SPAM di Kawasan Khusus
Li t er/ det 35 35 192 192 454 SR 11.200 11.200 61.376 61.376 133.952
Spam perbat asan Li t er/ det 10 10 55 55 130 SR 3.200 3.200 17.536 17.536 41.472 Spam pul au t erl uar Li t er/ det 5 5 27 27 65 SR 1.600 1.600 8.768 8.768 20.736
SPAM PDAM Ter fasilitasi
a. Bantuan Pr ogram PDAM Li t er/ det 70 70 70 210
SR 7.000 7.000 7.000 21.000
b. Pengembangan Jari ngan SPA Li t er/ det 13 13 13 40 SR 1.333 1.333 1.333 4.000
SPAM Non-PDAM Ter fasilitasi
Pengem bangan Sumur bor pemanfaatan pengembangan Non PDAM Terfas ilitas i Pengem bangan Sumur gali pemanfaatan pengembangan Non PDAM Terfas ilitas i Debit dan jumlah s am bungan Rum ah Pengem bangan SPAM MBR Pemanfaatan SPAM PDAM Terfasilitasi
339.375 7.822 7.822 7.822 23.466 Sum ur/ 10 kk Sum ur/ 2kk 113.125 113.125 113.125
Debit dan jumlah s am bungan Rum ah Pemanfaatan SPAM ibukota kecam atan
Target Sasaran Ki nerj a sat uan
Debi t dan j um l ah sam bungan Rum ah SPAM Regional
Debit dan jumlah s am bungan Rum ah Pemanfaatan Idle SPAM Perkotaan Debit dan jumlah s am bungan Rum ah Pemanfaatan Penurunan Kebocoran SPAM Perkotaan
Tot al
Pengem bangan jaringan perpipaan dikawasan Rawan Air
Debit dan jumlah s am bungan Rum ah Pemanfaatan SPAM ibukota pemekaran
Debit dan jumlah s am bungan Rum ah Pemanfaatan SPAM PDAM Terfasilitasi Debit dan jumlah s am bungan Rum ah Pemanfaatan SPAM Berbasis Mas yarakat
Pengem bangan jaringan perpipaan dikawasan Perbatasan
Pengem bangan jaringan perpipaan dipulau Terluar
Target
Pem bangunan I nfr ast r uk tur SPAM Regional
Spam Raw an Ai r
a. Bantuan Pr ogram Non- PDAM (sumur pompa) b. Bantuan Pr ogram Non-
VII - 37 LAPORAN akhir
Program SPAM yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat sebagai berikut:
1 Peraturan Pengembangan SPAM
- Penyusunanan Rancangan Undang-undang 2. Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan SPAM
- Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemda
- Rekomendasi Sumber Pembiayaan dan Pola I nvestasi Bidang Air M inum
- Laporan Fasilitasi Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Bidang Air M inum - Rencana I nduk Bidang Air M inum
3. Pembangunan SPAM Kawasan Perkotaan T erfasilitasi - Bantuan Program
- Pengembangan Jaringan Perpipaan
4. Pembangunan SPAM Kawasan Rawan Air T erfasilitasi - Bantuan Program
- Pengembangan Jaringan Perpipaan 5. Pegembangan SPAM Perkotaan
- Pembangunan SPAM I KK
- Pembangunan SPAM I bu Kota Pemekaran - Pembangunan SPAM Perluasan Perkotaan - Penurunan Kebocoran SPAM Perkotaan - Pemanfaatan I dle SPAM Perkotaan 6. Pembangunan SPAM Berbasis M asyarakat - Pamsimas
7. Pembangunan SPAM Kawasan Khusus - Pembangunan SPAM di Kawasan kumuh - Pembangunan SPAM di Kawasan nelayan - Pembangunan SPAM di Kawasan perbatasan - Pembangunan SPAM di Kawasan Pulau T erluar - Pembangunan SPAM Strategis
8. Pembangunan SPAM Regional - Pembangunan SPAM Regional
VII - 38 LAPORAN akhir
9. Pembangunan SPAM Kawasan Rawan Air - Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air - Pemanfaatan I ddle SPAM di Kawasan Rawan Air 10. Pembangunan Jaringan Perpipaan di Kawasan Khusus
- Pengembangan Jaringan Perpipaan di Kawasan kumuh - Pengembangan Jaringan Perpipaan di Kawasan nelayan - Pengembangan Jaringan Perpipaan di Kawasan perbatasan - Pengembangan Jaringan Perpipaan di Kawasan Pulau T erluar - Pengembangan Jaringan Perpipaan Strategis
Selanjutnya pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) mengacu pada Rencana I nduk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) yang disusun berdasarkan:
1. Rencana T ata Ruang W ilayah Kabupaten/ Kota; 2. Rencana pengelolaan Sumber Daya Air;
3. Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM;
4. Kondisi Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Budaya Mas yarakat; 5. Kondisi Kota dan Rencana Pengembangan SPAM.
T abel 7.21
Lingkup Penyusunan RISPAM
Kegiatan
W ilayah Administrasi
Kab/ Kot a
W ilayah Pelayanan
Satu W ilayah Lintas Kab./ Kota Lintas Provinsi
Penyusun Pemda Penyelenggara di Kab./ Kota Penyelenggara Regional Penyelenggara Regional Acuan RT RW RT RW & RI SPAM
Kab./ Kota
RT RW & RISPAM Kab./ Kota T erkait
RT RW Pr ovinsi, RT RW & RISPAM Kab./ Kota T erkait Penetapan Bupati/ W alikota Bupati/ W alikota
Gubernur setelah berkonsultasi dengan Bupati/ W alikota T erkait.
Menteri setelah berkonsultasi dengan Gubernur dan Bupati/ W alikota T erkait. Konsultasi
Publik Pemda
Penyelenggara dengan Fasilitasi dari Pemda
Penyelenggara dengan fasilitasi dari Pemda terkait dan Gubernur
Penyelenggara dengan
fasilitasi dari Pemda terkait, Gubernur , dan menteri.
Pelaksanaan Penyusunan
Penyedia
Jasa/ Sendiri Penyedia Jasa/ Sendiri Penyedia Jasa/ Sendiri Penyedia Jasa/ Sendiri
Kriteria Penyiapan (Readiness Criteria)
Kelengkapan (readiness criteria) usulan kegiatan Pengembangan SPAM pemerintah
VII - 39 LAPORAN akhir
a. T ersedia Rencana I nduk Pengembangan SPAM (sesuai PP No. 16 / 2005 Pasal 26 ayat 1 s.d 8 dan Pasal 27 tentang Rencana I nduk Pengembangan SPAM .
b. T ersedia dokumen RPIJM
c. T ersedia studi kelayakan/ justifikasi teknis dan biaya
1) Studi Kelayakan Lengkap: Penambahan kapasitas ≥ 20 l/ detik atau diameter pipa JDU
terbesar ≥ 250 mm
2) Studi Kelayakan Sederhana: Penambahan kapasitas 15-20 l/ detik atau diameter pipa JDU terbesar 200 mm;
3) Justifikasi T eknis dan Biaya: Penambahan kapasitas ≤ 10 l/ detik atau diameter
pipa JDU terbesar ≤ 150 mm;
d. T ersedia DED/ Rencana T eknis (sesuai Permen No. 18/ 2007 pasal 21) e. Ada indikator kinerja untuk monitoring
f. I ndikator Output : 100 % pekerjaan fisik
g. I ndikator Outcome : Jumlah SR/ HU yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun yang sama
h. T ersedia lahan/ ada jaminan ketersediaan lahan
i. T ersedia DDUB sesuai kebutuhan fungsional dan rencana pemanfaatan siste yang akan dibangun.
j. I nstitusi pengelola pasca konstruksi sudah jelas (PDAM/ PDAB, UPT D atau BLUD) k. Dinyatakan dalam surat pernyataan Kepala Daerah tentang kesanggupan/ kesiapan
menyediakan syarat-syarat di atas.
7.3.3. Program-Program Pengembangan SPAM
Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan SPAM disusun berdasarkan paket- paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan tersebut memperhatikan kebutuhan air minum berkaitan dengan pengembangan atau pembangunan sektor dan kawasan unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi.
Secara rinci, usulan dan prioritas pengembangan air minum di Kabupaten Flores Timur
VII - 40 LAPORAN akhir
7.4. PENYEHAT AN LI NGKUNGAN PERM UKI M AN
Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman meliputi aspek air limban, sampah dan drainase. Dalam RPI 2JM lebih mengarahkan pada perencaanaan program dan pembiayaan dalam pengemabangan PLP khususnya dalam rangka pencapaian Gerakan Nasional 100-0-100.
7.4.1. Kondisi Eksisting Air Limbah, Persampahan dan Drainase
7.4.1.1. Kondisi Eksisting Air Limbah
Air Limbah yang dimaksud disini adalah air limbah permukiman (M unicipalWastewater) yang terdiri
atas air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap kualitas lingkungan sehingga perlu dilakukan pengolahan.
Dari data akses sanitasi dasar layak di Kabupaten Flores T imur sampai dengan tahun 2015 baru mencapai 36,69% yang terdiri dari Kota 92,13% dan Desa 22,97% berarti 63,31% rumah tangga di Kabupaten Flores T imur belum mendapatkan akses sanitasi dasar yang layak. Berdasarkan data yang ada untuk Penanganan Sanitasi dan air limbah pada kawasan permukiman baik itu di perkotaan maupun perdesaan masih dilakukan dengan sistem setempat (on-site), yakni dengan meresapkan langsung ke dalam tanah, dengan atau tanpa sumur resapan sedangkan penanganan dengan sistem off site belum ada.
Dalam usaha untuk meningkatkan pelayanan Sanitasi dasar kepada masyarakat, Pemerintah Daerah melalui Dana DAK Sanitasi telah membangun M CK++ ,T oilet Umum atau Septik T ank Komunal yang dilakukan melalui Program Sanitasi Lingkungan Berbasis M asyarakat (SLBM ) di beberapa kawasan yang termasuk daerah rawan sanitasi dan pembangunan Sanimas melalui dana APBN hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan sanitasi dasar yang layak.
VII - 41 LAPORAN akhir
T abel 7. 22. Capaian Akses Sanitasi Dasar
NO URAI AN CAPAI AN
2013 2014 2015 1 Total Akses Sanitasi
layak 62,26% 22,13% 36,69% 2 Total Akses Perkotaan 93,72% 51,63% 92,14% 3 Total Akses Pedesaan 55,25% 38,92% 22,97% T abel 7. 23.
I nfrastruktur T erbangun Sektor Air Limbah T ahun 2011 – 2015 (Sumber Dana APBN)