• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemasangan Sambungan dan Terminal Konduktor a. Persyaratan Umum

1) Sambungan antar konduktor pada instalasi seharusnya dilakukan dengan baik dan kuat dengan salah satu cara sebagai berikut.

a) Sambungan selonsong dengan sekrup

Gambar 23. Sambungan Selonsong dengan Sekrup

b) Sambungan selonsong tanpa sekrup

Gambar 24. Sambungan Selonsong di Jepit Tanpa Sekrup

c) Sambungan selongsong dipres

Gambar 25. Sambungan Selonsong Dipres

d) Sambungan puntiran kawat padat dengan memuntir dan memakai lasdop

Gambar 26. Setelah Dipilin Sambungan Di Tutup dengan Lasdop

2) Sambungan antar konduktor instalasi yang fleksibel lainnya boleh dilaksanakan dengan pertolongan kotak sambung.

Gambar 27. Kotak Sambung Delapan Jalur Empat Arah

Dilapangan banyak ditemukan sambungan puntiran kawat padat (ekor babi) yang ada dalam kotak sambungan, tidak kuat puntirannya, terlalu panjang puntirannya, bahkan arah puntirannya tidak searah jarum jam. Hal ini akan terkendala bila digunakan lasdop menutup sambungan yang terbuka tersebut.

3) Sambungan dengan solder tidak boleh dipakai pada setiap bagian instalasi dimana suhunya akan melampaui 120 0C. Sambungan dengan solder tidak boleh dipakai pada konduktor yang mengalami gaya mekanis (7.11.1.13)

4) Terminal perlengkapan lampu tidak boleh digunakan untuk menyambung konduktor utama instalasi magun di luar perlengkapan tersebut (7.11.1.6).

Gambar 28. Posisi Ujung Konduktor dan Cara Terminasi yang Benar

Gambar 29. Posisi Ujung Konduktor dan Cara Terminasi Kawat yang Salah

Terminasi kawat yang salah arah sangat banyak ditemukan di lapangan, sehingga bila dikunci murnya, konduktor tidak semakin kuat, malah terjadi sebaliknya.

5) Persiapan ujung konduktor untuk terminasi harus sedemikian sehingga bagian konduktor yang telanjang tidak terlalu panjang.

6) Untuk terminasi tanpa sepatu konduktor dimana konduktor langsung dipasang pada baut terminal posisi ujung harus sedemikian sehingga terminasi baik dan kuat.

Di lapangan banyak ditemukan bagian konduktor yang telanjang terlalu panjang kupasannya, baik sambungan terminasi baut, maupun pada sambungan puntiran kawat padat.

7) Cara terminasi dua beban pada satu terminal dapat dilakukan dengan cara sebagaimana diperlihatkan seperti gambar di bawah.

Gambar 30.

Cara Menyambung untuk Dua Beban

b. Terminasi Konduktor Fleksibel dengan Perlengkapan Listrik

1) Semua terminasi konduktor fleksibel pada perlengkapan listrik seharusnya dilaksanakan dengan baik dan rapi serta harus tahan terhadap gaya tarik dan gesekan. Konduktor proteksi, pada terminasi ini harus demikian panjangnya sehingga apabila terminasi terlepas, maka konduktor proteksi tersebut akan putus paling akhir.

2) Konduktor proteksi dan netral yang diperlihatkan pada gambar di bawah kurang panjang. Hal ini berbahaya, karena bila hubungannya terlepas karena tarikan mekanis, konduktor proteksi dan netral akan putus lebih awal dari konduktor fase.

Gambar 31. Hubungan atau Terminasi Konduktor Fleksibel Pada Peralatan Listrik

Panjang sambungan konduktor pada terminasi peralatan listrik banyak yang tidak seimbang panjangnya, sehingga bila ada tarikan mekanis, konduktor akan mudah putus. Sebaiknya konduktor pengaman lebih panjang, sehingga apabila terminasi terlepas konduktor pengaman akan putus paling akhir.

Gambar 32. Terminasi Konduktor Fleksibel pada Instalasi Seharusnya Tetap Melalui Tusuk Kontak

3) Kerusakan konduktor fleksibel akibat penekukan pada lubang pemasukkan seharusnya dihindarkan, misalnya dengan menghaluskan tepi lubang pemasukan atau dengan menggunakan alat khusus perhatikan gambar. Membuat simpul dan mengikat mati konduktor fleksibel pada perlengkapan listrik tidak dibolehkan.

Gambar 33. Lubang Pemasukan untuk mencegah Konduktor Lecet

Gambar 34. Sambungan dengan Spatu Konduktor atau Selonsong

dapat dicapai dengan jalan menyolder, menggunakan selongsong, atau dengan menggunakan sepatu konduktor sesuai dengan 7.11.3.2, sepatu konduktor yang disolder tidak dibolehkan pada tempat hubungan, dimana terdapat getaran kerja (7.11.1.11).

c. Persyaratan Sambungan Konduktor dan Konduktor Tanah

1) Pada konduktor dan konduktor tanah, penyambungan harus dilaksanakan dengan solder, dengan selongsong, disekrup atau dipres, atau dengan cara lain yang sekurang-kurangnya sederajat (7.11.2.1).

2) Semua konduktor harus dipasang demikian rupa sehingga pada setiap hubungan dan sambungan tidak terdapat tekanan atau tarikan yang tidak dikehendaki (7.11.2.6).

3) Penyambungan konduktor udara yang almunium dengan konduktor tembaga ke rumah, harus menggunakan sambungan khusus(7.11.2.7).

d. Persyaratan Terminasi Konduktor pada Instalasi Tetap

1) Semua terminasi konduktor pada terminal harus baik secara mekanis dan listrik. Terminasi konduktor pada kotak hubung dan semacamnya dilaksanakan dengan cara menjepit konduktor, sehingga terminasi tersebut tidak akan mengendur atau menjadi terlalu panas pada keadaan kerja normal.

2) Terminasi konduktor kawat banyak (tujuh atau lebih) dilaksanakan sebagai berikut: a) Dipres pada sepatu konduktor

b) Dijepit pada kotak hubung yang mempunyai alat yang dapat mencegah penyebaran kawat-kawat.

c) Kawat-kawat disatukan terlebih dahulu dengan cara mensolder bersama dan kemudian menjepitnya antara permukaan logam atau dengan sekrup penjepit (perhatikan gambar) . d) Dimasukkan terlebih dahulu ke dalam selongsong kemudian dipres.

e) Cara lain yang sudah diijinkan.

Gambar 35.

Sebelum Menyambung Konduktor Kawat Banyak di Solder Terlebih Dahulu

e. Cara Terminasi Konduktor Instalasi Tetap dengan Perlengkapan listrik

1) Perlengkapan listrik dapat disambungkan pada sirkit instalasi dengan salah satu cara tersebut di bawah ini, kecuali perlengkapan listrik tertentu yang memerlukan cara khusus (7.11.4.1):

a) Hubungan langsung

Konduktor yang dipasang dalam konduit biasa atau konduit fleksibel, atau konduktor berpelindung yang untuk selanjutnya tidak perlu dilindungi lagi dihubungkan dan dikokohkan dengan baik pada perlengkapan listrik yang bersangkutan.

Gambar 36. Cara Terminasi Konduktor Berselubung atau dengan Konduktor

Tanpa Selubung dalam Konduit

b) Hubungan tidak langsung

Pengawatan tetap dari instalasi berujung pada kotak kontak yang sesuai, atau pada kotak sambung atau alat sambung yang lain. Hubungan pengawatan selanjutnya ke perlengkapan listrik dilaksanakan dengan menggunakan konduktor fleksibel yang dihubungkan secara baik pada kedua ujungnya. Pengawatan permanen berujung juga pada elektroda bumi atau instalasi pembumi yang lain

5. Pemasangan Konduktor dalam Bangunan

Dokumen terkait