• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

1. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar akuntansi menunjukkan bahwa besarnya r hitung = - 0,013 yang artinya tidak ada hubungan positif antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar akuntansi. Taraf signifikansinya 0,465 jauh diatas 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perhatian orang tua tidak ada hubungan positif (sangat rendah) dan tidak signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Hal ini disebabkan orang tua yang perekonomiannya tinggi akan

terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Orang tua yang sibuk dengan pekerjaan tidak akan memiliki waktu luang dengan anak dalam mendampingi belajarnya. Perhatian orang tua ini akan berperan sangat besar karena dengan perhatian orang tua, anak akan lebih semangat dalam belajar. Tetapi karena kurangnya perhatian dari orang tua menyebabkan anak tidak bersemangat dalam belajar dan prestasi belajar akuntansi yang dicapainya tidak akan maksimal. Sebaliknya orang tua yang perekonomiannya rendah, lebih banyak waktu untuk mendampingi anaknya dalam belajar. Perhatian yang dilakukan orang tua ini menyebabkan anak akan lebih bersemangat dalam belajar dan pencapaian prestasi belajar akuntansi akan lebih maksimal.

2. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi menunjukkan bahwa besarnya r hitung = 0,062 yang artinya tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Taraf signifikansinya 0,333 jauh diatas 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa motivasi belajar tidak ada hubungan positif (sangat rendah) dan tidak signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Hal ini disebabkan meskipun setiap siswi mempunyai motivasi belajar tinggi, akan tetapi tidak disertai dengan usaha untuk menguasai materi pelajaran akuntansi maka siswi tersebut akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang kurang baik. Sebaliknya jika setiap siswi mempunyai motivasi belajar tinggi, dan di

sertai dengan usaha untuk menguasai materi pelajaran akuntansi maka siswi tersebut akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang baik.

3. Hubungan antara status sosial ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hubungan antara status sosial ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi menunjukkan bahwa besarnya r hitung = 0,045 yang artinya tidak ada hubungan positif antara status sosial ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi. Taraf signifikansinya 0,377 jauh diatas 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa status sosial ekonomi tidak ada hubungan positif (sangat rendah) dan tidak signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Hal ini disebabkan orang tua yang kurang memperhatikan anaknya dalam belajar, karena orang tua siswi yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan menyita waktu. Banyak dari orang tua yang mempunya pikiran bahwa dengan memberikan fasilitas yang lengkap maka anak dapat belajar dengan baik. Tetapi dengan memberikan fasilitas yang lengkap tanpa adanya pengawasan dari orang tua dalam belajar seringkali anak menyalahgunakan dengan berpura-pura belajar padahal yang dilakukan anak tersebut melakukan kegiatan yang tidak mendukung dalam belajar seperti bermain internet dan kegiatan lainnya yang tidak mendukung. Hal ini berbanding terbalik dengan anak yang status sosial ekonominya rendah yang cenderung memiliki prestasi belajar akuntansi yang tinggi. Ini disebabkan kedua orang tua yang memiliki waktu luang untuk mengawasi anak dalam belajar, orang tua juga mengharapkan anaknya mendaptkan beasiswa yang dapat mengurangi biaya

sekolah. Dengan adanya pengawasan ini maka anak tidak akan melakukan kegiatan yang tidak mendukung dalam belajar.

4. Hubungan perhatian orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hubungan perhatian orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi menunjukkan bahwa besarnya Ry123 = 0,087 dan hasil pengujian F menunjukkan F hitung = 0,119 lebih kecil dari nilai F tabel = 2,80 dan taraf signifikansinya 0,949 sangat jauh diata 0,05 berarti bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikansi antara perhatian orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi.

Dengan ditemukannya hubungan yang tidak positif dan signifikan antara perhatian orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi, menunjukkan bahwa perhatian orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi yang rendah maka prestasi belajar akuntansi yang dicapai siswi juga rendah.

Prestasi belajar akuntansi dapat dilihat melalui nilai mata pelajaran akuntansi. Untuk mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang baik siswa membutuhkan perhatian orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi. Tanpa adanya perhatian orang tua, motivasi belajar dan status sosial yang baik maka siswi akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang rendah. Karena perhatian orang tua bagi siswi sangat dibutuhkan, tanpa adanya perhatian orang

tua siswi tidak akan bersemangat dan tidak ada motivasi dalam belajar shingga prestasi belajar akuntansi yang di dapatkan rendah. Dengan adanya status sosial yang baik siswi akan mendapatkan fasilitas belajar yang terbaik tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena tanpa adanya pengawasan dari orang tua kadang anak menyalahgunakan kepercayaan dengan berpura-pura belajar padahal anak melakukan kegiatan yang tidak mendukung dalam belajar seperti bermain game. Sebaliknya siswi yang memiliki status sosial ekonomi yang tidak baik akan mendapatkan fasilitas belajar yang kurang memenuhi. Tetpi tanpa adanya fasilitas yang lengkap tidak mempengaruhi semngat belajar siswi karena orang tua selalu mengawasi siswi yang sedang belajar.

Hasil penelitian ini menunjukkan besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas perhatian orang tua memberikan sumbangan relatif sebesar 1,78%dan sumbangan efektif sebesar 0,01% terhadap prestasi belajar akuntansi. Variabel bebas motivasi belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 60,99% dan sumbangan efektif sebesar 0,46% terhadap prestasi belajar akuntansi. Variabel bebas status sosial ekonomi memberikan sumbangan relatif sebesar 37,23% dan sumbangan efektif sebesar 0,28% terhadap prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas motivasi belajar merupakan variabel yang memberikan sumbangan terbesar pertama terhadap prestasi belajar akuntansi, sedangkan variabel bebas status sosial ekonomi memberikan sumbangan terbesar kedua

terhadap prestasi belajar akuntansi, sedangkan variabel bebas perhatian orang tua memberikan sumbangan terbesar ketiga terhadap prestasi belajar akuntansi.

Dokumen terkait