• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pemaknaan Temuan Penelitian

Pemaknaan temuan terhadap hasil keterampilan guru, aktivitas

belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam penelitian ini diuraikan

sebagai berikut: 0 2 4 6 8 10 12

a) Keterampilan Guru

Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan guru dalam

penerapan pembelajaran model kontekstual berbasis Information and

Communication Technologies (ICT)maka pemaknaan dalam

penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Dalam pelaksanaan siklus I diperoleh data bahwa 7 aspek

keterampilan masing- masingi memiliki hasil aspek keterampilan

apersepsi konstruktivisme memperoleh deksriptor 4 (kategori

baik), aspek pemodelan inkuiri memperlihatkan skor 4 dengan

(baik), aspek menjelaskan memperoleh deskriptor 4 (baik), aspek

pemanfaatan media ICT dengan skor 3 (cukup), aspek penerapan

diskusi kelompok memiliki skor 3 (cukup), aspek penilaian

sebenarnya memperoleh deskriptor 4 (baik) dan aspek refleksi

berbasis jurnal belajar memperoleh deskriptor 2 (kurang)

Persentase tingkat keberhasilan keterampilan guru pada siklus I

sebesar 68, 57%. Dari temuan siklus I tersebut disimpulkan bahwa

guru telah berhasil menerapkan model kontekstual berbasis

Information and Communication Technologies (ICT) dengan

kualifikasi cukup.

2) Keterampilan guru pada siklus IItelah berhasil menguasai 27

dari35deskriptor. Aspek apersepsi memperoleh deksriptor 5

(sangat baik), aspek pemodelan inkuiri memperlihatkan skor 4

pemanfaatan media ICT dengan skor 4 (baik), aspek penerapan

diskusi kelompok memiliki skor 4 (baik), aspek penilaian

sebenarnya sebesar 4 (baik) dan aspek refleksi memperoleh 3

(cukup) Persentase tingkat keberhasilan keterampilan guru pada

siklus II sebesar 77, 14%, dengan kriteria baik.

3) Keterampilan guru pada siklus IIItelah berhasil menguasai 31

dari35deskriptor. Aspek apersepsi memperoleh deksriptor 5

(sangat baik), aspek pemodelan inkuiri memperlihatkan skor 4

(baik), aspek menjelaskan memperoleh deskriptor 5 (sangat baik),

aspek pemanfaatan media ICT dengan skor 4 (baik), aspek

penerapan diskusi kelompok memiliki skor 5 (sangat baik), aspek

penilaian sebenarnya sebesar 4 (baik) dan aspek refleksi

memperoleh 4 (baik) Persentase tingkat keberhasilan keterampilan

guru pada siklus III sebesar 88,57%, dengan kriteria sangat baik.

Sesuai dengan indikator keberhasilan, siklus III memang sudah

memenuhi syarat keberhasilan.

b) Aktivitas Belajar Siswa

Pemaknaan hasil temuan dari aktivitas belajar siswa pada penelitian

ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Dalam siklus I diperoleh data bahwa rata- rata perolehan

deskriptor secara klasikal telah memunculkan 23 dari 35

deskriptor. Pencapaian deskriptor dari 28 siswa memberikan hasil

dengan kategori baik, aspek pemodelan dan inkuiri sebesar 95 (

67,85%) kategori cukup, aspek menerima penjelaan memperoleh

skor 105 (75,00%) kategori baik, aspek pemanfaatan media

berbasis ICT dengan skor 94 (67, 14%) kategori cukup, aspek

masyarakat belajar 91 (65,00%) kategori cukup, aspek penilaian

sebenarnya sebesar 91 (65,00%) dan aspek refleksi berbasis jurnal

belajar sebesar 72 (51, 42%). Semua aspek pengamatan tersebut

digabung sebagai hasil akititas belajar siswa menjadi 65,71%

dengan kriteria penelitian berkualifikasi cukup.

2) Pada siklus II, rata-rata perolehan deskriptor telah memunculkan

27 dari 35 deskriptor. Pencapaian deskriptor aspek apersepsi

memperoleh skor 135 (96,42%) kategori sangat baiki, aspek

pemodelan dan inkuiri sebesar 101 ( 72,14%) kategori baik, aspek

menerima penjelasan memperoleh skor 122 (87,14%) kategori

baik sekali, aspek pemanfaatan media berbasis ICT dengan skor

104 (74,28%) kategori baik, aspek masyarakat belajar 105 (75%)

kategori baik, aspek penilaian sebenarnya sebesar 95 (67,85%)

dan aspek refleksi berbasis jurnal belajar sebesar 106 (75,71%)

kategori baik. Secara keseluruhan, persentase keberhasilan

penelitian aktivitas belajar siswa sebesar 77,14% dengan kriteria

penelitian berkualifikasi baik.

3) Rata- rata perolehan deskriptor pada pengamatan aktivitas belajar

Pencapaian deskriptor aspek apersepsi memperoleh skor 137

(97,8%) kategori sangat baik, aspek pemodelan dan inkuiri sebesar

114 ( 81,42%), aspek menerima penjelaan memperoleh skor 118

(84,25%) kategori, aspek pemanfaatan media berbasis ICT dengan

skor 122 (87,14%), aspek masyarakat belajar 120 (85,75%)

kategori aspek penilaian sebenarnya sebesar 117 (83,57%) dan

aspek refleksi berbasis jurnal belajar sebesar 114 (81,42%)

kategori baik. dan persentase keberhasilan penelitian sebesar

85,71% dengan kriteria penelitian sudah sesuai dengan indikator

keberhasilan yaitu berkualifikasi sangat baik.

c) Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran pada setiap akhir siklus

penelitian diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata siswa mengalami

peningkatan dan hasil belajar siswa juga meningkat menjadi lebih

baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Pemaknaan temuan dari

hasil belajar yang telah diperoleh adalah sebagai berikut:

1) Hasil belajar PKn pada siklus I dalam kategori cukup, skor

rata-rata kelas yang dicapai hanya sebesar 69,07. Dari 28 siswa, belum

ada siswa yang berhasil memperoleh nilai dengan kategori sangat

baik 91-100. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik 5

siswa atau 17,85% yaitu antara 81- 90. Siswa yang memperoleh

nilai dengan kategori cukup yaitu 7 siswa atau 25% yaitu antara

nilai dalam kategori kurang dengan nilai 65- 70 dan 8 siswa

memperoleh nilai sangat kurang yaitu< 65.

2) Pada siklus II hasil belajar PKn dalam kategori baik, skor rata-rata

kelas yang dicapai sebesar 71,42. Dari 28 siswa yang memperoleh

nilai dengan kategori sangat baik yaitu 1 orang siswa atau 3,57%

yaitu antara 91-100. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori

baik yaitu 3 siswa atau 10,71% yaitu antara 81-90. Selanjutnya,

sebanyak 10 siswa atau 35,71% memperoleh nilai cukup yaitu

antara 71-80.

3) Siklus III hasil belajar PKn dalam kategori sangat baik skor

rata-rata kelas yang dicapai sebesar 73,75. Dalam penelitian siklus III

peneliti menyimpulkan sudah sangat baik karena dari 28 siswa

yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik yaitu

sebanyak 3 siswa atau 10,71% antara rentang nilai 91-100. Siswa

yang memperoleh nilai dengan kategori baik yaitu 2 siswa atau

7,14% antara rentang nilai 81-90 dan 11 siswa atau 39,28%

memperoleh nilai dalam kategori cukup rentang nilai antara 71-80.

Hasil belajar pembelajaran PKn melaluimodel kontekstual

berbasis Information and Communication Technologies (ICT) di

kelas IV SDN Jlamprang kecamatan Bawang kabupaten Batang

pada siklus III disimpulkan sudah berhasil dikarenakan dari 24

siswa sebanyak > 75% sudah mencapai kriteria ketuntasan

Berdasarkan deskripsi temuan penerapan pembelajaran model

kontekstual berbasis Information and Communication Technologies

(ICT) pada siklus I, siklus II dan siklus III dalam pengamatan hasil

belajar, keterampilan guru dan aktivitas belajar siswa, maka dapat

disimpulkan bahwa pemaknaan temuan dari penelitian tersebut adalah

penerapan pembelajaran model kontekstual berbasis Information and

Communication Technologies (ICT) mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Jlamparang kecamatan

Bawang kabupaten Batang.

Dokumen terkait