• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DATA

A. PEMBABAKAN 1) Sepiring Nasi Goreng1) Sepiring Nasi Goreng

Durasi : 27 menit, 38 detik

Pemain : Ninik L. Karim sebagai Ranti

Karakter tokoh : Wanita matang usia menjelang 50 tahun, mulai terlihat tua tetapi tetap cantik. Bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta. Pernah menikah dan memiliki dua anak yang sudah besar dan mandiri.

Setting Panggung : Penataan panggung minimalis dengan latar belakang menggunakan lima layar putih yang besar. Layar-layar tersebut digunakan untuk ilustrasi gambar-gambar adegan yang memperkuat isi cerita. Gambar-gambar tersebut adalah potongan siaran televisi swasta tentang berbagai macam tindak kekerasan. Kemudian gambar lainnya adalah ilustrasi seseorang yang sedang memotong bumbu. Properti panggung antara lain terdapat satu buah meja yang diatasnya tertata alat-alat memasak dan perlengkapannya seperti: kompor, wajan, telenan, bakul nasi, piring, cangkir, serta bahan dan bumbu untuk memasak nasi goreng. Kemudian meja lain yang membelakangi penonton diletakkan di pojok, di atasnya terdapat televisi 17 inch yang menyala, remote televisi dan juga telfon genggam. Di sebelah meja televisi terdapat meja kecil untuk meletakkan pesawat telfon. Pencahayaan panggung berasal dari visualisasi layar dan lampu sorot berwarna kekuning-kuningan yang jatuh tepat di atas meja tempat memasak.

a. Part I

Durasi : 00.00” – 36.13”

Pemain : Rieke Dyah Pitaloka sebagai Ibu Ani

Karakter tokoh : Wanita usia 30-35 tahun yang berkarir di dunia politik serta sebagai aktivis perempuan. Menikah dan mempunyai rumah tangga yang harmonis dengan dua anak, satu laki-laki (kelas 5 SD) dan satu anak perempuan (kelas 2 SD)

Setting Panggung : Penataan panggung minimalis dengan latar belakang menggunakan lima layar putih yang besar. Layar-layar tersebut digunakan untuk ilustrasi gambar-gambar adegan yang memperkuat isi cerita. Pada awal babak I, salah satu layar digunakan untuk siluet tubuh seorang perempuan yang sedang mandi dan berpakaian. Selanjutnya, gambar pada lima layar putih adalah ilustrasi angka-angka romawi pada jam dinding dengan jarum yang terus bergerak, dilengkapi dengan suara detak jarum jam. Terdapat satu buah meja dan satu buah kursi kerja di tengah panggung. Di atas meja terdapat satu buah laptop dalam keadaan tertutup. Buku-buku berserakan di atas meja kerja maupun di lantai. Pencahayaan redup dijatuhkan tepat pada meja kerja yang ditata di tengah panggung. Tokoh Ani mengenakan handuk mandi berwarna biru lengkap dengan shower cap atau penutup kepala, kemudian berganti pakaian kerja di atas panggung sambil terus melakukan monolog.

b. Part II

Pemain : Rieke Dyah Pitaloka sebagai Ibu Ani

Setting Panggung : Penataan panggung minimalis dengan latar belakang menggunakan lima layar putih yang besar. Pada babak II, lima layar putih menampilkan gambar pilar-pilar yang berjalan. Meja dan kursi yang tadinya di tengah panggung, kini kosong. Tokoh ibu Ani masih mengenakan pakaian kerja berdiri di tengah panggung dengan mata tertutup dan tangan terikat tali kapal yang ditempeli bunga-bunga mawar.

3) Dibawah Lampu Jalan a. Part I

Durasi : 00.00” – 15.50”

Pemain : Ria Irawan sebagai Khadijah/ Pekerja Seks Komersial Pendukung : Didik Revolusianto ‘Pepeng’ sebagai tukang gorengan

Setting Panggung : Penataan panggung minimalis dengan latar belakang menggunakan lima layar putih yang besar. Babak I dibuka dengan musik dangdut koplo yang identik dengan kehidupan jalanan yang kemudian pada lima layar digambarkan situasi di salah satu sudut jalanan lengkap dengan suara-suara kendaraan yang melintas. Pembatas jalanan berwarna hitam dan putih di letakkan memanjang di tengah panggung. Kemudian di sisi sebelah kanan terdapat lampu jalanan, di bawah lampu terdapat seorang penjual gorengan dan gerobak panggulnya. Ketika lampu menyala, Khadijah mengusir penjual gorengan dari daerah yang dianggapnya sebagai tempat mangkal. Khadijah mengenakan baju berlengan dengan celana pendek ketat berwarna hitam dan tas selempang berwarna perak.

b. Part II

Pemain : Ria Irawan sebagai Khadijah/ Pekerja Seks Komersial Pendukung : Didik Revolusianto ‘Pepeng’ sebagai tukang gorengan

Setting Panggung : Layar besar masih menggambarkan situasi jalanan, dimana kendaraan bermotor selalu melintas. Kemudian berubah sebentar menjadi foto yang berisi tulisan “Jakarta Islamic Centre”. Pembatas jalanan berwarna hitam dan putih di letakkan memanjang di tengah panggung. Kemudian di sisi sebelah kanan terdapat lampu jalanan, di bawah lampu terdapat seorang penjual gorengan dan gerobak panggulnya. Ketika lampu menyala, Khadijah kembali mengusir penjual gorengan dari daerah yang dianggapnya sebagai tempat mangkal. Khadijah mengenakan gaun terusan selutut berwarna hitam polos mengkilat dengan aksesoris selendang jaring yang juga berwarna hitam. Khadijah masih memakai tas yang sama berwarna perak. Pada akhir babak II layar berubah menjadi ilustrasi gambar kelopak-kelopak bunga mawar yang bergerak dan dengan backsound dramatis.

c. Part III

Durasi : 24.10” – 35.45”

Pemain : Ria Irawan sebagai Khadijah/ Pekerja Seks Komersial Pendukung : Didik Revolusianto ‘Pepeng’ sebagai tukang gorengan

Olis Tegal sebagai ‘costumer’ Khadijah

Setting Panggung : Layar besar masih menggambarkan situasi jalanan, dimana kendaraan bermotor selalu melintas. Pembatas jalanan berwarna hitam dan putih di letakkan memanjang di tengah panggung. Kemudian di sisi sebelah kanan terdapat lampu jalanan, di bawah lampu kembali terdapat seorang penjual gorengan dan gerobak panggulnya. Ketika lampu menyala, Khadijah lagi-lagi mengusir penjual gorengan dari daerah yang dianggapnya sebagai tempat mangkal. Khadijah mengenakan rok terusan selutut dengan lengan tanggung

dengan warna motif hijau dan orange. Khadijah juga masih memakai tas selempang berwarna perak. Pada akhir babak III, layar besar menampilkan gambar yang seolah diambil dengan handycam dalam keadaan berlari memperlihatkan situasi penggerebekan. Gambar pada layar juga dilengkapi suara petugas dan massa yaitu untuk memperkuat situasi penggerebekan.

Dokumen terkait