• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

2. Pemahaman Konsep Kewirausahaan

a. Pengertian Wirausaha

Wirausaha merupakan padanan kata dari kata entrepreneur. Istilah wirausaha sebagai padanan dapat dipahami dengan mengurai istilah tersebut menjadi, sebagai berikut: (Abas Sunarya Abas dkk, 2010:35-36)

Wira = utama, gagah, luhur, berani, teladan, dan pejuang Usaha = penciptaan kegiatan, dan atau berbagai aktivitas bisnis.

Identik dengan wiraswasta, yang berarti:

Wira = utama, gagah, luhur, berani, teladan dan pejuang Swa = sendiri

Sta = berdiri

Swasta = berdiri di atas kaki sendiri, atau dengan kata lain berdiri di atas kemauan dan atau kemampuan sendiri.

Menurut The American Heteritage Dictionary dalam (Mulyadi Nitisusatro, 2010:26), wirausahawan (entrepreneur), didefinisikan dengan seseorang yang mengorganisasikan, mengoperasikan dan memperhitungkan risiko untuk sebuah usaha yang mendatangkan laba.

Supaya lebih jelas diuraikan beberapa pengertian wirausaha, menurut para ahli:

1) Menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Suryana (2006:15), wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dangan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.

2) Menurut Suryana (2006:16) wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, innovator penanggung resiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.

3) Prawirokusumo dalam Suryana (2006:16), wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

Berdasarkan definisi di atas maka disimpulkan bahwa wirausaha merupakan seorang yang menciptakan suatu usaha yang kreatif dan inovatif dalam menemukan peluang serta memiliki kemampuan dalam mengambil resiko.

b. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship. Kata entrepreneurship sendiri berasal dari bahasa perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Istilah tersebut diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantilon (1755). Menurut Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995 dalam (Abas Sunarya dkk, 2010) “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk dengan meningkatkan efisiensi

dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar”.

Supaya lebih jelas diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan, menurut para ahli:

1) Drucker dalam Suryana (2006:13) mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

2) Thomas W. Zimmerer dalam Suryana (2006:10), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.

3) Peter hisrich dalam Suryana (2006:13), kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, resiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. 4) Salim Siagian (1999:6) dalam http://pambudi.staf.portalump.

net/, menyatakan kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang.

5) Ahmad Rouzni Noor (1994:26) dalam http://pambudi.staf. portalump.net/, mengatakan kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki keahlian inovasi dan kreasi serta kekuatan imajinasi yang berorientasi kepada sasaran dan masa depan dengan kemampuan kepemimpinannya berkeyakinan berhasil dan siap menanggung resiko.

Menurut Geoffrey G. Meredith dalam Suryana (2006:24), ciri-ciri dan watak kewirausahaan adalah sebagai berikut:

Ciri-ciri Watak

1) Percaya diri dan optimis Memiliki kepercayaan

diri yang kuat,

ketidaktergantungan terhadap

orang lain .

2) Berorientasi pada tugas Kebutuhan untuk berprestasi,

berorientasi laba, mempunyai

dorongan kuat, enerjik, tekun

dan tabah, tekat kerja keras

serta inisiatif.

3) Berani mengambil risiko Mampu mengambil risiko

yang wajar dan menyukai

tantangan

4) Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan,

mudah beradaptasi dengan

orang lain, dan terbuka

terhadap saran serta kritik

5) Keorisinilan Inovatif, kreatif, dan fleksibel 6) Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif

terhadap masa depan

Arthur Kurilof dan John M. Mempil dalam Suryana (2006:25), mengemukakan nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan sebagai berikut:

Nilai-nilai Perilaku

1) Komitmen Menyelesaikan tugas hingga

selesai

2) Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi,

melainkan berdasarkan

perhitungan yang matang

3) Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang

ada sebaik mungkin

4) Obyektivitas Melakukan pengamatan

secara nyata untuk

5) Umpan balik Menganalisis data kinerja

waktu untuk memandu

kegiatan

6) Optimisme Menunjukkan kepercayaan

diri yang besar walaupun

berada dalam situasi berat

7) Uang Melihat uang sebagai suatu

sumber daya, bukan tujuan

akhir

8) Manajemen proaktif Mengelola berdasarkan

perencanaan masa depan

Suryana (2006:18), mengungkapkan enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:

1) Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994) 2) Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)

3) Kewirausahaan adalah proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/usaha (Zimmerer, 1996)

4) Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)

5) Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dapat memberikan manfaat serta nilai lebih.

6) Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.

Kekuatan mental yang membangun kepribadian untuk berwirausaha menurut, Wasti Soemanto (2006:57) yaitu :

1) Berkemauan keras, wirausahawan bukanlah orang yang pantang menyerah dan mengeluh dalam menjalankan setiap usaha oleh karena itu diperlukan kemauan dalam memulai dan menjalankan setiap usaha.

2) Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi, seorang wirausaha harus dapat mengenali diri, mempunyai kepercayaan pada diri sendiri dan memahami tujuan serta kebutuhan.

3) Kejujuran dan tanggung jawab, seorang wirausaha harus memiliki moral yang tinggi dan disiplin terhadap diri sendiri agar dapat merencanakan sesuatu menjadi lebih baik.

4) Ketahanan pisik dan mental, dalam hal ini wirausaha harus menjaga ketahanan atau kesehatan jasmani dan rohani, serta sikap sabar dan tabah.

5) Keuletan dan kerja keras, menjadi wirausaha diperlukan sikap ulet dan kerja keras agar dapat bersaing dengan wirausahaan yang lain.

6) Pemikiran yang konstruktif dan kreatif, menjadi wirausaha di perlukan ide kreatif agar dapat mengembagkan usahanya yang sesuai dengan keadaan pasar atau fenomena yang sedang berkembang.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui kreativitas dan tindakan inovatif, berdasar tujuan, berani menanggung resiko, berorientasi pada hasil, memenuhi peluang, dan untuk mendapatkan kepuasan pribadi.

c. Pengertian Pemahaman Konsep Kewirausahaan

Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat, sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.

Suharsimi dalam http://www.masbied.com/ menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang

mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.

Nasution dalam http://ahli-definisi.blogspot.com/, mengungkapkan konsep sangat penting bagi manusia, karena digunakan dalam komunikasi dengan orang lain, dalam berpikir, dalam belajar, membaca, dan lain-lain. Tanpa konsep, belajar akan sangat terhambat. Hanya dengan bantuan konsep dapat dijalankan pendidikan formal.

Dapat disimpulkan pengertian pemahaman konsep kewirausahaan adalah suatu rancangan yang benar-benar dipahami dan dimengerti sehingga sangat penting dalam membuat suatu keputusan tentang kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui kreativitas dan tindakan inovatif, berdasar tujuan, berani menanggung resiko, berorientasi pada hasil, memenuhi peluang pasar, dan untuk mendapatkan kepuasan pribadi.

Dokumen terkait