• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

E. Pemanfaatan Uang Hilang dalam Keluarga Perantauan Pariaman

Pemanfaatan uang japuik khususnya uang hilang berada di tangan mempelai laki-laki. Karena uang tersebut merupakan hak dari laki-laki. Sebagaimana penuturan dari Ibu G:

Itu terserah laki-laki, mau diambil buat modal usaha, mau dikasihkan orang tuanya. Pakai buat nambah-nambah modal juga boleh, jadi keputusannya uang hilang tersebut mau dipakai apa itu dipihak laki-laki dan keluarganya. karena kalau uang hilang itu ibaratnya ya uang nya gak balik lagi jadi benar-benar hilang. Beda lagi dengan uang japutan itu nanti kembali ke perempuan. Pengembalian nya setelah persandingan suami istri.28

28 Wawancara ibu G, 4 Juli 2015

86

Begitu juga yang dialami oleh Ibu A dalam wawancara:

Uang hilang itu ya sudah saya kasih ke suami saya ya dia yang memanfaatkan, saya sebagai istri ya ikut saja. Kan itu juga sudah hak dia. Tapi ya suami saya gunakan uang itu untuk tambah moddal usaha buka warung Padang ini.29

Namun ada juga yang pemanfaatan uang hilang tergantung kebijakan ninik

mamak. jadi laki-laki tersebut menyerahkan uang hilang kepada mamaknya untuk

digunakan keperluan penyelenggaraan pesta atau bahkan mamak

menggunakannya untuk memambantu kemenakannya cari warung untuk usaha. Sebagaimana penuturan bapak C:

Jadi uang hilangnya itu dikasih ke mamak, jadi ya mamak yang mengelola. Kebetulan yang mengurusi masalah uang itu kan tanggung jawabnya mamak, ya mungkin uang itu bisa dipake buat modal usahalah atau urusan pesta lah, dan sebagainya. ya sebenarnya jumlah segitu ya kalo dibuat modal usaha kalo itung-itungan sekarang ya masih kurang ya sudah saya buat tambah-tambah modal saja.30

Pemanfaatan atau penggunaan uang hilang oleh laki-laki ada yang dimanfaatkan dengan baik bahkan dirundingkan dengan istri akan diapakan uang itu nanti. Tapi ada juga yang penggunaanya tanpa konfirmasi atau rundingan dengan istri. Hal ini menjadikan pihak wanita menganggap bahwa uang japutan atau uang hilang tidak begitu bermanfaat dalam kehidupan keluarga, sebagaimana penuturan Ibu B:

Kadang uang japuik itu gak jelas untuk apa jadi menurut saya ya gak begitu bermanfaat bagi ekonomi keluarga. kecuali kalau sudah dijelaskan di depan akadnya ow ini untuk modal usaha. Ow ini untuk biaya pesta dan sebagainya. jadi kan gak begitu jelas manfaat nya apa? Jadi kita tuh gak tau digunakan untuk apa saja uang japuik atau uang hilang itu. 31

Uang japuik atau uang hilang terlihat seperti sangat memberatkan pihak

perempuan, karena pihak perempuan lah yang harus bersusah payah menyediakan uang japuik atau uang hilang. Dimana sebenarnya laki-laki lah yang harus

29 Wawancara Ibu A, 2 Juli 2015

30 Wawancara Bapak C 9 April 2015

87

berkewajiban menafkahi wanita. Namun tidak demikian yang dirasakan oleh orang Pariaman. Mereka menganggap bahwa sebenarnya uang japuik atau uang

hilang itu pada akhinya juga untuk kebaikan istri dan anak mereka. Dengan kata

lain dalam jangka waktu yang panjang akan kembali untuk kebutuhan perempuan. sebagaimana penuturan singkat dari Ibu D:

uang japutan itu ada sih manfaatnya sih,karena itu nanti kan kembali lagi ke pihak perempuan atau malah dipake berdua.32

Pernyataan di atas juga didukung penjelasan dari Ibu G:

Menurut saya adat saya bagus itu, jadi meskipun kami di perantauan adat tersebut tetap harus dilaksanakan. Soalnya keuntungannya di pihak perempuan. Itu kan ibaratnya kalo kita berkeluarga suatu saat kalo rejekinya bagus, terus kalo terjadi perceraian itu gak ada pembagian harta gono gini, jadi semua buat perempuan sama anak-anaknya 100 persen. Jadi sebenarnya itu nanti kembali ke perempuan lagi. Jadi meskipun itu dikasihnya ke laki-laki biasanya laki-laki itu gak mau ngambil pasti buat anak sama istrinya. ibaratnya kalo laki-laki kan mampu nyari sendiri kalo kami perempuan kan terbatas kemampuannya. Kalo adat kami gitu mbak harta warisan leluhur itu nanti jatuhnya ke ponakan perempuan bukan ke anak laki-laki. Bukan juga ke mamak atau paman, paman itu hanya mengelola ketika ia hidup. Pokoknya ke ponakan-ponakan perempuan yang laki-laki gak ada yang dapat. Ibaratnya kan kalo laki-laki bisa merantau kemana-mana kalo perempuan kalo sudah punya anak ya susah buat usaha gitu ya, jadi warisan itu tujuannya untuk itu. Jadi kan nanti kami perempuan yang melamar jadi suatu saat harta warisan itu digunakan untuk uang japutan atau uang hilang itu. Jadi ibaratnya warisan yang di kasih tadi untuk simpanan di masa depan. Trus beban beban berat yang lain juga dilimpahkan ke warisan tadi. “jadi semiskin apapun kami (perempuan), tetap kami yang melamar laki-laki. Jadi kami tuh ndak mempermasalahkan sebanyak apapun uang hilangnya ujung-ujungnya nanti ya kembai ke perempuan. Ya bagi yang laki-laki itu itung-itung jasanya lah ke orang tua yang sudah membesarkan anak nya. 33

Adapun uang hilang Ibu E digunakan untuk keperluan pesta dan modal usaha, sebagaimana wawancara dengan Ibu E:

Kalo disana sudah tradisi, berat atau ringan dipikul bersama jadi merupakan tanggung jawab orang tua dan itu tanggung jawab terakhirnya orang tua. Kalo aq ditanggung sendiri atau uangnya ndak dikembalikan. Karena orang tua dia sudah gak ada. Jad dia dinikahkan oleh keluarga yang lain. Jadi semua biaya

32 Wawancara Ibu D, 2 Juli 2015

88

pesta ditanggung bersama oleh keluarga kami. Setelah itu uang hilang digunakan untuk modal usaha.34

Dari wawancara di atas dapat kita lihat gambaran pemanfaatan uang hilang dalam perkawinan masayarakat perantauan Pariaman sebagai berikut:

Tabel 4.3 Pemanfaatan Uang hilang

No Nama Tahun

Menikah

Pemanfaatan uang hilang

1. Ibu A 2011 Untuk modal usaha

rumah makan

padang

2. Ibu B 2003 Tidak tau

dimanfaatkan untuk apa

3. Bapak C 2011 Dikelola mamak dan

tambahan modal

usaha rumah makan padang

4. Ibu G 2003 Modal usaha rumah

makan padang yang nantinya kembali ke perempuan

5. Ibu E 2003 Biaya Pesta dan

modal usaha

keluarga berbentuk

rumah makan

padang.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi uang hilang ini mempunyai maslahat bagi keluarga yang menjalankannya. Dan bukan digunakan untuk kepentingan pribadi calon suami saja. Apabila tradisi ini bermanfaat bagi masyarakat maka tradisi ini tidak bertentangan dengan hukum Islam.

34 Wawancara Ibu E, 4 Juli 2015

89

F. Tradisi Bajapuik dan Uang hilang dalam Pandangan Masyarakat