagai berikut:

1) menjalankan usaha dalam bidang Perdagangan, antara lain:

 menjalankan usaha-usaha dalam bidang perdagangan;

 eksport dan import;

 grossier, supplier, leveransier dan commision house;  eksport-import dan perdagangan hasil laut;

 eksport-import dan perdagangan peralatan perikanan;

2) menjalankan usaha dalam bidang Perindustrian, antara lain:

halaman 200 dari 231

 industri pengolahan rumput laut;  industri pengolahan hasil-hasil laut;

3) menjalankan usaha dalam bidang Pengangkutan Laut dan Darat, antara lain:

 menjalankan usaha-usaha dibidang transportasi;  ekspedisi dan pergudangan;

4) menjalankan usaha dibidang Kelautan dan Perikanan, antara lain:

 menjalankan usaha-usaha dibidang kelautan dan perikanan;

 industri kelautan dan perikanan;

 perikanan darat/laut dan pertambakan;

31.32 Bahwa PT. Algae Sumba Timur Lestari saat ini melaksanakan kegiatan usaha dibidang industri rumput laut di Kabupaten Sumba Timur. --- 31.33 Bahwa pengelolaan rumput laut di Kabupaten Sumba Timur

dilakukan dengan sistem klaster yang awalnya dirintis pada tahun 2008 oleh Tim Fasilitasi Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Daerah (TF-PPED) komoditi rumput laut Nusa Tenggara Timur yang dikoordinir oleh Bank Indonesia Kupang bersama Direktorat Usaha dan Investasi, Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dimana penanganan klaster itu melalui 3 (tiga) zona. Bahwa adapun zona-zona itu adalah zona 1 adalah zona Petani pembudidaya rumput laut, zona 2 adalah zona pengepul/pengumpul dan zona 3 adalah zona Industri. --- 31.34 Bahwa lebih lanjut Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia membuat Pedoman Umum Pengembangan Klaster Industri Rumput Laut Tahun 2008.Pedoman Umum tersebut untuk kepulauan sumba disosialisasikan dan dipresentasikan oleh Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui Acara Pertemuan Kemitraan antara Pemerintah dan Swasta di Malang –Jawa timur, dengan mengundang semua kepala Daerah, Kepala Dinas Kelautan dan perikanan yang ada dikepaluan sumba. ---