• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Pemberian Informasi (Information Service)

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 27-30)

Menurut Trimo (1992: 60) tampaknya memang tidak mudah untuk memberikan perbedaan antara pelayanan referensi dengan pelayanan informasi yang diberikan oleh suatu perpustakaan; hal ini banyak diakibatkan oleh adanya kemajuan-kemajuan dan perkembangan-perkembangan yang terakhir dalam lmana pemberian pelayanan referensi yang cenderung bersifat inklusif pada dewasa ini. Kenyataan seperti ini dapat kita lihat pada pandangan-pandangan yang diberikan oleh beberapa pakar dalam dunia perpustakaan, misalnya saja pendapat-pendapat dari:

1. Donald Davinson, dalam bukunya yang berjudul reference Service (1980, p, 11) yang mengatakan ”reference and information service in the activity undertaken by librarians and associated types of staff from reference libraries,using collections mada available for home reading or other use outside the library”. Pernyataan atau pendapat ini jelas-jelas tidak berusaha membedakan antara pelayanan referensi dengan pelayanan informasi serta seakan-akan kedua jenis layanan itu dijalankan oleh para pustakawan referensi pada setiap perpustakaan.

2. William A.katz dalam bukunya yang berjudul I ntroduction the Reference work : vol II, Reference service (1969, p, 6) mencoba memberikan pengertian tentang pelayanan informasi ini dalam rangka pembedaan antara reference work, reference service dan information service. Ia berpendapat antara lain; bahwa pelayanan informasi itu adalah istilah yang secara lmanac masih baru dalam bidang pelayanan referensi. Dan bila ditinjau dari segi karakteristiknya maka ia merupakan suatu perluasan dari reference work yang pada hakikatnya lebih ditunjukkan kepada penelusuran informasi secara ekstensif serta yang memanfaatkan metode-motode ilmiah. Disini dituntut potensi staf pelayanan referensi yang berpendidikan berpredikat subject specialist yang menguasai metode-metode penelitian serta bibliografi know how!

Memang harus diakui bahwa, perkembangan dan kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang IPTEK yang menyebabkan adanya pergeseran-pergeseran dalam berbagai jenis pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan khususnya pada perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian. Pada

banyak perpustakaan dari kedua jenis lembaga tadi sudah mulai ditinggalkan jenis-jenis layanan tradisional tertentu agar dapat peka, cepat dan tepat memenuhi permintaan-permintan informasi dari para pemakai jenis layanan perpustakaan. Tuntutan dari masyarakat pemakai sumber informasi atas kualitas pustakawan sebagai komunika dan mediator, yang berusaha menghubungkan para pemakai informasi dengan sumber-sumber informasi dan keanekaragaman jenis informasi yang dicari oranglah yang antara lain menyebabkan timbulnya pergeseran-pergeseran atas pengertian atau batasan pelayanan referensi dan pelayanan informasi tersebut diatas.

Untuk jelasnya maka pergeseran –pergeseran itu dapat digambarkan sebagai berikut:

A B C

>=========> >========>

Pada tahap-tahap a dan b, pustakawan boleh dikatakan hanya sebagai mediator saja dan kualifikasi pustakawan masih banyak pada tingkat generalist disertai tuntutan untuk memahami sipencari informasi itu. Pada tahap c terutama pada perpustakaan-perpustakaan besar dan telah berkembang dengan baik, pustakawan referensi lebih bertindak sebagai komunikator dan mediator antara khasanah ilmu pengetahuan dengan para pemakai jasa layanan perpustakaan serta berkualitas sebagai subjek spesialis. Di negara kita sendiri, kondisinya masih pada tahap-tahap a dan b, walaupun ada beberapa perpustakaan khusus kita telah mulai beranjak ke arah tahap c.

Mengingat kondisi-kondisi pada umumnya seperti yang terlukis di atas maka penulis masih berpegang pada pengertian lama, yakni bahwa pemberian pelayanan informasi atau information service itu merupakan layanan yang sifatnya cenderung lebih ringan dan praktis yang lazimnya segera dapat dilaksanakan atau permintaan informasi itu segera dapat ditangani oleh para petugas pada meja peminjama di setiap perpustakaan. Sekalipun demikian, tidak jarang jenis layanan ini pun dijalankan oleh unit/bagian referensi. Karena sifat permintaan informasi itu begitu sederhana dan praktis maka bentu pelayanan ini dapat dikatakan tidak banyak meminta waktu, lmana keahlian serta teknik-teknik penelusuran. Informasi yang handal para petugas

perpustakaan, misalnya jenis-jenis pertanyaan atau permintaan informasi yang tertera di bawah ini:

a. Siapa pustakawan pada kantor cabang?

b. Dimana alamat Bapeda di Jawa timur?

c. Apakah ada buku-buku tentang kurikulum?

d. Dimana saya dapat meminjam buku Panduan UMPTN?

Sudah tentu permintan-permintaan informasi terebut dijawab di meja peminjaman perpustakaan yang bersangkutan, tidak perlu harus melibatkan pustakawan referensinya!

Coba bandingkan mereka dengan permintaan-permintaan informasi tertera dibawah ini yang hanya dapat djawab oleh seorang pustakawan referensi terutama seorang spesialis, pada suatu perpustakaan perguruan tinggi.

1) Dapatkah anda membantu saya mencarikan teori belajar yang dikemukakan oleh piaget dan apa latar belakangnya?

2) Siapakah yang mengemukakan prinsip the media is the message dan apa landasan teoretisnya?

3) Dapatkan anda membantu saya mencarikan apa hasil-hasil temuan terakhir dari penelitian-penelitian di bidan teori kognitif?

4) Saya membutuhkan informasi tentang program-program pendidikan orang dewasa yang dilaksanakan pada musim panas di Amerika Serikat atau kanada yang mungkin memberikan beberapa fasilitas tertentu bagi peserta luar negeri, dapatkah anda membantu saya?

Ditinjau dari materi dan kualitas permintaan informasi tersebut sudah tentu untuk dapat memenuhi permintaan informasi itu diperlukan cara/teknik penelusuran informasi tertenu dan pada pihak pustakawan referensi dituntut pengetahuannya di bidang subjek yang bersangkutan. Itulah sebabnya maka permintaan informasi ini tidak dapat ditangani oleh petugas dimeja peminjaman/sirkulasi.

Mengingat hal-hal tersebut diatas maka seyogyanya diadakan pembagian tugas disusun uraian tugas yang jelas antara pelayanan informasi di meja peminjam dengan

pelayanan referensi di unit bagian referensi agar dapat dihindari terjadinya tumpang-tindih pekerjaan antara kedua unit/bagian tersebut.

Disamping itu, yang termasuk kedalam bentuk pelayanan informasi ini adalah misalnya buku-buku penuntun cara-cara meggunakan perpustakaan termasuk peraturan-peraturan peminjaman, bahan-bahan pustaka, pembuatan dan pemasangan petunjuk-petunjuk atau guides pada ruang stock dan katalog, mengedarkan daftar tambahan buku baru, buku-buku panduan dalam mendayagunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan (misalnya, penggunaan koleksi-koleksi bahan pustaka tertentu, fasilitas photocopy computer dan sebagainya), mengadakan pajangan/pameran buku-buku atau dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan objek/peristiwa tertentu lengkap dengan informasi-informasi yang berkaitan dan pemanjangan sampul buku-buku baru agar diketahui oleh para pembaca.

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 27-30)

Dokumen terkait