• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemadatan Kurikulum

Dalam dokumen Dokumen 1 yulfi . docx (Halaman 76-82)

PEMBELAJARAN PENGAYAAN

4. Pemadatan Kurikulum

Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi materi yang belum diketahui peserta didik.

Penilaian Pembelajaran Pengayaan

Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan ini tidak lepas dengan penilaian.

Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa tetapi cukup dalam bentuk portofolio dan harus dihargai sebagai nilai lebih dari peserta didik yang lainnya

Tindak Lanjut bagi peserta didik yang tidak naik kelas

Bagi peserta didik yang tidak naik kelas diberikan kesempatan untuk mengulang kembali belajar pada tingkat yang sama dengan mempertimbangkan kondisi psikologis, sosial. Apabila siswa dan orang tua / wali yang bersangkutan (tidak naik kelas) tersebut meminta pindah sekolah maka pihak sekolah menyalurkannya sesuai ketentuan yang berlaku yaitu tidak pindah naik kelas dan berdampak jatuhnya citra sekolah.

L. Kelulusan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 45 tahun 2006 yang disempurnakan dengan Permen Diknas nomor I tahun 2007, merujuk kepada Permen Diknas tersebut, BSNP menerbitkan Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional tahun pelajaran 2011/2012 untuk SMA / MA, SMALB dan SMK, yang antara lain mengatur tentang ketentuan kelulusan ujian nasional dari satuan pendidikan

a. Kelulusan Ujian Nasional

Siswa dinyatakan lulus dari ujian nasional jika tidak memenuhi standar kelulusan sebagai berikut :

1. Memiliki nilai rata-rata minimum 5,00 untuk seluruh MP yang diujikan, dengan tidak ada nilai di bawah 4,25

2. Memiliki nilai minimum 4,00 pada salah satu Mata Pelajaran dengan nilai mata pelajaran lainnya yang diujikan pada Ujian Nasional masing-masing minimal 6,00

3. Kabupaten/kota dan atau Satuan Pendidikan dapat menentukan standar kelulusan Ujian Nasional lebih tinggi dari kriteri butir 1

b. Kelulusan Ujian Sekolah

Untuk siswa dapat lulus dari Ujian Sekolah/Madrasah apabila : 1. Memiliki rata-rata nilai minimum 6,00

2. Nilai minimum setiap mata pelajaran Ujian Sekolah ditentukan oleh masing-masing sekolah/madrasah

3. Satuan Pendidikan / Sekolah dapat menentukan batas lulus dengan nilai rata-rata di atas 6,00

c. Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Satuan Pendidikan/Sekolah baru dapat mengumumkan kelulusan bagi siswanya setelah menerima SKHUN, hasil ujian sekolah serta hasil penilaian lainnya, sebagaimana diatur dalam pasal 72 PP no 19 tahun 2005, sebagai berikut:

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh Mata Pelajaran kelompok MP Agama dan Akhlak Mulia kelompok MP Kewarganegaraan dan Kepribadian, Kelompok MP Estetika dan kelompok MP Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

3. Lulus Ujian Sekolah/Madrasah untuk kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

4. Lulus Ujian Nasional

Keempat kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan di atas harus dipenuhi oleh peserta didik. Apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi, peserta didik dinyatakan tidak lulus dari Satuan Pendidikan (baca juga penjelasan)

Di samping penentuan dan penetapan tentang kelulusan, satuan pendidikan juga dapat memberikan predikat bagi peserta didiknya yang lulus dari Satuan Pendidikan, dengan ketentuan berikut :

1. Nilai rata-rata kelulusan (NK) dihitung dengan menggunakan formula berikut:

NK =

3

C

B

A 

Keterangan :

NK = Nilai rata-rata kelulusan

A = Rata-rata nilai rapor semester I sampai semester II B = Rata-rata nilai Ujian Sekolah

C = Rata-ratanilai Ujian Nasional

2. Predikat kelulusan berdasaarkan kategori sebagai berikut : NK lebih besar atau sama dengan 85  Sangat Baik

NK lebih besar atau sama dengan 75 dan kurang dari 85  Baik NK kurang dari 75  Cukup

M. Penjurusan

1. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan

a. Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, IPS dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X.

b. Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI.

2. Kriteria penjurusan program

Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara potensi/minat dengan nilai akademik seorang peserta didik, maka guru harus mengkaji dan melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang bersangkutan.

Untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik dapat dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi potensi, minat, dan bakat yang dilakukan oleh guru BK bersama dengan Wali Kelas.

b. Nilai akademik

Peserta didik yang naik ke kelas XI dan akan mengambil program tertentu yaitu: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut.

Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program yang dapat diikuti oleh peserta didik, contoh :

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas program IPS), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Bahasa.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas IPA), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPS.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik tersebut:

- perlu diperhatikan minat peserta didik.

- perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Praktik dan Sikap pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas

program IPA seperti Fisika, Kimia, dan Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPS ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris). Perbandingan nilai prestasi siswa dimaksud dapat dilakukan melalui program remidial dan diakhiri dengan ujian. Apabila pada nilai dari setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas program tertentu terdapat nilai prestasi yang lebih unggul daripada program lainya, maka siswa tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih unggul tersebut. Apabila antara minat dan prestasi ketiga aspek tidak cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan dari guru Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program apa yang dapat dipilih oleh peserta didik.

3. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Sekolah harus memfasilitasi agar peserta didik dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di kelas baru.

4. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh sekolah paling lambat 1 (satu) bulan.

a. maka siswa tersebut untuk mendapatkan jurusan perlu dilakukan : 1. Kegiatan remedial terhadap semua mata pelajaran yang

menjadi cirri khas kedua program studi setelah itu diadakan ujian. Hasil ujian tersebut lalu dibandingkan kedua-duanya, mana yang lebih tinggi nilai hasil remedinya, maka nilai tersebut yang menjadi jurusan yang akan didapatkan oleh siswa tersebut.

2. Penelusuran dan pemantauan terhadap minat dan bakat siswa tersebut.

Untuk lebih jelasnya berikut digambarkan kriteria penjurusan bagi siswa kelas X yang naik ke kelas XI IPA atau IPS.

Dalam dokumen Dokumen 1 yulfi . docx (Halaman 76-82)

Dokumen terkait