• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

KEPALA PERPUSTAKAAN Lismawati Rhodiah

A. Pemanfaatan Perpustakaan

3) Pemanfaatan Koleksi

Pengunjung/pemustaka tidak akan mengunjungi perpustakaan dengan alasan hanya untuk melihat katalog yang ada atau hanya ingin dilayani oleh seorang pustakawan. Rata-rata alasan pengunjung perpustakaan adalah untuk mencari informasi yang dibutuhkan melalui koleksi. Oleh sebab itu koleksi buku di perpustakaan menjadi suatu faktor keberhasilan sebuah perpustakaan,43

Memang ada beberapa aspek lain yang harus diperhatikan dalam sebuah perpustakaan, seperti layanan, fasilitas dan sebagainya, namun aspek-aspek tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya sasaran yang dituju, dalam hal ini adalah koleksi.

43.

Ardillah Agnes. 2014. Analisis Kebutuhan Pemustaka terhadap Koleksi UPT Perpustakaan IAIN Raden Fatah Palembang, halaman 80 dikutip dari Rachman Hermawan. 2006. Etika Kepustakaan. Jakarta: Sagung Seto, hal. 81.

69 Koleksi perpustakaan dapat dibagi dalam dua bagian yaitu;

a) Koleksi buku

Pada wawancara yang peneliti lakukan terhadap Dina di perpustakaan

MAN 2 Palembang dengan pertanyaan sebagai berikut, “Apakah buku yang

anda cari selalu ada di perpustakaan ini?” Dina mengatakan “ya, selalu ada”.

Setelah itu peneliti melanjutkan pertanyaan berikutnya, “Jenis buku apa saja

yang sering anda cari?”. Jawaban Dina adalah sebagai berikut; “Dalam

kunjungan saya ke perpustakaan MAN 2 ini, yang sering saya cari adalah buku-buku penunjang pelajaran bidang studi. Setiap tugas yang diberikan oleh guru, saya selalu mencari informasi jawabannya di perpustakaan ini. Perpustakaan MAN 2 Palembang nampaknya lebih mementingkan koleksi buku-buku yang berhubungan dengan bidang studi yang ada. Jadi kami siswa MAN 2 Palembang kalau ada tugas, selalu mencari bahan pelajaran ke pustakaan MAN 2 Palembang”. Jawaban Dina yang diwawancarai ini juga dibenarkan oleh Cindy siswa kelas X.3 yang mengikuti wawancara peneliti.

Jawaban Dina dan Cindy di atas dibenarkan oleh Ibu Khodijah selaku pengelola bagian pengadaan koleksi, bahwa pengelola perpustakaan MAN 2 Palembang lebih mendahulukan pengadaan buku-buku yang dapat menunjang kelancaran jalannya proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan agar pengunjung perpustakaan yang didominasi oleh siswa MAN 2 Palembang dapat merasakan bahwa perpustakaan MAN 2 Palembang merupakan sumber belajar bagi seluruh siswa MAN 2 Palembang.

70 Selanjutnya Ibu Khodijah memberikan catatan kepada peneliti tentang jenis-jenis koleksi perpustakaan MAN 2 Palembang sebagai berikut;

a) Buku paket, sebanyak 37 judul, dan berjumlah sebanyak 3504 Examplar. b) Buku fiksi, sebanyak 156 judul, dan berjumlah sebanyak 207 examplar. c) Buku non fiksi, 34 judul, dan berjumlah sebanyak 104 examplar. d) Modul, sebanyak 126 judul, berjumlah sebanyak 2944 examplar. e) Buku refrensi sebanyak 31 judul, dan berjumlah sebanyak 98 examplar. f) Majalah sebanyak 4 judul,

g) Koran sebanyak 5 judul.

Jumlah koleksi yang ditentukan oleh standar nasional perpustakaan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, 1 program studi x jumlah mata pelajaran x 2 judul buku wajib44. Berdasarkan rumus di atas, ternyata koleksi buku yang ada di Perpustakaan MAN 2 Palembang masih kurang. Sebagai contoh kita lihat pada ketersediaan buku yang seharusnya jika dimasukkan pada rumus di atas, berjumlah 28.800 examplar, sedangkan buku yang tersedia sebanyak 6.866 examplar.

Meskipun hanya seperempat yang terpenuhi dari standar nasional perpustakaan, namun pengunjung yang peneliti wawancari sangat merasa puas terhadap koleksi yang ada di perpustakaan MAN 2 Palembang. Hal ini dikarenakan setiap buku yang dicari pengunjung selalu ada.

44.

Ardillah Agnes. 2014, (Analisis Kebutuhan Pemustaka terhadap koleksi UPT Perpustakaan IAIN Raden Fatah), halaman 82.

71 Ketersediaan koleksi buku di perpustakaan berhubungan erat dengan kegiatan-kegiatan pengembangan/pengadaan koleksi. Koleksi dapat tersedia di perpustakaan dikarenakan adanya proses pengadaan dengan bermacam-macam cara45. Selain pengadaan koleksi, ada lagi kegiatan lain yang dilakukan dalam pengembangan koleksi yaitu penentuan kebijakan tertulis seperti analisis kebutuhan pengunjung, pemilihan koleksi, perawatan, evaluasi dan penyiangan. Sehubungan dengan penyediaan dan pengembangan koleksi ini, penulis telah melakukan wawancara kepada seorang pustakawan yang bertugas di bagian pengadaan koleksi yaitu Ibu Kholidah. Beliau mengatakan bahwa, dalam penyediaan atau pengembangan koleksi, perpustakaan MAN 2 Palembang melakukan upaya atau kegiatan yaitu:

a) Menentukan kebijakan pengembangan koleksi

Kebijakan pengembangan koleksi merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan untuk mempertemukan kebutuhan pemakai dengan Perpustakaan yang akan melakukan pengembangan koleksi terlebih dahulu hendaklah menentukan kebijakan yang akan dilakukan secara tertulis. Lebih lanjut

Herlina menyatakan bahwa Kebijakan pengembangan koleksi secara tertulis itu berfungsi sebagai pedoman, komunikasi, dan perencanaan. rekaman informasi dalam lingkungan perpustakaan46.

45. Ardillah Agnis. Analisis Kebutuhan Pemustaka terhadap Koleksi UPT Perpustakaan IAIN Raden Fatah Palembang. Halaman 83.

46.

Herlina. 2009. Manajemen PerpustakaanPendekatan Teori dan Praktik. Palembang: Grafika Telindo Press. Halaman 59-60.

72 Ibu Kholidah juga menyatakan bahwa, “Setiap tahun kepala perpustakaan MAN 2 Palembang selalu menyuruh saya untuk membuat daftar koleksi

yang akan diadakan”.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penyediaan koleksi, Perpustakaan MAN 2 Palembang telah membuat perencanaan atau kebijakan secara tertulis terlebih dahulu untuk pengembangan koleksi. b) Seleksi, pengadaan, dan deseleksi

Secara umum seleksi diartikan sebagai tindakan, cara, atau proses memilih. Seleksi merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi suatu informasi untuk ditambahkan pada koleksi yang sudah ada di perpustakaan. Sedangkan pengadaan bahan koleksi dapat dilakukan dengan membeli, tukar-menukar, hadiah, atau dengan cara menerbitkan sendiri. Pengadaan koleksi pustaka melalui pembelian menurut Ibu Kholidah sudah tidak dilakukan lagi, baik terbitan dalam negeri maupun terbitan luar negeri. Pengadaan koleksi yang dilakukan sekarang ini melalui hadiah, yaitu sumbangan buku yang berasal dari siswa, guru, atau sumbangan dari badan pemerintah. Sumbangan buku dari siswa yang telah menyelesaikan studinya di MAN 2 Palembang dilaksanakan mulai dari lulusan tahun 2011. Setiap buku hadiah tersebut di stempel dan dicatat pada daftar buku hadiah dan disusun pada arak yang telah ditentukan.

Deseleksi artinya usaha untuk mengeluarkan atau menarik bahan pustaka dari koleksi. Deseleksi atau disebut juga dengan penyiangan adalah salah satu bagian perawatan. Perawatan koleksi merupakan bagian pengelolaan

73 koleksi yang meliputi berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menjaga kemutakhiran dan daya guna koleksi perpustakaan.

Hasil wawancara dengan Ibu Kholidah, beliau mengatakan bahwa secara berkala selalu diadakan seleksi terhadap koleksi perpustakaan, sehingga dapat diketahui buku-buku yang perlu penambahan atau penambahan judul baru. Setelah diketahui keberadaan koleksi pustaka, barulah dilakukan pengadaan.

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat dsimpulkan bahwa koleksi perpustakaan MAN 2 Palembang dapat memenuhi kebutuhan pengunjungnya, berarti koleksi yang dimiliki perpustakaan MAN 2 Palembang bermanfaat bagi pengunjungnya. Oleh sebab itulah pengunjung/pemustaka yang peneliti wawancarai menyatakan bahwa perpustakaan MAN 2 Palembang koleksi bukunya lengkap.

b) Koleksi non buku

Perpustakaan sekolah yang sudah maju juga menyediakan koleksi bahan-bahan yang bukan berupa buku (non book material), seperti majalah, bulletin, surat kabar, pamplet, guntingan artikel, peta, bahkan ada yang melengkapi dengan alat-alat elektronik seperti projektor, televisi, video, komputer, internet dan lain sebagainya. Semua alat tersebut akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan pengunjung47

47 Bafadal Ibrahim. 2008. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara, halaman 47.

74 Berdasarkan pendapat di atas ternyata perpustakaan MAN 2 Palembang sudah termasuk dalam kategori perpustakaan sekolah yang maju, karena perpustakaan MAN 2 Palembang telah memiliki koleksi non buku seperti, majalah, bulletin, surat kabar, pamplet, guntingan artikel. Sedangkan alat-alat elektronik yang dimiliki perpustakaan MAN 2 Palembang adalah sebagai berikut; televisi, projektor, komputer, internet, printer. Semua koleksi non buku di atas dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung/pemustaka.

Dina dan Cindy yang peneliti wawancarai juga menyatakan bahwa,

“koleksi non buku dapat memberikan informasi yang kami butuhkan,

bahkan kadang kala lebih cepat kami dapatkan bila dibandingkan koleksi buku.

Dokumen terkait