• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah

dimanfaatkan dalam dunia pendidikan.Salah satu pemanfaatan

perkembangan teknologi informasi dalam pendidikan adalah sebagai salah satu sumber belajar.

Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan serta Bambang Warsita menjelaskan definisi pemanfaatan.

”Pemanfaatan adalah tindakan menggnakan metode dan model instruksional, bahan dan peralatan media untuk meningkatkan suasana pembelajaran”30

“pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.”31

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan adalah sebuah tindakan menggunakan segala bentuk media untuk membantu aktivitas manusia dalam mencapai tujuan.

Menurut Jamal Ma’mur Asmani pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar yaitu ;

1. Sumber ilmu pengetahuan

Peran yang pertama ini merupakan peran paling utama.TIK yang di maksud adlah internet, suatu jejaring raksasa yang mempertemukan

30

Bambang Warsita, op.cit, hal. 37.

31

Ishak Abdullhak dan Deni Darmawan, 2013, teknologi pedidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 192.

34

dan mengintegrasikan seluruh pusat referensi pembelajaran yang ada dimuka bumi.Sebagai contoh adalah seorang guru di Semarang yang kesulitan memperoleh contoh studi kasus untuk mengajar ekonomi dan koperasi, dapat memperolehnya dari internet dari Kementrian Usaha Kecil Menengah yang ada di seluruh dunia.

2. Tempat bertemunya para pembelajar

Internet tidak hanya menjadi pusat sumber referensi, tetapi lebih jauh lagi juga menjadi tempat bertemunya para individu pembelajar itu sendiri.Dengan menggabungkan kedua peranan strategis TIK yang telah dipaparkan sebelumnya, maka akan didapatkan sebuah peranan yang menjadi penyebab terjadinya revolusi di dunia pendidikan, yaitu TIK sebagai media yang memungkinkan terjadinya transformasi pendidikan. Hal ini sejalan dengan filsafat pendidikan dan teknologi yang mengatakan bahwa dengan teknologi, manusia semakin berpeluang untuk menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi kehidupan yang lebih berkembang dan maju.

3. Melahirkan inisiatif dalam kegiatan belajar-mengajar

Proses digitalisasi terhadap sumber daya pendidikan telah melahirkan berbagai inisiatif dalam penyelenggaraan kegiatan mengajar-belajar dengan memanfaatkan internet sebagai media penembus batas ruang dan waktu. Sebagai contoh, sebuah sekolah di pedesaan yang tidak memiliki perpustakaan lengkap dapat menambah

35

koleksi referensinya secara signifikan melalui konsep e-library,

dengan cara terhubung dengan perpustakaan nasional.

4. Alat pendukung mengatasi keterbatasan pancaindra

Peranan TIK yang keempat, yakni menjadikan teknologi pendidikan ini sebagai pendukung pengajar maupun peserta didik untuk mengatasi keterbatasan pancaindra dalam menyerap, mengolah,

mengorganisasikan, menyampaikan, mengkolaborasikan,

menyimpulkan, dan mengimplentasikan berbagai khazanah

pengetahuan dan kompetensi yang menjadi obyek

pembelajaran.Sebagai contoh, melalui aplikasi tabel periodik, maka

seorang siswa dapat secara bebas melakukan eksperimen

mencampurkan berbagai jenis zat atau atom yang dikenal oleh manusia, tanpa intervensi dari pihak manapun.

5. Bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka kurikulum

Peranan selanjutnya adalah sebagai komponen atau bagian tak terpisahkan dari kerangka kurikulum dan metode pendekatan belajar-mengajar yang disusun. Salah satu strategi pembelajaran berbasis kompetensi adalah dengan mengimplementasikan beragam metode instruksional sekaligus, seperti model studi mandiri, simulasi, insiden, bermain peran, praktikum, eksperimen, dan lain-lain.

6. Penyeimbang gaya belajar individu

Teknologi informasi sebagai alat pemicu atau penyeimbang gaya belajar individu yang bermacam-macam bagi pelajar dan peserta didik,

36

hal ini dikarenakan berbedanya tingkat dan ragam kecerdasan manusia. Konsep kecerdasan majemuk yang sifatnya unik bagi masing-masing individu menggambarkan perlunya proses kostomisasi terhadap bahan ajar dan metode pendekatan pembelajaran agar menjadi semakin efektif. Dalam konteks inilah maka setiap peserta didik dipersilakan

dan dimungkinkan untuk men-tailor made sendiri referensi, bahan

ajar, dan pendekatan pembelajaranya dengan tetap berada dalam koridor sistem pendidikan yang ditetapkan pengajar.

Intinya adalah bahwa TIK memberikan pilihan model pembelajaran yang fleksibel dan adaptif bagi setiap individu yang memiliki gaya belajar berbeda. Dengan begitu, mereka yang ingin

menggunaka model action learning misalnya, atau yang lebih senang

memakai paradigm konstruktivistik, atau bahkan pendekatan home

schooling yang sedang menjadi wacana public, dapat diadopsi secara efektif.

7. Pengelolaan institusi pendidikan

Peran selanjutnya dalam dunia pendidikan lebih mengarah pada unsur pengelolaan institusi pendidikan, seperti sekolah dan kampus.Peranan yang dimaksud adalah kemampuan TIK sebagai teknologi penunjang manajemen operasional institusi pendidikan agar pengolahan berbagai sumber daya yang dimiliki dapat terjadi secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik. Pemanfaatan aplikasi manajemen kelas dan mata ajar misalnya, akan mempermudah

37

terlaksananya proses operasional dan administrasi pembelajaran secara terintegritas, yang selama ini masih dikelola secara manual, seperti mekanisme absensi, pengadaan bahan ajar, pelaksanaan ujian, penghitungan nilai evaluasi, hingga pemberitahuan hasil belajar.

8. Pengelolaan institusi pendidikan

Peran kedelapan dalam dunia pendidikan ditujukan bagi para pemimpin dan pengelola institusi sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam pengambilan keputusan. Melalui aplikasi seperti MIS (management Information System), DSS(Decicion Support System),

TIS (Transactional Information System), data, warebouse, dashboard,

dan sejenisnya; pemilik dan penyelenggaraan lembaga pendidikan

dapat melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan proses

penyelenggaraan belajar-mengajar di institusi terkait.

Syarat dari proses pengambil keputusan adalah tersedianya informasi yang lengkap dan berkualitas. Informasi yang dimaksud itu pada dasarnya diambil dari seluruh data hasil rekaman pada proses operasional dan adsministrasi sehari-hari. Dengan menggunakan fitur pembuatan laporan berdasarkan kreiteria dan fitur tertentu, ditambah

melalui kemampuan untuk melakukan analisa what if.

9. Menjadi infrastruktur penting institusi pendidikan

Peran kesembilan diperoleh dari kenyataan bahwa untuk dapat menjalani keseluruhan kapabilitas teknologi yang telah dipaparkan, TIK harus dapat menjadi salah satu infrastruktur penting yang dimiliki

38

oleh institusi pendidikan. Kaitanya dalam hal ini, sebuah sekolah atau kampus harus memiliki koneksi transmisi data dengan cara terhubung langsung ke infrastruktur telekomunikasi, baik melalui jalur terestrial, kabel laut, maupun satelit. Kemudian, diatas infrastruktur tersebut perlu dibangun sebuah jaringan komputer yang dapat menghubungkan berbagai alat elektronik dan/atau digital yang ada di lingkungan institusi pendidikan terkait.Hanya dengan jejaring inilah maka keseluruhan inisiatif pengembangan TIK sebagai media teknologi pendidikan dapat terwujud.

10.Mengubah institusi pendidikan menjadi pusat unggulan

Peranan yang terakhir adalah untuk mengubah institusi pendidikan yang telah menerapkan sebagian atau keseluruhan peran

TIK tersebut menjadi sebuah pusat unggulan (center of excellence)bagi

lembaga-lembaga pendidikan sejenis lainya. Hal ini mengandung arti bahwa siapapun yang dapat menghubungkan dirinya dengan institusi penerap TIK ini tidak peduli yang bersangkutan adalah individu, kelompok masyarakat, organisasi, atau lembaga badan hukum akan langsung mendapatkan keseluruhan manfaat yang dirasakan oleh

pemangku kepentingan dari institusi pendidikan tersebut.32

Selanjutnya Deni Darwaman menjelaskan pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar yang dikategorikan menjadi tiga kelompok.

32

39

1. Kelompok pertama adalah memanfaatkan komputer untuk

menyampaikan materi pelajaran itu sendiri, yang biasa dikenal dengan

istilah Computer Assited instructional(CAI) atau Computer-Based

Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta ajar dikemas dalam suatu perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar dengan menjalankan progam atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket progam belajar sehingga peserta dapat melakukan simulasi, atau juga dapat memberikan umpan balik kepada peserta ajar kemajuan belajarnya.

2. Pemakaian kelompok kedua adalah untuk pendistribusian materi ajar

melalui jaringan internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, atau progam belajar interaktif (CAI atau CBT). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambug ke internet sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan Web-browser ataupun File Transport Protocol (Aplikasi Pengiriman File).

3. Pemanfaatan kelompok ketiga adalah sebagai media komunikasi

dengan pakar, atau narasumber, peserta didik yang lain. Komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta yang lain. Dengan demikian peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau narasumber serta dari tteman peserta didik

40

yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.33

Sementara itu Bambang Warsita memiliki pandangan lain mengenai pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar.

“Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran adalah pengembangan e-dukasi.net yang berbasis internet.E-dukasi.netadalah portal pendidikan yang menyediakan bahan belajar, fasilitas komunikasi, dan interaksi antar komunitas pendidikan.”34

Situs atau portal pembelajaran yang dikembangkan ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penyediaan bahan belajar yang meliputi seluruh mata pelajaran untuk seluruh jenjang dan jalur pendidikan, bimbingan

belajar, bimbingan dan penyuluhan/konsultasi, tutorial, remidial, e-mail,

forum diskusi, mailing list, uji kemampuan, bank soal, pengetahuan

populer, dan lain-lain. Dengan adanya teknologi internet ini sistem

penyampaian dan komunikasi (delivery system and communication) antara

peserta didik dengan guru, guru dengan guru atau peserta didik dengan peserta didik lain, dan peserta didik dengan sumber belajar dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan

(synchronous) maupun tidak (asynchronous).

Menurut Bambang Warsita, E-dukasi.net dikembangkan untuk memfasilitasi berbagai hal dengan tujuanya yaitu :

1. Tersedianya berbagai bahan belajar berbasis web yang sesuai dengan

kebutuhan komunitas pendidikan

33

Deni darmawan op.cit, hal.55-56.

34

41

2. Terjadinya komunikasi dan kolaborasi antar komunitas pendidikan.

3. Terbentuknya budaya belajar dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi.35

Selanjutnya Bambang Warsita menjelaskan manfaat E-dukasi.net dapat ditinjau dai dua sisi, yaitu sebagai sumber bahan belajar dan sebagai

sarana komunikasi serta kolaborasi antar sekolah.36Adapun penjelasanya

masing-masing sebagai berikut.

1. Sumber bahan belajar

a) Dapat memperoleh berbagai sumber bahan belajar yang meliputi

materi pokok, modul online, pengetahuan populer, multimedia

interaktif, video on demand, dan latihan soal uji kompetensi.

b) Dapat berbagi ilmu dengan cara mengirimkan karya berupa bahan

belajar berbasis web ke administrator e-dukasi.net untuk di-upload.

c) Dapat men-download bahan belajar pada e-dukasi.net dan

menggunakanya sebagai bahan presentasi.

2. Sebagai sarana komunikasi dan klaborasi antar sekolahh.

a) Dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan

pengguna lainya melalui fasilitas forum.

b) Dapat memperoleh dan mengirimkan informasi mengenai berita

dan artikel serta event yang terjadi dalam komunitas pendidikan.

c) Memperoleh ruang (space) untuk menampilkan profil sekolahnya

sebagai subdomain e-dukasi.net

35

Bambang Warsita, op.cit, hal. 163.

36

42

d) Dapat mengikuti kelas maya melalui fitur telekolaborasi

e-dukasi.net.

Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena banyak kemudahan yang dihasilkan dari teknologi informasi. Kemudahan-kemudahan tersebut dapat mendorong aktivitas belajar siswa. Melalui internet, berbagai bahan ajar yang dibutuhkan siswa yang tidak di dapat dari buku pegangan bisa di daperoleh. Inisiatif siswa dalam belajar akan berkembang, hal tersebut dikarenakan mereka dapat mengakses sendiri bahan ajar yang mereka butuhkan. Selain itu teknologi informasi juga dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memahami materi pelajaran. Teknologi informasi dapat menjadi pendukung peserta didik maupun guru dalam mengatasi keterbatasan panca indra dalam menyarap, mengolah,

mengorganisasikan, menyampaikan, mengkolaborasikan, dan

menyimpulkan materi.

Dokumen terkait