• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari hasil penelitian ini didapatkan usia subjek penelitian terbanyak adalah pada usia 20- 30 tahun, yaitu sebanyak 32 orang (32,9%). Hasil ini sesuai dengan literatur menurut National Coalition Against Domestic Violence (NCADV) bahwa perempuan yang berusia antara 20-24 memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami kekerasan.6 Menurut Biro Statistik Australia (ABS) pada tahun 2005 menunjukkan kekerasan dalam rumah tangga lebih banyak dialami oleh perempuan yang berumur 24 tahun yaitu sebanyak 38% dibandingkan dengan yang berumur 45 tahun atau lebih.

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa berdasarkan tingkat pendidikan subjek penelitian yang terbanyak adalah tingkat SMA, yaitu sebanyak 44 orang (45,4%). Hal ini tidak sesuai dengan hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2002-2003 tentang perempuan Indonesia yang menunjukkan bahwa 50% perempuan yang hanya mendapatkan pendidikan sekolah dasar cenderung untuk mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

5

4

Berdasarkan status pekerjaan, subjek penelitian terbanyak adalah tidak bekerja, yaitu sebanyak yaitu sebanyak 55 orang (56,7%). Hal ini sesuai dengan tulisan Pangemanan, dimana perempuan yang tidak memiliki pekerjaan yang memadai membuat perempuan menjadi sangat tergantung kepada orang lain dan lebih cenderung mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Dimana pada penelitian ini, subjek penelitian tingkat SD adalah sebanyak 8 orang (8,2%).

Dari status perkawinan subjek penelitian terbanyak adalah kawin, yaitu sebanyak 89 orang (91,8%). Sesuai dengan literatur, data kasus terhadap perempuan di Rifka

Anisa Women Crisis Center Yogyakarta 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga, dialami oleh perempuan yang sudah menikah adalah sebanyak 1154 kasus (61,6%). Data kekerasan terhadap istri merupakan kategori kasus yang paling tinggi.1 Sesuai dengan data statistik Mitra Perempuan tahun 2005 mengenai relasi pelaku dengan korban kekerasan dalam rumah tangga paling banyak dilakukan oleh suami sebanyak 77,36%.3

Dari hasil penelitian, bentuk kekerasan yang paling banyak dialami perempuan berdasarkan visum et repertum psychiatricum pada tahun 2007-2011 adalah kekerasan psikis sebanyak 58 orang ( 59,8%), penelantaran rumah tangga sebanyak 24 orang (24,7%), kekerasan fisik sebanyak 10 orang (10,3%), kekerasan seksual sebanyak 5 orang (5,2%). Sesuai dengan Jurnal perempuan edisi 45, yang menunjukkan bahwa bentuk kekerasan yang dialami oleh perempuan lebih banyak dalam bentuk kekerasan psikis daripada bentuk kekerasan lainnya yaitu sebanyak 45,83%.3

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 97 orang perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga berdasarkan visum et repertum psychiatricum tahun 2007-2011 ke RSUD.Dr.Pirngadi Medan didapatkan :

• Bahwa yang lebih banyak mengalami kekerasan dalam rumah tangga adalah usia 20-30 tahun, tingkat pendidikan SMA, tidak bekerja, kawin.

• Dan bentuk kekerasan yang paling sering dialami oleh perempuan adalah kekerasan psikis sebanyak 58 orang (59,8%), paling sedikit kekerasan seksual sebanyak 5 orang (5,2%).

6.2. SARAN

Masalah kekerasan dalam rumah tangga pada perempuan merupakan tindakan pelanggaran hak asasi manusia dan termasuk tindakan kejahatan. Deklarasi PBB tentang penghapusan tindakan kekerasan pada perempuan perlu dilaksanakan secepatnya walaupun masih terbentur dengan nilai-nilai budaya. Untuk itu, lembaga pemerhati perempuan maupun lembaga perkawinan serta petugas kesehatan perlu memberikan konseling dan ceramah-ceramah kepada pasangan yang akan menikah sehingga dapat memberikan pengetahuan dan penjelasan mengenai tujuan dan cara mengatasi masalah dalam perkawinan.

BAB 7. RINGKASAN

Kekerasan adalah perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik, dilakukan secara aktif maupun dengan cara pasif (tidak berbuat), dikehendaki oleh pelaku, dan ada akibat yang merugikan pada korban (fisik atau psikis) yang tidak dikendaki oleh korban. Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap perbuatan berdasarkan pembedan jenis kelamin yang berakibat kesengsaraan dan penderitaan perempuan secara fisik, seksual, psikologis termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang baik yang terjadi di depan umum atau dalam kehidupan pribadi.

Pada tahun 1992, penegasan bahwa kekerasan terhadap perempuan sebagai salah satu bentuk diskriminasi terhadap perempuan merupakan memontum yang penting bagi advokasi gerakan penegak hak-hak asasi manusia khususnya hak asasi perempuan.

Tujuan dilakukan Visum et Repertum Psychiatricum pada korban adalah untuk menilai kondisi kejiwaan korban tindak pidana dalam rangka membantu hakim mengambil keputusan terhadap pelaku.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara retrospektif, dengan melihat rekam medik visum et repertum psychiatricum tahun 2007-2011 di RSUD Dr. Pirngadi Medan..Data yang didapat akan diambil hanya yang berjenis kelamin perempuan. Subjek penelitian sesuai dengan sampel penelitian. Setelah itu data yang didapatkan dikelompokkan kembali berdasarkan umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status perkawinan. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data. Lalu dilakukan

identifikasi bentuk kekerasan yang dialami subjek penelitian berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, penelantaran rumah tangga.

Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa kekerasan dalam rumah tangga yang paling banyak dialami berdasarkan usia paling banyak adalah pada usia 20 - 30 tahun, yaitu sebanyak 32 orang (32,9%), berdasarkan tingkat pendidikan adalah SMA, yaitu sebanyak 44 orang (45,4%), berdasarkan status pekerjaan adalah tidak bekerja, yaitu sebanyak 55 orang (56,7%), berdasarkan status perkawinan adalah kawin, yaitu sebanyak 89 orang (91,8%).

Bentuk kekerasan yang terbanyak dialami subjek penelitian adalah kekerasan psikis sebanyak 58 orang (59,8%), berdasarkan distribusinya ditemukan paling banyak pada usia 20-30 tahun sebanyak 19 orang (19,6%), dan usia 31-40 tahun sebanyak 19 orang (19,6%), tingkat pendidikan SMA sebanyak 10 orang (10,3%), tidak bekerja sebanyak 30 orang (31%), kawin sebanyak 56 orang (57,7%).

Penelantaran rumah tangga yang dialami subjek penelitian sebanyak 24 orang (24,7%), berdasarkan distribusinya paling banyak ditemukan pada usia 31-40 tahun sebanyak 7 orang (7,2%), pendidikan SMA sebanyak 10 orang (10,3%), tidak bekerja sebanyak 17 orang (17,5%), kawin sebanyak 19 orang (19,5%).

Kekerasan fisik yang dialami subjek penelitian sebanyak 10 orang (10,3%), berdasarkan distribusinya paling banyak ditemukan pada usia 20-30 tahun sebanyak 5 orang (5,1%), pendidikan SMA sebanyak 4 orang (4,1%), sarjana sebanyak 4 orang (4,1%), tidak bekerja sebanyak 6 orang (6,2%), kawin sebanyak 10 orang (10,3%).

Kekerasan yang paling sedikit dialami subjek penelitian adalah kekerasan seksual sebanyak 5 orang (5,2%), berdasarkan distribusinya paling banyak ditemukan pada usia 20-30 tahun sebanyak 2 orang (2,1%), usia 31-40 tahun sebanyak 2 orang (2,1%), pendidikan SMA sebanyak 2 orang (2,1%), sarjana sebanyak 2 orang (2,1%), bekerja sebanyak 3 orang (3,1%), kawin sebanyak 4 orang (4,1%).

DAFTAR RUJUKAN

1. Hanum F. Perempuan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Majalah Sarathi Vol 13. Yogyakarta; 2 Juni 2006.

2. Kalibonso SR. Statistik Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Jakarta: Mitra perempuan; 2005

3. Kolibonso SR. Diskriminasi Itu Bernama Kekerasan Terhadap Perempuan. Jakarta: Jurnal Perempuan edisi 45;2006 hal 10-29

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah. Penelitian Faktor-Faktor Penentu Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. Pemalang; 2008

5. Newton CJ. Domestic Violence: An Overview Domestic Violence Statistics: Prevalence and Trens. Australia; 2006.p. 1-4

6. National Coalition Against Domestic Violence: Domestic Violence fact. Washington DC; 2009

7. United Nations Children’s Fund Innocenti Research Center: Domestic Violence against Women and Girls. Italy; 2000.p. 1-13

8. Pangemanan DR. Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Keluarga, Hasil Penelitian di Jakarta. Universitas Indonesia; 1998.h.76-92

9. Kepolisian Republik Indonesia. Buku Pegangan Pusat Pelayanan Terpadu POLRI. Jakarta; 2005

10. Undang-undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2004. Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Jakarta; 2004.

11. Rahayu N. Fakta Kekerasan dalam Rumah Tangga. Jakarta; 2010. Diakses

melalu

12. World Health Organization. WHO Multi-country Study on Women’s Health and Domestic Violence against Women : WHO Library Cataloguing-in-Publication Data; 2005.p.4-5

13. Monemi KA et al. Violence against women increases the risk of infant and child mortality: a case referent study in Nicaragua. Bulletin of the World Health Organization 2003.

14. Karniasih N. Kajian Yuridis Sosiologis Terhadap kekerasan Yang Berbasis Gender. Jakarta 2007

15. Shane B, Ellsberg K.Out Look. Violence Against women: Effects on Reproductive health. Program for Appropriate Technology in Health (PATH), 2002.

16. Standar Pelayanan Medik. Pembuatan Surat Keterangan Ahli Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa tentang Visum et Repertum Psychiatricum. Jakarta; 2005.

17. Dahlan Ms.Menyusun Proposal penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan. Ed 2. Jakarta: salemba Medika, 2011

18. Sastrosmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Ed 3. Jakarta: Sagung Seto;2008.h.279-331

19.

20. Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Ed 5. Jakarta: salemba Medika, 2011

Wahyuni AS. Statistikakedokteran. Ed 1. Jakarta: Bamboedoa Communication; 2007.h 108-122

Lampiran 2

DATA VISUM ET REPERTUM PSYCHIATRICUM KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) PADA PEREMPUANTAHUN 2007-2011 DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN

NO MR NAMA USIA PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS BENTUK KEKERASAN 1 605654 HNS 21 1 2 1 3 2 626567 NBD 40 4 1 1 2 3 605643 RH 38 4 2 1 4 4 643243 SH 24 4 2 1 2 5 624549 MP 43 4 1 1 1 6 642734 NM 46 1 2 1 2 7 648325 N 33 3 1 1 2 8 623454 RES 34 4 1 1 3 9 625476 EFS 21 3 2 1 3 10 626741 LT 48 3 2 1 2 11 643238 RA 22 4 2 1 4 12 642649 RY 34 4 1 1 2 13 643122 ESN 27 3 2 1 2 14 634943 SW 29 3 1 1 2 15 643002 EH 38 4 1 1 2 16 640505 ESN 48 4 2 1 4 17 641625 JW 18 3 1 2 3 18 625268 LRS 30 2 2 1 1 19 645342 TS 35 2 2 1 2 20 623245 MS 42 4 1 1 2 21 688389 Y 49 3 2 1 4 22 691619 SN 44 4 1 1 1 23 686302 EN 24 3 1 1 1 24 687356 M 52 3 2 1 4 25 621292 HMR 28 4 1 1 4 26 676870 R 38 3 2 1 2 27 675499 RS 26 4 1 1 2 28 644495 M 35 3 1 1 4 29 645343 CK 19 1 2 2 4 30 675643 TR 32 4 1 1 2

32 656353 NY 30 3 2 1 2 33 664245 ZS 40 4 1 1 4 34 663423 EST 33 3 2 1 4 35 659437 SAI 35 3 1 1 2 36 656353 R 33 3 2 1 1 37 654420 PS 43 4 2 1 2 38 651985 WP 29 3 2 1 2 39 654132 RMS 44 4 1 1 2 40 653469 DYN 32 4 1 1 3 41 647907 RS 43 3 2 1 2 42 643782 RP 34 4 1 1 4 43 732214 CS 36 4 2 1 2 44 730015 SV 19 1 2 2 2 45 770061 TESS 30 3 2 1 2 46 765678 R 58 3 2 1 2 47 766828 SW 33 3 2 1 2 48 763266 DP 19 1 2 2 4 49 766160 MP 35 3 1 1 2 50 766006 SZ 53 4 1 1 2 51 747826 MS 52 3 2 1 2 52 748482 E 43 3 1 1 2 53 750033 ME 20 3 2 2 2 54 744331 DA 32 3 2 1 2 55 742454 NES 43 4 2 1 2 56 733343 MS 42 4 2 1 4 57 734910 DAH 30 4 2 1 2 58 734820 RMS 40 3 1 1 2 59 720678 DNS 21 3 2 1 2 60 730349 NH 35 4 1 1 2 61 727332 LLT 51 2 2 1 1 62 701056 NS 54 4 1 1 4 63 706749 CFL 41 3 2 1 2 64 709418 L 15 3 2 2 4 65 696039 AL 54 3 1 1 2 66 702391 SM 31 3 1 1 2 67 701476 LP 22 2 2 1 4 68 707545 DL 51 4 1 1 1 69 675676 NEC 25 4 2 1 2 70 804533 JFPN 30 4 1 1 2 71 823434 PD 19 1 2 2 4 72 805436 PRM 18 1 2 2 4

73 819557 LY 29 4 2 1 4 74 804365 ANS 22 3 2 1 1 75 807148 LD 25 3 2 1 2 76 819536 EL 42 4 1 1 2 77 813032 V 32 3 1 1 4 78 824976 SAI 30 3 1 1 2 79 800065 WKB 23 4 2 1 2 80 794310 SK 20 3 2 1 4 81 794654 LN 32 4 2 1 2 82 808683 YS 31 4 1 1 2 83 806604 N 58 4 1 1 2 84 804797 MM 43 3 1 1 2 85 805179 GDK 23 4 1 1 2 86 804504 RPS 41 4 1 1 2 87 799512 M 27 3 2 1 1 88 777448 F 29 4 1 1 2 89 772431 SS 23 3 2 1 2 90 789443 RDS 26 3 2 1 2 91 793100 B 31 3 2 1 4 92 791375 AF 29 4 2 1 4 93 796549 JW 25 3 2 1 1 94 788679 LT 36 2 2 1 2 95 786429 S 34 2 2 1 2 96 782860 NS 45 3 1 1 2 97 776687 RH 46 1 1 1 2 KETERANGAN Pendidikan 1: SD Bentuk kekerasan 1: Fisik 2: SMP 2: Psikis 3: SMA/Sederajat 3: Seksual 4: Sarjana 4: Penelantaran Pekerjaan 1: Bekerja 2: Tidak bekerja Status 1: Kawin 2.Belum kawin

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Data Pribadi

Nama : dr. Gusri Girsang Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal lahir : Situri-turi/ 01 Agustus 1982

Agama : Kristen protestan

Status : Menikah

Alamat : Jl. Jamin Ginting No 764 Medan

Telepon : 081361434310

Email : guzgirsang@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Tahun 1988 - 1994 : SDN 060886 Medan

Tahun 1994 - 1997 : SLTP Putri Cahaya Medan Tahun 1997 – 2000 : SMU Cahaya Medan

Tahun 2001 – 2007 : S1 Kedokteran Umum-Universitas Methodist Indonesia Tahun 2010- sekarang : Program Pendidikan Dokter Spesialis Departemen Ilmu

Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Riwayat Pekerjaan

Dokumen terkait