• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Pemupukan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Stek

Morus cathayana L.

Berdasarkan data parameter pertumbuhan dan perkembangan, semua jenis dan dosis pupuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan stek murbei. Dari semua data hasil perlakuan yang disajikan dalam setiap tabel, grafik, dan gambar terlihat bahwa dosis pupuk yang diujicobakan kecuali dosis 125 kg Urea + 62.5 kg TSP + 62.5 kg KCl per ha meningkatkan laju pertumbuhan dan perkembangan stek murbei. Penggunaan campuran pupuk pada stek murbei dengan dosis 125 kg Urea + 62.5 kg TSP + 62.5 kg KCl per ha menunjukkan indikasi keracunan dan akhirnya mematikan stek murbei. Indikasi keracunan oleh pupuk terlihat dengan adanya kelayuan daun murbei dari bagian pucuk ke pangkal. Kematian stek diindikasikan oleh gejala stek murbei yang berupa daun, tangkai, dan batang mengering dan berwarna coklat. Ketika batang stek dicabut, akar telah berwarna coklat sedangkan akar yang normal berwarna putih. Dosis campuran pupuk anorganik tersebut mungkin menyebabkan pH media tumbuh jauh dibawah ambang batas toleransi perakaran stek murbei.

Pupuk organik berperan lebih besar dibandingkan dengan pupuk anorganik dalam mencapai keberhasilan kegiatan budidaya Morus cathayana L.. Dari parameter total panjang cabang primer, luas permukaan daun, dan bobot daun dengan dan tanpa ranting, menunjukkan bahwa pupuk organik campuran 20 lt M-Dext + 130 kg pupuk kandang per ha memberikan pengaruh yang cepat dalam pertumbuhan dan perkembangan stek dibandingkan dengan pupuk anorganik. Pupuk M-Dext memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap sehingga mampu memberikan pengaruh yang besar pada pertumbuhan cabang murbei, selain itu juga memiliki kandungan vitamin dan garam elektrolit, serta enzim-enzim hayati yang dapat meningkatkan luas permukaan daun. Terbukti bahwa pupuk organik campuran M-Dext + pupuk kandang memberikan pengaruh pertumbuhan tanaman yang optimal, dimana pertumbuhan tanaman murbei yang optimal ditunjukkan oleh produktivitas daun yang lebih banyak.

Sedangkan parameter jumlah daun menunjukkan bahwa pupuk organik campuran 20 lt NASA + 10 lt Hormonik per ha juga memberikan pengaruh yang cepat dalam pertambahan jumlah daun. Diduga bahwa pupuk organik NASA dapat merangsang pertambahan tunas daun dan perkembangannya, karena pupuk organik NASA memberikan semua jenis unsur makro dan mikro yang lengkap bagi tanaman. Setiap 1 liter pupuk organik NASA memiliki fungsi sebagai pemasok unsur hara mikro setara dengan 1 ton pupuk kandang, selain itu pupuk organik NASA ini berperan dalam memacu pertumbuhan tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, serta mengurangi kerontokan bunga dan buah, karena memiliki enzim fotosintesis.

Dari penelitian Tristianto (2007) dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Pupuk Organik M-Dext dan NASA terhadap Produksi Daun Murbei (Morus cathayana L.) dan Kualitas Kokon Ulat Sutera (Bombyx mori L.), menyajikan campuran dosis 2.5 kg POP (merupakan formula dari pupuk organik NASA yang berupa padatan) + 5 liter POC (merupakan formula dari pupuk organik NASA yang berupa cairan) + 0.5 liter Hormonik per hektar memberikan respon yang terbaik terhadap jumlah daun, sedangkan pupuk M-Dext dosis 12 l/ha memberikan respon terbaik terhadap parameter luas permukaan daun serta bobot daun Morus cathayana L.. Pupuk organik M-Dext menempati urutan pertama dalam budidaya M. cathayana L., diduga bahwa senyawa atau unsur-unsur yang terkandung di dalamnya dapat memenuhi kebutuhan tanaman murbei. Pupuk organik berperan dalam meningkatkan daya simpan dan daya pegang tanah terhadap air. Menurut Marsono dan Paulus Sigit (2003), bahan organik mampu menyerap air dua kali lebih besar dari bobotnya. Dengan demikian, pupuk organik sangat berperan dalam mengadministrasikan ketersediaan air pada musim kering.

Pada awal setelah pemberian pupuk organik, stek murbei menunjukkan respon yang agak lambat dalam memacu pertumbuhan, karena pada awalnya baru terjadi perbaikan kondisi tanah dan nutrisi dari pupuk organik sehingga masih belum menyatu dengan tanah, dapat dilihat dalam lampiran pada Gambar 9 - 11. Bahan organik di dalam tanah mengalami proses perombakan terlebih dahulu oleh mikroorganisme pengurai menjadi senyawa anorganik yang mengisi ruang pori

tanah, sehingga ketersediaan nutrisi di awal pertumbuhan masih rendah. Proses perombakan tersebut memerlukan waktu, oleh karena itu ketika pupuk organik diaplikasikan tidak terlihat langsung efeknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan, tapi memerlukan waktu agar hara-hara yang tidak tersedia menjadi tersedia bagi akar.

4.2.2 Pengaruh Perendaman Stek Murbei dalam Larutan Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Akar.

Pada dasarnya tipe perakaran tanaman murbei meliputi akar sanjung dan akar tunggang. Fungsi akar adalah untuk menyerap air dan zat hara dari dalam tanah. Tanaman murbei yang berasal dari stek pada awalnya tidak memiliki akar tunggang tetapi ketika tanaman semakin tua, akar membentuk perakaran yang mengarah ke bawah menyerupai akar tunggang.

Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa diantara semua perlakuan perendaman dalam larutan pupuk memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Perlakuan dengan pupuk organik NASA dan M-Dext dengan konsentrasi masing-masing pupuk 0.25 %, sama-sama memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan akar dibandingkan stek yang tidak diberi perlakuan.

Pemberian perlakuan perendaman dengan aplikasi pupuk organik NASA memberikan nilai jumlah akar primer, total panjang akar primer, dan bobot total akar tertinggi dibandingkan dengan perlakuan perendaman pupuk M-Dext, dapat dilihat dalam lampiran pada Gambar 12. Perendaman dengan aplikasi NASA 45 menit memberikan pengaruh terbesar terhadap penambahan jumlah akar primer, total panjang akar primer, dan bobot akar total. Pupuk NASA diduga memiliki hormon yang dapat meningkatkan pembentukan akar tanaman dibandingkan dengan pupuk organik M-Dext. Pengaruh perlakuan ini terjadi karena pupuk NASA dapat menjadikan tanah yang keras berangsur-angsur menjadi gembur, melarutkan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan tanaman, membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi

tanaman, dan memberikan semua jenis unsur makro dan unsur mikro lengkap yang dibutuhkan tanaman.

Pengetahuan tentang unsur hara sangat diperlukan untuk dapat menentukan jenis pupuk yang tepat bagi tanaman. Masing-masing unsur hara memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda bagi pertumbuhan tanaman. Namun secara bersama-sama unsur-unsur tersebut merupakan satu tim yang saling mendukung pertumbuhan tanaman.

Unsur-unsur yang terkandung di dalam pupuk NASA, seperti halnya Nitrogen berperan dalam memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif. Unsur Fosfor berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, sebagai bahan dasar protein (ATP dan ADP), membantu asimilasi dan respirasi, mempercepat proses pembungaan dan pembuahan, serta pemasakan biji dan buah. Unsur Kalsium berperan dalam mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang, menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan. Dan unsur Seng berperan dalam pembentukan hormon bagi tanaman.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait