• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

Matriks 4.8 Pemaknaan Tari Salonreng Masyarakat Desa Ara

No Makna Gerak Pesan Dakwah

1 Hari Bahagia Memelihara Akhlak Mulia

2 Menerima Kelebihan dan

Kekurangan Satu Sama Lain

Melaksanakan Perintah Allah dan

Menjauhi Larangan-Nya

3 Membuang Ego Menjaga Ukhuwah

4 Taat Kepada Suami sebagai

Imam dalam Keluarga

Mengamalkan Ilmu

5 Menjaga Keharmonisan Keluarga

6 Bersama dalam Suka dan Duka

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dengan menggunakan model analisis Ferdinand de Saussure, peneliti menemukan adanya unsur pengemasan

nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang terdapat dalam tari “Salonreng” dengan berfokus

pada beberapa makna gerak yang dianggap telah mewakili keseluruhan gerak tari tersebut. Berikut ini temuan hasil yang peneliti dapatkan;

1. Gerakan dalam tari salonreng memiliki makna yang merupakan

gambaran-gambaran tentang kehidupan berumah tangga. Pemaknaan yang ditemukan peneliti melalui proses analisis teks dalam tari secara keseluruhan mencakup tentang harapan-harapan kepada kedua mempelai (pengantin) saat melangsungkan pernikahan serta pasca menikah.

2. Pesan dakwah yang terkandung dalam tari salonreng terdiri dari beberapa poin

penting yang diungkapkan sebagai bahan refleksi, diantaranya memelihara akhlak mulia. Berkomunikasi dibutuhkan suasana dan kondisi yang baik agar meminimalisir terjadinya miskomunikasi. Kemudian melaksanakan perintah Allah dan Menjauhi larangan-nya hingga mencapai derajat ketaatan sebagai umat Islam. Menjalin ukhuwah atau persaudaran dengan siapa saja dengan tidak melihat kondisi orang tersebut. Terjalinnya ukhuwah yang baik akan lebih memudahkan untuk memperoleh ilmu dari saudara yang lain serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.

B.Implikasi Penelitian

Implikasi dari hasil penelitian ini mencakup dua hal yakni, implikasi teoritis dan praktis:

1. Implikasi teoritis: sebagai bahan pertimbangan dan pengembangan khazanah

keilmuan penelitian komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan penelitian semiotika serta meningkatkan kepekaan dalam proses pemaknaan atas pesan yang terkandung dalam sebuah karya.

2. Implikasi praktis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada

masyarakat secara umum, dan secara khusus kepada para penikmat seni agar karya tidak sekedar menjadi bahan hiburan tapi juga memiliki pesan yang disampaikan kepada penikmatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.

Amin, Muliaty. Pengantar Ilmu Dakwah. Makassar: Alauddin Press. 2009.

Anwar, Rosihin. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Bartens, K. Etika. Ed. Rev. Cet. 9; Yogyakarta: PT Kanisius, 2013.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Ed. 2 Cet. 14; Jakarta: Rajawali Pers,

2014.

Creswll, John. W. Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan

Campuran. Cet. 2; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja

Rosakarya, 2011.

Faizah dan Lalu Muchsin Effendi. Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana Prenata

Media Group, 2012.

Fiske, John. Pengantar Ilmu Komunikasi. Ed. 3; Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Hadi, Y. Sumandiyo. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka, 2007.

Halik, Abdul. Tradisi Semiotika: dalam Teori dan Penelitian Komunikasi. Makassar:

Alauddin University Press, 2012.

Hoed, Benny H. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Ed. 2; Depok: Komunitas

Bambu, 2011.

Ida, Rachmah. Metoode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: Pranata

Media Grup, 2014.

Lompi, Andi Maryam dkk. Diskripsi Seni Tari “Salonreng” Tarian Daerah Sulawesi

Selatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Propinsi

Sulawesi Selatan Proyek Pembinaan Kesenian Sulawesi Selatan. 1993.

Martono, Nanang. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern,

Posmodern, dan Poskolonial. Ed. Revisi. Cet. 2; Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Morissan. Teori Komunikasi individu hingga Massa. Jakarta: Prenada Media Group,

2013.

Paliara. Tari Tradisional Bulukumba: Salonreng Ara. Ara: ditulis tangan, 1980

Piliang, Yasraf Amir. Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna.

Yogyakarta: Jalasutra, 2003.

Rusmana, Dadan. Filsafat Semiotika. Bandung: CV Pustaka Setia, 2014.

Royce, Anya Peterson. Terjemahan F. X. Widaryanto. Antropologi Tari. Bandung:

Sahid, Nur. Semiotika: untuk Teater, Tari, Wayang Purwa dan Film. Semarang: Gigih Pustaka Mandiri, 2016.

Saenong, Muhammad Arief. Ragam Budaya Ara: Sejarah, Tradisi dan Profesi.

Gorontalo: CV. Cahaya Patra, 2017.

Shihab, Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. Ed.

Rev. Tangerang : PT. Lentera Hati, 2016

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Cet. 4; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Sobur, Alex. Analisis Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing. Cet. 5; Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009. Sumber Skripsi

Dewi Ulfayanti, Haji Muhammad Idris Daeng Sarika sebagai Pelestari Tari

Salonrang Di Desa Ara Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba,

Skripsi Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar (Makassar: Sendratasik, 2013)

Sumber Online

https://eprints.uns.ac.id-Makna Simbolik Gerakan Tarian Sufi Jalaluddin Rumi.

(Diakses pada Selasa 17 Oktober 2017, pukul 21.56 WITA)

http://www.journal.uncp.ac.id-Makna Kelong Saloreng pada Adat Perkawinan

Masyarakat Ara Bulukumba. (Diakses pada Jumat 06 Oktober 2017, pukul

20.36)

http://eprints.uny.ac.id-MaknaSimbolik Sangkan Siheh di Kabupaten Lahat Sumatera

Selatan. (Diakses pada Selasa 17 Oktober 2017, pukul 16.54 WITA)

http://eprints.uny.ac.id-Makna Simbolik dalam Tari Khadissiswa di Dusun Sungapan

Dukuh, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. (Diakses pada

Kamis 19 Oktober 2017, pukul 22.06 WITA)

http://eprints.binadarma.ac.id-Analisis Pemaknaan Tari Gending Lombok (Diakses

Ridha Amaliyah. Anak kedua dari tiga bersaudara ini akrab disapa Ridha atau Idha. Perempuan ini lahir di daerah yang dikenal dengan pembuat perahu pinisi, Butta Panrita Lopi (Bulukumba) pada tanggal 29 Agustus 1995. Penulis adalah anak dari pasangan H. Mustapo dan Hj. Suhaerni, S.Pd. SD. Pendidikan penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK) di TK Bontobiraeng pada tahun 1999-2001. Kemudian melanjutkan pendidikan di SD Negeri 163 Ara pada tahun 2001-2007. Pada tahun 2007 ia mulai berpisah dengan orang tua untuk melanjutkan pendidikan di salah satu pondok pesantren di Bulukumba. Terdaftar sebagai santriwati di Mts. Babul Khaer hingga MA Babul Khaer yakni sejak 2007-2013. Setelah dinyatakan lulus, penulis melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi UIN Alauddin Makassar pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar pada tahun 2013 sampai tahun 2018.

Selain sebagai mahasiswa, penulis bergabung pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informasi Mahasiswa Alauddin (LIMA) pada tahun 2014. Di tahun 2014 penulis menjadi pengurus HMJ KPI periode 2014-2015. Pada tahun 2016 penulis menjabat sebagai Direktur Usaha di UKM LIMA. Di tahun yang sama penulis menjadi pengurus Senat Mahasiswa (SEMA) sebagai Komisi Disiplin periode 2015-2016. tahun berikutnya penulis menjadi Sekretaris Umum UKM LIMA periode 2017.

Dokumen terkait