• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Transportasi

Dalam dokumen RENJA 2016 GABUNGAN FINAL (Halaman 79-84)

BAB II PELAKSANAAN ANGGARAN, CAPAIAN PEMBANGUNAN DAN

BAB 3 SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN

3.3. Sasaran Program Dan Kegiatan Kementerian Perhubungan Tahun 2016

3.4.2. Pelayanan Transportasi

Dalam rangka peningkatan pelayanan transportasi, Kementerian Perhubungan mempunyai 7 sasaran, yaitu : (1) Meningkatnya kinerja pelayanan sarana dan prasarana transportasi, (2) Meningkatnya kompetensi SDM transportasi, meningkatnya kualitas dan kuantitas lulusan diklat SDM perhubungan, (3) Meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian dalam mendukung pembangunan bidang transportasi, (4) Meningkatnya kinerja Kementerian Perhubungan dalam mewujudkan good governance, (5) Meningkatnya penetapan dan kualitas regulasi dalam implementasi kebijakan bidang perhubungan, (6) Menurunnya emisi gas rumah kaca (RAN-GRK) dan meningkatnya penerapan teknologi ramah lingkungan pada sektor tansportasi, dan (7) Meningkatnya kualitas kinerja pengawasan dalam rangka mewujudkan clean governance.

3.4.2.1. MENINGKATNYA KINERJA PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA

TRANSPORTASI

Untuk mencapai sasaran meningkatnya kinerja pelayanan sarana dan prasarana transportasi, Kementerian Perhubungan menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tahun 2015-2019, yaitu :

1. Jumlah pedoman standar pelayanan sarana dan prasarana transportasi, dengan target capaian s/d 2019 sebanyak 102 dokumen :

a. Transportasi Darat melalui Penyusunan dokumen studi/kajian/desain/ norma/standar/pedoman/kriteria/prosedur bidang Perhubungan Darat dengan

baseline tahun 2014 sebanyak 3 dokumen, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 24 dokumen;

b. Transportasi Perkeretaapian melalui Penyusunan dokumen studi/kajian/ desain/norma/standar/pedoman/kriteria/prosedur bidang lalu lintas dan angkutan kereta api (terkait SPM penyelenggaraan/pengoperasian Sarana dan Prasarana Perkeretaapian yang senantiasa mengikuti tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan) yang ditargetkan sampai dengan tahun 2019 sebanyak 4 dokumen;

c. Transportasi Laut melalui penyusunan pedoman standar pelayanan sarana dan prasarana transportasi laut dalam bentuk surat edaran dan surat keputusan baik yang ditetapkan oleh Dirjen Hubla maupun Direktur Teknis terkait, dengan

baseline tahun 2014 sebanyak 4 dokumen, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 telah tersusun 34 dokumen pedoman dan standar pelayanan sarana dan prasarana transportasi laut;

d. Transportasi udara melalui Penyusunan dokumen studi/kajian/desain/ norma/standar/pedoman/kriteria/prosedur bidang Perhubungan Udara dengan

Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 80

baseline tahun 2014 sebanyak 10 dokumen, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 40 dokumen.

2. Kinerja Pelayanan transportasi di Unit Pelayanan Teknis Perhubungan Laut (UPT), dengan target capaian s/d tahun 2019 sebesar 73,33 persen :

a. Pencapaian waiting time (WT) melalui pengawasan operasional bongkar muat di pelabuhan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan, dengan baseline pada tahun 2014 sebesar 36,80%, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 pencapaian

waiting time sebesar 70%;

b. Pencapaian approach time (AT) melaluipengawasan operasional bongkar muat di pelabuhan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan, dengan baseline pada tahun 2014 sebesar 43,70%, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 pencapaian

approach time sebesar 70%;

c. Pencapaian effective time (ET) melaluipengawasan operasional bongkar muat di pelabuhan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan, dengan baseline pada tahun 2014 sebesar 69,70%, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 pencapaian

effective time mencapai 80%;

3.4.2.2. TERPENUHINYA SDM TRANSPORTASI DALAM JUMLAH DAN KOMPETENSI SESUAI DENGAN KEBUTUHAN

Untuk mencapai sasaran meningkatnya kompetensi SDM transportasi, meningkatnya kualitas dan kuantitas lulusan diklat SDM perhubungan serta tenaga pendidik transportasi, Kementerian Perhubungan menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tahun 2015-2019, yaitu peningkatan jumlah lulusan sumber daya manusia transportasi yang bersertifikat melalui terbangunnya Kampus Terpadu SDM Transportasi (ATKP Makassar), Kampus Terpadu SDM Transportasi (PIP Makassar), Kampus BP2TD di Bali, dan Kampus Baru Akademi Perkeretaapian di Madiun. Melalui terbangunnya kampus- kampus tersebut, ditargetkan percapai peningkatan jumlah SDM aparatur dan SDM lulusan diklat, meliputi:

a. Baseline SDM aparatur pada tahun 2014 sebesar 35.925 orang, ditargetkan menjadi 108.493 orang sampai pada tahun 2019;

b. Baseline SDM lulusan diklat tahun 2014 sebesar 890.518 orang, ditargetkan menjadi 2.238.159 orang sampai pada tahun 2019.

3.4.2.3. MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS PENELITIAN DALAM

MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG TRANSPORTASI

Untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian dalam mendukung pembangunan bidang transportasi, Kementerian Perhubungan menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tahun 2015-2019 berupa persentase pemanfaatan penelitian yang dijadikan bahan rekomendasi kebijakan dengan target pada tahun 2019 sebesar 80 %, melalui : perencanaan transportasi dengan menyusun dokumen perencanaan yang menjadi kebutuhan Ditjen, seperti penyusunan Rencana Induk

Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 81 (Terminal/Bandara/Pelabuhan/Stasiun) dan Tatrawil/Tatralok, Pengembangan klinik transportasi dengan memberikan pelayanan penelitian dan pengembangan kepada daerah yang memerlukan kajian dalam menyelesaikan permasalahan transportasi di daerah, sehingga dapat menjadi masukan dalam perumusan kebijakan oleh Pemerintah Daerah, dan Penyusunan NSPK dilakukan dalam memenuhi amanat/ turunan peraturan- perundangan.

3.4.2.4. MENINGKATNYA KINERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DALAM

MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

Untuk mencapai sasaran meningkatnya kinerja Kementerian Perhubungan dalam mewujudkan good governance, Kementerian Perhubungan menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tahun 2015-2019, yaitu :

1. Penuntasan pelaksanaan reformasi birokrasi dengan baseline pada tahun 2014 mencapai 42% ( C ), dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 100% (A) melalui Pelaksanaan penilaian mandiri reformasi birokrasi, penyusunan roadmap reformasi birokrasi, dan sosialisasi pelaksanaan reformasi birokrasi;

2. Nilai aset negara yang berhasil diinventarisasi sesuai kaidah pengelolaan BMN melalui penyusunan SIMAK BMN Tahunan dengan baseline pada tahun 2014 sebesar Rp. 162,6 Triliun, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar Rp. 721,5 Triliun; 3. Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian Perhubungan dengan target

mempertahankan opini BPK berupa WTP sampai pada tahun 2019 melalui kegiatan strategis diantaranya :

 Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Perhubungan berbasis akrual yang tepat waktu, relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami;

 Sosialisasi kegiatan akuntansi dan sistem prosedur keuangan berbasis akrual;

 Tindak lanjut hasil pemeriksaan dari aparat internal maupun eksternal yang cepat dan tepat;

 Pembekalan pengelola anggaran di lingkungan Kementerian Perhubungan;

 Pengelolaan dan penatausahaan BMN di lingkungan Kementerian Perhubungan; 4. Nilai AKIP Kementerian Perhubungan dengan baseline nilai AKIP B tahun 2014, dan

ditargetkan sampai pada tahun 2019 memperoleh nilai AKIP AA, melalui pelaksanaan

e-performance di lingkungan Kementerian Perhubungan;

5. Jumlah penyederhanaan perijinan di lingkungan Kementerian Perhubungan, dengan target capaian s/d tahun 2019 sebesar 100 persen :

a. Transportasi Darat melalui pengawasan penerbitan perizinan sesuai ketentuan yang ditetapkan, yang ditargetkan sampai dengan tahun 2019 mencapai 100 persen;

Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 82 b. Transportasi Perkeretaapian: melalui penyederhanaan prosedur perizinan bidang

perkeretaapian sesuai ketentuan yang ditetapkan, dengan target sampai dengan tahun 2019 sebanyak 100 persen;

c. Transportasi Laut melalui penyederhanaan perizinan baik dalam bentuk pengurangan waktu pengurusan perizinan maupun pengalihan dari manual menjadi online, dengan target sebesar 100 persen sampai dengan tahun 2019; d. Transportasi Udara melalui pengawasan penerbitan perizinan sesuai ketentuan

yang ditetapkan, dengan target sebesar 100 persen sampai dengan tahun 2019; 6. Keterbukaan informasi publik melalui pengembangan sistem basis data yang dapat

diakses oleh publik, dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 95,2 KIP, dengan target sampai pada tahun 2019 mencapai nilai 100 KIP.

3.4.2.5. MENINGKATNYA PENETAPAN DAN KUALITAS REGULASI DALAM

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BIDANG PERHUBUNGAN

Untuk mencapai sasaran meningkatnya penetapan dan kualitas regulasi dalam implementasi kebijakan bidang perhubungan, Kementerian Perhubungan menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tahun 2015-2019 berupa jumlah peraturan perundang- undangan di sektor transportasi yang ditetapkan (selain Keputusan Menteri) melalui perencanaan, persiapan, dan pembahasan rancangan peraturan; pengesahan oleh Menhub; pengundangan oleh Menkumham; penyebarluasan peraturan yang telah diundangkan melalui portal Kemenhub dan kegiatan sosialisasi; dan evaluasi peraturan melalui uji petik dan rapat koordinasi teknis. Dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 100 peraturan, dan ditargetkan sampai tahun 2019 sebanyak 300 peraturan.

3.4.2.6. MENURUNNYA EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK) DAN MENINGKATNYA PENERAPAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA SEKTOR TANSPORTASI

Untuk mencapai sasaran menurunnya emisi gas rumah kaca (RAN-GRK) dan meningkatnya penerapan teknologi ramah lingkungan pada sektor tansportasi, Kementerian Perhubungan menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tahun 2015-2019, yaitu :

1. Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi nasional yang dapat diturunkan, dengan target capaian s/d tahun 2019 sebesar 18,962 Juta ton CO2e:

a. Transportasi Darat melalui kegiatan smart driving, pengadaan bus BRT, pengadaan bus pemadu moda, dengan baseline pada tahun 2014 sebesar 0,172 juta ton CO2e, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 1,330 juta ton CO2e (merupakan capaian angka kumulatif);

b. Transportasi Perkeretaapian melalui pembangunan listrik aliran atas KA sepanjang 300 Km'sp, dengan baseline pada tahun 2014 sebesar 0,042 juta ton CO2e, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 1,127 juta ton CO2e (merupakan capaian angka kumulatif);

Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 83 c. Transportasi Laut melalui pengadaan SBNP bertenaga genset menjadi solar cell,

efisiensi operasional bongkar muat di pelabuhan, dengan baseline tahun 2014 mencapai 0,280 juta ton CO2e, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 0,560 juta ton CO2e (merupakan capaian angka kumulatif);

d. Transportasi Udara melalui penggunaan pesawat yang lebih hemat bahan bakar dan penerapan ecoairport, dengan baseline tahun 2014 sebesar 4,252 juta ton CO2e, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 15,945 juta ton CO2e (merupakan capaian angka kumulatif).

2. Jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan, dengan target capaian s/d tahun 2019 sebanyak 16.305 lokasi/unit :

a. Transportasi Darat melalui :

1) Penerangan Jalan Umum listrik yang dilengkapi dengan sensor, dengan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 13.000 unit;

2) Pembangunan SBNP, dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 18 unit, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 223 unit;

b. Transportasi Perkeretaapian melalui Pembangunan listrik aliran atas KA (Jabodetabek, Yogyakarta - Solo, Bandung, Surabaya, Medan) sepanjang 300 Km'sp, dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 1 lokasi/unit, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 5 lokasi/unit (merupakan elektrifikasi);

c. Transportasi Laut melalui pembangunan SBNP Sollar Cell, dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 2.269 unit, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 3.023 unit;

d. Transportasi Udara melalui penerapan bandara dengan konsep Eco Airport, dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 25 lokasi, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 50 lokasi.

3.4.2.7. MENINGKATNYA KUALITAS KINERJA PENGAWASAN DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN CLEAN GOVERNANCE

Untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas kinerja pengawasan dalam rangka mewujudkan clean governance, Kementerian perhubungan menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tahun 2015-2019, berupa :

1. Persentase rekomendasi hasil audit yang ditindaklanjuti melalui pelaksanaan monitoring tindak lanjut hasil pengawasan, dengan baseline pada tahun 2014 sebesar 25,70%, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 75%;

2. Jumlah Pegawai Inspektorat Jenderal yang memiliki sertifikat JFA melalui pelaksanaan pelaksanaan diklat JFA bekerja sama dengan Instansi terkait, dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 116 orang, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 190 orang (merupakan capaian angka kumulatif).

Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 84

Dalam dokumen RENJA 2016 GABUNGAN FINAL (Halaman 79-84)

Dokumen terkait