• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Kesehatan

UPAYA KESEHATAN

4.1. Pelayanan Kesehatan

4.1.1 Cakupan Kunjungan K1 dan K4

Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dipantau melalui pelayanan K1 dan K4. K1 merupakan kontak/kunjungan pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal dan kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat. Sedangkan K4 yaitu kontak/kunjungan ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri dari minimal satu kali kontak pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Indikator ini berfungsi untuk menggambarkan tingkat perlindungan dan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil.

Jumlah Ibu hamil di Kabupten Indramayu menurut perhitungan estimasi dari Pusdatin (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan) sebanyak 29.476 orang. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan data real atau jumlah ibu hamil yang ada di Kabupaten Indramayu yaitu sebanyak 38.711 orang.

Tingkat pencapaian program untuk K1 dan K4 pada tahun 2019 di Kabupaten Indramayu sebanyak orang dengan cakupan K1 sebanyak 38.711 (131,3 %) dan K4 sebanyak 33.921 (115,1 %). Untuk cakupan K4 sudah memenuhi target pencapaian program K4 95 %. Puskesmas dengan cakupan K1 tertinggi adalah Puskesmas Sidamulya yaitu sebanyak 159,4 dan yang terendah adalah Puskesmas Tukdana dengan cakupan 99,1%. 10 Puskesmas dengan cakupan KI tertinggi dapat dilihat pada table dibawah ini

P r o f i l K e s e h a t a n K a b u p a t e n I n d r a m a y u T a h u n 2 0 1 9 Halaman 35 Grafik 4.1

10 Puskesmas dengan Cakupan K1 Tertinggi di Kabupaten Indramayu Tahun 2019

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Sedang untuk cakupan K4 yang tertinggi adalah Puskesmas Bugis 151,0% dan yang terendah adalah Puskesmas Sukra dengan cakupan 72,4%. 10 Puskesmas dengan cakupan K4 tertinggi di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.2

10 Puskesmas dengan cakupan K4 tertinggi di Kabupaten Indramayu Tahun 2019

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Semakin baiknya capaian K1 dan K4 menggambarkan adanya jalinan kerjasama yang baik dalam melaksanakan pemantauan wilayah setempat antara puskesmas dengan BPM (Bidan Praktik Mandiri) yang berpraktik di wilayah

138

146.1 147.6 148.7 149.2 149.2

151 152.1 153

P r o f i l K e s e h a t a n K a b u p a t e n I n d r a m a y u T a h u n 2 0 1 9 Halaman 36 kerja puskesmas, sehingga kunjungan K4 terpantau dan terlaporkan dengan lebih baik.

4.1.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Cakupan pertolongan persalinan adalah cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (linakes).

Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas, alat dan obat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu secara aman, bermutu, dan terjangkau.

Jumlah Ibu Bersalin di Kabupaten Indramayu tahun 2019 menurut data Pusdatin sebanyak 28.136 orang, sedangkan pada kenyataannya jumlah ibu bersalin di Kabipaten Indramyu sebanyak 34.201 orang dan seluruhnya melakukan persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan sehingga cakupann persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 121,8 %. Dan persalinan yang dilakukan di fasilitas Pelayanan kesehatan sebanyak 34.129 atau 121,3 %.

4.1.3 Cakupan Pelayanan Nifas dan Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan. Ibu yang mendapat pelayanan kesehatan nifas sebanyak 34.279 orang atau 121,8 %.

Untuk capaian pemberian Vitamin A pada ibu nifas tahun 2019 sebanyak 34.246 orang atau 121,2 %.

4.1.4 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS

Untuk pencegahan terjadinya Tetanus Toxoid pada ibu hamil dilakukan imunisasi TT.Jumlah ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT adalah sebagi berikut Td1 sebanyak 27.605 orang, Td2 sebanyak 25.823 orang Td3 sebanyak 4.266 orang, Td4 sebanyak 3.169 orang, dan Td5 sebanyak 2.309 orang sehingga Capaian Td2+ sebanyak 35.567 orang. Cakupan imunisasi Tetanus Toxoid pada ibu hamil tahun 2019 dapat dilihat pada table berikut :

P r o f i l K e s e h a t a n K a b u p a t e n I n d r a m a y u T a h u n 2 0 1 9 Halaman 37 Grafik 4.3

Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil di Kabupaten Indramayu Tahun 2019

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Imunisasi TT juga diberikan pada Wanita Usia Subur (WUS). Cakupan imunisasi Tetanus Toxoid pada WUS tahun 2018 adalah TT-1 = 30.327 orang (71,1%), TT-2 = 26,466 orang (62,1 %), TT-3 = 4.587 orang (10,8 %), TT-4 = 3.438 orang (8,1 %), TT-5 = 2.684 orang (6,3 %) dari jumlah total WUS 42.625 orang

4.1.5 Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet FE

Tablet Fe berguna untuk mencegah terjadinya Anemia pada ibu hamil, pendistribusian tablet Fe pada ibu hamil selama 3 bulan dan setiap ibu hamil mendapat 90 tablet selama kehamilan. Pada tahun 2019, dari 29.476 hamil, yang mendapat Fe 90 tablet sebanyak 35.691 orang atau 121,1%.

4.1.6 Cakupan Komplikasi Kebidanan dan Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani

Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau bayi. Ibu hamil, ibu bersalin dan nifas dengan komplikasi yang ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.

Td 1 Td 2 Td 3 Td 4 Td 5 Td2+

Series1 93.7 87.6 14.5 10.8 7.8 120.7

0 20 40 60 80 100 120 140

P r o f i l K e s e h a t a n K a b u p a t e n I n d r a m a y u T a h u n 2 0 1 9 Halaman 38 Pada tahun 2019, penanganan komplikasi kebidanan sebanyak 7.940.

orang dari 5.895 perkiraan bumil dengan komplikasi yang ditangani atau sebesar 134,37 %. Untuk neonatal dengan jumlah lahir hidup sejumlah 34.585 yang mendapatkan penanganan komplikasi neonatal sebanyak 3.249 (62,6 %) dari perkiraan neonatal komplikasi sebanyak 5.188 orang.

4.1.7 Persentase KB Baru dan KB Aktif

Pasangan Usia Subur adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur 15–49 tahun. Pada tahun 2019, Pasangan Usia Subur (PUS) Kabupaten Indramayu berjumlah 293.837 jiwa. Peserta KB Baru adalah PUS yang baru pertamakali menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi, sementara KB Aktif adalah akseptor yang yang sedang memakai kontrasepsi. Pada tahun 2019 jumlah peserta KB baru 69.916 orang dan peserta KB aktif sebanyak 267.519 orang.

Jenis kontrasepsi ini bisa dikategorikan atas 2, yaitu metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terdiri dari IUD, MOP/MOW, Implan dan Non MKJP terdiri dari suntik, pil, kondom dan obat vagina. Peserta KB Baru yang menggunakan MKJP sebanyak 6.987orang dan Non MKJP sebanyak 62.929 orang.

Jumlah peserta KB Aktif menurut jenis Kontrasepsi yang dipakai dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 4.4

Jumlah Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi Di Kabupaten Indramayu Tahun 2019

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

P r o f i l K e s e h a t a n K a b u p a t e n I n d r a m a y u T a h u n 2 0 1 9 Halaman 39 4.1.8 Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Berat bayi lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Tahun 2019 bayi lahir hidup sebanyak 34.585 orang, terdiri dari laki-laki 18.328 orang dan perempuan 16.257 orang. Jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 1.081 orang dan lebih besar terjadi pada laki-laki sebanyak 609 orang dibanding dengan perempuan sebanyak 472 orang.

Tabel 4.1

Persentase BBLR berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Indramayu Tahun 2019

Jenis Kelamin Bayi Lahir Hidup BBLR

Jumlah % Jumlah %

Laki-laki 18.328 52,99 609 56,34

Perempuan 16.257 47,01 472 43,66

Jumlah 34.585 1081

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

4.1.9 Cakupan Kunjungan Neonatus

Jumlah bayi lahir hidup tahun 2019 adalah sebanyak 34.585 orang. Untuk kunjungan neonatus 1 kali (KN1) adalah kunjungan neonatal pertama pada 6 – 48 jam setelah lahir sesuai dengan standar. Jumlah KN1 tahun 2019 sebanyak 33.125 bayi atau 95,8 %. Kunjungan neonatal 3 kali (KN lengka) adalah pelayanan kunjungan neonatal lengkap, minimal 1 x usia 6-48 jam, 1 x pada 3 – 7 hari dan 1 x pada 8 – 28 hari sesuai standar. Jumlah kunjungan 3 (KN3) yaitu sebanyak 33.082 atau 95,7 %.

4.1.10 Cakupan Bayi yang Mendapat IMD dan ASI Eksklusif

Salah satu hal yang jadi kunci keberhasilan proses menyusui adalah dilaksanakannya proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sesegera mungkin setelah persalinan dengan tata laksana yang benar. IMD merupakan proses di mana bayi yang baru lahir diletakkan di atas perut ibu, sehingga bayi mendapat kesempatan bergerak secara alami dituntun oleh nalurinya sendiri untuk mencari puting susu ibu lalu kemudian menyusu. Jumlah bayi yang mendapat IMD pada tahun 2019 di Kabupaten Indramayu sebanyak 28.561 orang atau 82,6 %.

P r o f i l K e s e h a t a n K a b u p a t e n I n d r a m a y u T a h u n 2 0 1 9 Halaman 40 Bayi yang mendapat ASI Ekslusif adalah bayi yang mendapat ASI saja sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan mineral. Jumlah bayi yang berumur 6 bulan 12.829 di Kabupaten Indramayu pada tahun 2019 adalah sebanyak bayi dan yang mendapat ASI Eksklusif sejumlah 7.400 orang atau 57,77 %.

Tabel 4.2

Jumlah Bayi dengan IMD dan Lulus ASI EKsklusif Di Kabupaten Indramayu Tahun 2019

Uraian Jumlah Bayi

%

Dokumen terkait