• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Pelatihan

1. Pengertian Pelatihan

Menurut Dessler, “Pelatihan sebagai suatu proses mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan pegawai baru untuk melakukan pekerjaannya”. Pada hakikatnya, pelatihan merupakan tanggung jawab bersama antara karyawan dan organisasi karena dengan karyawan mengikuti dan melaksanakan program pelatihan demi mengembangkan kemampuannya, maka dapat membuka wawasan pengetahuan bagi karyawan di masa mendatang yang juga dapat menguntungkan organisasi ke depannya.19

Menurut Komaruddin Sastradipoera pelatihan adalah salah satu jenis proses pembelajaran untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pengembangan SDM yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode

17 Hesti Suprihatiningrum dan Tri Bodroastuti, “Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja (Studi Pada Karyawan Kantor Kementrian Agama Provinsi Jawa Tengah),” t.t., 3.

18 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, 151.

19 Wiwin, Syamsu Rizal Wiwin dan SEL Ninggarwati, “Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Pt Teladan Prima Group,” Administrasi Bisnis Terapan Politeknik Negeri Jakarta, t.t.

yang lebih mengutamakan praktek daripada teori. Pengalaman kerja adalah lamanya seseorang melaksanakan frekuensi dan jenis tugas sesuai dengan kemampuannya.20

Menurut Gomes, pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Pendapat lain dikemukakan oleh Sikula, pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. John R. Schermerhorn juga menyatakan bahwa pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang memberikan kesempatan untuk mendapatkan dan meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan. pelatihan berarti proses mengajarkan keahlian dan memberikan pengetahuan untuk mendapatkan dan meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan supaya dapat melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan standar.

Pelatihan memiliki peranan penting dalam suatu organisasi. Semua karyawan organisasi perlu melatih dan mengembangkan staf mereka dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kinerja mereka, tetapi hal itu tidak akan pernah dapat dicapai tanpa kinerja efektif karyawannya. Hal yang sama juga berlaku untuk sektor pengajaran. Guru adalah tulang punggung sektor pendidikan. Dalam kompetisi dunia sekarang ini, pelatihan guru menjadi sangat diperlukan terutama untuk mengatasi tuntutan perubahan industri pengajaran. Sayangnya, tidak banyak guru terlatih yang tersedia. Oleh karena itu, kebutuhan pelatihan guru muncul. Pelatihan merupakan tanggung jawab otoritas pengelola untuk memeriksa apakah karyawan mereka di tempat kerja memiliki keterampilan, kemampuan, semangat, dan pengetahuan yang diperlukan untuk bekerja, sehingga dapat terjadi peningkatan produktivitas dan kinerja. Sudah umum bagi semua orang bahwa adanya pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku kita terhadap pekerjaan kita. Adanya pelatihan diharapkan dapat meningkatkan persaingan

20 Sri Rahmawati, “Pengaruh Pelatihan, Pengalaman Mengajar Dan Gaji Terhadap Profesionalisme Guru Di Smk Negeri 3 Palu,” T.T., 9.

dan harapan prestasi kerja yang tinggi, maka perlu bagi guru untuk mengikuti pelatihan secara teratur dan mengimplementasikan apa yang telah didapat dari pelatihan tersebut.

2. Tujuan pelatihan Guru

Dalam konteks pendidikan, pelatihan diberikan kepada guru untuk mempermudah guru dalam melakukan pembelajaran terkait dengan tugas pekerjaannya. Dengan kata lain, program pelatihan yang efektif ialah program pelatihan yang menyentuh tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Gery Dessler dalam barnawi dan Arifin pelatihan yang efektif dapat dilakukan dengan lima cara:21

a. Analisis kebutuhan

Digunakan untuk mengetahui keterampilan yang spesifik yang dibutuhkan, menganalisis keterampilan dan kebutuhan calon yang akan dilatih, dan mengembangkan pengetahuan khusus yang terukur serta bertujuan untuk meningkatkan profesionalismenya.

b. Merancang instruksi

Bertujuan untuk memutuskan, menyusun, dan menghasilkan isi program pelatihan, termasuk modul. latihan dan aktivitas, yang menggunakan teknik dengan pelatihan kerja langsung dan mempelajarinya dibantu dengan komputer.

c. Melakukan validasi

Program pelatihan dengan menyajikannya ke beberapa pegawai yang bisa mewakilinya.

d. Implementasi Pelatihan

Implementasi pelatihan yaitu menerapkan rencana pelatihan yang telah divalidasi dan ditetapkan.

e. Evaluasi dan tindak lanjut

Efektif tidaknya pelatihan perlu dicermati, jika efektif dapat diberikan penghargaan, tetapi jika kurang efektif tentu saja perlu dicari penyebabnya dan diberikan

21 Mohammad Arifin dan Barnawi, Kinerja Guru Profesional (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 82.

masukan untuk perbaikan di masa mendatang. Suatu hal yang sangat menentukan dalam pelaksanaan pelatihan adalah bagaimana organisasi melihat dan memperlakukan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, strategi utama dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ialah dengan menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar (learning organization). Organisasi pembelajar adalah organisasi yang terus mentransformasi diri dalam artian tidak pernah berhenti untuk belajar, beradaptasi dan berubah demi menjawab tantangan zaman.

3. Pentingnya Pelatihan Guru

Pelatihan penting bagi suatu organisasi untuk memperbaiki kinerja semua karyawan. Seseorang akan menjadi lebih efisien dan produktif jika ia dilatih dengan baik. Perusahaan dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas karyawan saat ini dengan memberikan pelatihan dan pengembangan yang komprehensif. Pelatihan sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas tetapi juga untuk memotivasi dan menginspirasi pekerja dengan membiarkan mereka tahu betapa pentingnya pekerjaan mereka dan memberi mereka semua informasi yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan itu.

Manfaat umum yang diterima dari pelatihan karyawan adalah: meningkatkan kepuasan kerja dan moral, meningkatkan motivasi, meningkatkan efisiensi dalam proses, menghasilkan keuntungan finansial, meningkatkan kapasitas untuk mengadopsi teknologi dan metode baru, meningkatkan inovasi dalam strategi dan produk, dan mengurangi pergantian karyawan.

Dalam konsep pendidikan, pelatihan merupakan proses yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan pengetahuan profesional dan sikap pendidik sehingga mereka dapat meningkatkan pembelajaran siswa. Pelatihan merupakan bagian penting dari program persiapan guru, terutama untuk aspek pengajaran yang lebih mirip keterampilan dalam konsepsi mereka, tetapi ada banyak aspek penting lainnya dari

pengajaran yang hanya dapat dipupuk melalui strategi dan pengalaman reflektif. 22

Pelatihan guru juga diperlukan terutama di lingkungan saat ini untuk mengatasi tuntutan perubahan profesi. Guru yang terlatih berada dalam posisi yang lebih baik untuk mendidik siswa. Pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan guru tentang materi pelajaran, metode pengajaran, dan lain lain.

4. Pengaruh Pelatihan dengan Prestasi Kerja

Guru adalah jantung dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa. Mereka menfasilitasi pembelajaran siswa dan memastikan bahwa mereka berkembang secara akademis sehingga mereka memenuhi potensi mereka dan menemukan karier yang bermakna.

Guru dan kualitas pengajaran mereka sekarang diakui secara luas sebagai yang paling kritis dari banyak faktor penting yang bergabung untuk menciptakan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Sebuah studi tentang pelatihan guru universitas di kota kembar Pakistan. (Islamabad dan Rawalpindi) mengungkapkan bahwa pelatihan terkait pekerjaan memiliki dampak signifikan pada prestasi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi kerja dapat ditingkatkan menjadi besar dengan meningkatkan pelatihan karyawan. Di sektor pendidikan, pelatihan sangat penting untuk membuat karyawan memahami apa yang diminta dari mereka dan apa yang seharusnya mereka berikan pada pekerjaan. Program penilaian kebutuhan pelatihan harus melibatkan analisis pekerjaan yang lengkap, dan program pelatihan berdasarkan analisis pekerjaan.23 penelitian serupa juga dilakukan oleh Sohail Imran Khan dari Universitas Lebanon

22 Dolores Mensah Hervie dan Ernest Christian Winful, “Enhancing Teachers’ Performance through Training and Development in Ghana Education Service (A Case Study of Ebenezer Senior High School),”

Journal of Human Resource Management, t.t., 8.

23 Zahra Idrees dkk., “Effect of Salary, Training and Motivation on Job Performance of Employees,” American Journal of Business, t.t., 4.

French dan Nabaz Nawzad Abdullah dari University of Kurdistan – Hawler. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa pelatihan pada dasarnya adalah elemen penting dari manajemen sumber daya manusia untuk setiap lembaga pengajaran dan terdapat hubungan yang kuat antara pelatihan dengan produktivitas dan kinerja guru. Temuan ini mengungkapkan bahwa ada hubungan yang kuat dan positif antara pelatihan dan dengan produktivitas guru24

Pelatihan berarti proses mengajarkan keahlian dan memberikan pengetahuan untuk mendapatkan dan meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan supaya dapat melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan standar.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Syamsul Rizal dan Sel Ninggarwati hasil penelitiannya menunjukan bahwa pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 58,8% sedangkan sisanya 41,2% dipengaruhi oleh variabel lain. 25

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Agnes Tri Agata dan Aditya Wardhana. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Bandung) Unit Commercial Passenger Marketing. Besarnya pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan sebesar

24 Sohail Khan dan Nabaz Nawzad Abdullah, “The Impact of Staff Training and Development on Teachers’ Productivity,” Economics,

Management and Sustainability 4, no. 1 (30 April 2019): 37–45,

https://doi.org/10.14254/jems.2019.4-1.4.

25 Wiwin, Syamsu Rizal Wiwin dan SEL Ninggarwati, “PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT TELADAN PRIMA GROUP,” 3.

42,9% sedangkan sisanya sebesar 57,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini26

Niar Syah Liany dalam penelitannya yang berjudul Pengaruh Pelatihan terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. BPR NBP 30 Ciwidey menyatakan bahwaterdapat pengaruh secara signifian antara pelatihan terhadap prestasi kerja. Besarnya pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 32,9% sedangkan sisanya sebesar 67,1% dipengaruhi oleh variabel lain.27

Beberapa penelitian yang telah dipaparkan tersebut memberikan bukti yang kuat bahwa pelatihan merupakan faktor yang bisa mempengaruhi prestasi kerja.

Dari sekian banyak penelitian yang telah dipaparkan, sebagian hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara pelatihan dengan prestasi kerja. Hal ini juga diperkuat

Human Capital Theory. Teori tersebut menyebutkan bahwa

pengetahuan dan ketrampilan seseorang didapatkan melalui berbagai aktifitas pendidikan seperti sekolah, kursur dan pelatihan.28

Todaro mengungkapkan bahwa human capital dapat diukur melalui bidang pendidikan dan kesehatan. Pelatihan dapat menjadi nilai tambah seseorang. Hal ini dapat dijelaskan apabila semakin sering seseorang mengikuti pelatihan, maka kemampuan dan ketrampilannya semakin tinggi. Pengukuran indikator pelatihan dapat dilakukan dengan mengetahui

26 Agnes Tri Agata dan Aditya Wardhana, “Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt. Kereta Api Indonesia (Bandung) Unit Commercial Passenger Marketing,” t.t., 12.

27 Niar Syah Lani, “Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. BPR NBP 30 Ciwidey,” 2014, 234.

28 Erlin Emilia Kandou, “Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Pada PT. Air Manado),” t.t., 78.

seberapa banyak pelatihan yang telah diikuti. Indikator tersebut merupakan ukuran yang tepat untuk menentukan kualitas kerja seorang guru. Guru yang sering mengikuti pelatihan apabila dibandingkan dengan guru yang jarang atau hampir tidak pernah mengikuti pelatihan pasti akan memeliki perbedaan kemampuan yang berpengaruh terhadap prestasi kerja guru tersebut.

C. Gaji

1. Pengertian Gaji

Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada beberapa pengertian para ahli tentang gaji, salah satu pendapat menurut Siti Al Fajar dan Tri Heru, gaji adalah pembayaran yang diterima karyawan secara bulanan, mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan mereka.29 Sedangkan menurut Suwatno dan Donni Juni Priansa gaji merupakan pengganti atas jasa yang telah diberikan pekerja dalam pekerjaannya.30 Kemudian Simamora juga menyatakan bahwa Gaji adalah imbalan atas jasa yang diberikan dalam bentuk uang oleh atasan kepada karyawan atau pegawai, yang dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja, kesepakatan, dan peraturan perundang-undangan.31

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud gaji adalah pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh karyawan sebagai pengganti atas

29 Siti Al Fajar dan Tri Heru, Manajemen Sumber Daya Manusia

sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing, kedua (Yogyakarta:

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2013), 95.

30 Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi

Publik dan Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2013), 196.

31 Kus Daru Widayati, “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Pada Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin X Bekasi” 3, no. 1 (2019): 18.

pekerjaannya di perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Gaji juga bisa didefinisikan sebagai balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.

2. Pentingnya gaji

Bratton & Gold, berepndapat bahwa gaji pokok adalah pembayaran berkala tetap untuk karyawan non-manual yang biasanya dinyatakan dalam jangka waktu tahunan, dibayar per bulan dengan umumnya tidak ada tambahan untuk produktivitas. Surbhi juga mendefinisikan gaji sebagai jumlah tetap yang dibayarkan kepada karyawan secara berkala untuk kinerja dan produktivitas mereka.

Tujuan dasar dari seseorang bekerja adalah untuk memperoleh penghasilan atau yang dikenal gaji. Pada prinsipnya, pemberian gaji ini merupakan timbal balik dari lembaga/organisasi kepada karyawannya yang telah melaksanakan tugasnya sesuai kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Gaji digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan perumahan. Suatu kegiatan yang dilakukan pasti memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya pemberian gaji yang adil akan menguntungkan bagi karyawannya serta keuntungan juga akan diperoleh oleh lembaga/organisasi yang bersangkutan. Secara umum tujuan pemberian gaji adalah sebagai berikut:

a. Memberikan hak karyawan, seseorang yang telah melaksanakan tugas/tanggung jawabnya, ia berhak mendapatkan balasan dari pihak lembaga/organisasi berupa gaji

b. Memberikan rasa keadilan, Pemberian gaji didasarkan kepada kinerjanya. Pemberian dilakukan tanpa ada diskriminasi dan secara adil.

c. Memperoleh karyawan yang berkualitas, Pemberian gaji yang memadai akan menarik pelamar yang berkualitas untuk bergabung dengan lembaga/organisasi tersebut. Sebaliknya, jika gaji yang diberikan kurang atau tidak memadai, maka akan memperoleh karyawan yang kurang memiliki kualifikasi atau bahkan tidak berkualitas

d. Mempertahankan karyawan, Adanya gaji yang layak akan mencegah karyawan untuk keluar dari lembaga/organisasi. Gaji yang memadai akan membuat karyawan terus bertahan dan bekerja lebih baik

e. Menghargai karyawan, Pemberian gaji merupakan penghargaan yang diberikan kepada karywan yang telah menyelesaikan pekerjaannya.

f. Pengendalian biaya, Pemberian gaji yang layak akan mengurangi pengeluaran rekrutmen dan seleksi dikarenakan tidak ada karyawan yang keluar dan memilih bertahan dengan lembaga/organisasi sampai masa pension. g. Memenuhi peraturan pemerintahan, Pemberian gaji harus

sesuai kebijakan pemerintah. Dengan mematuhi peraturan pemerintah maka akan terhiindar dari berbagai sanksi. h. Menghindari konflik, Pemberian gaji yang layak dan

sesuai dengan tingkat kesulitan seseorang dapat meminimalisir konflik yang timbul karena adanya kecemburuan sosial diantara para karyawan.

3. Pengaruh Gaji terhadap Prestasi Kerja

Gaji adalah balas jasa atau imbalan yang diterima oleh seseorang akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang maupun tunjangan.

Pada penelitian yang dilakukan kalista sekar widena dan Bambang swasto sunuharyo menunjukkan bahwa Gaji karyawan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil tersebut didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien beta sebesar 0,295.32

Penelitian serupa juga dilakukan Paulus saweduling terkait pengaruh gaji terhadap prestasi kerja. Penelitian yang dilakukan terhadap guru di smp negeri kabupaten kepulau

32 Kalista Sekar Widena Dan Bambang Swasto Sunuharyo, “Pengaruh Kompensasi Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Dengan Dimediasi Variabel Motivasi Kerja KaryawaN,” t.t., 34.

menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara gaji dengan prestasi kerja guru.33

Yuniarti anwar dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Gaji Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di Pt. Cipta Prima Kontrindo Palembang - Sumatera Selatan menyatakan bahwa Gaji berpengaruh terhadap Prestasi Kerja yang dibuktikan dengan dibuktikan dengan nilai thitung untuk variabel X1 sebesar 2,383, sedangkan ttable sebesar 2,0124, maka thitung (2,383) > ttabel (2,0124).34

Beberapa penelitian yang telah dipaparkan tersebut memberikan bukti yang kuat bahwa gaji merupakan faktor yang bisa mempengaruhi prestasi kerja.Besarnya gaji yang didapat oleh seseorang dapat mempengaruhi prestasi kerja. Besarnya gaji tersebut bergantung pada banyak sedikitnya hasil yang dicapai dalam waktu kerja karyawan. Hal ini dapat mendorong karyawan yang kurang produktif menjadi lebih produktif dalam bekerjanya. Beberapa penelitian mengidentifikasi gaji yang ditemukan berhubungan dengan prestasi kerja

Dari sekian banyak penelitian yang telah dipaparkan, sebagian hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara gaji dengan prestasi kerja. Hal ini juga diperkuat Teori

Ekuitas Buchan et al. Teori tersebut menyebutkan bahwa apa

yang dilakukan dalam bekerja setara dengan apa yang didapat

33 Paulus Saweduling, “Motivasi Kerja, Kompensasi, Pelatihan Dan Pengembangan, Karakteristik Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Guru Smp Di Kabupaten Kepulauan TalaUD,” 2013, 32.

34 yuniarti Anwar, “Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Cipta Prima Kontrindo Palembang - Sumatera Selatan” 8 (2017): 25.

dari pekerjaan.35 Prestasi kerja yang dicapai seseorang tentu telah melalui proses panjang yang meliputi pengorbanan, upaya, status, pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan selama bekerja. Maka output yang didapatkan dari lembaga/organisasi salah satunya adalah gaji yang sepadan. Menurut Edwaed Lawer perbedaan jumlah gaji yang diterima oleh seseorang dan jumlah yang mereka duga tditerima oleh orang lain dapat mempangruhi kepuasan terhadap gaji.36 Kepuasan terhadap gaji tersebut yang akhirnya mempengaruhi prestasi kerja seseorang selama bekerja.

D. Motivasi Kerja

Dokumen terkait