• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum

1. Sejarah Perusahaan Bank BTN

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.

commit to user

27 Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan R.I. 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi keapda Bp. Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah R.I. dan terjadilah penggantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bp. Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949), nama KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN RI. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama menjadi BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah Kementerian Perhubungan.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No.9 tahun 1950

commit to user

28

tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama ”POSTSPAARBANK IN INDONESIA” berdasarkan staatsblat No.295 tahun 1941 menjadi BANK

TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementerian dari Kementerian Perhubungan ke Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama BANK TABUNGAN POS, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menurut Undang-undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No.36 tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No.4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No.2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik negara ditetapkan dengan UU No.20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V. Jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK (1897) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.

commit to user

29 Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya PP No.24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No.7 tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

2. Sejarah Perusahaan BTN Syariah

BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank BTN (Persero).Tbk yang menjalankan bisnis dengan prinsip Syariah. BTN Syariah mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama di Jakarta, sampai dengan Desember 2009 telah dibuka 20 Kantor Cabang, 1 Kantor Cabang Pembantu Syariah, dengan 119 Kantor Layanan Syariah.

3. Visi dan Misi a. Visi

Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama.

commit to user

30 1) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.

2) Memberikan pelayanan jasa keuangan Syariah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan Syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.

3) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip Syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.

4) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah.

4. Tujuan Perusahaan

Tujuan dari pendirian UUS Bank BTN adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan layanan perbankan sesuai prinsip Syariah dan memberi manfaat yang setara, seimbang dalam pemenuhan kepentingan nasabah dan Bank.

Sebagai bagian dari Bank BTN yang merupakan Bank BUMN BTN Syariah menjalankan fungsi intermediasi dengan menghimpun dana masyarakat melalui produk-produk Giro, Tabungan, dan Deposito, dan menyalurkan kembali ke sektor riil melalui berbagai produk pembiayaan KPR, Multiguna, Investasi dan Modal Kerja.

commit to user

31 Mendukung pencapaian sasaran laba usaha Bank.Meningkatkan ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha. Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap nasabah dan pegawai. 5. Lokasi Perusahaan

PT.Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk. Cabang Syariah Solo memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau yang terletak JL. Brigjend Slamet Riyadi No. 322 Solo. Adapun beberapa pertimbangan yang dilakukan antara lain:

a. Jalan Slamet Riyadi merupakan jalan utama lalu lintas yang cukup padat di Surakarta.

b. Berada di sekitar pusat-pusat bisnis baik perdagangan, perhotelan, pemerintahan, rumah sakit, dan hiburan.

c. Jalan Slamet Riyadi merupakan nama jalan yang sudah dikenal dan diketahui luas baik masyarakat Solo dan sekitarnya sehingga konsumen mudah untuk mencarinya.

d. Memiliki posisi yang cukup dekat dengan kantor cabang Bank BTN Konvensional Solo sehingga memudahkan dalam pemindahan berkas-berkas dan kebutuhan lain.

6. Dewan Pengawas

Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan independen yang ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) pada bank.

commit to user

32 Anggota DPS harus terdiri dari para pakar di bidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan umum bidang perbankan. Persyaratan anggota DPS diatur dan ditetapkan oleh DSN.

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa DSN yang merupakan otoritas tertinggi dalam mengeluarkan fatwa mengenai kesesuaian produk dan jasa bank dengan ketentuan dan prinsip syariah.

Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN.

Selain itu DPS juga mempunyai fungsi :

a. Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada Direksi, Pimpinan Unit Usaha Syariah dan Pimpinan Kantor Cabang Syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah.

b. Sebagai mediator antara Bank dan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari Bank yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.

c. Sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada Bank. DPS wajib melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan Bank Syariah yang diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.

commit to user

33 Struktur organisasi kantor cabang Solo (terlampiran)

Personal dan Deskripsi Kerja 1. Kepala Cabang (Rr. Anggarani)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan otorisasi sesuai batas kewenangan

2) Bertanggung jawab atas terselenggaranya Good Corporate Governance

3) Bertanggung jawab atas operasional BTN Cabang Syariah secara keseluruhan

4) Bertanggung jawab atas pemenuhan kompetensi dari SDM yang ada di Kantor Cabang Syariah

5) Bertanggung jawab melakukan perencanaan, bimbingan dan pembinaan serta penilaian kepada pegawai yang dibawahi

b. Uraian Pekerjaan

1) Melakukan pengawasan melekat

2) Melakukan otorisasi sesuai kewenangan yang diberikan

3) Melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja cabang syariah secara keseluruhan

4) Mengembangkan kompetensi dan karir bawahan 5) Mempertahankan brand image BTN diwilayah kerja

6) Membina hubungan yang baik dengan pihak eksternal berkaitan dengan bisnis cabang untuk menunjang pencapaian target

commit to user

34 7) Mewakili BTN dalam kegiatan resmi diwilayah kerja

2. Operation Head (Triyantoro) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan operasional harian cabang untuk menjamin efektivitas dan efisiensi.

2) Bertanggung jawab terhadap standar kualitas yang tinggi dalam bidang pemrosesan transaksi, administrasi pembiayaan, dan administrasi umum cabang.

3) Bertanggung jawab terhadap perlindungan bank dari tindakan penyelewengan dan kesalahan proses transaksi.

4) Bertanggung jawab atas aktivitas proses transaksi sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ada.

b. Uraian Pekerjaan:

1) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Transaction Processing.

2) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Financing Administration.

3) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi General Branch Administration

3. Retail Service Head (Asep Hermansyah) a. Tanggung Jawab:

commit to user

35 1) Bertanggung jawab atas perencanaan dan penetapan strategi bisnis

di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

2) Bertanggung jawab atas berjalannya fungsi Selling Service, Teller Service, Customer Service, dan Finance Service di kantor cabang dengan baik.

3) Bertanggung jawab atas strategi pencapaian target dana, pembiayaan, fee based, dan peningkaan penggunaan fitur produk. 4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas Quality Service

Level

b. Uraian Pekerjaan:

1) Melakukan fungsi supervisi sebagai Head Retail Service. 2) Melakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan.

3) Melakukan perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

4) Melakukan fungsi pelaporan kepada Branch Manager dan unit terkait.

4. Accounting (Dita Hikmawati) a. Tanggung Jawab :

1) Bertanggung jawab atas keakuratan dan ketepatan laporan keuangan kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas. 2) Bertanggung jawab atas pengelolaan pengarsipan bukti dasar, bukti

commit to user

36 3) Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi tindak lanjut hasil

pemeriksaan ekstern maupun intern. b. Uraian Pekerjaan

1) Melakukan penyelenggaraan General Ledger. 2) Melakukan fungsi Internal Control.

3) Melakukan fungsi Reporting. 4) Melakukan fungsi Filling

5. Financing Administration (Luaiyi Nur Ma’arif) a. Tanggung jawab

1) Bertanggungjawab terhadap penyelesaian atas dokumen pembiayaan yang belum diterima bank

2) Bertanggungjawab terhadap penatausahaan, penyusunan dan penyimpanan dokumen pembiayaan

3) Bertanggungjawab terhadap penatausahaan dokumen pembiayaan di sistem (document tracking)

4) Bertanggungjawab terhadap pelayanan kepada debitur dan unit kerja lain, yang terkait dengan dokumen

5) Bertanggungjawab terhadap pembuatan laporan LAT/DAT b. Uraian Pekerjaan

1) Memantau dan menyelesaikan dokumen pokok pembiayaan yang belum diselesaikan

2) Memonitoring peminjaman dan pengembalian dokumen pembiayaan

commit to user

37 3) Melakukan proses update data dan status dokumen pembiayaan di

sistem (document tracking)

4) Menindaklanjuti pelayanan klaim debitur serta pertanyaan unit kerja lain yang terkait dengan pengelolaan dokumen

5) Membuat laporan perkembangan LAT/DAT dokumen pokok pembiayaan

6. General Branch Administration (Yahya Habibi El Makkie) a. Tanggung Jawab

1) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi personalia 2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi logistik

3) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi kartu pengawas anggaran

4) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi mailing 5) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi sekretaris b. Uraian Pekerjaan

1) Melakukan proses pengelolaan absensi pegawai

2) Melakukan proses pengelolaan Administrasi Data Kepegawaian 3) Melakukan proses Administrasi Cuti

4) Melakukan proses Administrasi

5) Melakukan proses administrasi pembinaan disiplin pegawai 6) Melakukan proses pengadaan barang inventaris kantor

7) Melakukan proses pengelolaan Pengadaan Barang dan formulir kantor

commit to user

38 8) Melakukan proses pengelolaan pengadaan Bilyet Cek, Bilyet Giro,

Bilyet Deposito dan kartu ATM

9) Melakukan proses pengelolaan sewa kendaraan, rumah dinas, dan gedung kantor

10) Melakukan proses pengelolaan Sewa Rumah Dinas Pejabat 11) Melakukan proses pengelolaan sewa gedung kantor

12) Melakukan proses pengelolaan administrasi tenaga outsourching 13) Melakukan proses Kesekretariatan kantor Cabang

7. Teller Officer (Hesti Milawati, Rd. Tria Handayani) a. Tanggung Jawab

1) Bertanggung jawab atas penerimaan kas awal hari dan penyerahan kas akhir hari

2) Bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai nasabah melalui loket

3) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan entry data transaksi tunai dan non tunai melalui loket

4) Bertanggung jawab atas pencetakan laporan transaksi harian b. Uraian Pekerjaan

1) Melayani Transaksi Giro Syariah 2) Melayani Transaksi Tabungan Syariah 3) Melayani Transaksi Deposito Syariah

commit to user

39 4) Melayani Transaksi Tabungan Haji

5) Melayani Transaksi Tabungan Kantor Pos 6) Melakukan Administrasi Kas

7) Melayani Transaksi Kiriman uang 8) Melayani Transaksi Collection 9) Melayani Transaksi Inkaso 10) Melayani Transaksi Inward

11) Melayani Transaksi Payment Point (SOPP) 12) Melayani Transaksi Kas Keliling

8. Customer Service Officer (Dwi Apriningtyas, Novita Windasari) a. Tanggung jawab

1) Bertanggung jawab atas pelayanan nasabah baik yang datang, melalui telepon atau surat

2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengkinian, pemeliharaan, dan perkembangan penggabungan data CIF

3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh aplikasi pembukaan rekening, penutupan rekening, atau bahkan blokir

4) Bertanggung jawab atas pembinaan nasabah prima

5) Bertanggung jawab atas pelayanan administrasi ATM Syariah, termasuk pemberian ATM Syariah kepada nasabah Pembiyaan b. Uraian Pekerjaan

commit to user

40 2) Melakukan Maintenance data nasabah

3) Melakukan pemasteran data

4) Melakukan maintenance pemindahbukuan/standing instruction

9. Account Officer (Gustiano Sugilar, Supriyono dan Yulianto Triprasetyo, Iwan Kurniawan)

a. Tanggung jawab

1) Melakukan maintenance pemindahbukuan/standing instruction 2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan OTS (On The Spot) atau

kelayakan usaha dan penghasilan calon debitur.

3) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan taksasi nilai dan kehandalan agunan atau LPA (Laporan Penilaian Akhir) melalui jasa appraisal.

4) Bertanggung jawab terhadap proses pengelolaan pencairan pembiayaan.

5) Bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan dokumentasi pembiayaan

6) Bertanggung jawab atas kualitas rekomendasi paket analisa pembiayaan KPR atau Non KPR.

7) Bertanggung jawab terhadap proses pemberian pembiayaan KPR / Non KPR yang sesuai dengan ketentuan Bank.

8) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya seluruh proses pemberian pembiayaan sesuai dengan ketentuan bank.

commit to user

41 b. Uraian Pekerjaan

1) Menindaklanjuti proses permohonan OTS (On The Spot) atau kelayakan usaha dan penghasilan bagi calon debitur.

2) Menindaklanjuti proses permohonan pelaksanaan taksasi nilai dan kehandalan agunan atau LPA (Laporan Penilaian Akhir) melalui jasa appraisal.

3) Melakukan administrasi pencairan realisasi pembiayaan.

4) Memantau dan menyelesaikan dokumen pembiayaan yang belum selesai.

5) Melakukan proses update data dan status dokumen pembiayaan ke sistem.

6) Memastikan serah terima dokumen pembiayaan telah terlaksana dengan benar dan akurat pada waktu pelunasan pembiayaan.

7) Melakukan analisa terhadap rekomendasi pembiayaan KPR / Non KPR.

8) Melakukan proses pemberian pembiayaan KPR / Non KPR yang sesuai

9) Melakukan supervisi dan memastikan terlaksananya seluruh proses pemberian pembiayaan sesuai dengan ketentuan bank.

commit to user

42 Supporting Staff adalah karyawan Bank yang melakukan pekerjaannya tidak pada sisi manajerial, namun pada sisi pendukung (supporting) untuk kelancaran proses manajerial.

Supporting Staff terdiri dari: a. Security (Eko Budi Raharjo)

1)Menjaga keamanan Bank

2)Pertama kali menyapa nasabah yang datang ke Bank dan membukakan pintu

3)Terakhir kali menyapa nasabah yang datang ke Bank dan membukakan pintu

b. Driver (Harmoko,Hanang,Yudi)

1) Mengantar Account Officer yang akan melakukan OTS

2) Mengantar Customer Service yang akan mengunjungi nasabah 3) Mengantar Kepala Cabang/ Kepala Seksi yang lain dalam

melakukan tugas-tugas sebagai perwakilan dari bank. c. Office Boy (Wahyu)

1) Menjaga kebersihan bank, baik di dalam kantor maupun disekitar kantor

2) Menyiapkan minuman bagi karyawan

3) Membelikan makan sesuai dengan pesanan karyawan d. Debt Collector (Sekar Meta)

commit to user

43 1) Mengunjungi nasabah-nasabah yang pembayarannya

menunggak sekaligus menanyakan kepastiannya

2) Melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan peraturan bank bagi nasabah yang menunggak tersebut.

11. Outsorcing

Bank BTN Syariah Solo biasanya melakukan outsorcing secara sementara, dari Bank BTN Konvensional yang berlokasi di Jl. Slamet Riyadi No. 282 Solo. Outsorcing ini biasanya dilakukan karena keterbatasan jumlah karyawan BTN Syariah, sehingga jika salah satu tidak berangkat bekerja, maka Bank BTN melakukan outsorcing agar proses kerja yang ada di bank dapat berjalan seperti biasa dan tidak ada hambatan.

8. Budaya Kerja (POLA PRIMA)

Budaya kerja adalah prinsip-prinsip yang dilakukan oleh masing- masing pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan yang menjadi landasan kebijakan dan aturan yang mengarahkan perilaku individu di dalam perusahaan. POLA PRIMA, Tuntunan Perilaku Insan Bank BTN adalah panduan yang membantu semua insan Bank BTN agar lebih memahami Nilai-Nilai Budaya Kerja Bank BTN dan mampu melaksanakan perilaku utama yang dijadikan tonggak-tonggak perilaku teladan di Bank BTN. Pedoman perilaku ini berlaku bagi

commit to user

44 seluruh insan bank BTN dari jajaran komisaris, direksi, Pemimpin Divisi, sampai jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi.

Budaya kerja Bank BTN memilikin 6 nilai yang disebut dengan akronim POLA PRIMA:  P = PELAYANAN PRIMA O = INOVASI LA = KETELADANAN PR = PROFESIONALISME I = INTEGRITAS MA = KERJASAMA

Enam nilai budaya kerja ini menjadi landasan bagaimana Bank BTN

mencapai visi “Bank yang Terkemuka dalam Pembiayaan Perumahan".

Nama POLA PRIMA diambil dari perpaduan beberapa huruf dari setiap nilai-nilai budaya. Selain itu, kata POLA PRIMA berarti “Prinsip dasar untuk

selalu memberikan rancangan dan tindakan yang terbaik dalam setiap

aktivitasnya”. Diharapkan bahwa seluruh insan bank BTN berperilaku sesuai

dengan POLA PRIMA dalan menjalankan organisasi dan bisnis.

Berikut adalah makna 6 (enam) nilai-nilai Budaya Kerja Bank BTN: Tabel 3.1 Enam nilai-nilai dasar budaya kerja bank BTN Nilai- Nilai Dasar

Budaya Kerja Makna

PELAYANAN PRIMA Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan

commit to user

45 INOVASI Senantiasa mengembangkan gagasan baru

dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan KETELADANAN Mulai dari diri sendiri menjadi suri

tauladan dalam berperilaku yang mencerminkan Nilai-nilai budaya kerja Bank BTN bagi insan Bank BTN dan pihak-pihak yang terkait.

PROFESIONALISME Kompeten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN. INTEGRITAS Konsisten antara pikiran, perkataan, dan

tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran yang terpuji.

KERJASAMA Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Bank BTN dan pihak lain dilandasi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama

Nilai Pelayanan Prima, Inovasi, dan Keteladanan berorientasi pada aspek di luar diri, seperti lingkungan dan pihak lain. Hal ini berarti komitmen utama Bank BTN adalah bagaimana memuaskan pelanggan. Pelanggan dalam hal ini berarti luas, yaitu pihak-pihak internal dan eksternal termasuk segenap pemangku kepentingan Bank BTN.

Nilai Professionalisme, Integritas, dan Kerjasama berorientasi kedalam dari individu.

commit to user

46 Setiap nilai budaya kerja Bank BTN memiliki 12 Perilaku Utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh Insan Bank BTN. Dua belas perilaku utama tersebut adalah:

Tabel 3.2 Dua belas perilaku utama bank BTN

NILAI- NILAI DASAR

BUDAYA KERJA 12 PERILAKU UTAMA

PELAYANAN PRIMA 1. Ramah, sopan, dan bersahabat 2. Peduli, proaktif, dan cepat tanggap

INOVASI 3. Berinisiatif melakukan

penyempurnaan

4. Berorientasi menciptakan nilai tambah

KETELADANAN 5. Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar

6. Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja

PROFESIONALISME 7. Kompeten dan bertanggungjawab 8. Bekerja cerdas dan tuntas

INTEGRITAS 9. Konsisten dan disiplin 10.Jujur dan berdedikasi

KERJASAMA 11.Tulus dan terbuka

12.Saling percaya dan menghargai

9. Produk dan Jasa Layanan

Produk dan jasa layanan yang dimiliki oleh BTN Syariah cabang Solo antara lain sebagai berikut:

commit to user

47 Tabungan Batara iB adalah Tabungan yang berdasarkan Prinsip Wadiah yang bersifat simpanan dan bisa diambil setiap saat, tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk pemberian bonus ('athaya) yang bersifat sukarela/sesuai kebijakan Bank, tidak disyaratkan dan tidak diinformasikan baik secara lisan maupun tertulis oleh pihak Bank.

1) Manfaat

a) Mendapatkan Kartu ATM BATARA SYARIAH yang dapat digunakan bertransaksi di lebih dari 4000 ATM Bank yang berlogo "Link"

b) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan di semua Kantor Cabang Syariah dan Kantor Layanan Syariah (on-line)

c)Tidak dikenakan biaya pengelolaan rekening

d)Fasilitas joint account untuk rekening bersama keluarga Anda

e)Uang Anda aman duniawi dan ukhrowi karena dikelola sesuai syariah oleh BTN Syariah yang sudah terbukti aman dan dipercaya.

f)Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah 2) Persyaratan Pembukaan Rekening

a) Penabung dapat perorangan atau perusahaan/lembaga.

b) Berlaku untuk Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing. c) Melampirkan foto copy KTP atau identitas diri lainnya.

d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening. e) Penabungan pertama minimal sebesar Rp.50.000,-.

commit to user

48 f) Penabungan lanjutan minimal sebesar Rp.10.000,-.

3) Pengambilan Kembali

Pengambilan kembali dapat dilakukan setiap saat dengan saldo yang harus disisakan Rp.50.000,-.

4) Pemberian Bonus

a) Bank dapat memberikan bonus atau yang sejenis secara sukarela/sesuai dengan kebijakan Bank kepada nasabah.

b) Pemberian bonus tidak disyaratkan atau tidak diinformasikan secara lisan maupun tertulis.

c) Bonus dapat diberikan pada akhir bulan.

d) Atas pemberian bonus, nasabah dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

e) Atas pemberian bonus juga diberikan pilihan pemotongan Zakat. 5) Biaya-biaya

a) Penggantian buku karena rusak atau hilang sebesar Rp.5.000,- b) Pembayaran habis atau penutupan rekening sebesar Rp.20.000,- c) Nasabah tidak dikenakan biaya pengelolaan rekening setiap bulan.

b. Tabungan Investa Batara iB

Tabungan Investa Batara iB adalah Tabungan Batara Syariah Berdasarkan Prinsip Mudharabah yang bersifat investasi atau berjangka yang

commit to user

49 penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu dengan imbalan yang disyaratkan atau disepakati dalam bentuk nisbah yang tertuang dalam akad pembukaan rekening.

1) Manfaat

a) Mendapatkan Kartu ATM BATARA SYARIAH yang dapat digunakan

Dokumen terkait