• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

B. Pemanfaatan Koleksi Umum Oleh Pemustaka

Salah satu unsur utama perpustakaan adalah tersedianya koleksi. Tanpa adanya koleksi yang baik dan memadai, perpustakaan tidak akan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada para pemustakanya. Artinya koleksi yang disediakan oleh perpustakaan diorientasikan kepada pemustaka sehingga bahan pustaka yang ada dapat dimanfaatkan semuanya oleh para pemustaka yang berkunjung. Kata koleksi dalam bahasa inggris yaitu collection yang berarti kumpulan. Dalam Kamus Ilmiah Kontemporer, kata koleksi berati pengumpulan, kumpulan.17

Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat pengguna dalam rangka memenuhi informasi yang dibutuhkan.18

Koleksi perpustakaan adalah semua pustaka baik dalam bentuk buku, film, majalah, dan sejenisnya yang dikumpulkan dan diproses berdasarkan aturan tertentu untuk disajikan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, mencakup koleksi umum, koleksi referensi, dan koleksi inti.

Diantara koleksi perpustakaan terdapat koleksi umum. Koleksi Umum adalah koleksi perpustakaan yang diperuntukkan bagi pemustaka perpustakaan tidak terbatas hanya pada kalangan sendiri, tetapi juga dapat digunakan oleh pemustaka dari lembaga atau organisasi atau perorangan

17

Alex, Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, (Surabaya: Karya Harapan, 2005), h. 321

18

Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan perpustakaan Khusus, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2002), h. 17

17

yang bergerak dalam bidang yang sarna. Koleksi umum meliputi monografi, majalah dan jurnal yang dilayankan dalam bentuk akses terbuka.19

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan koleksi perpustakaan khusus adalah koleksi perpustakaan yang diperuntukkan bagi pemustaka perpustakaan tidak terbatas hanya pada kalangan sendiri, tetapi juga dapat digunakan oleh pemustaka dari lembaga atau organisasi atau perorangan yang bergerak dalam bidang yang sama sebagai sumber informasi juga sebagai prasarana pendidikan, penelitian, pengembangan, dan hiburan para pemustakanya.

Tanpa adanya koleksi yang baik, perpustakaan tidak akan dapat memberikan layanan yang baik kepada pemustakanya. Untuk itu perpustakaan dalam menyediakan koleksi mempunyai beberapa kriteria pokok. Adapun kriteria pokok tersebut adalah :

a. Jumlah koleksi perpustakaan diacu pada SK Menpan 33 tahun 1998 yaitu 1000 judul/2000 eksemplar.

b. Perpustakaan harus mempunyai program pengembangan koleksi tahunan yang menunjang isi dan misi, tugas pokok dan fungsi, program serta pemakai potensialnya.

c. Koleksi perpustakaan minimal 10 % dari jumlah koleksinya merupakan koleksi mutakhir yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan bidang yang dilayani perpustakaan.

19Arif Surachman.“Pengelolaan Perpustakaan Khusus”,http://arifs.staff.ugm.ac.id.diakses pada tanggal 10 Maret 2011 jam 09:00 WIB.

d. Perpustakaan harus memiliki program penyiangan untuk seluruh koleksi perpustakaan yang minimal disiangi setiap 5 tahun sekali. e. Perpustakaan minimal harus melanggan 1 (satu) judul majalah yang

berkaitan dengan kekhususan misinya untuk setiap tahunnya.

f. Setiap koleksi yang ada di perpustakaan harus dideskripsikan untuk memenuhi sistem simpan dan temu kembali, minimal menggunakan AACR II.

g. Setiap koleksi diklasifikasi menggunakan Dewey Decimal Classification (DDC) atau klasifikasi lain yang berlaku internasional, regional atau nasional sesuai kebutuhan perpustakaan.

h. Katalog subyek minimal menggunakan salah satu dari acuan tersebut dibawah ini:

1) Daftar Tajuk Subyek

2) Library of Congress Subyect Heading (LCSH)

3) Tesaurus yang berlaku secara internasional, regional atau nasional sesuai cakupan bidang perpustakaan atau jenis perpustakaan khusus

i. Dalam hal kerjasama perpustakaan berkehendak melakukan kerjasama jasa secara online (terpasang) wajib merujuk pada standar INDOMARC atau standar MARC yang berlaku ditingkat internasional atau regional sesuai kebutuhan sistem kerjasama jaringan yang dibangun.

19

j. Perpustakaan harus mempunyai program pelestarian bahan perpustakaan minimal satu kali setahun.

k. Penempatan buku di rak dijajar secara sistematis dengan memperhatikan kenyamanan dan kesehatan pengguna dan kemudahan akses dalam upaya pemeliharaan bahan pustaka.

l. Koleksi perpustakaan juga mencakup dokumen/ literatur atau bahan perpustakaan cetak, multimedia dan digital.20

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria dan jenis perpustakaan. Artinya bahwa koleksi perpustakaan selalu dikaitkan dengan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai misi dan mewujudkan visi perpustakaan yang bersangkutan. Sebagai contoh misalnya dalam sebuah perpustakaan khusus, koleksi bahan perpustakaan yang dimiliki harus bersifat khusus, artinya mencakup semua ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan lembaga atau departeman yang ditempati.

Ukuran koleksi suatu perpustakaan merupakan indikator yang penting atas penggunaan perpustakaan. Makin banyak jumlah koleksi yang dicakup bidangnya sesuai dengan kebutuhan pemustaka, makin besar kemungkinan untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi para pemustakanya. Untuk memenuhi kebutuhan informasinya, pemustaka harus mencari dan memanfaatkan koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

20

Pemanfaatan koleksi buku merupakan kegiatan atau aktifitas pengguna menggunakan buku untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam buku dapat bersifat ilmiah yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan bersifat hiburan. Defenisi tersebut merupakan pengembangan dari pengertian pemanfaatan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menyebutkan bahwa pemanfaatan mengandung arti yaitu proses, cara, dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri.21

Pemanfaatan koleksi dapat diketahui dari seberapa banyak jumlah maupun jenis bahan pustaka yang terpakai. Keterpakaian berhubungan dengan masalah kebutuhan atau permintaan.

Analisis terhadap pemanfaatan koleksi dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan koleksi. Selanjutnya hasil analisis ini dapat pula digunakan untuk meningkatkan relevansi koleksi terhadap kebutuhan pemustaka. Pemanfaatan koleksi perpustakaan juga berkaitan erat dengan aktifitas pengadaan, sebab ketepatan antara koleksi dengan minat pemustaka adalah tanggung jawab perpustakaan dalam proses pemilihan dan pengadaan koleksi untuk perpustakaan.22

2. Frekuensi Pemanfaatan Koleksi

Setiap pemustaka memiliki frekuensi pemanfaatan koleksi buku yang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada kebutuhan informasi, waktu

21

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 399

22

Lancester F.W., If You Want to Evaluate Your Library, (London: The Library Association, 1988), h. 33

21

dan kesempatan yang mereka miliki. Oleh karena itu, frekuensi pemanfaatan merupakan indikator untuk mengetahui sejauh mana pemustaka memanfaatkan koleksi buku di perpustakaan.

Ketersediaan koleksi buku pada perpustakaan juga mempengaruhi tingkat pemanfaatan. Perpustakaan khusus yang memiliki koleksi yang tersedia dengan baik dan lengkap cenderung akan sering dimanfaatkan oleh pengguna. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, kata "frekuensi" memiliki arti "kekerapan".23Frekuensi pemanfaatan memiliki makna yaitu kekerapan penggunaan.

Kemudian apabila dilihat dari bidang Ilmu Perpustakaan frekuensi pemanfaatan koleksi buku berarti kekerapan penggunaan koleksi buku oleh pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

3. Kebutuhan Pemakai Koleksi Perpustakaan

Pendirian suatu perpustakaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Kebutuhan akan informasi yang timbul dalam diri seseorang karena adanya rasa ingin tahu. Keingintahuan inilah yang mendorong seseorang memenuhi kepuasan rasa ingin tahunya yang diwujudkan dalam bentuk kebutuhan. Agar perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, perpustakaan harus mengetahui dan mengenal pemustakanya terlebih dahulu.

23

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.24Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemustaka adalah orang yang pernah datang ke perpustakaan dan memerlukan informasi dari perpustakaan tersebut, baik informasi tercetak seperti informasi yang terdapat dalam buku, jurnal, majalah, bulletin, surat kabar, dan informasi lainnya.

Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan pemustakanya, hendaknya perpustakaan dapat mengidentifikasi akan kebutuhan para pemustakanya. Pemustaka akan datang ke perpustakaan karena termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya.

Untuk dapat menyediakan bahan pustaka yang sesuai, pustakawan harus mengenal pemakai perpustakaan dengan cara mengetahui berbagai kebutuhan mereka. Jika pustakawan dapat mengetahui secara lebih pasti tentang minat dan kecenderungan pemustaka, maka dalam proses pengadaan koleksi bahan pustaka dapat lebih mengenai sasaran, yakni memenuhi apa yang dikehendaki pemustaka.25

24

Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

25

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), h. 148

23

Dokumen terkait