• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

Metode cooperative learning tipe Teams Tournament diterapkan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Perbaikan proses tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para siswa. Hasil pembelajaran

dalam hal ini mencakup tiga ranah yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif (Bloom dalam Sudjana 2006:22-23). Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil pembelajaran pada ketiga ranah tersebut:

a. Ranah kognitif

Hasil pembelajaran ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari enam aspek, yakni: pengetahuan (ingatan), pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data hasil turnamen siswa yang dilakukan pada setiap akhir siklus sebagai berikut:

Tabel 5.14

Hasil Turnamen Siswa XI IPS 2

No Nama Turnamen 1 Turnamen 2

1 Adnan Wahyu Septian 80 95

2 Bryan Kurniawan 90 95

3 Chandra Widianto 95 90

4 Danik Yunianto 100 95

5 Desi Mela Puspita Sari 95 90

6 Dwi Ari Zufriani 85 90

7 Dwi Yan Nur Pranata Utama 85 90

8 Ersihana Wulan Sari 90 100

9 Fernaditya Mustofa 60 90

10 Fifiana 80 95

11 Findy Rengga Ardiyanti 100 -

12 Fitri Melinda Permata 90 100

13 Hery Hermawan Setyo Pramono 60 90

14 Meri Wandansari 80 95

15 Mero Roly Prastyaningsih 90 100

16 Moch Fahmi Aenurofik 85 90

17 Muhammad Gus Fafa 100 95

18 Nanang Jeli Priyadi 95 90

19 Nurina Dwi Putri Merdekawati 90 95

20 R. Dimas Abdul Jabbar - 95

21 Reno Kurniawan 100 95

22 Riaya Edy Widowaty - 90

24 Rochadianto 90 95

25 Siti Rahmawati Roisyah 85 90

26 Sony Wicaksono 90 100

27 Widyawati 60 90

28 Yashinta Wijaya Kusumawati 95 90

Rata-rata kelas 86,54 93,70

Catatan: lihat lampiran 9 hal 172

Tabel 5.14 menunjukkan bahwa pada turnamen yang dilaksanakan pada siklus pertama terdapat 23 siswa yang tuntas dari 26 total siswa (88,46 %), sedangkan turnamen yang dilaksanakan pada siklus kedua terdapat 27 siswa yang tuntas dari 27 siswa (100%), ini dapat dikatakan semua siswa tuntas dalam mata pelajaran Akuntansi. Dari nilai turnamen siklus pertama ke siklus kedua mengalami peningkatan 11,54%.

Selain itu juga, dari kedua turnamen yang dilaksanakan, ternyata pada komponen rata-rata kelas terdapat kenaikan pada siklus kedua (93,70) dibanding dengan siklus pertama (86,54). Pada turnamen kedua ini sebanyak 16 siswa (59,26%) meningkat pemahamannya, sebanyak 7 siswa (25,93%) mengalami penurunan, sebanyak 4 siswa (14,81%) memperoleh nilai sempurna. Jika dilihat dari nilai turnamen tersebut, yang semakin meningkat untuk siklus kedua menandakan bahwa adanya peningkatan pemahaman siswa. Ketika siswa tersebut paham akan materi maka ketika diadakan test hasilnya akan baik pula.

Apabila guru hendak meningkatkan pemahaman siswa, maka guru perlu memperbaiki proses pembelajaran. Guru perlu melakukan model- model pembelajaran yang bervariatif, dengan gaya belajar yang berbeda, dapat memahami materi dengan baik. Kreatifitas dan penguasaan guru

dalam menggunakan berbagai model pembelajaran akan mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran yang berfokus pada siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran dalam hal ini diukur dengan menggunakan capaian nilai siswa. Ada perbedaan capaian nilai siswa apabila dilihat dari PAP tipe II. Sebelum Teams Tournament nilai siswa dikategorikan tidak baik (50%), sedangkan sesudah Teams Tournament dikategorikan sangat baik (73,08%) untuk siklus pertama dan (81,48%) untuk siklus kedua.

b. Ranah psikomotorik

Perbaikan proses pembelajaran akan berdampak pada pemahaman siswa. Siswa akan lebih menyerap pengetahuan yang disampaikan oleh guru apabila siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Keaktifan siswa ini akan membantu siswa dalam mengingat pengetahuan lebih lama dan lebih mendalam. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni: gerakan refleks, ketrampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisasian atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Tabel keterlibatan siswa dalam pengerjaan tugas di dalam kelompok pada masing-masing siklus sebagai berikut:

Tabel 5.15 Daftar keaktifan

No Nama Siklus 1 Siklus 2

1 Adnan Wahyu Septian 3 2

2 Bryan Kurniawan 1 2

3 Chandra Widianto 1 3

4 Danik Yunianto 6 6

5 Desi Mela Puspita Sari 2 3

6 Dwi Ari Zufriani 1 2

7 Dwi Yan Nur Pranata Utama 3 2

8 Ersihana Wulan Sari 5 4

9 Fernaditya Mustofa 2 4

10 Fifiana 2 2

11 Findy Rengga Ardiyanti 1 2

12 Fitri Melinda Permata 2 3

13 Hery Hermawan Setyo Pramono 3 2

14 Meri Wandansari 1 2

15 Mero Roly Prastyaningsih 1 2

16 Moch Fahmi Aenurofik 2 2

17 Muhammad Gus Fafa 2 2

18 Nanang Jeli Priyadi 2 1

19 Nurina Dwi Putri Merdekawati 1 3

20 R. Dimas Abdul Jabbar 2 1

21 Reno Kurniawan 1 1

22 Riaya Edy Widowaty 2 3

23 Rita Dwi Tyastuti 3 2

24 Rochadianto 2 3

25 Siti Rahmawati Roisyah 3 2

26 Sony Wicaksono 1 2

27 Widyawati 1 3

28 Yashinta Wijaya Kusumawati 5 4

Tabel 5.16 Keterlibatan Siswa

Jumlah Siswa terlibat Siklus I Siklus II No Jenis Keterlibatan

Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase

1 Bertanya kepada anggota

kelompok 16 61,54 18 66,67 2 Mengerjakan bahan diskusi 21 80,77 24 88,89 3 Bertanya kepada guru 12 46,15 15 55,56

depan kelas 8 30,77 9 33,33 5 Menanggapi jawaban 3 11,54 4 14,81

Tabel 5.16 menunjukkan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament pada siklus I dan siklus II. Proses pembelajaran terhadap 28 siswa (2 siswa tidak masuk sekolah) pada siklus I yaitu: siswa yang bertanya kepada anggota kelompok sebanyak 16 (61,54%); siswa yang mengerjakan bahan diskusi sebanyak 21 (80,77%); siswa yang bertanya kepada guru sebanyak 12 (46,15%); siswa yang menjelaskan jawaban di depan kelas sebanyak 8 (30,77%); dan siswa yang menanggapi jawaban sebanyak 3 (11,54%). Sedangkan proses pembelajaran terhadap 28 siswa (1 siswa tidak masuk sekolah) pada siklus II mengalami peningkatan yaitu: siswa yang bertanya kepada anggota kelompok sebanyak 18 (66,67%); siswa yang mengerjakan bahan diskusi sebanyak 24 (88,89%); siswa yang bertanya kepada guru sebanyak 15 (55,56%); siswa yang menjelaskan jawaban di depan kelas sebanyak 9 (33,33%); dan siswa yang menanggapi jawaban sebanyak 4 (14,81%).

Selain itu juga, dari hasil refleksi siswa secara individu didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.17

Rekap keaktifan Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Tournament siklus I

Keterangan Ya (%) Tidak (%) Selama kerja kelompok, saya….

a. mendengarkan orang lain 83,33 16,67 b. mengajukan pertanyaan 83,33 16,67

c. mengorganisasi ide-ide saya 83,33 16,67 d. mengorganisasi kelompok 91,67 8,33 e. mengacaukan kegiatan 16,67 83,33

f. melamun 12,50 87,50

Tabel 5.18

Rekap keaktifan Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Tournament siklus II

Keterangan Ya (%) Tidak (%) Selama kerja kelompok, saya….

a.mendengarkan orang lain 77,78 22,22 b.mengajukan pertanyaan 92,59 7,41 c.mengorganisasi ide-ide saya 81,48 18,52 d.mengorganisasi kelompok 88,89 11,11 e.mengacaukan kegiatan 22,22 77,78

f.melamun 14,81 85,19

c. Ranah afektif

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 28 siswa (7 siswa tidak masuk) di dapat rata-rata minat siswa terhadap pelajaran akuntansi sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament adalah 53,95 sedangkan rata-rata minat siswa terhadap pelajaran akuntansi setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament siklus I adalah 73,29 dan siklus II adalah 75,76 (lampiran 13, hal 179). Hasil dari kedua uji coba tersebut berbeda cukup jauh (signifikan).

Selain itu juga, jika dilihat dari hasil refleksi siswa secara individu didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.19

Rekap Minat Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Tournament

Indikator Keberhasilan Tindakan Komponen Siklus I Siklus II Diskriptor Minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran 91,67% 100% Jumlah siswa yang memiliki minat belajar tinggi dibagi jumlah seluruh siswa

Berdasarkan lembar refleksi yang diberikan kepada siswa pada siklus pertama sebanyak 91,67% siswa berminat, ini berarti bahwa hampir seluruh siswa berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament dan pada siklus kedua juga mengalami peningkatan sebanyak 100% siswa berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Tournament.

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament siswa menjadi terlatih untuk mengungkapkan pendapatnya, mendengarkan orang lain dalam kelompok, dapat saling bertanya satu sama lain, dan saling bekerjasama untuk mengerjakan dan memecahkan tugas yang diberikan. Selain itu juga, muncul sikap untuk berbagi pengetahuan dengan siswa yang lain, dan keinginan siswa untuk lebih maju. Mereka juga senang dengan penampilan guru selama pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan selama melakukan pembelajaran jika kelompok bertanya kepada guru, maka guru akan manjelaskan kepada kelompok sesuai dengan apa yang diinginkan oleh kelompok. Penjelasan guru mendorong

siswa menjadi fokus pada materi pelajaran dan siswa menjadi mudah memahami materi yang dipelajari. Siswa merasa senang melakukan kegiatan pembelajaran jika dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran yang sering dilakukan yaitu menggunakan metode tanya jawab dan ceramah. Dalam penelitian ini, siswa yang tidak dapat mengerjakan materi terdorong untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman yang lebih pandai dalam kelompoknya. Siswa menanyakan dan mendiskusikan materi tersebut atas kemauan sendiri dan tidak disuruh oleh guru. Kesadaran dan keingintahuan akan materi yang dibahas muncul dari diri siswa sendiri.

Dokumen terkait