• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaporan dari Proses Pengambilan Keputusan dan Rekomendasi

Dalam dokumen Timbunan Jalan pada Tanah Lunak (Halaman 98-107)

KEPUTUSAN DAN REKOMENDASI

Laporan Desain mengidentifikasi pilihan yang disarankan untuk setiap elemen proyek, dan menyajikan alasan-alasannya, dalam format berikut ini:

Solusi yang disarankan dengan Nilai berdasarkan pada Tabel 9-4

Appendiks yang memperlihatkan semua solusi yang telah dianalisis dengan nilai yang seperti diperlihatkan pada Tabel 9-4

Appendiks yang memperlihatkan solusi yang tidak dianalisis seperti ditunjukkan pada Tabel 9-3.

10

Laporan Desain

Laporan Desain harus memenuhi tujuan-tujuan berikut:

berisi deskripsi yang jelas mengenai logika rekomendasi yang dibuat dan data yang digunakan untuk mencapai rekomendasi

memberikan suatu acuan untuk keperluan yang akan datang jika desain perlu diganti atau jika ditemukan masalah selama pelaksanaan

memungkinkan acuan kemudian untuk interpretasi data oleh insinyur lain untuk proyek lain

Laporan Desain harus berisi informasi seperti daftar di bawah. Jika ada bagian yang tidak dimasukkan dalam Laporan maka alasan penghilangannya harus diberikan.

Sampul

Lihat format di Appendiks E

Laporan harus secara jelas disebutkan statusnya, sebagai

SEMENTARA jika tidak semua isi yang diinginkan dimasukkan

KONSEP jika isi laporan lengkap, tetapi diedarkan untuk dikomentari. Konsep bisa juga mengandung isi yang belum diedit.

AKHIR

Tanggal harus selalu diperlihatkan pada sampul.

Rangkuman Eksekutif

Kenali Satuan Tanah yang utama dan solusi yang disarankan untuk masing- masing Zona Proyek.

Rangkuman Eksekutif harus cukup untuk memberikan masukan geoteknik terhadap Laporan Desain Proyek.

Daftar Isi

Harus berisi daftar tiap bab dari suatu laporan, dengan nomor halaman. Harus harus berisi semua Tabel, Gambar, Gambar Teknik dan Appendiks.

Lihat format di Appendiks E

Lembar Pemenuhan (Compliance Sheet)

Lihat format di Appendiks E 3

Jika Laporan merupakan Laporan sementara atau Konsep maka hal ini harus disebutkan.

Pendahuluan

Memberikan rujukan penuh terhadap Laporan Fakta.

Menyebutkan tanggal-tanggal pekerjaan dilaksanakan: lihat Appendiks A Daftar Simak 1.

Menyebutkan aspek-aspek yang penting dari pekerjaan.

Jika merupakan Laporan Sementara nyatakan lingkup pekerjaan yang dicakup dan apa-apa yang masih harus dilakukan.

Penjelasan Tujuan

Ulangi Tujuan-tujuan yang didefinisikan pada permulaan proses desain pada Bab 8.2 dari Panduan, dan kenali tiap modifikasi yang dibuat pada tinjauan selama proses desain.

Bagian akhir dari bab ini harus diberi Sub Bab : Pencapaian Tujuan

Salah satu dari dua paragraf berikut ini harus dimasukkan pada Bab ini:

Tujuan-tujuan proses desain telah dicapai.

Beberapa Tujuan dari proses desain belum dicapai, seperti dirinci di bawah ini:

Jika paragraf kedua diadopsi, maka Tujuan-tujuan yang belum dicapai harus disebutkan, bersama dengan alasan-alasan mengapa mereka belum dicapai. Rujukan harus dimasukkan jika berlaku terhadap bagian-bagian lain laporan berkenaan dengan hal-hal khusus ini.

Uraian Lokasi

Titik tetap dan sistem koordinat yang digunakan untuk pengukuran dan hubungannya dengan Titik Tetap Nasional.

Topografi – suatu deskripsi yang cukup untuk memasukkan bab-bab berikut dalam konteks termasuk level rinci permukaan.

Sistem drainase – penjelasan yang cukup sehingga pembaca mengerti arti pengaruh sistem drainase terhadap desain geoteknik.

Suatu Rencana Kunci (Key Plan) yang cukup rinci sehingga seseorang bisa menemukan lokasi dengan mudah.

Rencana Umum (General Plan) yang cukup rinci untuk memperlihatkan detail

proyek, topografi dan detail drainase.

Geologi

Geologi regional – rangkuman berdasarkan pada data yang dipublikasi atau lainnya yang ada. Peta-peta dan sumber lainnya harus diperkenalkan. Harus dijelaskan bila Perekayasa Geoteknik yang ditunjuk mengidentifikasi adanya kekurangan pada data yang dipublikasi dan merubah interpretasi geologi regional untuk proyek.

Geologi lokal – interpretasi geologi lokal berdasarkan hasil penyelidikan lapangan dan membandingkan dengan geologi regional. Peta geologi dan potongan harus disertakan untuk memperjelas interpretasi.

Contoh: Pencapaian Tujuan

Beberapa Tujuan proses desain belum dicapai, seperti dirinci di bawah:

Tanah sekitar lokasi Jembatan 23 dimanfaatkan untuk perumahan murah, dan lokasi untuk membuat lubang bor terbatas. Kondisi tanah sekitar jembatan cukup variatif, dan informasi yang diperoleh hanya cukup untuk menyajikan interpretasi kondisi tanah bersifat pendahuluan. Rekomendasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk desain oprit jembatan dimasukkan pada Bab 19.3.2.

Level banjir desain untuk Seksi 3 Proyek (Zona 7 sampai 11) belum diselesaikan. Desain Geoteknik Zona 7 sampai 11 harus ditinjau ulang setelah level timbunan akhir sudah ditentukan.

Jika level permukaan (ketinggian) lokasi penyelidikan lapangan belum diukur dan belum dihubungkan dengan suatu datum permanen (titik tetap) maka hal ini dianggap sebagai suatu kegagalan pemenuhan Tujuan. Perekayasa Geoteknik yang ditunjuk harus memberikan alasan yang jelas mengapa ini bisa terjadi.

Stratigrafi proyek – mengikuti penjelasan geologi lokal diskripsi ini akan mengidentifikasi interpretasi Stratigrafi dilokasi proyek, menggunakan peta dan penampang geologi.

Variasi lithologi – Ini akan menjadi suatu pengantar terhadap deskripsi Satuan Tanah selanjutnya dan akan mengidentifikasi variasi-variasi yang penting dalam konteks rekayasa geoteknik atau dalam menginterpretasi Satuan Tanah yang berbeda.

Hidrogeologi

Level air tanah – level yang diukur selama penyelidikan dan interpretasi variasi level air tanah.

Aliran – penjelasan aliran air tanah yang mungkin dan alasan-alasannya Pengaruh musim – pertimbangan periode saat penyelidikan dilaksanakan dan pengaruhnya terhadap muka air tanah jangka panjang.

Pengaruh pasang surut – untuk lokasi dekat atau di daerah jangkauan pasang surut dan pengaruhnya terhadap muka air tanah.

Banjir – Perekayasa Geoteknik yang ditunjuk diharapkan akan diberi informasi dari ahli hidrologi mengenai level banjir desain dan kemungkinan level banjir maksimum. Persyaratan desain untuk desain geoteknik kemudian ditetapkan dan dasar kriteria desain dijelaskan.

Sifat-sifat kimia air tanah – sifat merusak air tanah terhadap bahan bangunan.

Parameter Desain

Umum

Kaji ulang nilai-nilai indeks dan parameter lainnya, dan rujukan kembali ke Geologi, untuk menyatakan alasan pemilihan Satuan Tanah.

Rujukan terhadap Appendiks untuk penjelasan semua data yang ditolak. Bila tidak ada data yang ditolak maka pernyataan berikut ini harus disertakan

Semua data yang diperoleh dari Penyelidikan Tanah telah dikaji dan dianggap memuaskan untuk keperluan desain geoteknik.

Gambar-gambar yang memperlihatkan distribusi Satuan Tanah dilokasi proyek.

Penampang masing-masing Satuan Tanah:

Analisis data untuk masing-masing nilai indeks dan parameter tanah untuk desain.

Kesimpulan mengenai kisaran nilai yang benar. Untuk parameter yang digunakan dalam desain, kesimpulan mengenai parameter desain yang cocok. Tabel yang merangkum semua parameter-paremeter desain: lihat contoh pada Appendiks E.

Prosedur Desain:

Pengantar

Identifikasi persyaratan-persyaratan desain – penjelasan proyek dan rujukan penuh terhadap rencana umum dan gambar-gambar lainnya yang diberikan dan digunakan untuk desain.

Identifikasi setiap batasan terhadap desain: periode kontrak, ketersediaan lahan, anggaran yang tersedia.

Standar-standar dan Peraturan yang digunakan pada Desain Geoteknik.

Parameter-parameter desain umum: muka air banjir – beban gempa – persyaratan beban hidup

Identifikasi masing-masing struktur bangunan yang akan didesain dengan suatu tabel rangkuman persyaratan-persyaratannya.

Penzonaan Lokasi

Penjelasan sistem Penzonaan yang digunakan untuk proyek termasuk bangunannya.

Rangkuman Desain & Kesimpulan

Desain : Pilihan-pilihan – Rekomendasi.

Untuk masing-masing Zona, untuk masing-masing struktur bangunan: Identifikasi masalah – merujuk ke hasil-hasil perhitungan, yang akan dimasukkan atau dirangkumkan pada Appendiks – identifikasi solusi-solusi yang tersedia.

Siapkan matriks keputusan – identifikasi solusi yang diinginkan dan solusi lainnya yang dirangking berdasarkan urutan pilihan yang lebih baik. Rangkum masing-masing struktur bangunan, kenali Zona dan solusi yang disarankan dala m suatu format tabel.

Spesifikasi dan Kontrak

Sertakan spesifikasi khusus dan persyaratan lainnya yang akan dimasukkan dalam Kontrak.

Identifikasi tingkat supervisi yang diperlukan dan pengalaman minimum dari insinyur pengawas.

Isu Lingkungan

Rangkum dampak-dampak lingkungan dan rujuk Laporan mengenai Lingkungan untuk Proyek.

Referensi

Semua sumber informasi, metode-metode desain dan data eksternal lainnya yang digunakan dalam laporan harus dirujuk penuh.

Tabel-tabel

Gambar-gambar

Gambar-gambar Teknik

Semua gambar-gambar teknik harus berisi informasi berikut:

Untuk semua gambar teknik: skala, nomor gambar teknik, rujukan terhadap sumber data untuk informasi survei lapangan dan sebagainya.

11

Uji Coba

Uji coba dilaksanakan untuk pelaksanaan konstruksi untuk konfirmasi perilaku yang diasumsikan. Uji coba hanya dibenarkan jika asumsi-asumsi akan

menghasilkan penghematan biaya yang besar, dan akan menimbulkan tambahan biaya yang besar jika asumsi-asumsi yang diambil ternyata salah.

Keuntungan yang maksimum dari uji coba dapat diperoleh bila pelaksanaan uji coba serta hasil-hasilnya dipergunakan dalam desain, dan uji coba tersebut dilaksanakan sebelum kontrak konstruksi ditenderkan. Namun dengan adanya kontrak sebelum turunnya DIP yang biasanya dilakukan di Indonesia

pendekatan ini biasanya tidak memungkinkan, dan uji coba perlu dimasukkan di dalam kontrak konstruksi. Meskipun uji coba seperti itu akan memberikan beberapa keuntungan pelaksanaan konstruksi, keuntungan buat pemilik proyek menjadi sangat berkurang.

Uji coba yang mungkin diperlukan untuk desain timbunan dan pelaksanaan pada tanah lunak adalah :

Uji coba timbunan percobaan untuk membebani tanah dan mengenali perilaku tanah

Uji coba timbunan yang menggunakan perkuatan, matras atau bahan timbunan khusus untuk meyakinkan bahwa hal tersebut bisa dilaksanakan dengan keahlian yang ada, dan untuk menentukan prosedur pengendalian mutu dalam pelaksanaannya.

Uji coba galian untuk mengetahui prosedur yang memuaskan dalam hal membuang atau memperbaiki tanah lunak

Uji coba pemasangan perbaikan tanah untuk mengetahui perilaku tanah lunak

Tiang uji coba untuk mengetahui daya dukung tiang dan syarat-syarat pemancangan

Uji coba mungkin terdiri atas kombinasi dari aspek-aspek tersebut diatas Keuntungan uji coba sebaiknya diidentifikasi dengan suatu analisis keuntungan biaya yang sederhana. Biaya membangun timbunan atau suatu alternatif struktur menggunakan parameter-parameter dan data yang diketahui dan menghasilkan desain yang secara konservatif bisa diterima harus diestimasi sebagai biaya dasar. Kemudian tujuan dari suatu percobaan adalah untuk mencoba mengurangi biaya dasar ini. Beberapa estimasi harus dibuat mengenai biaya konstruksi jika uji coba berhasil; sehingga penghematan biaya bisa

dibandingkan dengan biaya percobaan. Suatu contoh pendekatan diberikan di bawah.

Sebelum melaksanakan uji coba prosedur berikut harus diselesaikan Kenali tujuan khusus dari uji coba

Siapkan desain terinci untuk uji coba

Siapkan prediksi perilaku timbunan, dan kenali variasi yang mungkin dari perkiraan terbaik ini

Desain rencana monitoring dan program yang sesuai dengan perilaku yang diprediksi dan variasi yang diprediksi, dengan memperhatikan petunjuk pada Bab 13 dari Panduan ini

Kenali jangkauan hasil-hasil yang didapat dari uji coba, dan identifikasi konsekuensinya terhadap desain.

Bentuk yang paling umum dari percobaan adalah uji coba Timbunan, dan garis besar prosedur untuk melaksanakan timbunan percobaan disertakan pada Appendiks F.

Contoh: Mengenali Keuntungan dari Suatu Percobaan

Suatu jalan dekat pantai direncanakan dengan panjang sekitar 4 km akan dibangun di atas tanah lunak sedalam 20 m. Untuk mempertahankan jalan di atas level banjirdan mempertimbangkan penurunan regional di masa yang akan datang, perkerasan jalan harus mempunyai ketinggian 4 m di atas level permukaan tanah sekarang.

Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan akan terjadi jika dipaksakan membangun timbunan setinggi 4 m tanpa perlakuan khusus. Dua pilihan dipertimbangkan untuk membangun jalan tersebut:

Struktur dengan fondasi tiang, dengan biaya Rp 20 Miliar per kilometer, tentu saja akan memberikan solusi yang memuaskan secara teknis

Konstruksi bertahap menggunakan drainase vertikal untuk mempercepat konsolidasi, dengan biaya sekitar Rp 11 Miliar per kilometer, tetapi dengan pertanyaan yang belum bisa dijawab mengenai waktu yang diperlukan untuk tiap tahap dan program pelaksanaan.

Perekayasa Geoteknik yang Ditunjuk memperkirakan 80% kemungkinan bahwa solusi konstruksi bertahap bisa diselesaikan dalam waktu dua tahun yang merupakan batas waktu maksimum yang bisa diterima proyek.

Uji coba skala, dengan sistem drainase vertikal dengan instrumentasi membutuhkan biaya Rp 1 milliar. Jika waktu tersedia untuk melaksanakan uji coba. Jelas bahwa secara ekonomis sangat menarik untuk dilakukan uji coba: pengeluaran sebesar Rp 1 miliar akan memberikan

kemungkinan 80% penghematan dari Rp 36 miliar untuk jalan sepanjang empat kilometer. Jika waktu tidak tersedia untuk melaksanakan uji coba menurut program proyek yang ada

Perekayasa Geoteknik yang Ditunjuk harus bisa menunjukkan terhadap penghematan biaya dan penurunan resiko yang dapat diperoleh jika proyek dijadwal ulang untuk memungkinkan dilaksanakannya uji coba.

12

Kontrak dan Pelaksanan

Dalam dokumen Timbunan Jalan pada Tanah Lunak (Halaman 98-107)

Dokumen terkait